PPK ORMAWA HMJM Untidar Gandeng Desa Daleman Kidul Wujudkan Rumah Sampah Digital
Tahun 2024 ini Universitas Tidar (Untidar) berhasil meloloskan 17 proposal Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) yang dihelat oleh Belmawa Kemendikbud Ristek dari 600-an proposal yang diajukan oleh Perguruan Tinggi se-Indonesia. Capaian ini menempatkan Untidar pada posisi 3 besar di tingkat nasional.
17 Proposal ini masing-masing didanai antara 30 hingga 40 juta untuk diaplikasikan di 17 desa. 1 Desa di Temanggung, 1 di kota Magelang, dan 15 di Kabupaten Magelang. Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJM) Untidar sebagai salah satu Ormawa yang proposalnya lolos, memilih Desa Daleman Kidul, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang sebagai lokasi pengabdiannya. Mereka mengambil tema Rumah Sampah Digital. Rencananya, mereka akan menjalankan program dari Juli hingga Oktober 2024 ini.
Acara pembukaan PPK Ormawa HMJM tersebut dilakukan di Ruang Serba Guna Kantor Kepala Desa Daleman Kidul, Senin (15/07). Hadir dalam acara tersebut, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Untidar, Giri Atmoko, Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Pakis, Zaenal Fuad, Kepala Desa Daleman Kidul, Sunaryo, Bappeda Kabupaten Magelang, BRIN, DLH Kabupaten Magelang, Diskominfo Kabupaten Magelang, perwakilan masyarakat Daleman Kidul, mahasiswa pelaksana program, dan para sdosen pembimbing dari Fakultas Ekonomi Untidar
Dalam sambutannya, Giri Atmoko menyebutkan tahun 2023 dengan 12 proposal yang lolos, Untidar berhasil tembus 5 proposal di skema Abdidaya tingkat nasional.
“Dengan 17 proposal tahun ini diharapkan yang tembus bisa lebih banyak, sehingga akan semakin besar manfaat Untidar bagi masyarakat sekitarnya,” Imbuhnya. Untuk itu, lanjutnya, ia berharap tim di daleman Kidul ini benar-benar serius dalam menjawab permasalahan sampah yang ada.
Sementara itu, Zaenal Fuad mewakili Camat Pakis menyampaikan terimakasihnya kepada Untidar yang telah memilih Desa Daleman Kidul sebagai lokasi pengabdiannya. Ia menambahkan, sampah memang menjadi masalah serius di Kabupaten Magelang.
“Jika berhasil memecahkan sampah di sini, kami akan mereplikasi di desa lainnya,” tuturnya.
Kepala Desa Daleman Kidul, Sunaryo, menyebutkan permasalahan sampah pertanian di desanya masih belum menemukan solusi yang tepat. Sampah tersebut masih sering tampak di pinggir-pinggir jalan dibiarkan begitu saja.
“Kami memohon kepada Untidar untuk bisa menjadi Desa Binaan agar ada keberlanjutan program yang baik ini” pintanya.
Dalam acara pembukaan ini, PPK Ormawa HMJM Untidar memberikan kesempatan kepada tamu undangan untuk menyampaikan masukan dan pendapatnya untuk menampung aspirasi dan menambah literasi mahasiswa dalam pelaksanaannya kelak. Bappeda Kabupaten Magelang menyampaikan program PPK Ormawa ini diharapkan dapat bekerjasama dengan Pemkab dalam mewujudkan Magelang Go-Organik. Akan semakin baik jika di akhir program, pengelolaan antar dusun dilombakan untuk memicu semangat masyarakat. Sementara utusan BRIN menyebutkan agar dalam prosesnya ada tahap evaluasi, agar diperoleh jawaban, program ini benar-benar dapat mengatasi problem atau tidak.
Ketua Tim PPK Ormawa HMJM Yeni Reiza Fitriana didampingi dosen pembimbing Budi Hartono menyebut akan mengajak secara massif masyarakat daleman Kidul, utamanya ibu-ibu PKK sebagai garda terdepan program ini, untuk bersinergi.
“Sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi, untuk memberikan semangat dalam pemberdayaan masyarakat di sini kami gaungkan tagline Nawasena Kemala yang artinya Berdampak dan Menyala,” pungkasnya.
Penulis dan Editor : Humas Untidar