Mahasiswa Teknik Elektro UNTIDAR, Lulusan Terbaik Kedua Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya

Luthfian Ramdhan, mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNTIDAR berhasil lulus dari Program Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (GERILYA) dengan memuaskan. Dari puluhan peserta program GERILYA, Luthfian Ramdhan berhasil menjadi Lulusan Terbaik Kedua.

GERILYA merupakan program Kerjasama antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang bertujuan untuk mencari generasi muda/mahasiswa untuk belajar lebih lanjut mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap mulai dari peraturan hingga analisis ekonomi dari investasi yang dikeluarkan untuk PLTS Atap.

Pada proses pendaftaran, peserta program GERILYA harus melalui tahap yang cukup rumit. Tahapan pertama yaitu seleksi berkas yang terdiri dari CV, foto, transkrip nilai, dan motivation letter. Setelah lolos tahap pertama, dilanjutkan dengan tahapan tes tertulis menggunakan sistem LMS, setelah itu diikuti dengan proses interview dengan para mentor GERILYA.

Setelah dinyatakan lulus, program pun dimulai dengan 10 minggu course online menggunakan Zoom Meeting. Course dilakukan 3 kali dalam seminggu selama sehari penuh. “Awal ketika saya mengikuti course program, saya pikir seperti kuliah pada umumnya, namun ternyata saya salah. Kami para gerilyawan diberikan beberapa materi yang wajib dibaca dan diberikan tugas yang sangat menantang seperti membuat artikel untuk dipublikasikan, dan membuat perencanaan PLTS. Selain itu para gerilyawan juga diwajibkan untuk melakukan pertemuan dengan mentor 2 kali dalam seminggu,” urai Luthfian.

“Selama course banyak sekali ilmu yang saya dapat dari pengisi materi yang memang sangat profesional dibidang EBT khususnya PLTS.  Salah satu pertemuan yang menurut saya berkesan adalah ketika melaksanakan Site Visit ke PPSDM KEBTKE untuk melihat sistem PLTS dan berlatih cara instalasi hingga proses komisioning PLTS. Ketika bertemu teman-teman online untuk pertama kalinya, disitu saya merasa senang karena bertemu dengan teman yang memang satu visi,” tambahnya.

Lebih lanjut Luthfian menceritakan, setelah 10 minggu program online GERILYA, dilanjutkan dengan 12 minggu Team Based Project. Team Based Project merupakan kegiatan magang secara berkelompok di EPC PLTS yang ada di beberapa daerah di Indonesia. Masing-masing mahasiswa yang mengikuti GERILYA dikelompokkan dan ditempatkan di salah satu EPC. “Kebetulan saya ditempatkan di ATW Solar untuk menerapkan semua ilmu yang telah saya dapat di course GERILYA,”kata Luthfian.

Ia menjelaskan, di ATW Solar ditempatkan di divisi Retail dan Residensial yang mengatur pemasangan PLTS Atap dengan skala yang tidak terlalu besar. “Selama di ATW Solar saya bisa menerapkan ilmu yang telah didapatkan pada saat course seperti Helioscope, Layouting PLTS, Analisa Ekonomi, dan masih banyak lagi. Selain itu juga diberikan ilmu-ilmu praktis yang digunakan di lapangan, seperti melihat pemasangan PLTS di salah satu rumah costumer, melakukan troubleshooting, dan banyak hal lainnya. Tanggung jawab terbesar saat magang adalah saat menjadi PIC salah satu proyek residensial berkapasitas 5,4 kWp. Saya diberikan tugas untuk merencanakan, melakukan survey, membuat Bill of Material barang, dan berkoordinasi dengan Solar Ranger (Instaler PLTS ATW Solar),” urainya.

Menurut Luthfian, ia juga diperintahkan untuk melakukan survey dan mengawasi jalannya pemasangan PLTS. “Hampir semua ilmu yang saya dapat selama course GERILYA dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang ada di lapangan. Saya juga mendapatkan ilmu baru bagaimana cara berkoordinasi dengan costumer dan atasan di ATW Solar. Setelah 12 Minggu menjalani TBP di ATW Solar saya pun diberikan kesempatan oleh untuk mengikuti Sertifikasi Kompetensi yang diadakan oleh PPSDM KEBTKE. Saya mengambil sertifikasi Pembangunan dan Pengawasan PLT EBT Level 3. Pada minggu terakhir saya menjalani proses sertifikasi seperti ujian tulis, ujian praktik, dan ujian lisan. Sebuah kebanggaan karena saya mendapatkan kesempatan untuk mewakili peserta GERILYA melakukan audiensi dengan Dirjen Dikti di Kemendikbudristek,” jelasnya.

Setelah melalui serangkaian program GERILYA, Luthfian Ramdhan dinyatakan menjadi peserta terbaik ke 2 dari 52 peserta yang mengikuti program.  “Semangat untuk semua mahasiswa UNTIDAR, tidak perlu takut untuk bersaing dengan mahasiswa kampus lain untuk mengikuti program MBKM. Buktikan bahwa kita juga bisa bersaing bahkan menjadi yang terbaik,” pungkasnya.

Penulis : Humas

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply