PKMT 2017 : SIPEDI GEOGEMPAR, SOLUSI PENGERINGAN PADI HEMAT WAKTU & TENAGA
Pasca panen sebagian besar para petani dari Kelompok Tani Dumpoh, Kelurahan Potrobangsan langsung menjual padi dalam keadaan basah. Kondisi ini menyebabkan penghasilan yang diperoleh tidak maksimal. Cuaca yang kurang menentu dan tenaga yang terbatas memaksa para petani melepas hasil panen padi dlam keadaan basah dengan kisaran harga Rp 4000/kg.
Kondisi ini menginspirasi Suranto Heri Prasetyo, Agus Musafa, Rizal Martovani Vauzi, Miftahul Rhama Yudha mahasiswa Fakultas Teknik, Universitas Tidar menciptakan Mesin Pengering Padi Berbasis Elektrik Otomasi dengan Metode Momen Putar (SIPEDI GEOGEMPAR).
SIPEDI GEOGEMPAR merupakan alat pengering padi berdimensi panjang 160 cm, lebar 80 cm dan tinggi 130 cm yang memanfaatkan energi listrik dan kompor sebagai sumber pemanasan. Mesin tersebut juga dilengkapi beberapa komponen yang dapat memberikan berbagai kemudahan pekerjaan, antara lain: pengendalian suhu pengeringan secara otomatis melalui perangkat thermocontrol, pemerataan pengeringan secara kontinu dan otomatis melalui blower dan sistem mekanik serta drum silinder padi sebagai tempat pengeringan padi dengan kapasitas 100 kg.
“Pengeringan padi dengan alat ini mampu meningkatkan penghasilan para petani. Harga padi kering yang dihasilkan bisa dijual seharga Rp 8000/kg, walaupun ada pengurangan berat pada saat proses penggilingan, penghasilan para petani tetap meningkat 35%,” kata Heri.
Proses pengeringan metode konvensional memerlukan waktu 5 hari untuk 10 ton padi sedangkan menggunakan SIPEDI GEOGEMPAR padi 10 ton bisa dikeringkan dalam waktu 1 hari. Penggunaan motor listrik dengan daya rendah, ukuran alat yang tidak terlalu besar, adanya gir pemutar dan pengatur suhu menjadi keunggulan alat ini.
“Pengeringan bisa dilakukan sewaktu-waktu. Hasil pengeringannya pun memiliki kualitas yang lebih baik. Kadar air terkontrol dengan baik yaitu 14-15% dengan warna kulit padi yang lebih cerah. Kondisi ini meminimalisir adanya padi yang busuk saat penyimpanan setelah dikeringkan,” tambah Heri.
Mesin Pengering Padi Berbasis Elektrik Otomasi dengan Metode Momen Putar (SIPEDI GEOGEMPAR) merupakan Program Kreatifitas Mahasiswa Teknologi (PKMT) UNTIDAR yang lolos didanai Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) tahun 2017. (DN/HDN)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!