Pameran dan Festival Bulan Merdeka Belajar di Borobudur Semarakkan Hardiknas 2024

Magelang, Kemendikbudristek —  Menyemarakkan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di wilayah kerja Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Pameran dan Festival Bulan Merdeka Belajar di Magelang, Jawa Tengah, pada tanggal 24-26 Mei 2024. Plh. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kemendikbudristek, Anang Ristanto saat membuka Pameran Bulan Merdeka Belajar di Taman Aksobya Candi Borobudur, mengatakan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024 adalah momen penting untuk menghargai peran pendidikan dalam membangun bangsa, merefleksikan pencapaian, mengevaluasi tantangan, dan merumuskan langkah-langkah strategis menuju pendidikan yang lebih baik bagi semua anak bangsa untuk menyongsong generasi emas 2045.

“Merdeka Belajar, kini telah menjadi gerakan besar dan berkelanjutan yang menjadi milik masyarakat. ⁠Tiap elemen ekosistem pendidikan dan kebudayaan kini makin berdaya. Kini guru-guru mampu menjadi pemimpin pembelajaran dengan menciptakan proses belajar-mengajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan, Komunitas budaya semakin berdaya dalam menciptakan ekosistem budaya yang berkelanjutan. Mahasiswa kian berani berinovasi untuk menghadapi tantangan dunia nyata. Para pelajar di seluruh Indonesia pun siap memeluk masa depan dengan pendidikan yang memerdekakan”, kata Anang, (25/5/2024).

Anang menambahkan, melalui pameran ini, dapat menunjukkan kepada masyarakat, yaitu hasil dari proses transformasi pendidikan dan  kebudayaan yang telah dijalani selama ini. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam menyukseskan kegiatan Bulan Merdeka Belajar 2024 ini.

“Kami sampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas karya yang ditampilkan pada Pameran ini, semoga menjadi inspirasi bagi pengunjung dan memicu munculnya penggerak Merdeka Belajar yang baru sebagai agen-agen perubahan”, ucap Anang.

Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti, menjelaskan tujuan adanya rangkaian acara Bulan Merdeka Belajar adalah sebagai kegiatan untuk menyampaikan hasil dari implementasi program Merdeka Belajar kepada masyarakat.

“Pada kegiatan Bulan Merdeka Belajar ini lebih kepada kita memperlihatkan kepada masyarakat hasil dari implementasi program Merdeka Belajar yang telah diterapkan oleh pemerintah daerah maupun satuan pendidikan khususnya yang ada di provinsi Jawa Tengah”, kata Nugraheni.

Menurut Nugraheni, capaian atas keberhasilan dari program Merdeka Belajar tersebut tidak lepas dari kolaborasi dengan mitra pembangunan dan tentunya dengan seluruh UPT maupun perguruan tinggi. Melalui puncak acara Bulan Merdeka Belajar ini, berbagai dampak positif dipublikasikan kepada masyarakat yaitu hasil-hasil program Merdeka Belajar yang sudah terimplementasi.

Nugraheni menambahkan, salah satu dari hasil yang ingin diharapkan melalui implementasi program Merdeka Belajar adalah Profil Pelajar Pancasila, di antaranya adalah mandiri. Pada pameran Bulan Merdeka Belajar ini dapat dilihat bahwa peserta didik ini mampu secara mandiri memperlihatkan karyanya ketika melakukan pembelajaran yang lebih membebaskan peserta didik, tentunya mengacu pada minat bakat anak-anak peserta didik tersebut.

“Mudah-mudahan ini menjadi agenda yang rutin, artinya kita bisa memberikan bukti nyata kepada masyarakat luas bahwasannya program Merdeka Belajar ini bisa diterima oleh masyarakat dan berdampak positif bagi satuan pendidikan dan tentu saja anak-anak didik kita”, tambahnya.

Sesuai dengan tema Hardiknas 2024, melalui kegiatan Bulan Merdeka Belajar ini, Nugraheni juga berharap semua pihak dapat bergerak bersama untuk melanjutkan Merdeka Belajar di tahun-tahun selanjutnya.

Kepala Dinas Pendidikan provinsi Jawa Tengah, Uswatun Hasanah, mengatakan pada momentum Hari Pendidikan ini juga bekerja sama dengan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) provinsi Jawa Tengah. Yaitu, melibatkan banyak guru penggerak dari provinsi Jawa Tengah untuk ikut serta memeriahkan Bulan Merdeka Belajar dengan menunjukkan hasil karya guru penggerak.

“Pada momentum Hari Pendidikan Nasional ini, yang kerja samanya BBGP dengan dinas pendidikan, kami melibatkan banyak yang mayoritas guru-guru penggerak dan sekolah penggerak untuk berkontribusi memamerkan karya-karyanya. Termasuk dari dinas pendidikan provinsi juga ada satu stan yang kita memamerkan karya guru-guru mayoritas guru penggerak”, kata Uswatun.

Ia menambahkan, pada momentum ini sebenarnya yang utama adalah berbagi ilmu bagi sesama guru-guru di provinsi Jawa Tengah.

“Sharing (berbagi) ilmu itu yang lebih penting, kalo masalah kegiatan bersama-sama ini dalam momentum apapun bisa, tetapi di sini kumpulan guru-guru yang luar biasa, akademisi yang luar biasa semuanya bisa bersinergi. Tujuannya adalah melanjutkan Merdeka Belajar itu dapat tercapai”,
Jelas Uswatun.

Menurutnya, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah memandang kegiatan seperti Pameran Bulan Merdeka Belajar sebagai upaya yang baik dan seharusnya diadakan rutin setiap tahunnya.

“Sangat baik, dan seharusnya diadakan rutin tahunan”, ucap Uswatun.

Salah satu pengunjung pameran, Alif Muhammad Akbar, mengaku senang bisa mengunjungi pameran Bulan Merdeka Belajar ini. Alif mengatakan ada banyak stan yang menarik dan menginspirasi. Ada juga permainan berhadiah dan karya-karya krearif dari siswa.

“Bagus, sih, banyak stan-stan dari anak-anak sekolah. Ada game-game berhadiah, tadi ada ecoprint kaya buat motif-motif batik tapi dari daun dipukul-pukul. Ya, sering-sering diadain acara seperti ini buat pengenalan-pengenalan ini banyak turis juga, buat mengenal budaya di Indonesia juga”, kata Alif yang merupakan siswa kelas 8 SMP Negeri 7 Magelang.

Pameran dan Festival Bulan Merdeka Belajar ini dilaksanakan selama tiga hari. Tanggal 24 Mei 2024 di Hotel Grand Arthos Magelang, kemudian tanggal 25 dan 26 Mei 2024 di Taman Aksobya Candi Borobudur. Rangkaian bulan merdeka belajar telah didahului oleh Festival Kurikulum Merdeka, yang salah satunya adalah Lomba Potret Cerita Kurikulum Merdeka. Kemudian ada Pameran Merdeka Belajar yang diikuti sebanyak 70 stan dan juga berbagai pertunjukan kesenian dari UPT, Perguruan Tinggi, peserta didik dari jenjang PAUD sampai dengan Mahasiswa di provinsi Jawa Tengah.

Adapun Pameran dan Festival Bulan Merdeka Belajar ini diselenggarakan atas kolaborasi UPT Kemendikbudristek dan Perguruan Tinggi Negeri. UPT di wilayah Jawa Tengah, yaitu BBPMP, BBGP, Balai Bahasa, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VI (LL Dikti), Museum Cagar Budaya (MCB), Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X (BPK). Sedangkan PTN di Magelang yaitu antara lain, Universitas Tidar (Untidar), dan Politeknik Negeri Semarang. Acara ini juga didukung oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kabupaten/Kota Magelang. Selain itu, juga didukung oleh mitra pembangunan antara lain Tanoto Foundation, PT. Bhimasena Power, Yayasan Masyarakat Indonesia, Prestasi Junior Indonesia, dan Organisasi sosial nirlaba SOS Children’s Village Indonesia.

Pameran dan Festival ini menghadirkan berbagai kegiatan antara lain Seminar Gerakan Sekolah Sehat (GSS), Kick off PPDB 2024, Penandatanganan Komitmen Transisi PAUD SD, Pemberian Apresiasi Lomba Potret Cerita BBPMP Jateng, Kirab Budaya, Pameran Pendidikan, Pameran Inovasi dan Teknologi, Pertunjukan Kesenian oleh siswa, Gelar Wicara Pemutaran Film Dokumenter, Final Pemilihan Duta Bahasa 2024, Senam Sehat, Opera Merdeka Belajar, serta Apresiasi dan Selebrasi. (Anandes Langguana).

Kemendikbudristek Dorong Pemerintah Daerah Sinergikan Transformasi Pendidikan Bagi Guru

Batam, Kemendikbudristek – Program prioritas Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagian besar terkait hal guru dan tenaga kependidikan sehingga mereka merupakan unsur terpenting dalam dunia pendidikan. Program prioritas tersebut misalnya, program guru penggerak, program sekolah penggerak, program organisasi penggerak, dan lainnya. Transformasi pendidikan bagi para guru itu akan berjalan dengan baik jika ada sinergi dan kolaborasi yang baik oleh seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan, termasuk pemerintah daerah.
 
Visi utama Kemendikbudristek bagi guru dan tenaga kependidikan yakni menjadikan profesi guru menjadi lebih bermartabat, terhormat, dan membanggakan. Selain itu juga menjadikan guru sebagai pemimpin pembelajaran dan sebagai agen transformasi pendidikan. Dan terakhir sebagai upaya menghidupkan gotong royong dalam menciptakan ekosistem belajar guru dan tenaga kependidikan yang berdaya dan saling menguatkan.
 
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek, Nunuk Suryani mencontohkan, Kemendikbudristek melalui program guru penggerak telah mendidik para guru untuk disiapkan menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah yang kemudian merekalah yang akan memimpin satuan-satuan pendidikan di setiap daerahnya. Peran pemerintah daerah adalah mengangkat dan menempatkan guru-guru penggerak di sekolah-sekolah yang ada di daerah tersebut.
 
“Mohon kiranya (kepala daerah) terus mendukung kebijakan Kemendikbudristek seperti guru penggerak, kurikulum merdeka, sekolah penggerak. Terkait guru penggerak, kami sudah kirim surat edaran kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan provinsi, para wali kota dan bupati juga, karena sudah terbit surat edaran bersama antara Mendagri, Mendikbudristek, dan Kepala BKN terkait pengangkatan kepala sekolah tersebut,” katanya pada acara Temu Wicara Dirjen GTK di Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (16/2).
 
Senada hal itu, Walikota Batam, Muhammad Rudi menyampaikan, bahwa Kota Batam tidak hanya ingin menjadi kota baru dan kota moderen saja tetapi juga ingin menjadi kota pendidikan sehingga seluruh sektor-sektor untuk mewujudkan hal itu harus dioptimalkan. Pendidikan, kata dia, menjadi hal nomor satu dalam pembangunan yang berkelanjutan. Jika tidak disiapkan sekarang, lanjutnya, maka pembangunan itu akan gagal dalam 20 sampai 30 tahun ke depan karena tidak diisi oleh sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola pembangunan tersebut.
 
“Kita akan dukung dan bantu (kebijakan Kemendikbudristek) sepenuhnya, bahkan insentif mereka (guru di Kota Batam) saat ini 1 juta, mungkin suatu waktu bisa 2-3 juta tambahan daripada pendapatan mereka hari ini,” tegas Muhammad Rudi.
 
Di kesempatan yang berbeda, Bupati Natuna, Wan Siswandi menyampaikan, pemerintah Kabupaten Natuna mendukung sepenuhnya kebijakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek. “Banyak yang dilakukan pemerintah Kabupaten Natuna untuk menindaklanjuti program Guru Penggerak sesuai dengan kewenangan kami pemerintah daerah,” ujarnya.*** (Penulis: Agi Bahari/Editor: Tim Ditjen GTK)

IISMA Entrepreneur Perkuat Keterampilan Wirausaha Mahasiswa Lewat Studi di Luar Negeri

Jakarta, Kemendikbudristek – Saat ini, daya tampung dunia kerja tidak lagi mencukupi bagi lulusan perguruan tinggi. Indonesia membutuhkan lulusan perguruan tinggi yang tidak bergantung pada ketersediaan lapangan kerja. Sebaliknya, lulusan harus memiliki sikap kreatif dan inovatif dalam menghadapi persoalan yang ada, baik persoalan sendiri maupun yang tengah dihadapi oleh masyarakat.
 
Indonesian International International Student Mobility Awards (IISMA) merupakan salah satu program flagship Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengikuti proses pembelajaran di perguruan tinggi terbaik dunia. Selain belajar, mahasiswa diharapkan dapat bekerja sama dengan mahasiswa lain atau ahli di perguruan tinggi luar negeri sesuai dengan pilihannya.
 
Pada tahun 2024 ini, IISMA menghadirkan skema pendanaan reguler, afirmasi, dan co-funding. Pendaftaran skema reguler dan afirmasi telah ditutup dan berhasil menjaring 10.563 pendaftar. Sementara, skema co-funding memberikan kesempatan belajar di luar negeri dengan pendanaan parsial antara mahasiswa dengan pemerintah. Skema terbaru, yakni IISMA-Entrepreneur atau IISMA-E, bertujuan mendukung mahasiswa Indonesia dalam mengeksplorasi keterampilan kewirausahaan dengan mendanai studi mereka di universitas ternama luar negeri.
 
Skema IISMA Entrepreneur terbuka untuk mahasiswa program Sarjana (S1) maupun Sarjana Terapan (D4) yang minimal sudah berada di semester 6 saat periode pendaftaran. Pendaftaran akan dibuka pada minggu kedua hingga ketiga Mei, tepatnya pada 8-17 Mei 2024. Informasi lebih lengkap terkait program IISMA tersedia di https://iisma.kemdikbud.go.id/.
 
Melalui acara Grand Launching Program IISMA Entrepreneur (IISMA-E) yang digelar secara daring pada Selasa, 30 April 2024, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Abdul Haris menyatakan, “Pengetahuan di bidang kewirausahaan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan lulusan yang mandiri dan tidak bergantung pada ketersediaan lapangan kerja.”
 
“Ini adalah kesempatan luar biasa yang harus adik-adik manfaatkan seoptimal mungkin,” lanjut Abdul Haris.
 
Sementara, Kepala Program IISMA, Rachmat Sriwijaya, memaparkan maksud dan tujuan diadakannya IISMA-E. Pada program reguler, mahasiswa diharapkan memiliki prestasi akademik dan kemampuan bahasa Inggris yang setinggi-tingginya sehingga bisa belajar di kampus-kampus terbaik dunia. Pada IISMA-E, tujuannya adalah menyiapkan para entrepreneur muda.
 
“Kami mengharap para peserta yang mendaftar dalam IISMA-E adalah mereka yang sudah memiliki pengalaman atau ketersinggungan dengan bidang entrepreneur, bukan sebagai pemula,” tambah Rachmat Sriwijaya.
 
Pada acara Grand Launching Program IISMA Entrepreneur, Manajer Bidang Administrasi dan Umum IISMA, Andi Rahadiyan Wijaya, menyampaikan informasi tentang pembukaan pendaftaran, persyaratan, ketentuan dokumen, dan alur proses seleksi mahasiswa. Andi juga menyampaikan bahwa mahasiswa peserta IISMA-E nantinya diharapkan untuk menguasai kompetensi di bidang ideation, business model, marketing, negotiation, raising resources, managing growth, power pitching, dan entrepreneurial leadership.
 
Mahasiswa yang terpilih menjadi awardee IISMA-E akan mendapat kesempatan belajar di universitas mitra luar negeri selama 6-7 minggu. Beberapa universitas mitra IISMA-E adalah Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang merupakan kampus nomor satu di dunia saat ini, juga kampus-kampus nomor satu di negara tujuan seperti Lund University di Swedia dan Aalto University di Finlandia.
 
Selama program berlangsung, awardee IISMA-E dapat menimba ilmu, merasakan budaya lokal, dan mengembangkan keterampilan kewirausahaan dengan melihat praktek-praktek wirausaha di luar negeri. Kemudian, setelah kembali ke Indonesia, penerima manfaat (awardee) akan mengikuti program challenge untuk mengimplementasikan ide-ide kewirausahaan yang sudah dipelajari.
 
Acara Grand Launching IISMA Entrepreneur ini dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL-Dikti), pimpinan Perguruan Tinggi dan Kantor Urusan Internasional di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta mahasiswa dari seluruh Indonesia.*** (Penulis: Tim MBKM/Editor: Denty A.)

Pendaftaran Resmi Dibuka, Kampus Mengajar Gelar Soft Launching Angkatan 8

Jakarta, Kemendikbudristek — Sebagai salah satu program flagship Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Program Kampus Mengajar telah memberikan dampak dan manfaat positif kepada mahasiswa serta satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh Indonesia. Hingga penugasan Program Kampus Mengajar Angkatan 7, terdapat lebih dari 145.000 mahasiswa yang ditugaskan ke lebih dari 32.000 sekolah penugasan.
 
Melalui kegiatan Rangkaian Sosialisasi Pendaftaran Peserta, Program Kampus Mengajar Angkatan 8 resmi diluncurkan. Rangkaian sosialisasi digelar selama tiga hari berturut-turut, yang dimulai dengan acara Soft Launching Program Kampus Mengajar Angkatan 8 pada Senin, 6 Mei 2024 secara daring. Acara ini diikuti dengan sosialisasi pembukaan pendaftaran kepada Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I  sampai wilayah XVII yang dilaksanakan secara daring pada Selasa hingga Rabu, 7-8 Mei 2024.
 
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Abdul Haris, menyampaikan bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Program Kampus Mengajar Angkatan 8 Tahun 2024. Dengan beberapa pengembangan, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan kualitas pelaksanaan program. Terlebih, Program Kampus Mengajar dapat berdampak pada berbagai pihak.
 
“Keterlibatan mahasiswa membuat banyak siswa dari SD, SMP, dan SMK merasakan dampak manfaatnya, seperti terbantunya proses belajar-mengajar, peningkatan  literasi dan numerasi, pemutakhiran penggunaan komputerisasi, dan saya yakin ada dampak lain yang tidak bisa dijabarkan satu-persatu,” ucap Abdul Haris di Jakarta, beberapa waktu lalu.
 
Lebih lanjut, Abdul Haris mendorong partisipasi berbagai pihak seperti Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL-Dikti), Balai Besar/Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BB/BPMP), Balai Besar/Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BB/BPPMPV), Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Perguruan Tinggi, dan Sekolah Penugasan dalam pelaksanaan Program Kampus Mengajar Angkatan 8.
 
“Keterlibatan Bapak/Ibu menjadi salah satu indikator utama untuk mendorong kemajuan pendidikan nasional. Untuk adik-adik mahasiswa, sebagai generasi penerus bangsa, bergabung dengan Kampus Mengajar adalah sebuah kesempatan emas untuk aktif berperan dalam dunia pendidikan nasional. Kami yakin partisipasi dalam program ini tidak hanya memperkaya pengalaman, tetapi juga menjadi sebuah batu loncatan bagi pengembangan beragam kompetensi yang dimiliki mahasiswa,” tambah Abdul Haris sebelum meresmikan Rangkaian Sosialisasi Pendaftaran Peserta Kampus Mengajar Angkatan 8.
 
Hal serupa disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati. Ia menyampaikan apresiasi kepada pelaksanaan Program Kampus Mengajar yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa vokasi untuk mengikuti Program Kampus Mengajar sejak angkatan ketiga pada tahun 2022 lalu.
 
“Hasil survei yang dilakukan pada angkatan keenam menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pada seluruh aspek kompetensi mahasiswa vokasi setelah mengikuti Kampus Mengajar. Kompetensi mahasiswa dari pendidikan vokasi diketahui setara dengan sarjana, di mana kompetensi ini termasuk kepercayaan diri, kepekaan sosial, manajemen diri, dan kemampuan adaptasi,” ungkap Kiki Yuliati.
 
Kiki Yuliati juga mengimbau kepada Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Vokasi (PTPPV) di seluruh Indonesia agar mendorong sebanyak mungkin mahasiswa dan dosen untuk mengikuti Program Kampus Mengajar dalam rangka memperluas wawasan, serta berkontribusi pada pendidikan vokasi dan pendidikan bangsa secara umum di Indonesia.
 
Sementara, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah yaitu Iwan Syahril menekankan, “Mahasiswa secara langsung dapat membantu peningkatan kompetensi literasi dan numerasi peserta didik di sekolah sasaran. Melalui program ini mahasiswa diajak berkolaborasi bersama guru untuk menghadirkan berbagai terobosan pembelajaran yang sesuai kebutuhan anak-anak dan sekolah sasaran.”
 
Kepala Program Kampus Mengajar, Asri Aldila Putri menjelaskan bahwa penugasan mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 8 akan dilaksanakan di semester ganjil pada kalender akademik 2024. Asri juga memaparkan informasi mengenai gambaran Program Kampus Mengajar, peran dan tugas peserta, rekrutmen dan proses seleksi, alur pelaksanaan program, Rencana Aksi Kolaborasi (RAK), hingga kiat-kiat sukses mengikuti Kampus Mengajar.
 
Rangkaian Sosialisasi Pendaftaran Peserta Kampus Mengajar Angkatan 8  juga dihadiri oleh beberapa mahasiswa peserta Kampus Mengajar Angkatan 7 yang membagikan cerita dan pengalaman positif yang dirasakan selama mengikuti program ini. Salah satu mahasiswa yang hadir dan membagikan kisahnya adalah, Luh Desy Antari dari Universitas Pendidikan Ganesha..
 
Pendaftaran Program Kampus Mengajar Angkatan 8 sendiri dibuka mulai 6 Mei hingga 2 Juni 2024. Informasi lebih lanjut mengenai Kampus Mengajar dapat diakses melalui tautan  https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/program/mengajar(Tim MBKM/Editor: Denty)

Bersikap Lokal dan Berpikir Global Melalui Penguatan Identitas Kebangsaan

Jakarta, Kemendikbduristek – Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) mengadakan acara “IISMA Pre-Departure Series 2024” dengan tema pembekalan kebangsaan kebinekaan dan kesenian kebudayaan. Kegiatan ini dilakukan secara daring untuk persiapan penerima beasiswa (awardee) sebelum berangkat ke negara tujuan masing-masing.
 
IISA Pre-Departure Series ini merupakan agenda rutin IISMA yang bertujuan untuk memberikan berbagai pembekalan bagi awardee IISMA 2024. Seri ini merupakan seri perdana. 
 
“Perjalanan adik-adik mahasiswa sekalian masih jauh dari kata selesai, sebaliknya perjalanan baru akan dimulai dan ini IISMA Pre-Departure series akan menjadi salah satu langkah awal dalam perjalanan tersebut,” ucap Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Suning Kusumawardani, dalam sambutannya.
 
Program IISMA sendiri merupakan bagian dari enam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa tingkat sarjana dan vokasi semester 4 hingga 6 untuk menempuh kuliah di perguruan tinggi terkemuka di luar negeri selama satu semester.
 
“Melalui program Indonesian International Student Mobility Awards atau IISMA, mahasiswa vokasi memiliki kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri selama satu semester. Sebagai duta bangsa, mahasiswa vokasi harus lebih memahami berbagai kebinekaan atau keberagaman,” kata Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja
 
Pembekalan ini diadakan untuk mempersiapkan para awardee agar tetap menjunjung nilai-nilai kebangsaan, kebinekaan, dan kebudayaan Indonesia, serta menjadi duta budaya Indonesia yang baik di mata dunia. Awardees akan mendapatkan berbagai materi terkait kebangsaan, kebinekaan, nasionalisme, serta kesenian dan kebudayaan Indonesia.
 
Pemateri pertama yaitu I Nyoman Darma Putra, Guru Besar Universitas Udayana yang terpilih menjadi Ilmuwan Internasional dari The Conversation Indonesia. Ia menyampaikan bekal nilai kebangsaan dan Bineka Tunggal Ika untuk awardee sebagai duta Indonesia.
 
“Menghayati dan mengamalkan nasionalisme bagi warga negara apalagi bagi adik-adik yang masih muda yang akan mendapatkan kepercayaan untuk mewakili pelajar Indonesia ke luar negeri itu sudah merupakan keniscayaan keharusan karena adik-adik akan ikut mau tidak mau, sadar atau tidak menciptakan citra bangsa,” tutur I Nyoman Darma Putra.
 
Pematerian kedua membahas bekalan kesenian dan kebudayaan terkait peran mahasiswa IISMA sebagai duta budaya (Soft Culture Diplomacy) dari Restu Gunawan, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan di Kemendikbudritek. Ia menyampaikan peran awardee sebagai perwakilan Indonesia untuk mempromosikan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sejak tahun 2000 bahwa negara Indonesia kuat dengan budayanya sehingga dikenal negara sebagai Super Power di bidang kebudayaan.
 
Selanjutnya, ada pemateri ketiga tentang pengalaman kebudayaan di luar negeri yang disampaikan oleh guru besar Guru Besar Universitas Sumatera Utara, Robert Sibarani. Ia menyampaikan bahwa sebagai duta bangsa, perlu menguasai budaya etnik masing-masing dikarenakan budaya di Indonesia yang banyak maka cukup untuk menguasai dari hulu ke hilir terkait budaya etniknya masing-masing. Sehingga saat nanti mempromosikan di luar negeri akan sangat luar biasa manfaatnya dan dampak bagi orang di luar negeri. Seperti menyebarkan banyak keragaman budaya di Indonesia, apabila di Indonesia terkenal oleh makanan rendang, bisa diberikan alternatif selain itu.
 
Seri pembekalan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan mahasiswa Indonesia yang akan menjadi agen perubahan di masa depan. Kegiatan ini diharapkan dapat menstimulasi dan mengoptimalkan potensi awardees sebagai duta budaya dalam menjalankan program juga mendorong awardees menjadi duta budaya yang sesuai dengan nilai dan tujuan program IISMA. *** (Penulis: Tim MBKM/Editor: Denty A.)

Bukan Hanya Reuni, Alumnite IISMA Ajang Membangun Jejaring dan Inspirasi

Jakarta, Kemendikbudristek – Acara bertajuk “ALUMNITE: NOSTALGIA, UNITY, AND CELEBRATION” yang digelar pada Sabtu pekan lalu merupakan acara yang diadakan oleh Alumni Club (AC) Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) Kepengurusan tahun 2023. Acara ini bertujuan untuk memberikan wadah pertemuan sekaligus inspirasi bagi seluruh penerima Awardee IISMA dan jejaring baru untuk karir di masa depan.
 
Acara ini merupakan kegiatan hybrid atau perpaduan antara luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring). Hal ini dikarenakan penerima manfaat (awardee) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, “Seru banget karena ternyata tidak cuma di Jakarta saja, tapi temen-temen dari daerah lain juga ikutan dan jadi berasa makin rame!” tutur Rohananda Devi yang biasa dipanggil Hana ketika menghadiri acara ini di Jakarta. Hana kini sedang menempuh studi di Universitas Indonesia jurusan Manajemen Keuangan dan saat IISMA lalu ia studi di University of Pécs, Hungaria.
 
“Panel Talk Discussion” mengawali kegiatan acara ini dengan tema “Navigating The Intersection of Work, Education, and Social Change: Strategies For Individual and Collective Empowerment”. Acara tersebut menghadirkan beberapa pembicara di sesi diskusi yaitu, Maya Susanti, Human Capital Strategic Partner Manager  PT. Telkom Indonesia sekaligus Awardee Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP); Waitatiri, Content Creator dan LPDP Awardee to Harvard University sekaligus penggagas Project Buku Buat Semua; dan Solah Al Ayubi sebagai Alumni IISMA yang menjadi content creator serta pencetus Sakola Kita sebuah organisasi nirlaba dengan fokus menyebarluaskan pengetahuan tentang diplomasi untuk anak muda.
 
Tujuan dari “Panel Talk Discussion” adalah memberikan pencerahan di bidang-bidang seperti pendidikan, karir, dan perubahan sosial. Seluruh pembicara memiliki latar belakang yang kuat di bidangnya masing-masing. Harapan dari terselenggaranya acara ini bisa menginspirasi dan membantu Alumni IISMA yang ingin mempersiapkan karir, pendidikan, ataupun memulai gerakan positifnya.
 
“Manfaat yang aku rasakan dari acara Alumnite itu banyak sekali. Awalnya aku berpikir hanya acara reuni dan networking saja, tapi ternyata bisa dapet banyak wawasan seputar karir dari sesi panel discussion. Selain itu, tentu saja dari acara Alumnite aku bisa kenalan sama alumni IISMA dari banyak host uni lainnya,” tutur Hana.
 
Selanjutnya terdapat acara “Alumni Showcase” di mana setiap alumni yang telah menggerakkan kegiatan positif diberikan wadah untuk menceritakan dan mempromosikan rencana kerja atau platform mereka. Harapannya, hal ini dapat menginspirasi teman-teman alumni untuk berdampak bagi sekitar.
 
“Acaranya super seru dan engaging! Apalagi acara ini diadakan serentak di seluruh Indonesia. Mulai dari Jakarta hingga region Indonesia timur, NTT sehingga IISMA awardees dari sabang sampai merauke benar-benar terintegrasi secara inklusif satu sama lain,” ungkap Az-Zahra Helmi Putri Rahayu, biasa dipanggil Zahra yang menghadiri acara ini di Kota Surabaya, Jawa Timur.
 
Menurut Zahra, acara Alumnite East Jawa Region sangat berkesan karena selain peserta dapat mengikuti rangkaian acara dari pusat, alumnite di Jakarta, diselenggarakan juga beberapa rangkaian acara yang menarik. “We had some games seperti trivia questions, guess the song, hingga sugar cubes. It was fun and full of love,” tuturnya yang sedang menempuh studi di Universitas Airlangga, jurusan Kesehatan Publik. Saat mengikuti program IISMA Zahra berkesempatan menempuh studi ke Vytautas Magnus University, Lituania.
 
Lalu, rangkaian acara selanjutnya adalah “Recognition and Awards” yang bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada seluruh pengurus IISMA-AC yang sudah berkontribusi besar terhadap perkembangan IISMA-AC, terdiri dari penghargaan dengan nominasi Best Staff dan Most Valuable Player (MVP). Acara ditutup dengan Inaugurasi IISMA-AC sebagai tanda peralihan kepengurusan dari Angkatan 2023 ke Angkatan 2024.
 
“Semoga kita semua dapat menjadi generasi emas dan dapat bekontribusi penuh bagi kemajuan bangsa,” tutur Az-Zahra.
 
Kebermanfaatan acara ini sangat terasa langsung oleh tiap anggota. Dikatan Az-Zahra, acara ini dapat begitu menyatukan sesama alumni IISMA awardees yang berasal dari beragam latar belakang dan tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, acara ini juga dapat meningkatkan relasi baik personal maupun professional.
 
Para anggota AC IISMA berharap acara Alumnite dapat terus digelar tiap tahunnya, “Semoga next Alumnite makin asik dan makin banyak yang ikut,” kata Aurellia Berliana, mahasiswi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, jurusan Manajamen Bisnis dan saat mengikuti program IISMA berkesempatan studi di National Yunlin University of Science and Technology (YunTech), Taiwan, jurusan Manajemen Internasional.
 
“Pesan aku ke depannya, semoga acara seperti Alumnite ini terus dilaksanakan setiap tahun, supaya kita bisa kenalan dan belajar banyak dari para alumni lain karena pastinya setiap tahun akan bertambah alumninya,” ujar Hana.*** (Penulis: Tim MBKM/Editor: Denty A.)

Pembelajaran dan Pengalaman Baru Melalui Program MSIB Angkatan ke-7 bagi Mahasiswa

Jakarta, Kemendikbudristek – Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) resmi melaksanakan Sosialisasi Program MSIB 7. Dalam rangkaian persiapan angkatan tujuh tersebut, tim program MSIB mengadakan sosialisasi khusus untuk seluruh perguruan tinggi dan mahasiswa di Indonesia di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah I-XVI pada Jumat (26/4) siang. Ratusan peserta hadir pada acara yang dilakukan secara daring itu.
 
Acara diawali oleh sambutan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati. Dalam sambutannya disampaikan soal pengaruh Program MSIB dalam mendukung keterampilan kerja mahasiswa vokasi. Menurutnya, MSIB sebagai bagian dari program Kampus Merdeka memfasilitasi pengembangan potensi keterampilan kerja sekaligus membuka wawasan para mahasiswa vokasi.
 
“MSIB menghadirkan project nyata melalui program magang maupun studi independen selain itu mahasiswa vokasi dapat belajar berbagai hal, langsung dari para mentor profesional yang ada di industri yang mendampingi mereka selama mengikuti program MSIB,” ujar Kiki Yuliati di Jakarta, (26/4).
 
Tercatat, jumlah mitra program MSIB terus meningkat. Di awal program ini dibuka, tercatat ada 122 mitra yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan magang atau kursus dengan proyek akhir di perusahaan kelas dunia. Angka tersebut terus berkembang hingga di angkatan keenam yang baru dilepas pada pertengahan Februari lalu, sebanyak 276 mitra membantu memfasilitasi mahasiswa untuk mengalami langsung bekerja di dunia industri.
 
Sebaran mitra MSIB sangat beragam. Beberapa Badan Usaha Milik Negara seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Perusahaan Listrik Negera (Persero), Bank Mandiri, hingga perusahaan kelas dunia misalnya Google, Astra International, dan Microsoft telah menjadi bagian dari program MSIB. Lembaga Swadaya Masyarakat contohnya Yayasan Anak Bangsa Bisa, Ruang Belajar Aqil, dan Edufarmers juga merupakan mitra MSIB.
 
“Berkat gotong royong dari semua pihak kita berhasil mengirim 128.000 lebih mahasiswa magang intensif di berbagai perusahaan skala nasional dan global, ibu, bapak, dan adik-adik mahasiswa yang terlibat dalam pelaksanaan MSIB selama 4 tahun terakhir adalah para penggerak yang mempercepat formasi pendidikan kita,” tutur Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya sekaligus membuka acara Sosialisasi Program MSIB angkatan ke-7.
 
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Abdul Haris, mengatakan, “Sejak perjalanan MSIB di tahun 2021, peserta magang dan studi independen terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dan pada MSIB Angkatan yang ke-6 peserta mencapai angka 43.612 peserta magang. Sedangkan pada tahun ini target MSIB meningkat menjadi 49.610 peserta. “Kita bersyukur peserta semakin bertambah semoga memberikan manfaat yang lebih baik,” ucapnya. 
 
MSIB Angkatan ke-7 hadir untuk memberikan kesempatan pembelajaran di luar kampus yang lebih banyak dan komprehensif kepada mahasiswa. Program MSIB akan diselenggarakan kembali dengan lowongan yang akan ditambah dengan target sebanyak 61.000 lowongan. Jumlah yang bertambah ini perlu diselenggarakan sosialisasi yang masif kepada seluruh mahasiswa melalui LLDIKTI, pimpinan perguruan tinggi, dan Koordinator Perguruan Tinggi (Koordinator PT) program MSIB. Hal ini penting untuk memastikan mahasiswa serta pemangku kepentingan lainnya memperoleh informasi lengkap tentang pelaksanaan Program MSIB Angkatan ke-7.
 
“Untuk memfasilitasi hal tersebut, program MSIB Angkatan ke-7 akan diselenggarakan dengan peningkatan jumlah lowongan bagi mahasiswa. Di Angkatan ke-7 ini, target lowongan naik menjadi 61.132 mahasiswa, ” tutur Abdul Haris.
 
Merujuk Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 53 Tahun 2023, Perguruan Tinggi memiliki kewajiban untuk memfasilitasi mahasiswa yang ingin belajar di luar program studinya dan di luar kampusnya atau ingin mengikuti kegiatan magang di dunia kerja. Kepala Program MSIB, Wachyu Hari Haji, menerangkan, ”Untuk program studi ilmu terapan, belajar di luar kampus, yakni magang di dunia industri atau dunia kerja yang relevan adalah sebuah kewajiban.”
 
Wachyu mengatakan, “Adik-adik mendapatkan hak belajar di luar program studi, untuk program Kampus Merdeka adik-adik bisa mengikuti dua kali dalam setiap semester untuk mengikuti program Merdeka Belajar baik untuk MSIB ataupun program yang lainnya.”
 
Pendaftaran akun perguruan tinggi MSIB dan pendaftaran bagi mahasiswa MSIB angkatan ke-7, sudah dibuka pada 16 April lalu dan akan ditutup pada 12 Juni 2024 mendatang. Harapannya, dengan terselenggaranya MSIB angkatan ke-7 dapat menjadi bekal pembelajaran dan pengalaman baru bagi mahasiswa di seluruh Indonesia.*** (Penulis: Tim MBKM/Editor: Denty A.)

Targetkan 40.000 Peluang Magang, Kampus Merdeka Gelar Open House Kemitraan

Jakarta, Kemendikbudristek – Tim Kemitraan Strategis Kampus Merdeka menggelar acara Coaching Clinic dan Open House Kemitraan dalam rangka mendukung kolaborasi strategis antara perguruan tinggi dan industri. Open House dengan tema “Transformasi Industri Melalui Magang Kampus Merdeka MSIB 7” ini digelar pada Kamis dan Jumat, 18-19 April 2024 secara daring.
 
Program Magang Kampus Merdeka, atau yang lebih dikenal dengan Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) kini telah memasuki angkatan ketujuh. Program ini dirancang untuk mengisi kesenjangan antara teori akademik dan praktik industri, sekaligus meningkatkan keterkaitan pendidikan tinggi dengan kebutuhan nyata industri. Saat ini, ada permasalahan link and match sehingga perusahaan memberikan masukan, kritik, dan saran mengenai lulusan perguruan tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja.
 
Pada tahun 2024 ini, Program Magang Kampus Merdeka memiliki target ambisius untuk mencapai sebanyak 40.000 peluang magang. Untuk meningkatkan partisipasi mitra industri, Kampus Merdeka menggelar Coaching Clinic dan Open House Kemitraan yang bertujuan untuk membangun kesadaran dan meningkatkan pemahaman mitra industri mengenai signifikansi Program Magang Kampus Merdeka. Acara ini melibatkan sesi dialog interaktif antara tim AE Kemitraan Strategis dan tim AE MSIB, juga pendampingan langsung kepada mitra dalam menyusun dan mengajukan proposal program magang melalui fitur breakout room di Zoom.
 
Acara Coaching Clinic dan Open House Kemitraan dihadiri Kepala Bidang Kemitraan Strategis PPKM, Nurhadi Irbath dan Partnership Manager MSIB, Jihad Wafda. Pada sesi diskusi, Nurhadi menyampaikan bahwa ide dasar dari program MSIB adalah mempertemukan practical problem, medium problem, sampai strategic problem di perusahaan dengan capable resource, dalam hal ini adalah mahasiswa. Sementara, Jihad menyampaikan jika MSIB mencari mitra yang memiliki proyek riil dan bisa memberikan pengalaman baik bagi mahasiswa, serta berguna untuk karir masa depan mahasiswa.

“Kita tidak menghendaki pekerjaan yang menyelesaikan masalah operasional sehari-hari. Kita mencari program yang bisa memberikan tantangan kepada mahasiswa,” ucap Nurhadi.

Nurhadi Irbath juga membagikan paling tidak lima manfaat yang dirasakan perusahaan-perusahaan dengan menjadi mitra magang MSIB. Pertama brand perusahaan menjadi lebih populer. Kedua, perusahaan mendapatkan talenta dan bisa melakukan cost saving hingga 2,8 miliar. Ketiga, hampir 70% perusahaan menyampaikan ada perspektif, ide, dan terobosan baru dari mahasiswa. Keempat, mentor perusahaan juga ikut mengembangkan diri. Kelima, produktivitas di perusahaan meningkat dengan nilai valuasi dan inovasi mencapai 1,4 miliar.

Lebih lanjut, Jihad Wafda membagikan alur penerimaan mitra, yang meliputi submit proposal dan berkas legal, seleksi interview dengan reviewer, dan sidang pleno yang akan dilakukan oleh para pimpinan untuk menentukan lolos atau tidaknya mitra.

Melalui acara Coaching Clinic dan Open House Kemitraan yang digelar selama dua hari tersebut, perwakilan mitra industri dapat masuk ke dalam satu dari total sepuluh breakout room di Zoom untuk melakukan tanya-jawab, mendapatkan bimbingan, serta arahan teknis pengumpulan proposal magang di platform mitra Kampus Merdeka. Beberapa mitra yang hadir menyatakan bahwa ini adalah kali pertama mereka mengikuti seleksi mitra MSIB, sehingga membutuhkan bantuan dalam menyusun proposal.

Mitra industri juga mendapatkan arahan untuk pengisian detail posisi pekerjaan, pengisian kompetensi dan persyaratan untuk mahasiswa, bantuan untuk proses upload proposal, dan lain-lain. Selain itu, dibahas pula hal-hal yang perlu dilakukan setelah calon mitra industri dinyatakan lolos, seperti cara melakukan seleksi dan offering kepada mahasiswa, hingga sarana prasarana dan fasilitas yang harus disediakan mitra.

Coaching Clinic dan Open House Kemitraan ini juga bertujuan untuk menjalin sinergi antara dunia pendidikan dan industri. Dengan meningkatnya kerja sama antara mitra industri dan perguruan tinggi, maka jumlah peluang magang bagi mahasiswa pun akan turut meningkat. Hal ini dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan mahasiswa agar nantinya menjadi lulusan yang relevan dengan dunia kerja dan industri saat ini.*** (Penulis: Tim MBKM/Editor: Denty A.)

Kemendikbudristek Gelar Uji Publik RPP Wujudkan Tata Kelola Perguruan Tinggi yang Terpadu

Jakarta, Kemendikbudristek – Biro Hukum Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar kegiatan Uji Publik Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi. Acara ini merupakan bagian dalam penyusunan peraturan perundang-undangan guna meningkatkan pemahaman sekaligus sebagai ruang penyampaian aspirasi masyarakat. Dengan begitu, informasi tentang peraturan pemerintah dimaksud dapat diimplementasikan secara optimal oleh semua pihak yang terlibat.
 
Kepala Biro Hukum, Ineke Indraswati mengatakan bahwa sebelum kegiatan uji publik ini dilaksanakan, Kemendikbudristek telah beberapa kali melaksanakan rapat panitia antar kementerian dalam rangka menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi. Sementara, kegiatan uji publik Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi pada hari ini merupakan kegiatan uji publik pertama dengan peserta seluruh Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum di Indonesia.
 
Dalam paparannya, Prof. Nizam mengatakan bahwa pembentukan RPP dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Pertama, terdapat 6 (enam) peraturan pemerintah yang merupakan peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UU GD), dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (UU Dikti) terkait Pendidikan tinggi, yaitu 1) PP Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen, 2) PP Nomor 14 Tahun 2010 tentang Pendidikan Kedinasan, serta 3) PP Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
 
Selanjutnya, 4) PP Nomor 26 Tahun 2015 tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 8 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2015 Tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum; 5) PP Nomor 46 Tahun 2019 tentang Pendidikan Tinggi Keagamaan; serta 6) PP Nomor 57 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Perguruan Tinggi oleh Kementerian Lain dan Lembaga Pemerintah Nonkementerian.
 
Kedua, di antara PP yang berlaku, perlu penyelarasan karena pengaturan substansi yang sama di dalam beberapa peraturan yang terpisah berpotensi menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda di masyarakat. Pada beberapa PP saat ini ditemukan norma yang diatur bersinggungan bahkan bertentangan antar-peraturan. 
 
Ketiga, peraturan-peraturan yang ada belum mengakomodasi dinamika yang terjadi di masyarakat. Adapun tiga dari enam PP merupakan PP yang belum direvisi dalam 10 tahun terakhir. Selain itu, terdapat 10 PP yang masih berlaku namun sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini, yaitu 1) Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1948 tentang Mendirikan Sekolah Tinggi Hukum, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1949 tentang Mengadakan Perubahan Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1949, Mengenai Sekolah Tinggi Hukum.
 
Kemudian, 2) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1949 tentang Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi Universitas, 3) Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1950 tentang Perguruan Tinggi Agama Islam, 4) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1954 tentang Tunjangan Ikatan Dinas Bagi Mahasiswa Calon Pegawai Negeri Sipil yang Belajar di Dalam dan di Luar Negeri, 5) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1957 tentang Susunan Tingkat Pengajaran pada Fakultas Sosial dan Politik Universitas Gajah Mada, serta 6) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 1958 tentang Mengubah dan Menambah Ketentuan Mengenai Pangkat Guru-Besar dan Presiden Universitas pada Perguruan Tinggi.
 
