Foto bersama Rektor beserta Ketua dan Pembina BEM KM, DPM KM dan UKM Kewirausahaan Untidar Periode 2025. Foto : Irfan Magang Humas.

Pelantikan Ormawa Untidar 2025 : Harus Berdampak Positif Bagi Sivitas Akademika

Rektor, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si., melantik pengurus dan pembina Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Tidar Tahun 2025 di Gedung Kuliah Umum (GKU) dr. H.R. Suparsono, Jumat (7/2).

“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus dan pembina Ormawa serta UKM Untidar yang baru saja dilantik. Harapannya, pelantikan ini dapat membawa kemajuan bagi organisasi dan memberikan dampak positif bagi seluruh civitas akademika Untidar,” ujar Prof. Sugiyarto.

Lebih lanjut, Rektor menekankan pentingnya meningkatkan prestasi bagi mahasiswa aktif maupun alumni Untidar.

“Prestasi bukan hanya soal nilai akademik, melainkan  juga kemampuan berorganisasi dan berinovasi yang dapat memajukan Untidar di tingkat nasional maupun internasional,” tambahnya.

Dalam sambutannya Rektor juga berpesan bahwa integritas merupakan nilai yang harus dijunjung tinggi dalam setiap organisasi. Integritas adalah kunci untuk menjaga kepercayaan, baik dalam ranah internal maupun eksternal organisasi. Tanpa integritas, sebuah organisasi tidak akan bisa berkembang dengan baik. Selain itu, pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam menjalankan setiap kegiatan organisasi mahasiswa.

Penandatangan dokumen pelantikan oleh Achmad Rizky Airlangga, Ketua BEM KM Untidar di hadapan Rektor dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Foto : Pramuja Magang Humas.

“Saya ingin agar seluruh pengurus Ormawa dan UKM dapat bekerja sama dan berinovasi, terutama dalam menciptakan program-program yang bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat luas,” pungkasnya.

Dalam kesempatan ini, Rektor juga menyampaikan adanya inisiasi baru di Untidar yang mengedepankan aspek kewirausahaan dan kebudayaan sebagai visi utama. Dengan terbitnya Renstra 2025-2029, selain kewirausahaan, Untidar kini juga mengedepankan kebudayaan sebagai visi utama dalam pengembangan pendidikan. Beliau berharap pengurus Ormawa dan UKM dapat berkolaborasi untuk mewujudkan visi ini.

Bertajuk “Pelantikan Kemahasiswaan Untidar dan Pembekalan Organisasi” ini acara ini terdiri dari 2 kegiatan yaitu Pelantikan dan Pembekalan Organisasi Tahun 2025. Hadir dalam acara ini perwakilan 18 UKM dan 2 Ormawa tingkat Universitas yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM KM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM KM).

Rektor memandu pengucapan Sumpah Jabatan Ketua dan Pembina Ormawa Untidar Periode 2025. Foto : Irfan Magang Humas.

Prosesi pelantikan Ketua dan Pembina Ormawa diwaliki oleh Ketua BEM KM, Achmad Rizky Airlangga; Pembina BEM KM, Rheza Ari Wibowo, S.Si., M.Eng; Ketua DPM KM, Muhammad Rifky Adi Prayitno; Pembina DPM KM, Alifia Revan Prananda, M.Eng.; Ketua UKM Kewirausahaan, Aldy Satriana Hidayat; Pembina UKM Kewirausahaan, Tholibah Mujtahidah, S.Pi., M.P.

Perwakilan menandatangani dokumen pelantikan di hadapan Rektor serta disaksikan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Selanjutnya, seluruh Ketua dan Pembina Ormawa Periode Tahun 2025 mengucapkan sumpah jabatan bersama-sama.

Dengan dilaksanakannya kegiatan pelantikan ini, diharapkan nantinya pengurus baru Ormawa dan UKM dapat menjadikan integritas, kompetensi, prestasi, dan kolaborasi sebagai kunci kesuksesan dalam menjalankan organisasi dan mewujudkan visi misi Untidar di masa yang akan datang.

