Tujuh Mahasiswa Luar Negeri Belajar Bahasa Indonesia di UPA Bahasa Untidar

Unit Penunjang Akademik (UPA) Bahasa Universitas Tidar menghadirkan kelas Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) untuk mahasiswa internasional. Program ini menjadi wadah bagi mahasiswa internasional untuk mempelajari budaya dan bahasa Indonesia dengan metode interaktif dan inklusif.

Peserta kelas BIPA merupakan pemula, sehingga metode pengajaran dimulai dari tingkat dasar, yaitu mengenalkan kata dan kalimat sederhana dalam bahasa Indonesia,” tutur Kepala UPA Bahasa sekaligus Tutor BIPA Untidar, Dr. Farikah, M.Pd. saat ditemui Jumat (7/2).

Pilot project BIPA Untidar ini sudah dijalankan mulai September 2024 lalu. Program yang awal mula diikuti oleh satu peserta kini berkembang menjadi tujuh peserta. Ketujuh mahasiswa yang tergabung dalam kelas BIPA Untidar berasal dari berbagai latar belakang dan negara.

“UPA Bahasa memulai promosi kegiatan ini dengan memasang flyer di media sosial dan kami share ke kolega-kelga kami. Lalu dapatlah satu mahasiswa yang mendapat info dari temannya yang dulu ikut dalam kegiatan Summer Course di Untidar juga,” tambahnya.

Ketujuh mahasiswa yang tergabung dalam kelas BIPA Untidar berasal dari berbagai latar belakang dan negara, diantaranya Harun dan Cahaya dari Somalia, Abdullahi dari Nigeria, Ahmed dari Turki, Yasameen dari Pakistan, Manar dari Yaman, dan Sahir dari Afghan. Beragamnya latar belakang mahasiswa internasional, menjadikan kelas BIPA sebagai wadah menarik untuk belajar dan bertukar budaya.

“Saya berterima kasih kepada Tutor BIPA Untidar berkat pembelajaran yang diberikan selama 15 kali pertemuan secara daring. Saya lebih percaya diri menggunakan Bahasa Indonesia dengan penduduk lokal,” ujar Harun Ahmed Hassan, peserta pertama BIPA Untidar yang akan melanjutkan  kuliah di Universitas Brawijaya semester ini.

BIPA Untidar saat ini dilaksanakan secara daring pada hari Sabtu-Minggu. Durasi pembelajaran sekitar 1-2 jam. Peserta BIPA Untidar tidak

Farikah menyampaikan kedepannya program BIPA akan terus berkembang dengan melibatkan beberapa pihak dan bidang terkait untuk membantu kepengurusan administrasi mahasiswa internasional.

“Siapnya kurikulum BIPA yang sudah kami susun, memberikan kami harapan untuk kedepannya program BIPA ini bisa berkembang luas dan tentunya perlu melibatkan pihak-pihak lain yang berkaitan untuk mengurus administrasi mahasiswa internasional,” pungkasnya.

Kedepannya UPA Bahasa berencana mengadakan metodologi pengajaran bipa bagi pemula untuk umum dan menjalin kerja sama dengan APPBIPA Jawa tengah.

Dalam kesempatan itu, beliau menjelaskan bahwa pengajar BIPA tidak harus berasal dari pendidikan bahasa, melainkan bisa dari bidang keilmuan lain namun dengan syarat sudah pernah mengikuti kursus pengajaran bipa.

Penulis: Dewi Puji Lestari

Editor : Humas Untidar

Prosedur Pengajuan KTM-ATM Susulan Khusus Mahasiswa Angkatan Tahun 2023 dan 2024

Diberitahukan kepada mahasiswa angkatan tahun 2023 dan 2024 yang belum mendapatkan KTM-ATM, dapat mengajukan KTM-ATM dengan prosedur sebagai berikut:

Mahasiswa Angkatan Tahun 2023

Pastikan sudah melakukan pembayaran biaya setoran awal pembuatan KTM-ATM pada saat registrasi mahasiswa baru tahun akademik 2023/2024 sebagaimana prosedur yang tercantum dalam pengumuman registrasi mahasiswa baru tahun akademik 2023/2024 sesuai jalur masuk masing-masing. Adapun pembagian bank sebagai berikut:

FE dan FKIP

Nama Bank : Bank BTN

Tata Cara Pembayaran :

Membayar biaya setoran awal pembuatan rekening KTM-ATM di Bank Tabungan Negara (BTN) sebesar Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah). Pembayaran dapat dilakukan melalui loket bank BTN atau transfer ke rekening bank BTN dengan nomor 8101390000251 a.n. Rekening Penampungan Universitas Tidar. Apabila pembayaran dilakukan dengan transfer maka wajib mencantumkan nama lengkap.


FAPERTA, FISIPOL, dan FT

Nama Bank : Bank Jateng

Tata Cara Pembayaran :

Membayar biaya setoran awal pembuatan rekening KTM-ATM di Bank Tabungan Negara (BTN) sebesar Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah). Panduan pembayaran dapat dilihat pada Lampiran I. Apabila pembayaran dilakukan dengan cara transfer maka wajib mencantumkan nama lengkap.

Pastikan sudah melakukan konfirmasi pembayaran pada saat registrasi mahasiswa baru tahun akademik 2023/2024 sebagaimana yang tercantum dalam pengumuman registrasi mahasiswa baru tahun akademik 2023/2024 sesuai jalur masuk masing-masing.

Link Konfirmasi Mahasiswa Baru Tahun 2023 Jalur SNBP

https://bit.ly/KonfirmasiPembayaranKTM_BTN

Link Konfirmasi Mahasiswa Baru Tahun 2023 Jalur SNBT

https://bit.ly/KTM_SNBT_BTN

Link Konfirmasi Mahasiswa Baru Tahun 2023 Jalur Seleksi Mandiri

https://bit.ly/KTM_SeleksiMandiri_BTN

 

Bagi yang belum mendapatkan KTM-ATM dipersilahkan untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

FE dan FKIP

Proses Pencetakan KTM-ATM di Bank BTN Kantor Cabang Magelang

Bagi yang telah melakukan pembayaran setoran awal namun belum melakukan konfirmasi pembayaran, dipersilahkan untuk melakukan konfirmasi pada link yang tercantum.

Bagi yang belum melakukan pembayaran setoran awal, maka dipersilahkan untuk melakukan pembayaran sebagaimana yang tercantum  dan mengisi konfirmasi pada link.

Bagi yang salah transfer bank (tidak sesuai dengan pembagian bank) pada waktu pembayaran setoran awal, maka dipersilahkan untuk melakukan pembayaran ulang sesuai dengan pembagian bank sebagaimana yang tercantum dalam poin 1.a dan mengisi konfirmasi pada link yang tercantum dalam poin 1.b. Dana salah transfer dapat diusulkan pengembalian dengan mengajukan permohonan pindah buku. Untidar membantu untuk menyampaikan usulan mahasiswa ke bank, namun persetujuan/kebijakan pengembalian dana akan mengikuti regulasi bank yang bersangkutan dan dapat dikenakan biaya administrasi untuk pindah buku beda bank. Surat usulan dapat disampaikan melalui ULT atau Helpdesk Untidar dengan format surat sebagaimana Lampiran II.

KTM-ATM mahasiswa baru tahun 2023 yang dapat diproses hanya yang telah memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum pada poin 1.a. dan 1.b.

Usulan pembuatan KTM-ATM susulan paling lambat tanggal 21 Februari 2025.

 

FAPERTA, FISIPOL, dan FT

Proses Pencetakan KTM-ATM di Bank Jateng Kantor Cabang Magelang

Mahasiswa dapat memeriksa ketersediaan KTM-ATM di Bank Jateng Kantor Kas Untidar.