Selanjutnya, 7) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1959 tentang Peraturan Ujian Negara Untuk Memperoleh Gelar Universiter Bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta, 8) Peraturan Pemerintah Nomor 192 Tahun 1961 tentang Pendirian Perusahaan Negara Industri Urusan Penelitian Pembinaan Dan Urusan Pendidikan, 9) Peraturan Pemerintah Nomor 237 Tahun 1961 tentang Susunan, Wewenang dan Tugas Kewajiban Dewan Penempatan Sarjana, serta 10) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1982 tentang Pemberian Bantuan Kepada Perguruan Tinggi Swasta
 
 
Contoh pengaturan substansi yang sama dalam beberapa PP antara lain 1) PP Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen mengatur tentang tunjangan yang juga diatur dalam PP Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor; serta 2) PP Nomor 14 Tahun 2010 tentang Pendidikan Kedinasan mengatur tentang penyelenggara pendidikan kedinasan yang juga diatur dalam PP Nomor 57 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Perguruan Tinggi oleh Kementerian Lain dan Lembaga Pemerintah Nonkementerian.
 
Selanjutnya, 3) PP Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi mengatur tentang otonomi PTN Badan Hukum, namun aspek pendanaan PTN Badan Hukum juga diatur dalam PP Nomor 26 Tahun 2015 jo. PP Nomor 8 Tahun 2020 tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum; serta 4) PP Nomor 46 Tahun 2019 tentang Pendidikan Tinggi Keagamaan mengatur tentang izin serta tata kelola pendidikan tinggi keagamaan, yang perlu diselaraskan dengan pengaturan wewenang Mendikbudristek dalam PP Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
 
“Dengan satu Rancangan Peraturan Pemerintah ini, tata kelola pendidikan tinggi dapat diatur secara terpadu,” ujar Nizam.
 
Peserta yang hadir dalam kegiatan ini merupakan pemimpin dan unsur pimpinan yang berasal dari 22 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Di antaranya 1) perwakilan dari tim Panitia Antarkementerian RPP tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi, yaitu Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; 2) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi; serta 3) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.*** (Penulis: Denty A./ Editor: Tim Biro Hukum Kemendikbudristek)

Tingkatkan Kesempatan Belajar di Luar Negeri, IISMA Gelar Sosialisasi Jalur Co-Funding

Jakarta, 1 April 2024 — Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA) telah menjadi salah satu program favorit Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sejak diluncurkan pada tahun 2021. Melalui IISMA, mahasiswa mampu memperoleh sejumlah pengalaman, memperkaya wawasan, dan mengenalkan budaya Indonesia ke berbagai penjuru dunia.
 
Pada tahun 2024, IISMA kembali hadir dengan tiga skema pendanaan yaitu reguler, afirmasi, dan co-funding. Pendaftaran skema reguler dan afirmasi telah ditutup dan menjaring sebanyak 10.563 pendaftar. Untuk mengakomodasi lebih banyak mahasiswa Indonesia yang ingin memperoleh pengalaman belajar di perguruan tinggi luar negeri, maka IISMA membuka skema co-funding yakni dengan pendanaan parsial antara mahasiswa dengan pemerintah.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Suning Kusumawardani, mengatakan bahwa IISMA co-funding hadir untuk menjembatani animo yang sangat besar dari mahasiswa Indonesia.

“Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan sangat mengapresiasi penuh program IISMA co-funding ini. Kami sangat mengharapkan partisipasi aktif dari perguruan tinggi dan mahasiswa di bawah koordinasi Kemendikbudristek dan LLDikti dalam mendukung program IISMA co-funding 2024,” ungkap Sri Suning dalam sosialisasi program IISMA co-funding yang digelar secara daring, Rabu (27/3).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja, mengungkapkan bahwa IISMA terus memberikan pembelajaran melalui praktik yang merupakan hal penting bagi mahasiswa vokasi disiapkan langsung untuk menunjukkan keterampilan dan keahliannya di dunia kerja.

“Mahasiswa vokasi dapat mengeksplorasi lingkungan baru, meningkatkan kemampuan berbahasa asing, mempelajari praktik-praktik terbaik di negara tujuan, dan memperluas pandangan terhadap isu-isu global yang mungkin akan berdampak pada dunia kerja,” ujar Beny.

Sementara itu, Kepala Program IISMA , Rachmat A. Sriwijaya, melaporkan bahwa jumlah peserta program IISMA 2024, antara lain terdiri dari 8.581 mahasiswa program sarjana dan 1.982 mahasiswa vokasi. Selain itu, jumlah yang diterima adalah 1.508 orang dari program sarjana dan 769 dari program vokasi. Artinya, total pendaftar sudah 10.563 mahasiswa, tetapi yang diterima baru 2.277

“Masih ada lebih dari 7.000 mahasiswa yang belum bisa mengikuti program IISMA, maka dari itu ada kebijakan ini bertujuan untuk memperluas cakupan dengan dilaksanakan program co-funding,” jelas Rachmat.

Mahasiswa Indonesia yang melamar IISMA via jalur co-funding pada tahun 2023 adalah 634 mahasiswa. Dari angka tersebut, sejumlah 294 mahasiswa lolos menjadi awardee IISMA 2023. Untuk IISMA 2024, target pelamar adalah 1.500 mahasiswa dengan kuota sebanyak 750 kursi.

“Inilah kesempatan bagi anda untuk mengikuti program IISMA, terutama bagi rekan-rekan yang saat ini sedang menempuh semester enam perkuliahan,” pungkas Rachmat.

Sosialisasi IISMA jalur co-funding ini turut dihadiri oleh pimpinan perguruan tinggi dan perwakilan Kantor Urusan Internasional dari seluruh LLDikti Wilayah I hingga XVII, Kepala LLDikti Wilayah I hingga XVII, koordinator perguruan tinggi, serta mahasiswa. Selain memberikan gambaran mengenai IISMA co-funding, sosialisasi ini juga bermaksud untuk memberikan informasi seputar pembukaan pendaftaran, persyaratan, ketentuan dokumen, dan alur proses seleksi. Informasi lebih lengkap terkait program IISMA tersedia di https://iisma.kemdikbud.go.id/. (Penulis: Tim MBKM / Editor: Destian, Denty)