Penulis : Margareth

Editor : Humas Untidar

 

Daftar Ketua dan Pembina UKM dan Ormawa Universitas Tidar Tahun 2025

No. Nama Keterangan
1 Alifia Revan Prananda, M.Eng Pembina DPM KM
2 Karunia Galih Permadani, S.Pd., M.Sc. Pembina DPM KM
3 Rheza Ari Wibowo, S.Si., M.Eng Pembina BEM KM
4 Novitasari, S.Pd., M.Pd Pembina BEM KM
5 Muhammad Daniel Fahmi Rizal, M.Hum.  Pembina UKM Pers Mahasiswa
6 Shobrina Silmi Qori Tartila, M.Si. Pembina UKM Radio
7 Tri Puji Rahayu, S.Pt., M.P.  Pembina UKM Penalaran Ilmiah dan Kreativitas Mahasiswa
8 Olivia Wardhani, S.T., M.Eng Pembina UKM Bengkel Seni
9 Hanim Rohnulyanti, S.I.Kom., M.A. Pembina UKM Paduan Suara
10 Mohammad ‘Ulyan, S.Pd.I., M.Pd. Pembina UKM Ilmu Al-Qur’an dan Seni Rebana
11 Yesi Franita, S.Si., M.Sc. Pembina UKM Ilmu Al-Qur’an dan Seni Rebana
12 Suamanda Ika Novichasari, S.Kom., M.Kom Pembina UKM Mapala Sulfur
13 Nur Rofiq, S.Pd.I., M.Pd.I., M.H.  Pembina UKM Agama Islam
14 Mira Dian Naufalina, S.Gz., M.Gizi Pembina UKM Agama Islam
15 Indira Swasti Gama Bhakti, S.H., M.H.  Pembina UKM Kristiani
16 Mashud Syahroni, S.Pd., M.Pd.  Pembina UKM Koperasi Mahasiswa
17 Tholibah Mujtahidah, S.Pi., M.P. Pembina UKM Kewirausahaan
18 Widyanti Octoriani, S.Pi., M.Si. Pembina UKM Kewirausahaan
19 Dr. Farikah, M.Pd Pembina UKM Kesejahteraan Mahasiswa
20 Siti Afidatul Khotijah, M.Ak. Pembina UKM Kesejahteraan Mahasiswa
21 Ir. Fuad Hilmy, S.T., M.T., IPP.  Pembina UKM Resimen Mahasiswa
22 Noor Sahid Kusuma Hadi Manggolo, M.A. TESL Pembina UKM Pramuka
23 Ni’matu Sholikhah, S.Pd., M.Pd. Pembina UKM Pramuka
24 Ir. Andriyatna Agung Kurniawan, S.T., M.Eng.  Pembina UKM Korps PMI
25 Restu Rakhmawati, S.Kom., M.Kom Pembina UKM Korps PMI
26 R. Faiz Listyanda, S.T., M.Eng Pembina UKM Olahraga dan Bela Diri
27 Muhammad Rifky Adi Prayitno Ketua DPM KM
28 Achmad Rizky Airlangga Ketua BEM KM
29 Fadillah Rizky Rahmawan Ketua UKM Pers Mahasiswa
30 Yukivy Yasmien Rindika  Ketua UKM Radio
31 Zanuba Azizah Rahmawati Ketua UKM Penalaran Ilmiah dan Kreativitas Mahasiswa
32 Sapta Mutiara Ketua UKM Bengkel Seni
33 Haiva Nur Aziza Ketua UKM Paduan Suara
34 Aditya Indra Kusuma Ketua UKM Ilmu Al-Qur’an dan Seni Rebana
35 Hanan Adamas Ar Rasyid Ketua UKM Mapala Sulfur
36 Aswin Prasetyo Nugroho Ketua UKM Agama Islam
37 Hiskia Marceliko Ketua UKM Kristiani
38 Aditya Dafainzaghi Ketua UKM Koperasi Mahasiswa
39 Aldy Satriana Hidayat Ketua UKM Kewirausahaan
40 Brahmadha Alif Fayza Ramadhani Ketua UKM Kesejahteraan Mahasiswa
41 Siti Mutoharoh Ketua UKM Resimen Mahasiswa
42 Widodo  Ketua UKM Pramuka
43 Nureza Laily Osa Ketua UKM Korps PMI
44 Tri Mayasari Ketua UKM Olahraga dan Bela Diri

Tujuh Mahasiswa Luar Negeri Belajar Bahasa Indonesia di UPA Bahasa Untidar

Unit Penunjang Akademik (UPA) Bahasa Universitas Tidar menghadirkan kelas Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) untuk mahasiswa internasional. Program ini menjadi wadah bagi mahasiswa internasional untuk mempelajari budaya dan bahasa Indonesia dengan metode interaktif dan inklusif.

Peserta kelas BIPA merupakan pemula, sehingga metode pengajaran dimulai dari tingkat dasar, yaitu mengenalkan kata dan kalimat sederhana dalam bahasa Indonesia,” tutur Kepala UPA Bahasa sekaligus Tutor BIPA Untidar, Dr. Farikah, M.Pd. saat ditemui Jumat (7/2).

Pilot project BIPA Untidar ini sudah dijalankan mulai September 2024 lalu. Program yang awal mula diikuti oleh satu peserta kini berkembang menjadi tujuh peserta. Ketujuh mahasiswa yang tergabung dalam kelas BIPA Untidar berasal dari berbagai latar belakang dan negara.

“UPA Bahasa memulai promosi kegiatan ini dengan memasang flyer di media sosial dan kami share ke kolega-kelga kami. Lalu dapatlah satu mahasiswa yang mendapat info dari temannya yang dulu ikut dalam kegiatan Summer Course di Untidar juga,” tambahnya.

Ketujuh mahasiswa yang tergabung dalam kelas BIPA Untidar berasal dari berbagai latar belakang dan negara, diantaranya Harun dan Cahaya dari Somalia, Abdullahi dari Nigeria, Ahmed dari Turki, Yasameen dari Pakistan, Manar dari Yaman, dan Sahir dari Afghan. Beragamnya latar belakang mahasiswa internasional, menjadikan kelas BIPA sebagai wadah menarik untuk belajar dan bertukar budaya.

“Saya berterima kasih kepada Tutor BIPA Untidar berkat pembelajaran yang diberikan selama 15 kali pertemuan secara daring. Saya lebih percaya diri menggunakan Bahasa Indonesia dengan penduduk lokal,” ujar Harun Ahmed Hassan, peserta pertama BIPA Untidar yang akan melanjutkan  kuliah di Universitas Brawijaya semester ini.

BIPA Untidar saat ini dilaksanakan secara daring pada hari Sabtu-Minggu. Durasi pembelajaran sekitar 1-2 jam. Peserta BIPA Untidar tidak

Farikah menyampaikan kedepannya program BIPA akan terus berkembang dengan melibatkan beberapa pihak dan bidang terkait untuk membantu kepengurusan administrasi mahasiswa internasional.

“Siapnya kurikulum BIPA yang sudah kami susun, memberikan kami harapan untuk kedepannya program BIPA ini bisa berkembang luas dan tentunya perlu melibatkan pihak-pihak lain yang berkaitan untuk mengurus administrasi mahasiswa internasional,” pungkasnya.

Kedepannya UPA Bahasa berencana mengadakan metodologi pengajaran bipa bagi pemula untuk umum dan menjalin kerja sama dengan APPBIPA Jawa tengah.

Dalam kesempatan itu, beliau menjelaskan bahwa pengajar BIPA tidak harus berasal dari pendidikan bahasa, melainkan bisa dari bidang keilmuan lain namun dengan syarat sudah pernah mengikuti kursus pengajaran bipa.

Penulis: Dewi Puji Lestari

Editor : Humas Untidar

Wamen Stella Christie Ungkap Peran Strategis Pendidikan Vokasi dalam Mendukung Ekonomi Indonesia

Yogyakarta – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mengungkapkan pentingnya pendidikan vokasi dalam menciptakan inovasi dan mendukung kemajuan ekonomi Indonesia. Menurutnya, pendidikan vokasi memiliki peran strategis dalam mendukung empat kinerja utama pemerintahan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Keempat kinerja utama tersebut antara lain penciptaan lapangan kerja, peningkatan produktivitas, ketahanan pangan dan energi, serta terobosan teknologi.

“Pendidikan vokasi tidak boleh lagi dipandang sebagai kelas kedua. Justru di banyak negara maju seperti Jerman, Swiss, dan Belanda, pendidikan vokasi menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi,” ungkap Wamen Stella dalam Dialog Pengembangan Pendidikan Tinggi Vokasi: Kolaborasi Strategis Menuju Indonesia Emas 2045, di Ballroom Sekolah Vokasi UGM, Yogyakarta, pada Selasa (4/2).

Ia juga menjelaskan bahwa perubahan struktur kementerian yang kini mencakup pendidikan tinggi, sains, dan teknologi bertujuan untuk mendorong ekosistem inovasi yang lebih inklusif. Dengan tidak adanya pemisahan antara pendidikan akademik dan vokasi, diharapkan kolaborasi lintas sektor semakin kuat.

Dalam diskusi mengenai riset, Stella menegaskan bahwa baik riset terapan maupun riset fundamental memiliki peran penting dalam inovasi teknologi. Ia mencontohkan bagaimana riset fundamental telah berkontribusi dalam pengembangan teknologi GPS dan vaksin COVID-19. Sementara riset terapan memiliki dampak ekonomi yang lebih cepat, terutama bagi dunia usaha dan industri.

“Kami di Kementerian Diktisaintek akan terus mendukung riset-riset di pendidikan vokasi dan politeknik. Program seperti Mitras DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) telah membuktikan bahwa investasi di riset vokasi memberikan return of investment yang tinggi,” jelasnya.

Di akhir paparannya, Stella menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memperkuat pendidikan vokasi dan membangun ekosistem yang kondusif bagi inovasi sains dan teknologi. Dengan pendekatan ini, diharapkan Indonesia mampu bersaing di tingkat global dan mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Pelantikan Pejabat di Lingkungan Kemdiktisaintek

Jakarta, 4 Februari 2025 – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menggelar pelantikan pejabat struktural, Rektor PTN, dan Kepala LLDikti di lingkungan Kemdiktisaintek. Bertempat di Graha Kemdiktisaintek, Gedung D Kemdiktisaintek, Jakarta pada Selasa (4/2), pelantikan dipimpin langsung oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Pejabat yang dilantik terdiri dari 5 Staf Khusus Menteri, 1 Penasehat Khusus Menteri, 19 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II), 23 Pejabat Administrator (Eselon III), dan 22 Pejabat Pengawas (Eselon IV). Pada kesempatan yang sama, Mendiktisaintek juga melantik Rektor Universitas Negeri Manado Periode 2025–2030 dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV.

Dalam sambutannya, Mendiktisaintek menekankan bahwa dalam menjalankan tugas jabatan, setiap pejabat harus menjunjung etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab. 

Setiap pejabat juga disumpah untuk selalu menjaga integritas, tidak menyalahgunakan kewenangan, serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela.

“Saya percaya bahwa saudara-saudara akan melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Saya yakin, dengan pengalaman, integritas, kompetensi yang dimiliki, Saudara-saudara akan menjalankan tugas dan amanah yang diberikan dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme,” imbuh Menteri Satryo. 

Menutup sambutannya, Menteri Satryo menyampaikan bahwa acara ini bukan sekadar formalitas, namun sebuah amanah yang mengandung tanggung besar untuk menjalankan peran Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, serta mendukung Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, 8 Program Hasil Terbaik Cepat, dan 17 Program Prioritas. 

Menteri Satryo mengingatkan Kemdiktisaintek setidaknya memiliki tiga dalam Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden. Pertama, memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa. Kedua, pembangunan sumber daya manusia (SDM) sains, teknologi, dan pendidikan. Terakhir, melanjutkan hilirisasi dan sosialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

Pembukaan Pendaftaran KIP Kuliah 2025: Pemerintah Perkuat Komitmen Akses Pendidikan Tinggi yang Merata

Jakarta-Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) secara resmi membuka pendaftaran Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) 2025, Selasa (4/2).

Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anak bangsa, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu, memiliki akses pendidikan tinggi yang berkualitas. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam sambutannya menegaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) pendidikan tinggi, sains, dan teknologi berdaya saing global merupakan prioritas pemerintah ke depan dalam visi Asta Cita Presiden-Wakil Presiden menuju Indonesia Emas 2045.

“Pendidikan tinggi memiliki peran penting dalam membentuk generasi yang inovatif, adaptif dan mampu menjawab tantangan zaman,” tegas Menteri Satryo.

Saat ini, Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi di Indonesia masih berada di angka 32%. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak anak muda Indonesia yang belum dapat menikmati pendidikan tinggi, salah satunya karena keterbatasan ekonomi. Melalui KIP Kuliah, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan APK tersebut dibarengi dengan mutu yang baik.

“Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi berkomitmen untuk mendukung anak-anak Indonesia yang punya potensi pintar yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi untuk dapat menyelesaikan studinya di perguruan tinggi. Dengan adanya KIP Kuliah, Kemdiktisaintek berupaya meningkatkan akses ke perguruan tinggi untuk mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu,” ujar Menteri Satryo.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek Togar M. Simatupang menjelaskan bahwa Program KIP Kuliah didesain tidak hanya membantu biaya pendidikan, namun juga memberikan bantuan biaya hidup bagi mahasiswa penerima manfaat. Sejak 2020, tercatat penerima manfaat KIP Kuliah lebih dari 1,1 juta mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan setiap tahun rata-rata 200.000 mahasiswa baru menerima manfaat KIP Kuliah.

