Konsolidasi Program Pegawai Kemdiktisaintek

Jakarta – Jumat (24/1) Kemdiktisaintek Gelar rapat induksi dengan seluruh pegawai Kemdiktisaintek untuk menyampaikan perihal kebijakan dan arah baru bagi Kementerian kedepan melalui penyampaian Peraturan Presiden RI Nomor 189 Tahun 2024, Permendiktisaintek RI Nomor 1 Tahun 2024 tentang OTK Kemdiktisaintek, dan Program 100 Hari Kerja Kemdiktisaintek.

Dalam pertemuan tersebut, Wamendiktisaintek Stella Christie jelaskan bahwa program yang diemban dan diamanahkan kepada Kemdiktisaintek mengedepankan luaran yang terukur dengan baik.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang menyampaikan kepada seluruh pegawai tentang Peraturan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2024 yang bertujuan untuk mengatur struktur organisasi, pembagian tugas, dan mekanisme kerja dalam Kementerian.

Sesjen Togar menjelaskan untuk program 100 hari kerja ini meliputi program transisi, evaluasi dan revisi regulasi, penyusunan Renstra Kemdiktisaintek 2025-2029, pengisian SDM dan kebutuhan lainnya. Dalam pertemuan tersebut Togar juga menjelaskan struktur dan tugas masing-masing unit utama.

Selain itu Togar juga menginformasikan bahwa sudah dilakukan penetapan pelaksana tugas (plt) pejabat struktural jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator, dan pengawas, serta dilakukan redistribusi pegawai ke seluruh unit terkait.

Dengan adanya kegiatan konsolidasi induksi program tersebut, diharapkan program yang akan dijalankan oleh seluruh pegawai Kemdiktisaintek dapat berjalan dengan baik, lancar, dan tercapai tujuan bersama untuk memajukan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi.

Kemdiktisaintek Siap Berkontribusi untuk Percepatan Pertumbuhan Ekonomi 8% Bersama Kementerian Transmigrasi Melalui Pendidikan 

Jakarta – Mendiktisaintek menerima audiensi dari Menteri Transmigrasi yang hadir bersama jajaran. Kedatangan Menteri Transmigrasi bermaksud menyinergikan dan mengolaborasikan percepatan pertumbuhan ekonomi mencapai lebih dari 8%, Jumat (17/1).

Menteri transmigrasi Iftitah Sulaiman mengatakan bahwa kekhawatiran bagi Indonesia saat ini adalah banyak sekali daerah di Indonesia yang sangat berpotensi, namun masih banyak pula yang belum kita bisa jangkau maupun ketahui.

“Yang bisa meneropong bahwa disana ada sesuatu hanya orang yang dibekali pendidikan yang cukup. Nah inilah yang yang menjadi dasar bagi kami sebagai satu keharusan untuk kita bersinergi, berkolaborasi dengan pendidikan tinggi mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Ini menjadi sangat krusial bagi kami,” ujarnya.

Lanjut Menteri Iftitah, hal yang menjadi salah satu sorotan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto adalah bagaimana Indonesia bisa membangun Papua, yang merupakan masa depan Indonesia. Iftitah memaparkan hal-hal yang menjadi fokus dan pokok pikiran Kementerian Transmigrasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

“Satu-satunya yang kami pikir akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara signifikan adalah dengan meningkatkan produktivitas. Kita harus memiliki produk-produk unggulan, sehingga semakin besar nanti produktivitasnya dari produk unggulan yang kita hasilkan, itu mudah-mudahan akan menarik investasi lebih banyak,” ungkap Menteri Iftitah.

Saat ini Kementerian Transmigrasi sedang mengupayakan untuk mengubah model transmigrasi menjadi kawasan ekonomi tematik, seperti pendidikan, pariwisata, maritim, energi terbarukan, serta mengembangkan konsep “Transpolitan Global,” termasuk membangun universitas transmigrasi.

Menteri Satryo mengungkapkan bahwa yang sekarang sedang dilakukan Kementerian Transmigrasi dirasa sudah sangat baik dan secara prinsip dirinya siap mendukung untuk berkontribusi dalam upaya pencapaian pertumbuhan ekonomi hingga 8%.

“Untuk itu kami sangat bisa mendukung, tinggal kami memastikan kapan, dimana, dan siapa, serta pola yang nanti akan dilaksanakan,” tegas Menteri Satryo

Mendiktisaintek memperhatikan bahwa, transformasi transmigrasi dari sektor Pendidikan tidaklah kalah penting. “Transmigran yang nantinya kita kirimkan harus dipastikan sarjana terlatih, sehingga kita bisa pastikan nanti para transmigran ini sudah terdidik dan akan memberikan dampak bagi peningkatan ekonomi Indonesia nantinya,” tutur Satryo.

