TENAGA AHLI MENTERI KOMINFO DAN PENULIS BUKU HABIBIE THE SERIES BERBAGI INSPIRASI DAN MOTIVASI DI KEGIATAN TIDAR MANAGEMENT ORGANIZATION

Pengurus Organisasi Mahasiswa (Ormawa) periode 2022 di lingkungan Universitas Tidar yang baru saja dilantik, mengikuti kegiatan Tidar Management Organization (TMO). TMO merupakan kegiatan pembekalan agar Pengurus Ormawa UNTIDAR memahami dan menguasai berbagai peran yang dimiliki. Selama mengikuti TMO, Pengurus Ormawa menerima berbagai materi diantaranya arah dan kebijakan kemahasiswaan, motivasi berorganisasi, pengendalian diri, penyusunan dan pengembangan program kerja, penjabaran rencana kerja dan kepanitiaan, administrasi kemahasiswaan, administrasi simkatmawa, dilengkapi dengan Forum Grup Diskusi (FGD) serta studi kasus. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat meningkatkan mutu dan pengembangan pada organisasi mahasiswa sehingga menghasilkan organisasi mahasiswa yang berkualitas, berprestasi, dan selalu berinovasi mengikuti perkembangan era globalisasi.

            TMO dilaksanakan selama 2 hari, Jumat-Sabtu (4-5/3). Di hari pertama Pengurus Ormawa UNTIDAR menerima materi tentang Arah  dan Kebijakan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni oleh Wakil Rektor Bidang III, dilanjutkan materi tentang Kebijakan Bidang Akademik di tingkat Universitas oleh Wakil Rektor Bidang I, kemudian materi tentang Kebijakan Bidang Umum dan Keuangan  oleh Wakil Rektor Bidang II.

            Di hari kedua Pengurus Ormawa UNTIDAR mendapatkan kesempatan yang berharga karena TMO menghadirkan 2 orang narasumber yang sarat akan prestasi dan pengalaman yaitu Dr. Sutanto Sastraredja, S.Si., DEA, Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Sebelas Maret, dan Dr. Devie Rahmawati, S.Sos., M.Hum, Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia yang juga menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika RI.

            Mengawali TMO hari kedua, Jalu Aji Prakoso, S.E., M.Ec.Dev., selaku Staf Ahli Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni menyampaikan tentang 3 pilar kegiatan kemahasiswaan UNTIDAR, yaitu Pilar 1:Pembinaan Karakter Mahasiswa, Pilar 2:Prestasi Mahasiswa, serta Pilar 3:Karir, Kesejahteraan dan Alumni. “TMO adalah bagian dari pilar 1. Diharapkan kegiatan ini bisa menumbuhkan komitmen ormawa untuk mewujudkan kualitas, loyalitas, dan solidaritas berorganisasi, dengan harapan para pengurus ormawa dan pembina dapat memiliki komitmen dan konsisten dalam mewujudkan organisasi yang berkualitas, loyal, dan solid,” jelasnya.

            Materi motivasi di hari kedua TMO disampaikan oleh Dr. Sutanto Sastraredja, S.Si., DEA., yang saat ini menjabat sebagai Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS. Selain dikenal sebagai penulis buku Habibie The Series, ia juga pernah mendapatkan penghargaan sebagai Pemakalah Ilmiah Terbaik 2010 versi Dikti. “Mahasiswa harus selalu dinamis dan mau bergerak maju. Mahasiswa juga harus selalu kritis apalagi di saat krisis, harus turut andil mengoleksi problem yang terjadi lalu bawa ke kampus, ke ruang diskusi untuk merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah,” urainya. “Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, mahasiswa berkesempatan untuk mengoptimalkan bakat, minat dan kreatifitasnya, jangan sia-siakan. Untuk penalaran sudah diwadahi dengan kegiatan riset, magang profesional, pertukaran mahasiswa, kampus mengajar, dsb. Untuk bakat minat bisa mengikuti kegiatan kewirausahaan, project independen, project kemanusiaan, dsb.” tambahnya.

Pembicara kedua adalah Dr. Devie Rahmawati, S.Sos., M.Hum, Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia yang juga menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika RI. Dr. Devie menekankan pentingnya mahasiswa memiliki kepiawaian dalam berkomunikasi. Para “Sultan” di dunia seperti Jeff Bezos, Warren Buffet, dan Elon Musk adalah komunikator yang handal. Mereka lihai melakukan komunikasi yang efektif kepada investor dan kepada customer. Kunci sukses bukan karena mereka pewaris harta keluarga, melainkan kemampuan berkomunikasi,” tuturnya.

“Riset yang cukup panjang (30 tahun) yang pernah dilakukan di John Hopkins University menyimpulkan, akibat komunikasi yang lemah atara petugas kesehatan kepada pasien, telah membuat  400 ribu nyawa melayang. Dari hasil riset tersebut, industri kesehatan Amerika pun mulai berbenah. Dari sini kita bisa tahu begitu pentingnya kemampuan berkomunikasi,” imbuhnya. Tak lupa Ia menekankan pentingnya masyarakat di era sekarang untuk melek digital. “Kementerian Kominfo bersama Siberkreasi dan Japelidi sudah meluncurkan 4 modul digital yaitu Cakap Bermedia Digital, Budaya Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital dan Aman Bermedia Digital. Silahkan diakses. Jadikan ruang digital mata air kebahagiaan dan kesejahteraan, bukan menjadi air mata kehancuran dan kerusakan,” pungkasnya. Selain mendapatkan suntikan motivasi dari Dr. Sutanto Sastraredja, S.Si., DEA. dan Dr. Devie Rahmawati, S.Sos., M.Hum., peserta TMO juga menerima penjelasan umum tentang strategi pencapaian kinerja utama dan tambahan oleh Staff Ahli Bidang III, penjelasan dari Bidang Hukum dan Tata Laksana Rumah Tangga Universitas Tidar, serta melakukan praktek pengisian Sipresma

Penulis : Humas

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply