Accessibility Tools

Archive for category: Kabar Dikti Ristek

Ditjen Diktiristek Dorong Perguruan Tinggi Negeri Percepat Realisasi Anggaran

Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) mendorong perguruan tinggi negeri (PTN) untuk semakin mempercepat realisasi anggaran jelang triwulan keempat tahun 2023. Pada Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Program, Kegiatan, dan Anggaran tahun anggaran 2024 di lingkungan Ditjen Diktiristek, Senin (28/08), Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam mengimbau perguruan tinggi negeri untuk menunjukkan kinerja dan kemampuan dalam mengelola anggaran yang diperoleh tiap tahun secara optimal.

Tak lupa, Nizam pun mengingatkan perguruan tinggi negeri untuk tetap menjaga pengelolaan anggaran dengan baik dan menghindari penyimpangan yang dapat menyebabkan temuan di kemudian hari. “Mumpung masih empat bulan ke depan, mohon masuk ke gigi enam untuk berlari kencang dan remnya hati-hati agar tidak masuk jurang,” ujar Nizam.

Pentingnya penerapan transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola anggaran perguruan tinggi juga sangat ditekankan, khususnya dengan transformasi PTN menjadi PTN-BH diharapkan terlahir perguruan tinggi yang berkualitas dan tetap inklusif.

“Karena itu saya berpesan pada PTN yang sudah menjadi PTN-BH untuk tetap menjaga akuntabilitas, tidak menjadi lembaga yang komersial, yang berorientasi bisnis dan profit, melainkan berorientasi mutu yang semakin tinggi dan tetap inklusif,” kata Nizam.

Pada pertemuan yang dihadiri pimpinan PTN seluruh Indonesia, Nizam juga berpesan agar program-program unggulan kementerian dapat diakselerasi dan diperkuat. Ia berharap program-program yang sudah berjalan baik dan bermanfaat dapat terus dilakukan oleh siapapun yang melanjutkan kepemimpinan nasional nanti.

“Program yang baik menurut saya itu program yang memberikan bermanfaat langsung kepada mahasiswa dan para lulusannya, dosen dan tendik dan institusi kita untuk maju. Salah satunya yang sudah terlihat hasilnya dan manfaatnya kita dapatkan adalah program Kampus Merdeka. Ini jangan sampai nanti kita reset atau setback sebelum kita memiliki program ini,” ucapnya.

Tahun anggaran mendatang diharapkan akan menjadi periode yang produktif dan inovatif dalam pengembangan sektor pendidikan tinggi. Ditjen Diktiristek berkomitmen untuk mengalokasikan sumber daya dengan bijak guna mendukung berbagai program dan kegiatan yang bertujuan untuk memajukan kualitas pendidikan tinggi serta merangsang penelitian dan inovasi di seluruh negeri.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie menyampaikan bahwa persiapan program dan anggaran tahun 2024 dilakukan lebih awal sebagai langkah untuk lebih mendekati target realisasi anggaran, sehingga serapan anggaran perguruan tinggi menjadi lebih maksimal dan manfaatnya dapat dirasakan insan pendidikan tinggi juga masyarakat.

“Dalam pertemuan ini, perwakilan dari perguruan tinggi hadir untuk mendapatkan arahan terkait kebijakan tahun 2024 yang mulai dipersiapkan di tahun 2023, sembari mengejar kinerja program dan anggaran tahun 2023 agar tetap tepat sesuai jadwal,” jelas Tjitjik.

Dalam rangkaian acara rapat koordinasi ini, dilaksanakan pula sosialisasi Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kepmendikbudristek) Nomor 210/M/2023 tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi. Indikator Kinerja Utama atau IKU merupakan indikator yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam rangka membangun sinergi dan meningkatkan kualitas pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.

Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada seluruh pihak perguruan tinggi mengenai IKU sebagai acuan dalam pengembangan pendidikan tinggi di masa mendatang. Dalam sosialisasi ini juga dijelaskan terkait pembaharuan indikator-indikator capaian IKU sesuai Kepmendikbudristek serta linimasa IKU 2023.

“Dengan sosialisasi Kepmen yang baru ini, bisa menjadi catatan dan perhatian Bapak Ibu sekalian di dalam menjalankan program-programnya, sehingga capaian dari program tersebut dapat terekognisi sebagai IKU,” tutur Tjitjik.

(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : Satu Dikti
Tiktok : Ditjen Dikti

#

#

#

Dorong Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus, Ditjen Diktiristek Selenggarakan Pelatihan Video Content Creator

Jakarta – Sebagai bentuk upaya mewujudkan kampus bebas kekerasan seksual, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Ditjen Diktiristek menyelenggarakan Pelatihan Video Content Creator pada Sektor Pendidikan dengan subtema Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual’ (PPKS) di Lingkungan Pendidikan Tinggi. Pelatihan yang diikuti 553 mahasiswa baik secara luring maupun daring dibuka oleh plt. Dirjen Diktiristek Nizam pada Senin (21/8) di Auditorium Gedung D Kemdikbudristek.

Dalam arahannya, Nizam mendorong perguruan tinggi untuk menciptakan lingkungan kampus yang sehat, aman, dan nyaman guna mewujudkan masyarakat kampus yang kreatif, inovatif, dan maju. Ia mengatakan bahwa dengan lingkungan yang sehat, mahasiswa bisa menunjukkan potensinya secara optimal.

“Kampus sehat ini sangat perlu kita tekankan karena sehat ini tidak hanya sehat jasmani, tapi sangat penting untuk kita bangun kesehatan psikologis juga. Selain itu, kampus juga harus aman dari segala bentuk bullying, kekerasan fisik, seksual bahkan digital,” jelas Nizam.

Selanjutnya, agar dapat menampilkan potensi terbaik mahasiswa, Nizam juga menekankan kepada perguruan tinggi untuk menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari kekerasan seksual, intoleransi, dan narkoba.

“Terbebas dari penyalahgunaan narkoba juga bagian dari kampus yang sehat. Ketika terwujud sehat, aman, dan nyaman, maka adik-adik sekalian bisa menjadi yang terbaik. Bukan hanya itu, adik-adik juga bisa menjalankan program-program kampus merdeka dengan lebih baik lagi,” ujar Nizam.

Lebih lanjut, Nizam turut menyampaikan harapannya kepada perguruan tinggi untuk bisa melahirkan kampus yang sehat, aman, dan nyaman melalui produksi konten inspiratif dan edukatif, khususnya seputar Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS). Hal ini tidak terlepas dari era revolusi industri 4.0 yang telah menghadirkan interaksi kuat antara dunia maya dan nyata di lingkungan perguruan tinggi.

“Saat ini kita ingin kampus yang aman terwujud melalui konten-konten PPKS di lingkungan perguruan tinggi. Dengan kreativitas adik-adik sekalian, saya harap konten adik-adik bisa memberikan nilai positif untuk masa depan,” tutup Nizam.

Sementara itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Sri Suning Kusumawardani menyampaikan keseriusan Kemendikbudristek dalam mencegah dan menangani kekerasan seksual di lingkungan kampus melalui Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual. Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan adanya upaya yang dilakukan oleh Ditjen Diktiristek, DWP Diktiristek, dan Kominfo untuk mengkampanyekan Permendikbudristek dengan cara inovatif melalui pelatihan Video Content Creator (VCC).

“Pelatihan VCC ini dilakukan untuk mengenal lebih dalam tugas Satgas PPKS PTN dan komponen mahasiswa dalam upaya mensukseskan implementasi Permendikbud. Selain itu, pelatihan ini juga dilakukan untuk memberikan pengetahuan awal tentang kekerasan seksual, pendidikan kritis, serta melatih mahasiswa untuk membuat konten video yang menarik dan kreatif untuk mensosialisasikan PPKS,” ucap Sri Suning.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Diktiristek, Sri Puji Saraswati Nizam menyampaikan harapannya sekaligus mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam mengkampanyekan bahaya kekerasan seksual beserta upaya-upaya pencegahannya di lingkungan kampus dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital.

“Harapannya, adik-adik mahasiswa bisa menjadi duta mahasiswa untuk mengkampanyekan pencegahan kekerasan seksual serta melawan kampanye-kampanye negatif di media sosial yang vulgar atau bahkan terselubung,” tutur Sri Puji.

Kepala Badan Pengembangan SDM Kominfo Hary Budiarto dalam sambutannya menuturkan bahwa konten interaktif berupa video menjadi salah satu media yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan diseminasi informasi terkait pencegahan kekerasan seksual. Dalam hal ini, untuk bisa memproduksi konten berkualitas, mahasiswa membutuhkan skill mumpuni yang bisa didapatkan melalui pelatihan VCC.

“Skill tertentu dibutuhkan untuk dapat menyusun sebuah video, mulai dari tahapan perencanaan sampai dengan produksi video tersebut. Pelatihan VCC ini dilaksanakan dengan maksud memberikan pengetahuan dan keterampilan atau skill bagi mahasiswa dalam bidang produksi video untuk berbagi tujuan komunikasi dan diseminasi komunikasi,” tutur Hary.

Pelatihan ini diikuti oleh 553 mahasiswa yang hadir secara luring maupun daring. Mereka berharap melalui pelatihan VCC ini dapat memperoleh ilmu dan memperdalam keterampilan terkait dengan produksi konten video pencegahan kekerasan seksual yang bisa disebarluaskan kepada masyarakat.

“Harapan saya, setelah mengikuti pelatihan ini saya bisa berkontribusi dalam memajukan sektor pendidikan dengan membuat konten-konten yang menarik dan memantik kesadaran masyarakat terkait pentingnya pendidikan dan pencegahan kekerasan di lingkungan kampusl,” tutur Hasna Sofiah, mahasiswi delegasi sekaligus utusan Satgas PPKS Universitas Pasundan.

Peserta pelatihan lainnya, Seliana, mahasiswi Universitas Ivet Semarang berharap untuk bisa memanfaatkan teknologi di era digital sebagai sarana penanggulangan 3 dosa besar dunia pendidikan.

“Semakin maju era digital, arah gerak kita semakin mudah. Semoga dengan kemajuan digital ini kita bisa mengoptimalisasi pemanfaatan teknologi untuk edukasi baik terkait persoalan kekerasan seksual dan hal-hal lain terkait kampus yang sehat, aman dan nyaman.” Ujar Seliana.

Putra, mahasiswa Universitas Teknologi Digital Bandung menyampaikan bagaimana pelatihan Video Content Creator dengan tema Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual pada Pendidikan Tinggi ini memiliki manfaat yang tidak hanya dirasakan mahasiswa, namun bisa berdampak juga kepada masyarakat.

“Saya harap, pelatihan ini selalu ada, karena ilmu dan hasil yang didapat dari pelatihan ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat jika diterapkan dengan benar,” ujar Putra.

Pelatihan Video Content Creator Pada Sektor Pendidikan Tinggi dengan subtema “Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) pada Pendidikan Tinggi” merupakan salah satu skema pelatihan dalam Thematic Academy, Program Digital Talent Scholarship, yang bertujuan membentuk keterampilan mahasiswa dalam bidang produksi video untuk berbagai tujuan komunikasi dan diseminasi informasi melalui media digital. Pelatihan ini memiliki materi pembentukan keterampilan pembuatan konten video yang didalamnya berisi informasi yang tersusun dalam tahap-tahap persiapan, produksi, dan pasca produksi video, termasuk publikasi video melalui media digital. Selain memperoleh materi terkait dengan produksi konten video, mahasiswa juga memeperoleh pembekalan terkait dengan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

 

RekaTalks 2023: Kedaireka Bongkar Rahasia Sukses Pembangunan Berkelanjutan dengan Sinergi, Inovasi, dan Teknologi

Senin, 14 Agustus 2023 – Kedaireka kembali sukses menyelenggarakan RekaTalks edisi kedua
sebagai bagian dari Ekosistem Kedaireka yang berfokus untuk berbagi inspirasi dan gagasan
inovasi, pada Senin 14 Agustus 2023 di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan. Acara yang
sangat dinantikan ini, yang didorong oleh misi untuk berbagi inspirasi dan gagasan inovatif,
mengadopsi format talkshow yang memfasilitasi berbagai diskusi menarik mengenai peluang
kolaborasi inovasi antara perguruan tinggi dan industri.

