Accessibility Tools

Archive for category: Kabar Dikti Ristek

Kemendikbudristek Gelar Pelepasan Bagi Ribuan Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Jakarta, Kemendikbudristek – Salah satu program kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yakni Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), resmi melepas peserta Program PMM Angkatan 4 pada Rabu (7/2). Acara yang digelar secara daring ini dihadiri oleh pejabat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), perwakilan perguruan tinggi, dan orang tua peserta.
 
Tercatat sebanyak sebanyak 16.250 mahasiswa yang lolos menjadi peserta terpilih Program PMM Angkatan 4 dari 57.822 mahasiswa pendaftar. Angka ini merupakan rekor terbanyak peserta Program PMM sejak resmi diluncurkan pertama kali pada tahun 2021.
 
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, memberikan pesan pelepasan kepada mahasiswa Program PMM Angkatan 4, bahwa keikutsertaan para mahasiswa pada Program PMM Angkatan 4 diharapkan seperti alumni-alumni PMM sebelumnya, yang berhasil menciptakan proyek berbasis kebinekaan.
 
“Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini dirancang agar mahasiswa bisa lebih mengenal dunia di luar kampus sehingga nantinya mereka jauh lebih siap berkontribusi di tengah masyarakat,” pungkas Nadiem.
 
Sebanyak 725.000 mahasiswa telah mendaftarkan akun untuk mengikuti program-program kebijakan MBKM. Di saat yang sama, lebih dari 1.300 perguruan tinggi pun terlibat di berbagai program yang mendorong mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama satu semester. Program PMM merupakan program pertukaran mahasiswa dari Sabang sampai Merauke yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk terjun dan belajar makna toleransi secara langsung.
 
Angkatan keempat program ini menjadi istimewa karena kini mahasiswa vokasi kembali terlibat di Program PMM. Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja, mengatakan, “Kami sangat bangga menyambut keikutsertaan mahasiswa vokasi dalam program ini. Tentu ini merupakan sebuah langkah yang luar biasa penting bagi pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia, terutama pada pendidikan tingkat tinggi.”
 
Beny melanjutkan bahwa kegiatan Program PMM ini dapat menguatkan kualitas pembelajaran pendidikan tinggi vokasi sesuai visinya yaitu, “Vokasi kuat, menguatkan Indonesia.”
 
Sementara itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Suning Kusumawardani, mengungkapkan penerimaan positif dari berbagai pihak, “Pelaksanaan program yang berada di bawah naungan kebijakan MBKM terus mendapatkan penerimaan yang baik dari berbagai pihak, mulai dari mahasiswa, perguruan tinggi dalam negeri, mitra perusahaan, hingga perguruan tinggi di luar negeri.”
 
Lebih lanjut, Suning memberikan arahan kepada mahasiswa, “Melalui keikutsertaan adik-adik mahasiswa di Program PMM, kalian diberikan kesempatan untuk bisa merasakan pertukaran nilai-nilai budaya yang pada saat bersamaan akan mengasah berbagai kompetensi seperti komunikasi interpersonal, kemampuan adaptasi, kreativitas, serta toleransi dengan duduk dan belajar di perguruan tinggi.”
 
Alumni Program PMM Angkatan 3, Erwin Apriliyanto, menceritakan pengalamannya mengikuti program tersebut. Menurutnya, Program PMM memberikan pengalaman yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Kegiatan selama satu semester merupakan pertukaran pembelajaran akademik sekaligus nilai budaya yang berkesan baginya.
 
Perwakilan Mahasiswa Peserta PMM Angkatan 4, Bintang Pamungkas Panjaitan, mengatakan program ini memberikan sudut pandang yang lebih luas, bahwa Indonesia terdiri dari banyak pulau, tidak hanya Pulau Jawa tempatnya menimba ilmu.
 
Perwakilan orang tua Mahasiswa Program PMM Angkatan 4, Kartini Simare-mare, menyampaikan harapannya agar mahasiswa yang mengikuti program ini mengasah kemampuan dan mengenal ragam budaya, serta dapat mengaplikasikan di dunia nyata segala hal-hal positif yang didapat selama program berjalan.
 
Kartini menambahkan bahwa mahasiswa diharapkan dapat beradaptasi dan mengikuti norma yang berlaku selama menjalani program. Tidak lupa Kartini ucapkan terima kasih kepada tim pelaksana Program PMM Angkatan 4 serta selamat kepada mahasiswa yang terpilih di Program PMM Angkatan 4.
 
Koordinator Perguruan Tinggi Penerima Mahasiswa Program PMM Angkatan 4 dari Universitas Nusa Cendana, Rolland Epafras Fanggidae, mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa. “Selain mempelajari kebinekaan, teman-teman juga akan melakukan kegiatan perkuliahan. Teman-teman harus ingat bahwa tujuan ada disini adalah melakukan proses pembelajaran, sehingga harus bersungguh-sungguh dalam mengikuti setiap kegiatan di Perguruan Tinggi (PT) Penerima,” kata Rolland.
 
Sebelum acara berakhir, Kepala Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dan Kampus Mengajar, Asri Aldila Putri, menyampaikan harapannya agar para siswa dapat mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi Penerima dengan sungguh-sungguh. Menurutnya, banyak pengalaman berharga dan keragaman budaya Indonesia yang dapat dirasakan  melalui implementasi Modul Nusantara di perguruan tinggi penerima selama satu semester. 
 
“Hari ini secara simbolis saya mengucapkan selamat berjuang bagi teman-teman mahasiswa di perguruan tinggi penerima. Yakinlah bahwa petualangan kalian akan sangat berharga dan bermakna. Sebagai generasi yang akan memimpin di masa yang akan datang,” ujarnya. (Tim MBKM / Editor: Stephanie, Denty)

Dirjen Diktiristek: Sistem SNPMB 2024 Dibuat Lebih Adil dan Transparan

Jakarta — Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) resmi diluncurkan. Sistem seleksi masuk perguruan tinggi negeri pada tahun 2024 didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 62 Tahun 2023 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri.