“Program KIP Kuliah sejak 2020 telah mendanai pendidikan lebih dari 1,1 juta mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Setiap tahun, rata-rata 200.000 mahasiswa baru menerima manfaat dari program ini,” ujar Togar.

Kepala Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi, Henry Tambunan menjelaskan bahwa Kemdiktisaintek berkomitmen meningkatkan manfaat dan layanan program KIP Kuliah berupa jaminan biaya pendidikan dan bantuan biaya hidup yang diterima penerima manfaat secara tepat sasaran. Di tahun 2025, Kemdiktisaintek kembali meluncurkan KIP Kuliah dengan kebijakan baru terkait penguatan prioritas penerima KIP Kuliah untuk PTN dan PTS untuk dapat kuliah pada program studi unggulan di Perguruan Tinggi terbaik baik PTN maupun PTS di seluruh Indonesia.

“Pengembangan program KIP Kuliah ini bertujuan untuk meningkatkan ketepatan sasaran penerima agar sekaligus meningkatkan potensi ekonomi dan mobilitas sosial bagi mahasiswa dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk berkuliah,” jelas Henry.

Persyaratan dan Cara Pendaftaran

Pendaftaran calon penerima KIP Kuliah tahun 2025 dapat dilakukan oleh lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), atau bentuk lain yang sederajat yang lulus tahun 2025, 2024 dan 2023. Untuk menerima KIP Kuliah, lulusan SMA sederajat harus telah lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui semua jalur masuk Perguruan Tinggi baik melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT), maupun Seleksi Mandiri Perguruan Tinggi pada Program Studi yang terakreditasi secara resmi dan tercatat pada sistem akreditasi nasional perguruan tinggi.

Syarat pendaftaran dan proses penerimaan KIP Kuliah di tahun 2025 telah dipersiapkan dengan lebih baik, dengan memprioritaskan calon penerima dari keluarga tidak mampu yang memenuhi syarat ekonomi sebagai berikut:
1. Pemegang atau pemilik Kartu Indonesia Pintar (KIP) Pendidikan Menengah;
2. Dari keluarga yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau menerima program bantuan sosial yang ditetapkan oleh kementerian yang menangani urusan pemerintahan di bidang sosial seperti mahasiswa dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dan mahasiswa dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS);
3. Dari keluarga yang masuk dalam kelompok masyarakat miskin/rentan miskin maksimal pada desil 3 (tiga) Data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) yang ditetapkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan; atau
4. Mahasiswa dari panti sosial/ panti asuhan.

Calon penerima yang tidak memenuhi salah satu dari keempat syarat ekonomi di atas dapat tetap mendaftar selama memenuhi persyaratan miskin/ rentan miskin sesuai dengan ketentuan dengan menyerahkan bukti pendapatan kotor gabungan orang tua/wali paling banyak Rp4.000.000 setiap bulan atau pendapatan kotor gabungan orang tua/wali dibagi jumlah anggota keluarga paling banyak Rp750.000 serta bukti keluarga miskin dalam bentuk Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang valid dan resmi.

Semua calon penerima KIP Kuliah wajib memiliki akun pendaftaran KIP Kuliah. Calon penerima yang ingin mendaftar KIP Kuliah 2025, dapat mengakses laman resmi KIP Kuliah yaitu https://kip-kuliah.kemdiktisaintek.go.id dan mencermati persyaratan, jadwal dan mengikuti tahapan pendaftaran yang telah ditentukan. Untuk pendaftaran akun di laman resmi KIP Kuliah, calon penerima harus memasukkan data yang valid di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sebagai berikut:
1. Nomor Induk Kependudukan (NIK);
2. Nomor Induk Siswa Nasional (NISN); dan
3. Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN).

Calon penerima juga harus memiliki email yang aktif untuk pengiriman Nomor Pendaftaran dan Kode Akses setelah sistem KIP Kuliah berhasil melakukan validasi NIK, NISN, dan NPSN.

Dengan dibukanya pendaftaran KIP Kuliah 2025, diharapkan semakin banyak generasi muda Indonesia yang dapat menempuh pendidikan tinggi dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Sosialisasi Perkembangan Tunjangan Kinerja (Tukin) Dosen ASN

Jakarta, 31 Januari 2025 – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) telah mengadakan acara sosialisasi mengenai perkembangan Tunjangan Kinerja (Tukin) bagi Dosen Aparatur Sipil Negara (ASN) di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Acara ini dihadiri oleh para pimpinan PTN dan kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI), serta dimoderatori oleh Bhimo Widyo Andoko selaku Plt. Kepala Biro SDM.

Acara yang dibuka dengan sambutan dari Dirjen Dikti, Prof. Khairul Munadi, menekankan bahwa Tukin merupakan salah satu kebijakan prioritas pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dosen dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi. Beliau menjelaskan kompleksitas regulasi yang mengatur pemberian Tukin dan pentingnya pemimpin perguruan tinggi dalam menyampaikan informasi yang akurat kepada para dosen.

Khairul juga menguraikan perkembangan anggaran Tukin untuk tahun 2025 yang diusulkan melalui tiga (3) skema: opsi cukup sebesar Rp2,8 triliun, opsi moderat Rp3,6 triliun, dan opsi lengkap Rp8,0 triliun. Ketua Banggar DPR menyampaikan bahwa Kementerian Keuangan telah menyetujui anggaran sebesar Rp2,5 triliun pada tanggal 23 Januari 2025. Anggaran ini ditujukan kepada Dosen ASN PTN Satker, PTN BLU yang belum menjalankan remunerasi, dan ASN yang ditugaskan di LLDIKTI, yang berjumlah 33.957 dosen.

Pemaparan dilanjutkan oleh Prof. Johannes Gunawan, selaku Tim Ahli Menteri, yang menjelaskan proses birokrasi pemberian Tukin, termasuk tahapan usulan kelas jabatan dosen ke Menpan RB dan pengajuan anggaran ke Menteri Keuangan. Proses birokrasi yang seharusnya dilakukan dalam pemberian Tukin Dosen ASN sebagai berikut: (a) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan tinggi mengusulkan Kelas Jabatan Dosen ASN kepada Menpan RB; (b) Menpan RB menerbitkan surat persetujuan tentang Kelas Jabatan Dosen ASN; (c) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan tinggi meminta persetujuan tentang Besaran Tukin Dosen ASN kepada Menteri Keuangan; (d) Setelah diperoleh persetujuan Menteri Keuangan, disusun Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tukin Dosen ASN; dan (e) Berdasarkan Perpres tentang Tukin Dosen ASN sebagaimana dimaksud pada huruf d, Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan tinggi menerbitkan Peraturan Menteri tentang Tukin Dosen ASN di lingkungan Kementerian yang dipimpinnya.

Dengan disetujuinya anggaran sebesar Rp2,5 triliun untuk tahun 2025, merupakan suatu bukti komitmen nyata dari pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dosen. Ini adalah langkah positif yang harus didukung oleh semua pihak terkait untuk memastikan implementasi yang transparan dan akuntabel. Dukungan semua pihak terhadap kesejahteraan dosen sangat penting dan diperkuat dengan kolaborasi antara semua pihak terkait untuk memastikan bahwa prosedur pencairan tukin yang berbasis pada kinerja dan kontribusi terhadap institusi dapat berjalan dengan efisien dan efektif.

Sesi tanya jawab memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendalami isu-isu terkait Tukin. Johannes menegaskan bahwa pencairan Tukin untuk tahun 2025 sudah dalam jalur yang tepat dan diharapkan dapat segera direalisasikan. Kemdiktisaintek berkomitmen untuk memastikan bahwa proses pemenuhan kebutuhan kesejahteraan dosen tetap memenuhi proses birokrasi yang semestinya. Acara ditutup dengan harapan agar sosialisasi lebih lanjut dapat dilakukan untuk memastikan pemahaman yang tepat di kalangan dosen mengenai kebijakan ini.

Menuju Kualitas Pendidikan IPA yang Unggul, Untidar Jadi Tuan Rumah Pelantikan dan Rapat Kerja Nasional Perkumpulan Pendidik IPA Periode 2025/2029

Universitas Tidar (UNTIDAR) menjadi tuan rumah Pelantikan dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia (PPII) di Gedung Kuliah Umum Dr. H.R. Suparsono pada Sabtu, (25/1). Dihadiri oleh sekitar 70 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, kegiatan ini mengangkat dua agenda utama, yaitu pelantikan pengurus dan rapat kerja nasional PPII.

Harapannya, melalui Rakernas ini PPII dapat merumuskan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan kualitas Pendidikan IPA di Indonesia sekaligus memperkuat kolaborasi antar pengurus dan anggota PPII dari berbagai daerah.

Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pembina PPII, Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si. menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam terlaksananya acara ini. “PPII akan terus berkiprah dalam dunia pendidikan Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan IPA, dengan fokus pada peningkatan kualitas dan relevansi kurikulum serta metode pengajaran, “ tegasnya.

Sambutan juga disampaikan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar, Dr. Ahmad Muhlisin, S.Pd., M.Pd., yang merasa bangga atas terpilihnya Untidar sebagai tuan rumah acara ini. 

Rektor UNTIDAR, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si. mengungkapkan rasa bahagianya atas transformasi Untidar yang kini menjadi perguruan tinggi negeri, sekaligus mengapresiasi peran PPII dalam memajukan pendidikan IPA di Indonesia. “Dengan adanya PPII, kolaborasi dan koordinasi untuk mengembangkan program studi Pendidikan IPA menjadi lebih intensif antar institusi pendidikan, pengajar, dan masyarakat, guna menciptakan inovasi serta pengembangan laboratorium IPA agar bermanfaat bagi dunia pendidikan,” ujar Rektor.

Dalam kesempatan ini, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof. Dr. Parmin, S.Pd., M.Pd., diangkat menjadi Ketua Dewan Pembina PPII periode 2025/2029. Beliau berharap kedepannya PPII dapat memperluas jangkauannya, khususnya ke luar Pulau Jawa. “Untuk saat ini masih terdapat beberapa daerah di Indonesia yang belum bergabung termasuk diantaranya Sumatera Utara dan DKI Jakarta,” ucapnya saat diwawancarai.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antar pengurus dan anggota PPII, tetapi juga memberikan kesempatan untuk seluruh pengurus PPII merumuskan langkah-langkah strategis yang akan memperkuat posisi PPII sebagai organisasi yang berkomitmen untuk memajukan pendidikan IPA di Indonesia. Sebagai satu-satunya perguruan tinggi negeri di Kedu Raya, Untidar berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan pendidikan IPA, sekaligus menjadi pusat pengembangan riset dan inovasi di bidang IPA.

 

Penulis : Ruth Erica Margareth

Editor : Dewi Puji Lestari

Mendiktisaintek Buka Peluang bagi UMKM untuk Berkiprah melalui Pendidikan Tinggi

Jakarta-Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro menyambut baik kolaborasi kementerian yang dipimpinnya dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) untuk memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Jumat (31/1).

Hal ini disampaikan saat Menteri Satryo memberikan keynote speech dalam acara ulang tahun APINDO ke-73 dengan tajuk “Tumbuh Bersama Berdaya Bersama.”

APINDO saat ini memiliki program yang disebut APINDO UMKM Merdeka (AUM) dan menjadi payung dari Program APINDO UMKM Akademi.

“Program AUM ini, merupakan wujud kolaborasi antara APINDO dengan Kemdiktisaintek dan bermakna penting untuk mendukung transformasi UMKM,” jelas Menteri Satryo.

Selama ini, AUM menunjukkan bahwa APINDO cukup berkontribusi dalam pembangunan negara dan sumber daya manusia Indonesia yang unggul.

“Kita lihat beberapa bidang di Indonesia saat ini sedang mengalami krisis, UMKM yang berkembang seperti yang kita lihat di negara-negara lain, bisa kita tiru. Bagaimana mereka menuju ke arah semakin baik, maju dan berkembang dari sebelumnya merupakan UMKM,” ungkap Mendiktisaintek.

Menteri Satryo menegaskan perlu dibuka peluang lebih lebar untuk UMKM bisa berkiprah.

“AUM ini bisa menjadi jalan untuk pendidikan tinggi membuka peluang lebih besar lagi untuk masyarakat yang bergelut di bidang UMKM. Silakan dilanjutkan, selama program ini memang bermanfaat. Menurut Saya kampus-kampus yang fokus pada program UMKM, harus memiliki keunikan. Kurikulum silakan disesuaikan dengan kebutuhan, harus memiliki pembeda dengan pendidikan tinggi lainnya,” kata Menteri Satryo.

Ketua Bidang UMKM APINDO, Ronald Wala menyatakan harapannya untuk dapat mengembangkan sebuah ekosistem UKM berdasarkan stakeholders pentaheliks.

“Kita tentunya percaya pada stakeholders, antara lain para pengusaha, pemerintah, dan akademisi. Sumber atau driver dari program pentaheliks ekosistem APINDO yang kami jalankan saat ini adalah para akademisi, jadi kami bekerja sama dengan universitas-universitas yang kurang lebih ada 4.000 di Indonesia,” ungkap Ronald.

Menutup pertemuan, Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani menyatakan bahwa pendidikan tinggi sangat erat kaitannya dengan UMKM.

“Pendidikan riset dan teknologi adalah bagian penting dari ekonomi, oleh karena itu kita semua di sini harus bekerja sama,” harap Shinta.

Konsolidasi Program Pegawai Kemdiktisaintek

Jakarta – Jumat (24/1) Kemdiktisaintek Gelar rapat induksi dengan seluruh pegawai Kemdiktisaintek untuk menyampaikan perihal kebijakan dan arah baru bagi Kementerian kedepan melalui penyampaian Peraturan Presiden RI Nomor 189 Tahun 2024, Permendiktisaintek RI Nomor 1 Tahun 2024 tentang OTK Kemdiktisaintek, dan Program 100 Hari Kerja Kemdiktisaintek.

Dalam pertemuan tersebut, Wamendiktisaintek Stella Christie jelaskan bahwa program yang diemban dan diamanahkan kepada Kemdiktisaintek mengedepankan luaran yang terukur dengan baik.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang menyampaikan kepada seluruh pegawai tentang Peraturan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2024 yang bertujuan untuk mengatur struktur organisasi, pembagian tugas, dan mekanisme kerja dalam Kementerian.

Sesjen Togar menjelaskan untuk program 100 hari kerja ini meliputi program transisi, evaluasi dan revisi regulasi, penyusunan Renstra Kemdiktisaintek 2025-2029, pengisian SDM dan kebutuhan lainnya. Dalam pertemuan tersebut Togar juga menjelaskan struktur dan tugas masing-masing unit utama.

Selain itu Togar juga menginformasikan bahwa sudah dilakukan penetapan pelaksana tugas (plt) pejabat struktural jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator, dan pengawas, serta dilakukan redistribusi pegawai ke seluruh unit terkait.

Dengan adanya kegiatan konsolidasi induksi program tersebut, diharapkan program yang akan dijalankan oleh seluruh pegawai Kemdiktisaintek dapat berjalan dengan baik, lancar, dan tercapai tujuan bersama untuk memajukan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi.

Dukung Peningkatan Kompetensi dan Mutu Pendidikan, Untidar Kukuhkan 750 Lulusan PPG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar telah melaksanakan upacara pengukuhan Guru Profesional Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi 753 mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring dan luring di Gedung Kuliah Umum (GKU) dr. H. Suparsono Universitas Tidar pada Kamis (23/1). Upacara pengukuhan secara luring dihariri oleh 95 mahasiswa yang terdiri dari 33 mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), 14 mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), dan 48 mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA (PIPA) serta 655 mahasiswa lainnya melaksanakan secara daring.

Prosesi serah terima perwakilan PPG secara simboli dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Parmin, S.Pd., M.Pd., Dekan FKIP Untidar, Dr. Ahmad Muhlisin, M.Pd., dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum, Dr. Astuty, M.Pd.

Dalam sambutannya, Prof. Parmin menyampaikan pesan penting mengenai semangat Pancasila dalam menjalankan profesi sebagai seorang guru. Beliau berharap setelah dikukuhan nantinya, para guru dapat menjadi cahaya yang semakin terang di sekolah, menciptakan suasana belajar yang nyaman, dan mendukung proses pendidikan yang efektif dan kreatif. “Sebagai guru, Anda tidak hanya dituntut untuk menguasai materi, tetapi juga harus mengedepankan adab karena guru adalah teladan bagi para murid. Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang. Kreativitas menjadi salah satu kunci utama dan para guru harus mampu berkreasi untuk menghadirkan metode pengajaran yang lebih baik kedepannya,” ujar Prof. Parmin.

 

Lebih lanjut, beliau menyoroti pentingnya kualitas dalam dunia akademik. Parmin berharap program PPG ini dapat membawa perubahan positif guna mengatasi kekurangan yang ada dan mendorong para guru untuk selalu meningkatkan kualitas diri dalam pengajaran. Universitas Tidar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar terus berkomitmen untuk mencetak lulusan guru yang tidak hanya memiliki kemampuan akademik yang mumpuni, tetapi juga memiliki adab yang luhur, sesuai dengan tuntutan zaman yang terus berkembang. Dalam setiap langkahnya, guru yang profesional harus mampu menjadi contoh dan memimpin dengan sikap yang baik, sehingga dapat memberi dampak positif bagi generasi Indonesia.

Dengan pengukuhan ini, diharapkan para guru yang baru saja dilantik dapat memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan dengan tetap mengedepankan nilai-nilai moral dan etika yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

Penulis: Ruth Erica Margaret 

Editor: Humas Untidar