Mengusung tema “Creating Impactful Innovation Through Technology for Sustainable
Development”, RekaTalks tahun ini banyak membahas mengenai pentingnya untuk terus
menggalakkan kolaborasi inovasi dan memanfaatkan potensi kemajuan teknologi dalam
menciptakan solusi inovatif untuk berbagai tantangan dan mendorong pertumbuhan sosialekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar
Makarim mengungkapkan “Membentuk sinergi dalam memanfaatkan perkembangan teknologi
untuk pembangunan berkelanjutan adalah dua fase yang sangat penting dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi dan program-program strategis nasional yang berkelanjutan. Keselarasan
antara institusi akademis dan industri harus terus dioptimalkan. Ini juga harus melibatkan proses
evaluasi yang terus menerus dan keterbukaan akan berbagai ide dan wawasan dari multistakeholders dari berbagai bidang. Inilah mengapa kami menciptakan platform Kedaireka beserta
ekosistemnya, dimana acara seperti RekaTalks kali ini memiliki peran yang sangat penting dalam
proses tersebut,”

Dengan hampir 1.000 peserta yang hadir, RekaTalks kali ini dibagi menjadi tiga sesi diskusi yang
sangat menarik: Sesi pertama membahas tentang “Breaking the Barrier: Making Real Impact,
Enhancing Future Collaboration”, sesi kedua mengangkat topik “Expert Insight: Key Recipe
to Face Future Technology”, sedangkan sesi terakhir berbicara tentang “Synergy for
Progress: Fostering Innovation through Industry-University Partnerships”. Program
RekaTalks kali ini dirancang khusus untuk memberikan perspektif yang lebih luas kepada para
akademisi dan pelaku industri tentang bagaimana menjaga sinergi dan kolaborasi untuk
mencapai dampak sosial yang berkelanjutan dengan optimal.

Pada acara RekaTalks ini, Menteri Nadiem kemudian mengungkapkan bahwa untuk mencapai
dampak yang optimal tersebut, Kemendikbud Ristek melalui Kedaireka, telah menghadirkan
berbagai konsep kolaborasi agar sinergi dapat terjadi salah satunya adalah Innovation Fund.

“Untuk benar-benar mencapai dampak yang signifikan bagi masyarakat, inovasi dan kolaborasi
harus tak terpisahkan. Oleh karena itu, kami telah menawarkan berbagai konsep dan skema
kolaborasi antara universitas dan industri selama beberapa tahun terakhir melalui kegiatankegiatan dalam Ekosistem Kedaireka, dari Matching Fund hingga konsep terbaru Innovation
Fund, yang menunjukkan agilitas pemerintah untuk dapat sekaligus mengemban peran sebagai
katalis dan juga fasilitator. Bagi industri dan lembaga akademis yang mencari fleksibilitas,
Innovation Fund menawarkan opsi kolaborasi di mana pendanaan dan mekanisme administratif
ditentukan melalui kesepakatan antara kedua belah pihak. Namun, jika pendanaan katalis dari
pemerintah masih diperlukan, program Matching Fund akan tetap tersedia,” terang Nadiem.

Pembicara terkemuka yang hadir pada RekaTalks 2023 meliputi tidak hanya Menteri Nadiem
Anwar Makarim, tetapi juga menampilkan rangkaian tokoh inspiratif lainnya seperti:

  1. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno
  2. Rektor Universitas IPB, Arif Satria
  3. Rektor UNU Yogyakarta, Widya Priyahita
  4. Direktur Northstar Group, Henky Prihatna
  5. Managing Director Accenture, Retno Kusumawati

Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Nizam menyoroti bahwa
RekaTalks, sebagai bagian dari Ekosistem Kedaireka, bertujuan memberikan ruang bagi dunia
akademis untuk berinteraksi dengan praktisi industri, berkolaborasi, dan menghasilkan solusi
inovatif untuk tantangan industri dan masyarakat.

“Melalui acara ini, kami berharap mendorong kolaborasi inovatif yang lebih besar antara dunia
akademis dan industri, yang pada akhirnya akan mempercepat komersialisasi teknologi di industri
dan memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa,” pungkas Nizam.

Sumber : https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar-dikti/kabar/rekatalks-2023-kedaireka-bongkar-rahasia-sukses-pembangunan-berkelanjutan-dengan-sinergi-inovasi-dan-teknologi/

Unit Penunjang Akademik (UPA) Teknologi Informasi dan Komunikasi 2024 - Universitas Tidar