Terdapat tiga jalur seleksi masuk perguruan tinggi negeri yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri. Pada SNPMB 2024, ada puluhan PTN yang bisa menjadi pilihan bagi calon-calon mahasiswa meliputi 76 perguruan tinggi negeri (PTN) akademik, 45 PTN vokasi, dan 24 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Panitia SNPMB 2024 melakukan beberapa perubahan aturan yang bertujuan mendorong peserta didik fokus mengenali bakat, minat, aspirasi karier serta bertanggung jawab terhadap pilihan yang diambilnya. Pada SNBP 2024, calon mahasiswa yang dinyatakan lolos seleksi jalur prestasi tidak diperbolehkan mengikuti SNBT atau Seleksi Mandiri. Demikian pula dengan SNBT 2024, calon mahasiswa yang lolos dan sudah melakukan daftar ulang pada PTN yang dituju tidak boleh mengikuti Seleksi Mandiri di PTN manapun.

Menanggapi perubahan aturan tersebut, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam mengatakan bahwa perubahan-perubahan yang ada pada SNPMB 2024 tentunya akan membawa dampak baik bagi calon-calon mahasiswa dan semua pemangku kepentingan.

“Ada beberapa perubahan dalam SNPMB 2024, tetapi prinsip utama kita adalah kita memberikan layanan yang semakin lama semakin baik bagi calon mahasiswa dan juga membangun sistem yang berkeadilan. Sistem yang fair, sistem yang transparan, sistem yang akuntabel dan sistem yang efisien, efektif bagi semua pihak,” tutur Nizam pada Konferensi Pers Peluncuran SNMPB 2024, Jumat (8/12).

Dengan aturan baru ini, menurut Nizam, mahasiswa harus menentukan pilihannya secara jelas. Pada pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa tahun-tahun sebelumnya kebanyakan mahasiswa yang sudah diterima di salah satu jalur tetap mendaftar lagi di jalur lainnya. Hal ini memungkinkan adanya kekosongan kursi yang akan merugikan semua pihak.

“Kekosongan bangku di perguruan tinggi itu artinya semuanya rugi. Perguruan tinggi rugi, masyarakat yang tadinya bisa masuk mengisi bangku di perguruan tinggi kita itu jadi tertutup kesempatannya karena bangku yang kosong tadi. Hal itu yang ingin kita coba eliminir, hapus atau hindari di tahun ini,” imbuh Nizam.

Perubahan aturan lainnya pada SNBT 2024, calon mahasiswa memiliki kesempatan untuk memilih maksimal empat pilihan program studi (prodi) yang terdiri dari 2 (dua) pilihan program akademik (sarjana) dan 2 (dua) pilihan program vokasi (diploma tiga dan diploma empat/sarjana terapan). Bagi calon mahasiswa yang memilih 1 atau 2 prodi, bebas memilih program apapun. Namun, jika calon mahasiswa memilih 3 prodi, maka harus memilih 2 program akademik dan 1 program vokasi, atau 2 program vokasi dan 1 program akademik. Jika, calon mahasiswa memilih 4 pilihan prodi, maka harus memilih 2 program akademik dan 2 program vokasi dengan minimal 1 program diploma 3.

Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB, Ganefri menjelaskan perubahan terkait pemilihan prodi ini bermaksud menggabungkan pendidikan akademik dengan vokasi pada sistem seleksi masuk PTN 2024. “Bergabungnya pendidikan akademik dengan vokasi, kita harapkan ada peningkatan untuk peminat vokasi. Jadi saat ini kita berikan kesempatan untuk anak-anak kita ada empat pilihan,” ungkap Ganefri.

Selain perubahan terkait kuota maksimal pilihan prodi calon mahasiswa dalam SNBT 2024, format penilaian dalam SNBT 2024 juga sedikit memiliki perubahan. Biasanya soal dalam SNBT hanya berupa pilihan ganda tetapi pada tahun 2024 soal dalam SNBT juga berupa isian singkat. Namun, materi tes untuk SNBT 2024 tetap sama yaitu tentang Tes Potensi Skolastik (TPS), penalaran matematika, dan literasi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Meskipun terdapat perubahan, Plt. Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie menegaskan hal ini tidak akan menyulitkan mahasiswa. “Memang terdapat perubahan, tetapi ini bukan merupakan soal isian esai yang memerlukan jawaban panjang dan peserta tes harus mengisi rumus serta jawaban-jawaban panjang. Peserta mahasiswa hanya perlu menuliskan jawabannya secara singkat dan merupakan jawaban akhir jika itu soal matematika. Angkanya juga merupakan angka bulat, tidak berupa pecahan sehingga tidak akan menyulitkan mahasiswa dan tetap bisa dinilai lewat sistem komputer,” tutur Tjitjik.

Pada pelaksanaan SNPMB 2024, tim SNPMB juga telah menyediakan kanal pelaporan yang diharapkan mampu memberikan banyak manfaat bagi calon mahasiswa. Hal ini tentunya juga sejalan dengan konsep dan semangat transparansi yang terus dijunjung dalam proses seleksi mahasiswa baru.

“Pada tahun 2023 kanal pelaporan hanya ada di tingkat Itjen saja atau Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek. Maka untuk Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru maupun seleksi Mandiri perguruan tinggi 2024, setiap masyarakat boleh melakukan pelaporan sesuai dan tentunya dilengkapi dengan bukti. Tentunya pelaporan ini dilakukan ke setiap kanal yang disediakan oleh perguruan tinggi dan Itjen. Pelaporan yang diunggah harus melewati kanal yang telah disediakan oleh perguruan tinggi dan juga Itjen,” jelas Tjitjik.

Informasi resmi tentang SNPMB 2024 dapat dilihat pada laman http://www.snpmb.bppp.kemdikbud.go.id dan akun media sosial SNPMB IG: @_snpmbbppp, Twiter/X: @snpmb_bppp, Tiktok: @snpmb_bppp, atau Facebook dan Youtube: SNPMB BPPP.

(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

*Humas Ditjen Diktiristek*

*Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi*

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id

FB Fanpage : @ditjen.dikti

Instagram : @ditjen.dikti

Twitter : @ditjendikti

Youtube : Ditjen Diktiristek

E-Magz Google Play : Satu Dikti

Tiktok : Ditjen Dikti

Dukung Pengembangan SDM Berdaya Saing Global, Kemendikbudristek Berikan Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang

Bandung – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) memberikan beasiswa kepada 222 mahasiswa asing yang berasal dari 50 negara melalui program Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (Beasiswa KNB).

Beasiswa KNB merupakan bentuk komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia di negara berkembang. Beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa yang berasal dari negara berkembang atau negara yang memiliki hubungan bilateral dengan Indonesia dan ingin berkuliah di perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Beasiswa program bergelar yang sudah berjalan dari tahun 2006 ini memberikan beasiswa penuh kepada mahasiswa asing untuk program sarjana (S-1), magister (S-2), maupun Doktor (S-3).

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim menyampaikan bahwa tujuan dari program ini adalah memberikan kesempatan negara sahabat untuk mendapatkan pendidikan berkualitas di Indonesia. Dengan didorong berbagai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), program Beasiswa KNB diharapkan dapat menciptakan iklim pembelajaran yang berbeda, terjadi pertukaran budaya, dan terjadi interaksi yang majemuk.

“Besar harapan kami kehadiran mahasiswa asing menjadi mitra mahasiswa Indonesia dan saling mempelajari budaya masing-masing. Selain itu, kehadiran mahasiswa asing sebagai upaya penting meningkatkan SDM menjadi berdaya saing global,” ucap Nadiem saat membuka International Student Summit tahun 2023, Senin (16/10).

Direktur Kelembagaan Ditjen Diktiristek Lukman menyampaikan bahwa penerima beasiswa KNB akan terus meningkat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa Indonesia dan negara sahabat untuk berdaya saing dan berwawasan global.

“Tahun ini kita menerima 200-an mahasiswa dalam program KNB. Tahun depan akan kita tingkatkan penerima beasiswa menjadi 400-an mahasiswa yang berasal dari seluruh dunia,” ucap Lukman.

Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Siti Nugraha Mauludiah menyampaikan bahwa Beasiswa KNB merupakan manifestasi dari soft diplomacy pemerintah Indonesia kepada sesama negara berkembang dan negara yang memiliki hubungan bilateral.

“Mahasiswa KNB perlu memanfaatkan kegiatan ini dengan baik karena ini adalah investasimu. Dengan belajar bahasa, membuat pertemanan dan jaringan, semoga membawamu menjadi pemimpin yang menjadi katalisator dan agen perdamaian dunia,” tutur Siti.

Pada tahun ini, pengelolaan Beasiswa KNB dilakukan bersama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso menyampaikan bahwa LPDP mendukung program pendidikan melalui jalur beasiswa dengan menyalurkannya kepada 350.000 mahasiswa termasuk program Beasiswa KNB di dalamnya.

“Pemerintah telah menyalurkan beasiswa lebih cepat dari tiga tahun belakangan. Pemberian beasiswa ini diharapkan menjadi kunci untuk menciptakan kesejahteraan bersama sesama mitra negara berkembang,” ucap Dwi.

Penyelenggaraan International Student Summit 2023 yang digelar di Universitas Telkom Bandung diikuti sekitar 170 mahasiswa baru penerima Beasiswa KNB. Kegiatan bertujuan untuk mewujudkan solidaritas antarmahasiswa program Beasiswa KNB. Mahasiswa asing juga didorong untuk lebih mengenal masyarakat dan budaya Indonesia.

(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id

FB Fanpage : @ditjen.dikti

Instagram : @ditjen.dikti

Twitter : @ditjendikti

Youtube : Ditjen Diktiristek

E-Magz Google Play : Satu Dikti

Tiktok : Ditjen Dikti

Ditjen Diktiristek Targetkan Perguruan Tinggi Negeri untuk Optimalkan Pelaksanaan Program Tahun 2024

Jakarta – Sebagai upaya mengoptimalkan capaian pelaksanaan program dan anggaran di lingkungan perguruan tinggi negeri, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) menggelar Rapat Koordinasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) pada Senin (16/10) di Jakarta.

Pada kegiatan tersebut, plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam menjelaskan bahwa selama tahun 2023 sudah banyak capaian program yang telah dicapai oleh perguruan tinggi, khususnya dalam implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

“Data sampai dengan Oktober 2023 tercatat 920 ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia melakukan pembelajaran di luar kampus, berpartisipasi dalam berbagai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka antara lain IISMA, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Magang Merdeka, Studi Independen Bersertifikat, Kampus Mengajar, maupun program-program MBKM yang diselenggarakan oleh masing-masing kampus perguruan tinggi secara mandiri,” Kata Nizam.

Selain itu, Nizam juga menjelaskan bahwa pelaksanaan Program Dana Padanan (Matching Fund) Kedaireka menunjukan pertumbuhan yang signifikan. Banyak perguruan tinggi yang telah bersinergi dan berkolaborasi dengan dunia usaha dan industri (DUDI) untuk menciptakan berbagai peluang yang lebih bagi mahasiswa untuk menemukan masa depannya dan membangun Indonesia emas.

“Capaian yang sangat menarik adalah naiknya peringkat indeks inovasi Indonesia. Pada 2020, indeks inovasi Indonesia menduduki peringkat ke-35. Namun, tahun 2023 ini naik tajam menjadi peringkat ke-5,” tutur Nizam.

Lebih lanjut, Nizam juga menyampaikan apresiasinya dalam urusan publikasi dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang kian bertambah kualitasnya seiring dengan banyaknya sitasi yang dilakukan. Kendati demikian perguruan tinggi negeri diminta untuk terus menunjukkan kinerja dan kemampuan dalam melaksanakan program yang telah direncanakan secara optimal demi membangun revitalisasi kampus yang sehat secara intelektual, jasmani, spiritual, dan sosial serta dapat menyerap anggaran dengan baik.

Pada kesempatan yang sama, plt. Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie menjelaskan bahwa tahun 2024 adalah tahun yang rawan sehingga harus dilakukan berbagai antisipasi dan mitigasi dalam pelaksanaan program. Tjitjiek mendorong perguruan tinggi untuk bisa mendeteksi keunggulan diri dan mampu menentukan peta jalan arah perkembangan di masa depan.

“Rapat koordinasi ini kita tujukan untuk melakukan evaluasi terhadap program-program kita di tahun 2023 serta bagaimana arah kebijakan untuk tahun 2024. Selain itu pada kesempatan ini pula kita ingin melakukan refleksi terutama pada tahun ini (2023), terkait dengan program-program anggaran tambahan untuk bisa dimanfaatkan secara maksimal,” jelas Tjitjik.

Tak lupa Tjitjik mengingatkan perguruan tinggi negeri untuk dapat meningkatkan koordinasi di badan internalnya agar dapat menyerap anggaran dengan baik lewat program strategis yang diajukan.

Direktur Kelembagaan Lukman juga mengarahkan terkait capaian serapan dana perguruan tinggi untuk bisa diserap secara optimal dengan mempersiapkan proposal sebaik mungkin demi menaikan mutu pendidikan dari yang masih PTN Baru menjadi PTN Satker, PTN Satker menjadi PTN BLU, PTN BLU menjadi PTN BH dan PTN BH bisa menjadi universitas bertaraf internasional.   “Kami terus memantau mana yang siap jadi PTN BH, siapa yang siap jadi PTN BLU, mana yang satkernya masih di bawah. Jadi kami terus memperhatikan perubahan kelembagaan sesuai arahan dari Pak Dirjen dan Mas Menteri agar semua bisa menjadi PTN BH,” ujar Lukman.

Kemudian, Direktur Sumber Daya Mohammad Sofwan Effendi turut berbicara mengenai pelaksanaan pengakuan angka kredit konvensional menjadi AK Integrasi melalui SISTER, PT dan LLDIKTI untuk para dosen. Angka Kredit (AK) Integrasi tersebut akan digabungkan dengan AK konversi yang nantinya disebut AK 2024.

“Bapak-Ibu dosen akan mempunyai dua angka kredit, pertama kredit integrasi yaitu kredit sampai dengan 2022. Kedua, angka kredit konversi yang didapat selama 2023 akan digabungkan. Angka kredit integrasi dan angka kredit konversi akan disebut angka kredit 2024, untuk digunakan dalam penilaian kelanjutan lewat sistem penilaian baru yang telah kami siapkan,” kata Sofwan.

Sementara itu Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Sri Suning Kusumawardani meminta agar para perguruan tinggi negeri dapat mendorong mahasiswa nya untuk ikut program-program Flagship kampus merdeka mengingat Permendikbudristek no 53 tahun 2023 tentang pengalaman belajar di luar kampus telah diterbitkan.

“Ada 6 program unggulan atau yang biasa kita kenal dengan flagship. mohon dengan sangat Ibu-Bapak semua untuk mendorong mahasiswanya mengikuti beberapa program yang ada disini karena sangat bermanfaat bagi mahasiswa, yang salah satunya untuk mendapat pekerjaan dengan lebih mudah,” ucap Sri.

Terakhir, Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat M. Faiz Syuaib mendukung adanya peningkatan transformasi riset penelitian serta publikasi ilmiah berkualitas dengan membuat publikasi jurnal yang bertaraf internasional.

“Jurnal-jurnal kita harus berkualitas dan berstandar internasional maka mulai tahun depan Sinta 1 dan 2 akan kita gunakan standar kualifikasi quartil 1 dan quartil 2 (standar internasional) sehingga kedepannya jurnal kita akan diakui secara internasional karena standar kita sudah sama,” kata Faiz.

Tidak hanya membahas soal isu akademik, rapat koordinasi ini juga membahas pentingnya isu pencegahan dan penanganan kekerasan seksual serta kesehatan mental para sivitas akademik kampus yang saat ini harus menjadi perhatian bersama.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : Satu Dikti
Tiktok : Ditjen Dikti

#

#

#

 

Berhasil Capai Catatan Baik Implementasi Kebijakan Kampus Merdeka, LLDIKTI XVI dan Universitas Negeri Gorontalo Jadi Tuan Rumah Kampus Merdeka Fair

Gorontalo, 12 Oktober 2023 – Empat tahun pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, terus menghadirkan banyak kebermanfaatan bagi ekosistem pendidikan tinggi di seluruh penjuru Indonesia. Tercatat hampir satu juta mahasiswa telah mengikuti berbagai program MBKM flagship maupun Mandiri.

Dampak kebermanfaatan MBKM juga dirasakan oleh berbagai perguruan tinggi yang ada di wilayah kerja Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) XVI yang meliputi Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo. Praktik baik yang berhasil dicatatkan oleh LLDikti XVI kemudian menjadi dasar diselenggarakannya Kampus Merdeka Fair pada Kamis (12/10) dengan LLDIKTI XVI dan Universitas Negeri Gorontalo sebagai tuan rumah.

Kegiatan yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Damhil UNG ini dibuka dengan sambutan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim. Dalam sambutannya, Nadiem menyampaikan harapan besarnya agar penyelenggaraan  Kampus Merdeka Fair bisa menjadi pintu gerbang kolaborasi yang lebih intensif bagi perguruan tinggi dan mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).

“Kita semua sudah membuktikan bahwa gotong royong seluruh pihak adalah tulang punggung dari akselerasi kualitas sistem pendidikan kita. Dan satu hal yang perlu diingat bersama adalah bahwa capaian kita selama empat tahun terakhir ini barulah awal dari perjalanan kita. Ke depan kita harus melanjutkan gerakan ini dengan melibatkan lebih banyak pihak,” tutur Nadiem sekaligus membuka gelaran KM Fair Gorontalo.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati juga menyampaikan apresiasinya kepada pelaksanaan program MBKM yang telah membersamai mahasiswa vokasi untuk terus belajar dan juga mengasah kompetensi sehingga semakin siap untuk terjun ke dunia kerja.

“Dengan semangat perubahan dan transformasi kita laksanakan Kampus Merdeka untuk mendorong transformasi pendidikan tinggi, terutama pendidikan vokasi. Kami harapkan dampak positif Kampus Merdeka dapat bermanfaat tidak hanya untuk mahasiswa, tapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia,” jelas Kiki.

Senada dengan harapan yang disampaikan Dirjen Pendidikan Vokasi, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Suning Kusumawardani, juga mengajak seluruh pemangku kepentingan yang meliputi pimpinan daerah, pimpinan perguruan tinggi, pimpinan LLDikti, dan juga mitra DUDI untuk terus menjaga asa kebermanfaatan yang sudah berhasil ditorehkan Kampus Merdeka.

“Semangat keberlanjutan Kampus Merdeka yang  adalah komitmen di mana kita sepakat bersama-sama bahwa  kebijakan MBKM hadir tidak hanya sekadar menambahkan keterampilan tambahan, tetapi juga membuka pintu untuk kurikulum yang lebih dinamis dan berbasis kompetensi,” ujar Suning.

Sebagai kebijakan yang mendorong transformasi pendidikan tinggi, Kampus Merdeka juga disambut sangat hangat oleh pemangku kepentingan di daerah. Di wilayah LLDikti XVI misalnya, saat ini tengah fokus untuk menjalankan berbagai sosialisasi serta program-program yang berfokus dalam mendorong kemandirian perguruan tinggi agar bisa menjalankan Kampus Merdeka Mandiri.

“Kami terus mengajak perguruan tinggi di wilayah kami untuk mencari mitra-mitra strategis sebagai mitra untuk melaksanakan MBKM Mandiri dan kami dari pelaksana LLDikti XVI siap menjadi penghubung,” papar Kepala LLDikti XVI, Munawir Razak.

Munawir yakin, penyelenggaraan Kampus Merdeka Fair akan menjadi pemantik bagi perguruan tinggi di wilayah LLDikti XVI agar bisa mengakselerasi pelaksanaan Kampus Merdeka Mandiri.

Menyambut pelaksanaan Kampus Merdeka Fair, Rektor Universitas Negeri Gorontalo mengungkapkan rasa bangga atas kehormatan yang diberikan Kemendikbudristek kepada UNG yang ditunjuk sebagai tuan rumah kegiatan ini.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbudistek atas kehormatannya memilih kami sebagai tuan rumah Kampus Merdeka Fair,” kata Eduart membuka sambutannya.

Selanjutnya, Eduart menyampaikan bahwa kesempatan mengikuti program-program Kampus Merdeka adalah hak istimewa yang saat ini bisa dirasakan oleh seluruh mahasiswa. Oleh sebab itu, ia mengajak mahasiswa untuk bisa memanfaatkan kesempatan emas ini agar ke depannya lebih siap langsung terjun ke dunia industri setelah lulus dari perguruan tinggi.

“Sejak adanya MBKM, skor IKU dari kami terus mengalami kenaikan, tidak hanya seratus persen, tapi bahkan hingga seraus lima puluh persen dan dua ratus persen setiap tahunnya. Dan itu merupakan dampak nyata dari program-program Kampus Merdeka yang kami rasakan,” tutup Eduart di akhir sambutannya.

Selain melaksanakan kegiatan seremonial, Kampus Merdeka Fair kali ini juga diisi dengan kegiatan pameran, sharing session alumni dan mitra MBKM, bedah buku, dan juga diskusi panel yang menghadirkan para ahli sebagai Narasumber.

(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : Satu Dikti
Tiktok : Ditjen Dikti

#

#

#

Program Dana Padanan Kedaireka Tahun 2024 Dibuka, Ditjen Diktiristek Alokasikan Anggaran 750 Miliar

Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) kembali membuka program Dana Padanan untuk tahun anggaran 2024. Program Dana Padanan atau sebelumnya dikenal dengan Matching Fund, memberikan pendanaan kepada perguruan tinggi dan industri yang berkolaborasi dalam pengembangan inovasi melalui platform Kedaireka. Pada tahun 2024, Ditjen Diktiristek mengalokasikan anggaran sekitar 750 miliar untuk pendanaan ini.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Pendidikan Tinggi Nizam menerangkan pembukaan Program Dana Padanan 2024 dilaksanakan lebih awal agar insan perguruan tinggi memiliki waktu yang cukup untuk segera merancang, mendesain, hingga proses evaluasi proposal dapat dilakukan tahun ini. Pasalnya, selama ini terdapat keluhan atas pendeknya waktu eksekusi program.

“Karena untuk menghasilkan produk yang betul-betul untuk siap diproduksi, dihilirkan, tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat. Saya mendorong untuk bisa dilakukan evaluasinya di tahun N-1, sehingga pada tahun N bisa diselenggarakan  seoptimal mungkin sehingga hasilnya optimal,” kata Nizam saat peluncuran Program Dana Padanan 2024 secara daring, Senin (2/10).

Nizam pun berharap lewat program Dana Padanan ini dapat memberikan solusi dan dampak bagi kemajuan sosial, budaya, teknologi, dan dunia industri.

“Saya berharap dan meminta pada seluruh sivitas akademika untuk memastikan hal tersebut, pun saya mengharapkan komitmen dari mitra yang konkret,” kata Nizam.

Kepala Subbagian Tata Usaha Sekretariat Ditjen Diktiristek sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen Program Dana Padanan, Didi Rustam menjelaskan bahwa program Matching Fund-Kedaireka pada tahun-tahun sebelumnya mendapat antusiasme yang tinggi dari perguruan tinggi.

Dari tahun 2021 hingga tahun 2023, kata Didi, program Matching Fund mengalami peningkatan peminat yang luar biasa. Pada tahun 2021 ada sekitar 1.270 proposal yang masuk, tahun 2022 sebanyak 4.700 proposal, dan tahun 2023 sebanyak 5.600 proposal.

“Tentunya, ini diakibatkan adanya animo Insan Dikti yang sangat tinggi. Dari tahun ke tahun, tahapan pengajuannya pun terus kami perbaiki agar mendapatkan proposal yang lebih berkualitas,” ujar Didi.

Terdapat beberapa pembaruan pada Program Dana Padanan tahun 2024 berdasarkan masukan, studi, dan observasi yang telah dilakukan pada program sebelumnya. Pengusul kini sudah memasukan proposal lengkap sejak awal pengusulan.

“Jika tahun 2023 ada proposal awal, maka pada tahun 2024 tidak ada proposal awal. Sejak awal, pengusul sudah mengajukan proposal lengkap, sehingga sudah akan bisa dievaluasi kelayakan dari inovasi kegiatan dan juga rasionalitas dalam nilai anggaran yang diajukan karena itu semua merupakan bagian dari mekanisme evaluasi,” terang Setyawan selaku Tim Ahli Program Dana Padanan.

Setyawan mengingatkan agar pembaruan ini diperhatikan dengan saksama. Tidak berhenti pada proses pengajuan proposalnya, terdapat rincian lain yang penting untuk diketahui pengusul dan mitra. Tahun ini, Program Dana Padanan bahkan memberikan kesempatan bagi mitra untuk mendeskripsikan permasalahannya.

“Kami ingatkan dalam forum ini, gunakan panduan tahun 2024. Jangan menggunakan tahun-tahun sebelumnya, sehingga Bapak/Ibu harus cermat betul dengan panduan tahun 2024,” tegas Setyawan.

Pengusulan proposal Program Dana Padanan dibuka mulai tanggal 1 hingga 31 Oktober 2023. Perguruan tinggi dan industri dapat mendaftarkan diri dan melihat panduan lengkapnya di www.kedaireka.id.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : Satu Dikti
Tiktok : Ditjen Dikti

Beasiswa PMDSU, Mencetak Generasi Cerdas Berkarakter untuk Indonesia Maju

Jakarta – Untuk mencetak lulusan doktor muda Indonesia yang unggul dan berdaya saing, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) kembali menyelenggarakan program beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Memasuki angkatan ketujuh, pada tahun 2023 sebanyak 300 penerima beasiswa terpilih akan menempuh studi jenjang S-2 dan S-3 di 20 perguruan tinggi penyelenggara di Indonesia, mulai bulan September 2023 sampai dengan Agustus 2027.

PMDSU merupakan program beasiswa bagi sarjana unggul untuk melakukan percepatan pendidikan menjadi lulusan doktor pada usia muda. Sarjana unggul akan dibina menjadi doktor dalam waktu empat tahun dengan suasana akademik yang sehat serta dibimbing oleh promotor yang kompeten, baik berdasarkan rekam jejak penelitian maupun pendidikan. Program ini juga menjadi upaya pemerintah untuk mempercepat jumlah tenaga pendidik dengan kualifikasi S-3 di Indonesia.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam menjelaskan bahwa program PMDSU merupakan program istimewa yang menghasilkan anak-anak bertalenta dalam upaya melahirkan negara yang maju dan sejahtera.

“Kita sebagai negara tentu bercita-cita (dan) berkeinginan bahwa nanti masa depan adik-adik sekalian itu akan hadir dan menghadirkan negara yang maju, negara yang adil, makmur, sejahtera bagi seluruh warga bangsanya seperti cita-cita founding fathers kita republik ini didirikan untuk menyejahterakan dan memajukan seluruh masyarakatnya,” ucap Nizam saat acara Pembekalan Program Beasiswa PMDSU ke-VII yang digelar di Hotel Pullman Central Park, Jakarta, pada 19-20 September 2023.

Keistimewaan program PMDSU, disebut Nizam, sebagai program yang menerapkan akselerasi (fast track) S-2 sekaligus S-3, promotor yang luar biasa, jejaring internasional, dan didukung dengan pendanaan riset.

Nizam pun menekankan bahwa riset yang dilakukan oleh peserta terpilih PMDSU nantinya harus senafas dengan kebutuhan bangsa dan mewakilkan harapan masyarakat kecil sebagai bagian dari membangun dan menyiapkan masa depan yang sejahtera.

“Nafas penelitian harus mencerminkan harapan dari para petani, nelayan, kuli pelabuhan, tukang becak, buruh, (dan) nafas itulah yang mewarnai setiap riset adik-adik sekalian,” sambung Nizam.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek Mohammad Sofwan Effendi menyampaikan bahwa 300 karyasiswa peserta PMDSU batch VII merupakan hasil dari seleksi ketat yang telah dilakukan oleh para promotor. Jumlah ini naik dua kali lipat dari batch sebelumnya yang hanya berjumlah 150 orang.

“Kita sudah seleksi sangat ketat promotornya dan kalian juga terpilih di antara yang terbaik yang dipilih oleh promotor, tidak hanya cerdas tetapi juga berkarakter karena yang dibutuhkan adalah kontribusi untuk Indonesia setelah lulus dan 300 orang ini akan disebar di seluruh universitas ternama di Indonesia,” ucap Sofwan.

Sofwan juga mengungkapkan sejauh ini setidaknya sudah ada 2.214 publikasi yang diterbitkan oleh peserta PMDSU di jurnal internasional dan 1.598 di antaranya terindeks Scopus.

Sementara itu, Ketua Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Sepuluh Nopember Muhammad Nuh yang juga hadir sebagai pembicara utama turut menyinggung soal integritas dan karakter kebangsaaan yang harus dimiliki oleh peserta PMDSU sebagai pembelajar sejati.

“Saya yakin adik-adik sekalian punya jiwa yang sama, jiwa kebangsaan yang luar biasa, tidak lagi relevan mempertentangkan etnik a, etnik b, dan seterusnya, yang penting we are Indonesia termasuk anak-anak PMDSU batch ke-VII, we are Indonesia,” tutur Nuh.

Mantan Menteri Pendidikan Nasional itu juga mengatakan bahwa program PMDSU merupakan bagian dari investasi, sebab negara mengeluarkan biaya di masa sekarang untuk kebermanfaatan di masa yang akan datang.

Axl Laurens Lukas Windah, mahasiswa penerima beasiswa PMDSU batch VII asal Universitas Airlangga mengungkapkan harapannya agar program PMDSU ini ke depannya dapat terus melahirkan calon-calon doktor muda untuk bisa bersaing di tingkat nasional ataupun internasional.

