Untidar Gelar Doa Bersama Pembangunan Masjid dan Laboratorium Rekayasa
Universitas Tidar menggelar kegiatan Doa Bersama 17 Ramadhan dalam rangka pembangunan masjid dan Laboratorium Rekayasa, Kamis (28/3). Para dosen dan mahasiswa Unit Kegiatan Agama Islam (UKAI) Ar-Ribath melantunkan ayat-ayat suci Alquran dan berdoa bersama di Lobby Gedung Kuliah Terpadu, Kampus Sidotopo.
Masjid baru UNTIDAR rencana akan diberi nama “Masjid 17”. Rektor UNTIDAR, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si. menuturkan angka 17 dimaknai sebagai pengharapan karakter nasionalis-religius bagi seluruh sivitas akademika, khususnya bagi mahasiswa.
“Nama 17 adalah simbol nasionalis, 17 Agustus sebagai simbol hari kemerdekaan kita. Dalam nuansa religius, mengingatkan pada kewajiban salat 17 rakaat tiap harinya. Di samping makna 17 lainnya, kalau dalam bahasa Jawa ya ‘pitulas’ atau ‘pitulung lan kawelasan’ (pertolongan dan belas kasih),” tuturnya.
Rektor melanjutkan pemilihan lokasi pembangunan masjid di Kampus Sidotopo adalah penerapan kebiasaan tradisi Jawa. Masjid biasanya terletak di sekitar keraton, begitu pula Masjid 17 ini yang dibangun disekitar Rektorat Untidar.
“Kami sangat berharap filosofi orang Jawa bahwa kita terbuka. Untuk siapapun juga nanti bisa mengakses, mengambil manfaat dari keberadaan masjid itu, dan juga sebagai komunikasi dengan masyarakat secara luas. Jadi kami bukan sebagai lembaga yang tertutup, tetapi terbuka untuk siapapun juga baik dengan sarana komunikasi agamis, sarana komunikasi nasionalis, budaya, ekonomi, olahraga, seni, dsb.,” tambah Rektor.
Selain rencana pembangunan Masjid 17, Untidar saat ini sedang menyelesaikan pembangunan Laboratorium Rekayasa yang merupakan kelanjutan dari Laboratorium Terpadu 1 dibagian selatan Kampus Sidotopo.
“Laboratorium ini kami harapkan supaya efisien tidak diklaim untuk satu prodi atau satu fakultas, jadi di-manage secara terpadu di bawah UPA lab terpadu, UPA lab agroteknologi, taman agroteknologi sehingga prodi apapun nanti kalau bisa praktikum terpusat di lab terpadu 1 maupun 2 yang disebut dengan lab rekayasa ini. Jadi komunikasi lintas bidang bisa terjadi di tempat itu juga,” jelasnya.
Pembangunan Laboratorium Rekayasa sudah dimulai tahun 2023 dan direncanakan selesai pada Agustus 2024 mendatang. Gedung ini terdiri dari 5 lantai dan 1 basement yang akan dimanfaatkan sebagai ruang kelas dan laboratorium.
Rektor berharap, Kampus Sidotopo menjadi kampus integratif yang menjunjung integritas. UNTIDAR semakin menunjukkan dinamika lintas agama, lintas bidang, kebersamaan, keterbukaan yang tercermin dari alumni UNTIDAR nantinya.
“Harapan kami, lembaga pendidikan bernama UNTIDAR ini betul-betul menjadi satu tempat untuk menggembleng kawah candradimuka. Generasi ke depan selain memiliki kapabilitas akademis, tidak melupakan dan justru menguatkan karakter dari spiritualitasnya. Memiliki tambatan nasionalis yang kuat juga, cinta budaya, masyarakat, dan sosial,” pungkas Rektor.
Pada kesempatan ini turut hadir KH. Muhammad Sholihun yang memberikan tausiah mengenai sejarah masjid dan turut mendoakan agar rencana pembangunan masjid Untidar ini berjalan dengan lancar. Pada Penghujung acara Rektor melakukan potong tumpeng dan diserahkan kepada Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P. selaku tuan rumah acara doa bersama ini. Serta dilanjutkan dengan acara buka bersama.
Penulis : Isaka
Editor : Humas Untidar