TOKACA Raih Juara LKTI Nasional Universitas Bangka Belitung 2023
Tiga mahasiswa Universitas Tidar meraih juara ketiga dalam LOMBA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT NASIONAL “FESCO 2023” yang diadakan oleh Program Studi Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung.
Mahasiswa tersebut adalah Muhammad Maulana Yusup (S1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik), Wahyu Karunia (S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik), dan Nisa Ulinnawa (S1 Pendidikan Biologi, FKIP). Ketiganya tergabung dalam tim yang Bernama “Tidar Squad” dengan pembimbing R. Faiz Listayanda, S.T., M.Eng., Dosen Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, UNTIDAR.
Festival Economics Competition (Fesco) Tahun 2023 ini diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung pada penyelenggaraan kali ini mengusung tema “Optimalisasi SDM di Era 5.0: Meningkatkan Kualitas dan Eksistensi SDM Berbasis Digital, Inovasi, dan Kolaborasi Guna Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”.
Kompetisi karya tulis ilmiah nasional ini terbuka bagi mahasiswa aktif dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Kompetisi ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berkolaborasi aktif dan mengasah kreativitas dalam merencanakan Pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Tim Tidar Squad menggagas TOKACA (TOTEBAG KAIN PERCA) BERBASIS QR-CODE untuk mengurangi limbah kain perca yang dapat menimbulkan masalah terhadap lingkungan sekitar.
Kain perca merupakan limbah yang sulit terurai alami. Penanganan saat ini yang umum dilakukan masyarakat yaitu dengan menimbunnya atau membakar limbah perca yang mengakibatkan pencemaran udara.
Berdasarkan studi literatur dan eksperimen yang telah dilakukan oleh tim Tidar Squad, kain perca dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam jenis kerajinan yang mempunyai nilai estetika, fungsional, dan mampu mengurangi limbah sisa kain. Produk kerajinan yang dihasilkan dari kain perca, diantaranya, masker, totebag, sarung bantal, taplak meja, dan lain sebagainya. Selain itu, produk kerajinan yang dihasilkan sapat dijadikan bisnis, sehingga dapat meningkatkan ekonomi Masyarakat.
Berangkat dari fenomena tersebut, Tim Tidar Squad merancang sebuah karya tulis dengan pemanfaatan limbah kain perca batik sebagai totebag dengan menggunakan limbah kain perca batik dari seluruh Nusantara dan penggunaan fitur scan pada QR-Code sebagai pemanfaatan teknologi. Fitur scan tersebut dapat digunakan sebagai sarana menampilkan dokumen yang berisi pengenalan budaya-budaya daerah khususnya batik. Dokume ini terdapar di Google Drive yang dapat disimpan secara mandiri, dan dibuka tanpa menggunakan sambungan internet. QR-Code pada sisi bawah totebag memiliki jenis yang berbeda sesuai motif batik yang terdapat pada totebag. Pada dokumen tersebut terdapat beberapa halaman yang berisi mengenai:
- Halaman awal berisi desain dan ringkasan terkait motif batik yang digunakan pada Tokaca .
- Selanjutnya, dipaparkan lebih dalam terkait sejarah perkembangan, asal daerah, makna simbolis, dan cara pembuatan dari motif tersebut.
- Halaman berikutnya berisi latar belakang, visi misi, dan tujuan dibuatnya Tokaca.
- Selain itu, pada akhir terdapat informasi seputar akun Instagram, TikTok, Shopee, Tokopedia, dan Lazada.
Informasi pada dokumen dikemas dengan detail menggunakan gambar animasi yang diambil melaui jurnal, maupun situs web resmi pemerintah. Gambar animasi tersebut diharapkan dapat msenambah wawasan masyarakat mengenai batik, sehingga dapat mendukung program ekonomi berkelanjutan.
Selain dapat mengurangi limbah kain perca, totebag TOKACA ini recananya dapat dipasarkan dengan harga jual sekitar Rp. 20.000 hingga Rp. 30.000 dengan target para mahasiswa maupun semua kalangan usia.
Secara singkat, karya tulis ini menyajikan ide dengan menciptakan sebuah produk totebag yang menjadi tren fashion nak muda yaitu “TOKACA”. Totebag ini berasal dari limbah kain perca batik yang diintegrasikan teknologi QR-Code dalam mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan. QR-Code tersebut berfungsi sebagai sarana memindai dokumen yang berisi deskripsi batik sesuai motif pada totebag. Kajian ini menggunakan metode studi literatur dan eksperimen dalam mengumpulkan data yang relevan. Hasilnya, “Tokaca” dapat dijadikan sebagai inovasi totebag kain perca batik berbasis QR-Code, dikarenakan penggunaan motif batik dan QR-Code pada totebag dapat menambah nilai estetika, memperkuat identitas budaya Indonesia, meningkatkan pemahaman mengenai batik pada tiap daerah, dan mendukung program pembangunan ekonomi berkelanjutan.
“Mahasiswa saat ini dituntuk untuk mampu memberikan inovasi yang memberikan dampak positif untuk lingkungan sekitarnya, contohnya TOKACA ini. Harapannya inovasi karya tulis ilmiah kami ini dapat menginpirasi masyarakat luas dalam mengelola sampah khusunya kain perca,” jelas Nisa, salah satu tim Tidar Squad.
Penulis: Ulinnawa
Editor : Humas UNTIDAR