“Harapan saya mungkin untuk PMDSU semakin bisa berkarya, semakin bisa menambah calon-calon doktor muda termasuk saya yang sudah diterima jadi awardee, terima kasih banyak, semakin banyak orang-orang yang terberkati, semakin banyak anak-anak Indonesia yang bisa berkarya baik di dalam maupun luar negeri untuk menuju Indonesia yang maju, Indonesia emas 2045,” ujar Axl.

Senada, Syannia Tasha mahasiswa PMDSU batch VII dari Universitas Indonesia pun mengungkapkan, “Harapannya untuk program PMDSU ini bisa benar-benar menciptakan bibit-bibit unggul buat Indonesia yang nantinya bisa buat Indonesia jadi lebih maju dan bisa berkembang menyalip negara-negara lain.”
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : Satu Dikti
Tiktok : Ditjen Dikti

#

#

#

Rangkul 200+ Mitra DUDI, Kemendikbudristek Gelar Penandatanganan Kerja Sama Program MSIB

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui tim pelaksana Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) berencana menggelar kegiatan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan mengundang 200 lebih mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) pada Rabu (20/9).

Kegiatan yang akan digelar di Auditorium Gedung D Kemendikbudristek ini sendiri merupakan salah satu rangkaian dari pelaksanaan Program MSIB yang saat ini memasuki angkatan yang kelima. Sebanyak 200 lebih mitra yang akan diundang juga merupakan perusahaan atau instansi yang telah terpilih untuk menjadi tempat bagi 34.000 lebih mahasiswa yang akan mengikuti program magang maupun studi independen.

Sejak diluncurkan pada tahun 2021, Program MSIB yang merupakan bagian dari kerangka kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) telah menjadi salah satu wadah pembelajaran bagi mahasiswa untuk memenuhi hak belajar 3 semester di luar program studi sesuai dengan Permendikbud No. 3 Tahun 2020.

Melalui program ini, mahasiswa akan berkesempatan merasakan secara langsung pengalaman bekerja atau mengikuti kursus sertifikasi di berbagai perusahaan ternama di level nasional maupun global selama satu semester.

Tercatat, hingga pelaksanaan angkatan yang kelima, sudah ada lebih dari 70.000 mahasiswa dari perguruan tinggi akademik maupun vokasi yang telah bergabung.

Menyambut pelaksanaan kegiatan Penandatanganan PKS, Kepala Program MSIB, Wachyu Hari Haji, menyampaikan apresiasinya kepada para mitra DUDI di seluruh Indonesia atas antusiasme yang tinggi terhadap pelaksanaan Program MSIB, khususnya untuk angkatan yang kelima.

“Animo yang tinggi dari para mitra saya rasa menjadi bukti bahwa sektor DUDI memiliki semangat yang sama dengan Kemendikbudristek dalam membangun SDM unggul melalui pendidikan tinggi,” ujar Wachyu.

Wachyu berharap semangat dari para mitra ini juga kemudian bisa diimplementasikan melalui komitmen yang nantinya akan tertuang dalam perjanjian kerja sama. Selama pelaksanaan angkatan kelima, ia juga mengajak para mitra untuk bersama-sama mengawal pembelajaran mahasiswa dan memberikan pengalaman terbaik untuk mendorong peningkatan kompetensi mereka. Informasi lebih lanjut mengenai Program MSIB bisa diakses melalui: https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/program/magang

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : Satu Dikti
Tiktok : Ditjen Dikti

#

#

#

 

Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023, Perguruan Tinggi Fleksibel Kembangkan Standar Kompetensi Lulusan

Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke-26 yang bertajuk Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi. Kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi ini mengubah standar nasional pendidikan tinggi dan sistem akreditasi pendidikan tinggi secara fundamental.

Standar nasional pendidikan tinggi kini tidak lagi bersifat preskriptif dan rinci. Perguruan tinggi diberi keleluasaan untuk melakukan diferensiasi misi dan berinovasi dalam meningkatkan mutu tridarma perguruan tinggi. Selain itu, sistem akreditasi pendidikan tinggi kini dibuat lebih sederhana, serta mengurangi beban administrasi dan beban finansial perguruan tinggi.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam menyampaikan Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 merupakan kerangka (framework) untuk pengembangan standar di perguruan tinggi.

“Dengan fleksibilitas dan otonomi yang luas sehingga perguruan tinggi bisa mengembangkan standar sesuai kebutuhan kompetensi lulusan. Oleh karena itu, tidak harus sesuai dengan acuan awal tetapi hanya mengacu ke framework-nya,” tutur Nizam pada Sosialisasi Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang digelar secara daring, Rabu (6/9).

Baca Juga :  Dirjen Diktiristek Pantau Pelaksanaan UTBK di Universitas Indonesia dan Universitas Negeri Jakarta

Lebih lanjut Nizam menyampaikan terkait penjaminan mutu perguruan tinggi baik secara internal maupun eksternal menjadi hal yang penting dalam transformasi kebijakan ini. Penjaminan mutu internal diharapkan dapat berjalan optimal dengan memanfaatkan ruang yang diberikan. Demikian pula, penjaminan mutu eksternal yang dapat dilakukan melalui Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) sesuai amanah Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, atau melalui Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) jika program studi belum ada lembaga akreditasi mandirinya.

“Harapannya Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 ini bisa segera diimplementasikan dan ada kesamaan persepsi saat melaksanakan program ini,” pungkas Nizam.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Tjitjik Srie Tjahjandarie turut menyampaikan kunci atau esensi dari Permendikburistek ini adalah memberikan fleksibilitas kepada perguruan tinggi untuk menyesuaikan sistem penjaminan mutu sesuai dengan kebutuhan yang ada di perguruan tinggi.

Tjitjik menegaskan, “Fleksibilitas ini bukan untuk menurunkan standar. Justru bisa lebih mengukur standar agar lebih sesuai dengan bidang keilmuan yang ada di perguruan tinggi. Tidak bisa lagi perguruan tinggi fit to all karena setiap perguruan tinggi punya keunggulan dan karakteristik yang beda-beda.”

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Suning Kusumawardani menambahkan bahwa perguruan tinggi berperan sangat penting dalam merealisasikan peraturan baru ini. Untuk itu, setelah peraturan menteri ini disahkan, perguruan tinggi diharapkan segera menindaklanjutinya dengan masa penyesuaian selama dua tahun.

“Kami tidak menerbitkan petunjuk teknis atau petunjuk pelaksanaan, karena kemerdekaan sudah diberikan. Jadi, secara otonomi perguruan tinggi perlu menjabarkan standar nasional pendidikan tinggi di tingkat operasional sesuai dengan tingkat mutu dan keleluasaan substansi masing-masing,” jelas Suning.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : Satu Dikti
Tiktok : Ditjen Dikti

#

#

#

Akselerasi MBKM Mandiri, Kemendikbudristek Gelar Dialog Multipihak dan Kampus Merdeka Fair di Semarang

[SEMARANG] Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Dialog Multipihak (Multi Stakeholder Dialogue – MSD), Rabu (30/8) di Universitas Dian Nuswantoro Semarang, bersamaan dengan kegiatan Kampus Merdeka Fair (KM Fair) yang akan diselenggarakan hingga Kamis (31/8) mendatang. Kegiatan ini diselenggarakan untuk menggalang dukungan bagi pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), khususnya MBKM Mandiri.

Direktur Belmawa, Sri Suning Kusumawardhani, menyatakan bahwa untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang relevan dengan konteks dan zamannya, diperlukan keterlibatan para pihak di luar perguruan tinggi dalam program MBKM, terutama MBKM Mandiri.

“Kami berterima kasih banyak pihak di luar perguruan tinggi seperti kalangan pemerintahan, bisnis, industri, organisasi kemasyarakatan yang sudah terlibat dalam berbagai bentuknya. Tetapi menimbang jumlah perguruan tinggi dan mahasiswa, kami memerlukan keterlibatan lebih banyak pihak lagi,” kata Sri Suning.

Kebijakan MBKM yang diluncurkan pada tahun 2020 lalu telah membuka kesempatan bagi lebih dari 760.000 mahasiswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di luar kampus melalui program unggulan atau program flagship yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), maupun program-program yang diselenggarakan secara mandiri oleh perguruan tinggi di seluruh Indonesia atau yang biasa disebut sebagai MBKM Mandiri.

Untuk memperkuat sinergi antar-berbagai pemangku kepentingan dalam menjaga keberlangsungan MBKM, tahun ini Kemendikbudristek menyelenggarakan roadshow di enam belas kota, atau mencakup keenam belas wilayah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) di seluruh Indonesia. Jenis kegiatan yang diselenggarakan pada masing-masing kota bervariasi, disesuaikan dengan konteks serta kebutuhan dari masing-masing wilayah.

Jenis kegiatan yang akan diselenggarakan di keenam belas wilayah LLDikti adalah Sosialisasi dan Bimtek. Kegiatan sosialisasi ditujukan untuk memberikan pengenalan umum mengenai MBKM, khususnya MBKM Mandiri. Sementara itu, kegiatan Bimtek ditujukan kepada kalangan perguruan tinggi yang sudah memahami seluk beluk MBKM tetapi masih membutuhkan bimbingan teknis pelaksanaannya, dan berfokus pada bagaimana perguruan tinggi bisa mendesain kurikulum dan melakukan relaksasi kurikulum.

MSD di Semarang sendiri adalah yang pertama dari sembilan MSD yang akan diselenggarakan di sembilan LLDikti di seluruh Indonesia. Dialog ini akan diikuti oleh sekitar 50 peserta dari kalangan perguruan tinggi, mitra, dan calon mitra MBKM Mandiri di wilayah LLDikti VI. Mitra yang akan hadir antara lain Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Southeast Ministers of Education Organization (Seameo), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB), Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP), PT Telkom, dan Orbit Future Academy.

Kepala LLDikti Wilayah VI, Bhimo Widyo Andoko, SH, MH, mengatakan bahwa Bimtek dan MSD di wilayahnya adalah salah satu kegiatan yang penting. “Kegiatan ini adalah salah satu upaya LLDIKTI Wilayah VI untuk memaksimalkan pelaksanaan program MBKM dengan memperkuat jejaring kerja sama, baik antarperguruan tinggi maupun antara perguruan tinggi dengan dunia kerja pada umumnya, termasuk dunia industri, di Jawa Tengah,” Bhimo menuturkan.

Baca Juga :  Program Pengembangan Laptop Merah Putih sebagai Karya Dalam Negeri “DIKTI EDU”

Sedangkan untuk KM Fair, penyelenggaraan di kota Semarang menjadi yang pertama dari tiga KM Fair yang akan diselenggarakan  di tahun 2023, setelah pada tahun 2022 lalu Kemendikbudristek telah sukses menyelenggarakan KM Fair di sejumlah kota. Mengusung tema “Bersama Lebih Baik”, Kampus Merdeka Fair akan diisi dengan kegiatan pameran, bedah buku, cerita alumni dan para mitra, serta diskusi panel. Jika pada tahun sebelumnya Kampus Merdeka Fair lebih berfokus pada sosialisasi program-program flagship yang diselenggarakan Kemendikbudristek, fokus Kampus Merdeka Fair tahun ini adalah MBKM Mandiri.

Kepala Bidang Kampus Merdeka Mandiri (KMM) pada Pelaksana Pusat Kampus Merdeka (PPKM), Dessy Aliandrina, menerangkan bahwa MSD menjadi ajang dialog untuk membangun pemahaman bersama antara perguruan tinggi dengan para mitra dan calon mitra. Selain itu, kegiatan ini juga memberi kesempatan bagi kedua pihak untuk menyampaikan harapan maupun kontribusi masing-masing.

“Salah satu hal terpenting dalam MBKM adalah memberi hak kepada mahasiswa untuk belajar di luar program studinya. Dalam konteks itulah perguruan tinggi memerlukan banyak mitra yang mau terlibat dalam dunia pendidikan,” tutur Dessy.

(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : Satu Dikti
Tiktok : Ditjen Dikti

#

#

#

Unit Penunjang Akademik (UPA) Teknologi Informasi dan Komunikasi 2024 - Universitas Tidar