Lima Mahasiswa Far Eastern University Filipina Ikuti SEA-Teacher di Untidar

Universitas Tidar menjalin kerjasama dengan Far Eastern University Filipina di bawah naungan Asosiasi Kementerian Pendidikan se-Asia Tenggara atau Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO).

Salah satu implementasi kegiatan ini adalah program SEA Teacher yaitu program pertukaran mahasiswa program studi kependidikan di perguruan tinggi se-Asia Tenggara. Program ini bertujuan memberikan pengalaman mengajar di berbagai negara di Asia Tenggara.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untidar, Dr. Siswanto, S.Pd., M.Pd. menjelaskan saat ini ada 5 mahasiswa dari Far Eastern University (FEU) Filipina yang sedang menjalani program SEA-Teacher di Untidar.

“Lima mahasiswa ini akan melakukan praktik mengajar di SMP Negeri 1 Magelang dan SLBN Kota Magelang selama 28 hari terhitung mulai dari 14 Oktober 2024,” jelasnya yang juga sebagai PIC kegiatan SEA-Teacher di Untidar.

Mahasiswa ini adalah Jolly B. Bastida – Bachelor of Physical Education (BPEd) , Duex Marty O. Sager – Bachelor of Secondary Education (BSEd), Frances Kate N. Casauay – Bachelor of Physical Education (BPEd), Roxan Mari B. Surio – Bachelor of Physical Education (BPEd) dan Danielle Alipio – Bachelor of Special Needs Education (BSNEd).

Kegiatan mahasiswa SEA-Teacher yaitu minggu pertama melakukan observasi, minggu ke-2 mulai terlibat dalam kegiatan belajar mengajar, minggu ke-3 evaluasi, dan minggu terakhir menyusun laporan.

“Selain praktik mengajar, mahasiswa FEU juga akan kami magangkan untuk belajar Bahasa Indonesia,” tambahnya.

Dalam program SEA-Teacher ini, selain menerima mahasiswa, FKIP Untidar juga mengirimkan 4 mahasiswa ke FEU yaitu Soraya Fayyaza Haffez Abdullah – S1 Pendidikan Bahasa Inggris, Avicenna Al Qodr – S1 Pendidikan Bahasa Inggris, Novia Ramadhani – S1 Pendidikan Matematika dan Fissaryanti – S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Tim Sea Teacher Untidar diperkirakan berangkat pada 23 Oktober 2024 ke FEU. Mereka juga akan menempuh program selama 28 hari.

Peserta  program SEA-Teacher akan mendapat konversi nilai ke dalam mata kuliah Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP). Mereka juga mendapatkan bantuan biaya dari Untidar dan Far Eastern University. Adapun beberapa biaya yang harus ditanggung sendiri oleh mahasiswa. namun biaya yang harus ditanggung mahasiswa tidaklah besar.

Dengan mengikuti  program ini, Siswanto berharap FKIP Untidar dapat menunjukan eksistensinya di ranah Internasional dan dapat meng-upgrade kemampuan mengajar mahasiswa FKIP.

“Tujuan mengikuti program untuk menginternasionalkan FKIP karena kegiatan unggulan di FKIP itu magang kependidikan salah satunya adalah Pengenalan Lapangan Persekolahan. Kami ingin membudayakan mahasiswa FKIP supaya mengenal budaya persekolahan tidak hanya di Indonesia tapi juga memahami dan menguasai kultur pendidikan di Luar negeri. Kami berharap mahasiswa dari kedua belah pihak dapat mengembangkan kemampuan softskill dan hardskill di bidang pengajaran,” terangnya.

 

Dalam wawancara bersama salah satu mahasiswa pertukaran dari Far Eastern University, Roxy, Mahasiswa prodi Pendidikan Jasmani, mengungkapkan alasannya untuk bergabung dalam program ini karena ingin belajar budaya Indonesia.

“Saya mau keluar dari zona nyaman saya dan mau belajar hal baru di Indonesia, bagaimana pendidikan disini dan bagaimana budaya disini, saya mau belajar itu. Saya berharap dari program ini saya bisa menjadi guru yang dapat mengajar dengan lebih efektif,” ungkapnya.

Senada dengan Roxy, Allie, Mahasiswa prodi Pendidikan Kebutuhan Khusus, mengungkapkan program ini akan memberikan pengalaman yang berarti baginya.

“Program ini akan menjadi pengalaman yang berbeda tidak hanya untuk diri saya yang akan tinggal sendiri jauh dari keluarga tapi juga untuk pengetahuan yang saya miliki. Saya akan mendapatkan pengalaman berbeda dari buku-buku yang saya baca. Program ini akan membantu saya menambah pengetahuanku dan pengalamanku. Ini hari ke–3 ku di sini tapi aku sudah belajar banyak hal,” tuturnya.

 

Penulis : Kerin

Editor : Humas Untidar