Terkait sinergi antar Universitas, Menteri Satryo mengharapkan ada Universitas yang menjadi hub di Papua. “Salah satu Universitas yang ada di Papua bisa menjadi hub bagi Papua nantinya, kemudian Universitas yang ada di Jakarta, maupun kota dan daerah lain kemudian bisa terhubung ke Universitas-Universitas yang ada di Papua,“ pungkasnya.

Wamendiktisaintek Dorong Mahasiswa Miliki Research Mindset

Jakarta – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie menyatakan bahwa research mindset dan memiliki spesialisasi untuk dapat beradaptasi terhadap pembentukan industri, penting dalam meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia pada diskusi panel dengan tema “Mempercepat Transformasi Ekonomi Nasional: Strategi Pengembangan Hilirisasi Industri, Ketahanan Padangan, dan SDM Unggul”, Jumat (17/01).

Acara ini digelar Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dalam rangkaian pelantikan Pengurus Pusat (PP) ISEI dan Pengurus Istri (PI) ISEI (PIISEI) Periode 2024-2027.

Turut hadir bersama Wamendiktisaintek Stella, antara lain Ketua Bidang IV Perumusan Kebijakan Sektor Riil & Struktural PP ISEI & Guru Besar Universitas IPB, Bayu Krisnamurthi, dan Anggota Dewan Pengawas ISEI, Raden Pardede.

“Saya menyoroti, SDM tidak mungkin sama, jadi SDM itu harus terus berubah, kalau kita mau mencapai perubahan ekonomi,” papar Wamen Stella.

Wamen Stella mengungkapkan dalam upaya meningkatkan research mindset tak cukup hilirisasi, juga butuh “huluisasi” yang berkaitan dengan penyiapan SDM Unggul. Selanjutnya, ia juga menyampaikan bahwa human capital dan research ranking Indonesia berada jauh lebih rendah dibandingkan Malaysia Thailand dan Vietnam.

“Kalau mahasiswa itu punya research mindset, mereka akan menghasilkan penelitian yang berkualitas, jika seorang mahasiswa punya research mindset, dia akan bisa menjadi inovator industri dan menghasilkan industri baru, setelah itu teknologi baru tersebut bisa diterapkan di industri,” ungkap Stella.

Industri prinsipnya membutuhkan tenaga kerja berkualitas tinggi, yang dapat dihasilkan dari kampus. Inilah mengapa kampus dan industri saling membutuhkan. Perlu koordinasi yang baik, agar kerja sama keduanya saling menguntungkan.

“Jadi perguruan tinggi, universitas, dan juga politeknik mendapatkan masukan ekonomi, mendapatkan suntikan ekonomi dari industri. Orang yang di industri, merasa mereka mendapatkan ilmu dari perguruan tinggi,” tegas Stella.

Saat ini, penggerak utama penelitian di Indonesia masih terpusat kepada satu badan. Hal inilah yang diupayakan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi bahwa riset harus dilakukan oleh dosen, sehingga terjadi trickle down of knowledge.

“Kita bisa menciptakan specialized dan adaptable workforce, Ini adalah bagaimana kita mempunyai SDM yang bisa memenuhi tuntutan pasar yang bergerak yang cepat,” katanya.

Wamendiksaintek berpendapat bahwa hal ini harus difokuskan pada pendidikan vokasi. Harapannya pendidikan vokasi dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan yang relevan, pendidikan yang mengampuni, serta tenaga kerja yang berkualitas.

“Pembelajaran berbasis kerja sangat berhasil mengeluarkan lulusan-lulusan pendidikan yang bisa mengikuti pertukaran industri sehingga kita tune-in dengan industri dan juga mereka menghasilkan, saya rasa ini cukup penting untuk menciptakan middle class yang kuat,” pungkas Stella.

Harapan dari diselenggarakannya acara ini adalah mengembangkan strategi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, melakukan sinergi antara Akademisi, Bisnis, dan Government (ABG) dalam merumuskan tantangan dan dinamika global serta domestik, juga melakukan penyelarasan antara program kerja ISEI dan program prioritas nasional.

Arah Baru Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Menurut Mendiktisaintek

Jakarta – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro  tampil di acara talkshow yang dilaksanakan oleh IDN Times bersama Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, dan, Co-Founder of ParagonCorp & CEO of NSEI,  Salman Subakat di IDN HQ, Jakarta Pusat, Kamis (16/1) 2025. Pada acara tersebut Mendiktisaintek menyampaikan arah baru pendidikan tinggi sains dan teknologi yang kini diusung Indonesia.

“Kita berharap mempersiapkan untuk Indonesia Emas 2045. Itu grand strategy-nya, dari sekarang hingga 2029,” ujar Satryo.

Mendiktisaintek Satryo menjelaskan bahwa Kemdiktisaintek selalu mengupayakan pendidikan tinggi di Indonesia mampu mempersiapkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai target Indonesia Emas 2045 dengan cara menyiapkan talenta-talenta nasional.

“Itu ditempuh dengan memastikan kembali arah kita punya pendidikan tinggi ke depan, supaya betul-betul bisa mencapai target Indonesia emas 2045. Paling tidak yang saya upayakan dari saat ini adalah pastikan tiap perguruan tinggi itu harus mempunyai dampak positif bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” tegas Satryo.

Dirinya, lanjut Satryo, mengamanahkan setiap perguruan tinggi untuk menata kembali program-program yang dilaksanakan masing-masing kampus dan memastikan dampak perguruan tinggi tersebut hadir untuk masyarakat, bangsa, dan negara.

“Paling tidak kita berharap adanya talenta-talenta lulusan perguruan tinggi yang mampu berkarya, berkarya untuk diri sendiri, keluarganya, komunitasnya, dan masyarakat secara umum,” ujar Satryo.

Menurutnya pendidikan terbaik adalah yang dapat mempersiapkan para lulusannya untuk mempunyai kemampuan untuk melakukan sesuatu manfaat. Sebelumnya Mendiktisaintek  menyampaikan mengenai 4 kekurangan yang sekarang tidak dimiliki lulusan tanah air seperti membaca, menulis, punya work habit yang tinggi, serta kemampuan berkomunikasi dengan baik dan teamwork.

“Dimanapun bekerja nanti, itu yang dibutuhkan. Bisa membaca, bisa menulis, work habit yang tinggi, teamwork, communication. Itu kuncinya,” tutur Satryo.

Beliau juga menambahkan satu tambahan aspek yang tidak kalah penting, yaitu setiap lulusan harus mampu belajar sepanjang hayat. Satryo menyampaikan bahwa untuk setiap lulusan perguruan tinggi di Indonesia, kedepan tantangan luar biasa banyaknya, dan beberapa pekerjaan bisa diambil alih oleh AI, robot, machine learning, automation.

“Tujuannya adalah menyelesaikan soal yang kompleks, jadi untuk teman-teman dosen, ke depan kita mesti mengajarkan mahasiswa untuk menyelesaikan masalah yang kompleks,” kata Satryo.

Complex thinking menurutnya penting, karena itu akan menuntut kita untuk berpikir kritis. Karena menurutnya jika tidak ada rasa ingin tahu, cenderung tidak akan belajar. Lanjutnya, saat ini Indonesia masih terjebak pada middle income trap. Karena Indonesia belum produktif dan etos kerjanya masih kurang. Harapannya kedepan industri mampu membawa pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

“Untuk membawa maju Indonesia kita harus punya teknologi yang dapat bersaing secara global dan peningkatan produktivitas,” tutup Satryo.

Mendiktisaintek Dorong Pengembangan Semikonduktor dan Artificial Intelligent (AI) sebagai Penggerak Teknologi Masa Depan

Jakarta – Dalam rangka menggali lebih dalam peran semikonduktor dan Artificial Intelligent (AI) sebagai penggerak revolusi teknologi masa depan menuju Indonesia emas, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro hadir dalam seminar yang di gelar oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di Perpustakaan Nasional, DKI Jakarta pada Rabu (15/1).

Sebuah inovasi tercipta sering kali berbasis dari apa yang para peneliti kuasai. Menteri Satryo mengajak para ahli untuk beranjak dari permasalahan yang ada dan mencari solusi untuk permasalahan tersebut, sehingga hasilnya berdampak langsung kepada masyarakat.

“Inovasi harus mengacu pada paradigma transformasi. Jadi, fokus riset berbasis masalah. Kita berangkat dengan masalah dulu,” ujar Satryo.

Indonesia saat ini sedang berupaya keluar dari middle income trap. Dari hasil pengamatan, banyak kalangan di Indonesia yang masih memiliki produktivitas yang rendah.

“Kalau tidak di-handle dengan baik, kita mendapatkan musibahnya daripada manfaatnya. Terkait dengan delapan misi Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Asta Cita, Ada tiga misi yang Kemdiktisaintek emban,” ujarnya.

Tiga misi tersebut adalah memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru; memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas; serta melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

Menteri Satryo menyampaikan dari RPJMN 2025-2029 dan Asta Cita yang telah digariskan pemerintah, ada pula rumusan dari Kementerian Investasi terkait sembilan sektor investasi prioritas. Semikonduktor termasuk di dalamnya. Semikonduktor di Indonesia berpeluang besar, karena bahan bakunya tersedia di tanah air, seperti silika, lembaga, bauksit, dan emas.

“Kita punya pasir kuarsa SiO2, dan itu ada 27 miliar ton, serta cadangan 330 juta ton yang tersebar di 23 provinsi. Kemudian pasir kuarsa dapat diolah menjadi silikon sebagai bahan utama chip semikonduktor. Semikonduktor, istilahnya merupakan minyak bumi baru dengan nilai pasar USD 592 miliar,” ungkapnya.

Namun, menurutnya terdapat tantangan lain, yaitu SDM yang terbatas, teknologi, dan infrastruktur yang kurang memadai.

“Kita bisa siapkan dengan regulasi. Kita siapkan bina talenta, kita develop talenta untuk AI dan semikonduktor, tambahkan riset dan pengembangan, itu harus. Kita punya industri yang deep tech, high edit value, dan kita juga hilirisasi, itu juga penting,” terang Satryo.

Mendiktisaintek juga menegaskan isu terkait ketahanan pangan, ekonomi hijau, kreatif, digitalisasi, kesehatan, visualisasi bisa diselesaikan dengan memanfaatkan AI dan semikonduktor, serta revolusi teknologi masa depan berbasis riset, sehingga menopang pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.

“Ke depan, sebetulnya perindustrian sudah mengantisipasi dengan diperkenalkannya TKDN bukan hanya hardware. Tidak ada komputer tanpa software and there is no software without computers,” ujar Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto.

Menko Airlangga menyampaikan bahwa  Indonesia memiliki target pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Bila dilihat dari kontribusi ekonomi digital, diperkirakan 9% dari PDB Indonesia di tahun 2024. Ia berharap dapat meningkatkan kontribusi ini menjadi 13% di tahun 2030 dan mendekati 20% di 2045.

“Kalau dari pabrik langsung ke konsumen untuk fast moving consumer goods. Dengan adanya digitalisasi, sangat dimungkinkan. Dan ini cost delivery mulai dari pabrik sampai ke consumer akan menjadi dekat,” ungkapnya.

Ketua AIPI, Daniel Murdiyarsopun  berharap seminar semacam ini bisa terus difasilitasi oleh AIPI yang memang menempatkan diri sebagai wadah, di mana semua stakeholder yang terkait dengan ilmu pengetahuan bisa berdialog dan mencari solusi terhadap berbagai persoalan masyarakat.

Undang Pakar Kecerdasan Otak, Kemdiktisaintek Selenggarakan Kuliah Umum Pengaruh Musik terhadap Otak dan Kesehatan

Denpasar – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) berkolaborasi dengan Tsinghua University dan Tsinghua Southeast Asia Center menyelenggarakan kuliah umum tentang pengaruh musik terhadap kecerdasan otak dan Kesehatan, Minggu (12/1).

Pada kuliah umum bertajuk “Music and Brain: How Does Music Influence The Brain And Health?” Kemdiktisintek mengundang Direktur Laboratorium Otak dan Kecerdasan Tsinghua Prof. Xiaoqin Wang sebagai narasumber untuk memberikan pemahaman kepada Masyarakat dan komunitas akademik mengenai hubungan antara musik, otak, dan kesehatan.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menyampaikan bahwa musik merupakan satu hal yang disukai masyarakat umum. Musik membutuhkan proses otak, dan berdasarkan penelitian,  musik memiliki pengaruh pada proses otak dan kesehatan. Stella Christie menjelaskan bahwa kegiatan kuliah umum ini merupakan upaya Kemdiktisaintek memberikan akses informasi kemajuan sains dan teknologi kepada masyarakat dan komunitas akademik.

“Musik adalah salah satu hal yang disukai masyarakat umum. Musik juga membutuhkan proses oleh otak dan berpengaruh dalam kecerdasan dan kesehatan. Kegiatan diseminasi sains ini selaras dengan visi Bapak Presiden yaitu memberikan akses sains dan teknologi kepada seluruh masyarakat Indonesia. Melalui acara ini kita jadi mengetahui bagaimana otak bekerja saat kita memainkan atau mendengarkan musik,” ujar Stella.

Lebih lanjut Stella Christie menjelaskan bahwa kegiatan kuliah umum ini merupakan suatu perwujudan implementasi dua Asta Cita yaitu Asta Cita keempat dan kedelapan. Asta Cita keempat berfokus pada pembangunan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan untuk Asta Cita kedelapan berfokus pada pembangunan budaya. Dengan menjadikan ilmu pengetahuan dan budaya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, diharapkan Indonesia dapat tumbuh menjadi bangsa yang kuat yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan budaya.

“Kegiatan hari ini merupakan sinergi antara Asta Cita keempat dan Asta Cita kedelapan. Sains dan budaya merupakan sesuatu yang universal. Dengan acara ini diharapkan dapat menyatukan ilmu pengetahuan dan budaya sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Dengan menyadari hal itu, diharapkan kita dapat tumbuh sebagai bangsa yang kuat berbasis pada budaya dan ilmu pengetahuan,” jelas Stella.

Sementara itu Xiaoqin Wang menjelaskan bagaimana cara kerja perangkat FNIRS (Functional Near-Infrared Spectroscopy). Alat ini merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk mengukur aktivitas otak. Alat ini bekerja menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau jamak disebut Artificial Intelligent System.

“Artificial Intelligent System sebenarnya bukan sepenuhnya sebuah kecerdasan, tapi merupakan  sebuah sistem komputer yang cukup canggih yang membuat kita mampu menggunakan semua pengetahuan yang ada”, jelas Xiaoqin Wang.

Lebih lanjut Xiaoqin Wang menjelaskan bahwa dalam pendekatan untuk memahami tentang kecerdasan biological dapat dilakukan melalui pembelajaran tentang musik. Beliau juga membagikan pengetahuan tentang bagaimana sebenarnya otak kita bekerja. Beliau mengasumsikan musik ibarat sebuah pesan yang menyentuh jiwa kita.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahanan hubungan sains dan teknologi di Indonesia dengan bidang kesenian khusunya musik dan bidang neurologi, juga meningkatkan pemahaman publik mengenai manfaat musik terhadap otak dan Kesehatan.

Kemdiktisaintek Buka Peluang Kerja Sama Riset Multiplier Effect di Bidang Ekonomi Kreatif

Jakarta – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Profesor Satryo Soemantri Brodjonegoro menerima audiensi dari Staf Khusus (Stafsus) Presiden Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf), Yovie Widianto, di kantor Kemdiktisaintek, Selasa (7/1). Kedatangan Stafsus Presiden Yovie Widianto bertujuan untuk bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi terkait riset Multiplier Effect dari Festival Musik Indonesia dalam Bidang Ekonomi Kreatif.

“Kami saat ini sedang mencoba untuk masuk ke perguruan tinggi, karena kami sudah beberapa kali mencoba melakukan kerja sama riset, bagaimana multiplier effect sebuah festival musik di Indonesia dalam bidang ekraf,” tuturnya.

Dirinya juga menambahkan bahwa akan menjadi sangat menarik sekali ketika ternyata antusiasme ekonomi kreatif ini menjadi lebih tinggi ketika memasuki area lain, seperti ke kampus-kampus.
“Di samping itu kita bisa mendapatkan akurasi data yang bagus perlokasi daerah atau yang menjadi tempat penelitian dari kampus-kampus. Mungkin dari sini kita bisa kembangkan untuk bekerja sama sebagai program Kemdiktisaintek,” ujar Stafsus Yovie.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Satryo mengatakan bahwa di kampus ada macam-macam unit kesenian. Di Indonesia sendiri ada beberapa institut seni dan budaya, dimana terdapat program studi yang berfokus pada musik.

“Kampus-kampus bisa membuka peluang bekerja sama dan berkolaborasi. Yang terpenting kerja sama dapat bermanfaat bagi keduanya, yakni bagi masyarakat dan kampus,” tegasnya.

Tim stafsus bidang ekraf Presiden pun menambahkan bahwa mereka ingin mencoba untuk melibatkan dari sejak awal bagaimana kampus-kampus juga dapat menggelorakan penguatan ekonomi kreatif sehingga bermanfaat bagi masyarakat.

Dalam pertemuan ini Mendiktisaintek menekankan bahwa yang menjadi titik berat adalah bagaimana multiplier effect penelitian dari sebuah festival musik bisa berpengaruh terhadap ekonomi kreatif bangsa Indonesia. Oleh karena itu, penelitian penting untuk dilakukan lewat kerja sama dengan kampus atau perguruan tinggi, dengan harapan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, mahasiswa, dan Perguruan Tinggi.

Menteri Satryo juga memberikan pesan bahwa riset ekonomi kreatif juga bisa mengangkat kreatifitas di daerah sehingga program ini juga nantinya turut dijalankan di berbagai Universitas daerah.

Harapan bersama disampaikan kedua pihak dimana nantinya ekraf harus menjadi salah satu tulang punggung dari pembangunan ekonomi. Berangkat dari kampus, berangkat dari mahasiswa, dan berangkat dari penelitian.

Kemdiktisaintek Siap Dukung Pencapaian Ketahanan Pangan

Jakarta – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi siap mendukung pencapaian ketahanan pangan. Hal ini disampaikan perwakilan Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang) Fauzan Adziman saat Taklimat Media 2025 “Arah dan Kebijakan Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Tahun 2025”, Jumat (3/1).

Fauzan Adziman menyoroti bahwa beberapa komoditas pangan penting Indonesia, pemenuhan suplainya masih tergantung impor. Untuk itu, diperlukan berbagai langkah strategis untuk mewujudkan ketahanan pangan, salah satu strateginya adalah dengan pengembangan benih unggul. Pengembangan benih unggul di Indonesia masih sangat terbatas dan masih banyak tergantung pada benih impor. Untuk itu, perlu digalakkan riset dan inovasi untuk menghasilkan benih-benih unggul untuk berbagai komoditas pangan yang penting.

“Kami sudah bertemu dengan lebih dari 25 pakar dari perguruan tinggi untuk membahas strategi-strategi yang dapat dikembangkan. Sejauh ini, strategi penting nomor satu adalah benih unggul,” ujar Fauzan Adziman.

Strategi berikutnya adalah intensifikasi. Strategi ini perlu digunakan karena dapat diimplementasikan tanpa memperluas lahan areal tanam. Strategi ini lebih mengutamakan penggunaan teknologi dalam budidaya pertanian. Fauzan Adzimen mencontohkan, di Bondowoso produksi padi jika tanpa dilakukan intensifikasi, sawah hanya bisa menghasilkan gabah 5 ton per hektare. Dengan implementasi intensifikasi pertanian berbasis riset organik, produksi bisa meningkat  menjadi 8 ton per hektare.

Peran riset dalam upaya mencapai ketahanan pangan adalah untuk meningkatkan nilai tambah baik dalam hal produktivitas benih melalui teknologi genomics. Selain itu riset juga berperan dalam optimalisasi penggunaan lahan melalui implementasi berbagai teknologi baik berbasis internet of things (IoT) dan juga kecerdasan buatan.

“Jadi tanpa memperbesar lahan, namun dapat meningkatkan produktifitas pertanian yang bermuara pada pencapaian ketahanan pangan,” jelas Fauzan Adziman.

Sementara itu, plt. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemdiktisaintek menjelaskan bahwa permasalahan tunjangan kinerja (tukin) dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemdiktisaintek telah menjadi perhatian khusus Mendiktisaintek. Bahkan di setiap pertemuan dengan DPR maupun DPD, isu ini menjadi salah satu topik pembahasan.

Togar meluruskan bahwa regulasi terkait tukin sudah ada sejak nomenklatur Kemristekdikti. Namun ketika terjadi perubahan nomenklatur Kementerian, belum ada perubahan nomeklatur maupun kejelasan kebijakannya sehingga belum dapat dianggarkan. Ini adalah perjuangan bersama.

“Regulasi tukin ini sudah ada sejak Kemristekdikti. Informasi yang kami peroleh, Kemenkeu sudah memperingatkan terkait permasalahan tukin ini, namun waktu itu tidak ditindaklanjuti dalam dua hal yaitu kejelasan keberlanjutannya dan kejelasan kebijakannya. Kementerian terdahulu tidak bisa menganggarkan karena nomenklatur dan kejelasan kebijakannya tidak ada,” ucap Togar.

Kemdiktisaintek saat ini telah menghitung kebutuhan anggaran untuk pembayaran tukin dosen mencapai sekitar 2,8 triliun rupiah. Besaran ini belum masuk dalam penganggaran tahun 2025. Untuk itu, Kemdiktisaintek berupaya mengusulkan alokasi tukin dosen masuk dalam anggaran tambahan ke Badan Anggaran (Banggar) DPR dan Kementerian Keuangan. Togar menegaskan bahwa Kemdiktisaintek akan mengikuti prosedur penganggaran belanja negara dalam proses pengusulan alokasi anggaran untuk pembayaran tukin dosen.

“Terkait tukin dosen, Kemdiktisaintek mengikuti prosedur penganggaran belanja negara. Memang di tahun 2025 belum ada alokasinya. Untuk itu kita usulkan sebagai anggaran tambahan ke Banggar DPR dan Kementerian Keuangan dan tetap memerlukan Peraturan Presiden,” jelas Togar.

Mendiktisaintek Sampaikan Paradigma Transformasional Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

Jakarta – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro sampaikan arah dan kebijakan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi dalam acara Taklimat Media 2025 Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi pada Jumat, (3/1).

Menteri Satryo menyampaikan tentang paradigma baru kebijakan pendidikan tinggi dalam mendukung Asta Cita, 8 program hasil terbaik cepat, 17 program prioritas, dan tantangan strategis bangsa Indonesia.

Mendiktisaintek berpendapat bahwa pendidikan tinggi harus berdampak kepada pembangunan nasional. Oleh  karena itu, Kemdiktisaintek terus berupaya memaksimalkan dukungan sains dan teknologi.

“Kami ingin memastikan bahwa Kementerian kami ini mampu untuk menjadikan pendidikan tinggi sebagai agen pembangunan ekonomi, supaya pendidikan tinggi mampu memberikan pada masyarakat kita suatu dampak yang lebih baik ke depan,” ujar Satryo.

Dalam paparannya Menteri Satryo menjelaskan peran Kemdiktisaintek pada visi presiden dan wakil presiden yaitu Asta Cipta, 8 program hasil terbaik cepat, dan 17 program prioritas yang akan melibatkan Ditjen Pendidikan Tinggi, Ditjen Sains dan Teknologi, dan Ditjen Riset dan Pengembangan.

“Kita akan lihat mana-mana yang menjadi tugas kami di Kementerian. Dari 8 visi Presiden-Wakil Presiden (Asta Cita), maka kami terlibat di tiga Asta Cita, tiga misi,” ujar Satryo.

Pada Asta Cita, Kemdiktisaintek mengambil peran pada nomor 2 tentang memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa. Kemudian di nomor 4 tentang pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, dan nomor 5 tentang hilirisasi dan industrialisasi.

Dalam mewujudkan fondasi Indonesia Emas 2045 melalui kontribusi 8 program hasil terbaik cepat, Kemdiktisaintek berperan dalam mencetak dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan lumbung pangan desa, daerah, dan nasional. Selain itu, Kemdiktisaintek berusaha membangun sekolah-sekolah unggul terintegrasi di provinsi, dan memperbaiki sekolah-sekolah yang perlu renovasi.

Menurut Menteri Satryo, dalam 17 program prioritas, Kemdiktisaintek berperan dalam membangun bangsa dan negara sesuai dengan mencapai swasembada pangan, energi, dan air, penguatan pendidikan, sains dan teknologi, serta digitalisasi. Selain itu, menurutnya juga terkait penguatan kesetaraan gender dan perlindungan hak perempuan, anak, serta penyandang disabilitas.

“Kemdiktisaintek juga berperan mengenai pelestarian lingkungan hidup serta melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi berbasiskan Sumber Daya Alam (SDA) dan maritim,” terangnya.

Sementara itu, Wamendiktisaintek, Fauzan, menegaskan bahwa program-program yang telah disusun Kemdiktisaintek sangat mempertimbangkan aspek keberlanjutan. Menurutnya struktur Kementerian perlu disesuaikan, mulai dari staf, sumber daya, dan lainnya dalam rangka untuk meningkatkan efektivitas kerja.

“Kebermanfaatan ke masyarakat dalam rangka mendukung Asta Cita Pak Presiden ini menjadi salah satu prioritas yang menjadi atensi, menjadi perhatian bagi perguruan tinggi,” ujar Fauzan.

Pada kesempatan yang sama, Wamendiktisaintek, Stella Christie juga memaparkan bawah Kemdiktisaintek bertugas untuk membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan sains dan teknologi. Beliau melihat potensi bahwa Indonesia mempunyai banyak individu yang tersebar di berbagai perguruan tinggi yang sangat mumpuni.

“Kita mempunyai ilmuwan-ilmuwan yang sangat mumpuni, yang sangat pakar pada bidangnya. Saya sudah beruntung bertemu dengan banyak ilmuwan-ilmuwan tersebut dan inilah yang perlu kita bangun, yaitu bagaimana kita bisa membangun kondisi yang mendukung pertumbuhan setiap individu tersebut di masing-masing perguruan tinggi yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia,” tegas Stella.

Acara taklimat media 2025 menjadi ajang temu media dengan jajaran Kemdiktisaintek yang dilaksanakan sebagai pembuka awal tahun 2025. Dalam acara tersebut turut dihadiri oleh rekan-rekan media yang tergabung Forum Wartawan Pendidikan (Fortadik).

 

Permendikbudristek Nomor 67 Tahun 2024 Jadi Ruang Orpfrof Guru Untuk Aktualisasi Kompetensi Diri

 

Jakarta, 2 Januari 2025  –  Organisasi Profesi (Orprof) Guru merupakan wadah yang memiliki peran penting untuk membantu guru agar memiliki kemampuan adaptif dengan berbagai perubahan dan memiliki ketahanan (resiliensi) terhadap tantangan. Demikian dikatakan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Nunuk Suryani dalam keterangannya di Jakarta, (2/1).
 
Dengan demikian diperlukan suatu regulasi yang mendorong Orprof Guru untuk memberikan kesempatan bagi guru dalam mengaktualisasikan kompetensi dirinya. “Oleh sebab itu, pada tanggal 16 Oktober 2024 lewat inisiasi yang melibatkan berbagai pihak, diantaranya pemerintah pusat dalam hal ini Direktorat Jenderal GTK (Ditjen GTK), bersama Tim Kerja Fasilitasi Pembinaan Orprof GTK sebagai representasi dari seluruh – organisasi pendidikan pada Ditjen GTK beserta Tim Akademisi, kami menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 67 Tahun 2024 tentang Fasilitasi Terhadap Organisasi Profesi Guru,” urai Nunuk.
 
Melalui peraturan ini, Kemendikdasmen dapat memberikan ruang dan fasilitasi yang lebih baik bagi organisasi profesi guru untuk mengoptimalkan peran dalam mengembangkan profesionalitas guru serta menjalankan secara bersama-sama Kode Etik Guru dalam hal menjaga, meningkatkan kehormatan, dan martabat guru saat pelaksanaan tugas keprofesionalan.
 
Tak luput, dengan dukungan regulasi ini diharapkan para guru dapat lebih mudah mengakses pelatihan, berbagi pengalaman, dan memperluas wawasan demi menciptakan proses pembelajaran yang lebih inovatif dan menyenangkan bagi peserta didik.
 
“Kemendikdasmen akan melakukan berbagai strategi penyebarluasan (Permendikbudristek) lewat berbagai platform media sosial, sehingga masyarakat umum terutama guru terhindar dari banyak miskonsepsi/kesalahpahaman khususnya mengenai pengertian Orprof Guru,” jelas Nunuk.
 
Berdasarkan amanat Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Organisasi Profesi Guru merupakan perkumpulan berbadan hukum yang didirikan dan diurus oleh guru, dan guru wajib menjadi anggota organisasi profesi guru. Dengan kata lain, Orprof guru adalah dari dan untuk guru.  Sedangkan di Permendikbudristek no 67/2024 menyebutkan bahwasanya organisasi profesi guru merupakan perkumpulan berbadan hukum adalah bentuknya perkumpulan dan memiliki pengesahan badan hukum dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia.
 
Lebih lanjut, komitmen Kemendikdasmen untuk menyebarluaskan Permendikbudristek no 67/2024 tersebut telah dilakukan lewat berbagai strategi. Salah satunya melalui Sosialisasi yang telah diadakan di 3 (tiga) wilayah regional yaitu di Kota Padang pada tanggal 21-22 November; di Kota Makassar pada tanggal 29-30 November; dan di Kota Surabaya pada tanggal 12-13 Desember, dengan unsur yang terlibat berasal dari pemerintah daerah, organisasi pendidikan pusat dan daerah, guru, kepala sekolah, pengawas sekolah perjenjang negeri, swasta, dan agama, serta LPTK yang menyelenggarakan program pendidikan profesi guru (PPG).
 
Kemendikdasmen berharap dengan ditetapkannya Permendikbudristek no 67/2024 dapat mendorong Orprof Guru semakin mengoptimalkan diri dalam memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier, wawasan kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan, dan pengabdian kepada masyarakat.
 
“Selanjutnya, di dalam peraturan tersebut (Permendikbudristek no 67/2024), Kemendikdasmen menetapkan bentuk-bentuk fasilitasi yang dapat diberikan kepada organisasi profesi guru, guna mengoptimalkan peran organisasi guru”, pungkas Nunuk.