Apabila sudah melakukan pembayaran namun KTM-ATM belum tersedia, dapat menghubungi PIC dari Bank Jateng dengan nomor +62 811-2728-913 (a.n. Bapak Reza).

Apabila belum melakukan pembayaran dan ingin mengajukan susulan KTM-ATM susulan, dapat menghubungi PIC dari Bank Jateng dengan nomor +62 811-2728-913 (a.n. Bapak Reza) untuk menerima arahan terkait prosedur pembukaan rekening baru.

Usulan pembuatan KTM-ATM susulan paling lambat tanggal 21 Februari 2025.

 

Mahasiswa Angkatan Tahun 2024

Pastikan telah membayar biaya setoran awal pembuatan rekening KTM-ATM sebesar Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah) dengan menggunakan nomor virtual account yang diperoleh pada waktu registrasi calon mahasiswa baru. Apabila belum melakukan pembayaran, maka untuk segera menyelesaikan pembayaran dengan menggunakan nomor virtual account yang diperoleh pada waktu registrasi calon mahasiswa baru. Panduan pembayaran dapat dilihat melalui https://smart.untidar.ac.id/.

 

Bagi mahasiswa yang belum melakukan pembayaran setoran awal:

Mahasiswa FE dan FKIP

Segera melakukan pembayaran dengan menggunakan nomor virtual account yang diperoleh pada waktu registrasi calon mahasiswa baru. Panduan pembayaran dapat dilihat melalui https://smart.untidar.ac.id/.

Setelah melakukan pembayaran wajib melakukan konfirmasi dengan mengisi link https://forms.gle/G1YaA3LebMomW12PA .

Mahasiswa FAPERTA, FISIPOL, dan FT

Segera melakukan pembayaran di Bank Jateng Kantor Kas Untidar sesuai dengan jam pelayanan

 

Bagi mahasiswa yang KTM-ATM nya belum diambil pada waktu jadwal pengambilan KTM-ATM yang telah kami sampaikan sebelumnya, maka:

Mahasiswa FE dan FKIP

Dapat diambil di Bank BTN Kantor Cabang Magelang.

Mahasiswa FAPERTA, FISIPOL, dan FT

Dapat diambil di Bank Jateng Kantor Kas Untidar.

Usulan pembuatan KTM-ATM susulan paling lambat tanggal 21 Februari 2025

 

Pengumuman resmi silahkan KLIK DISINI

 

Pengambilan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM-ATM) Fakultas Ekonomi dan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Tahun Angkatan 2024

Fakultas Ekonomi Dan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Tahun Angkatan 2024

Diumumkan kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Tahun Angkatan 2024 bahwa berdasarkan surat yang disampaikan oleh PT Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor Cabang Magelang, bahwa KTM – ATM mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Tahun Angkatan 2024 telah selesai proses pembuatannya. Sehubungan dengan itu mahasiswa diminta untuk melakukan pengambilan KTM – ATM pada:

Hari, Tanggal    : Senin – Jumat, 9 – 13 Desember 2024 (pembagian jadwal terlampir)

Pukul                :  09.00 – 15.00 WIB (hari Senin, Selasa, Rabu dan Jumat)

                            13.00 – 16.00 WIB (khusus hari Kamis)

Tempat              : Selasar Timur Gedung dr.H.R. Suparsono Unioversitas Tidar

                            Jalan Kapten Suparman 39 Magelang

Syarat               : Mahasiswa mencermati dan melakukan pengambilan sesuai jadwal, serta membawa:

  1. KTP Asli
  2. ⁠Copy KTP Asli
  3. ⁠Copy KTP salah satu orang tua/wali
  4. Smartphone untuk aktifasi BTN Mobile

Demikian pengumuman ini disampaikan. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

 

PEMBAGIAN JADWAL PENGAMBILAN ATM-KTM FAKULTAS EKONOMI DAN FKIP 

 

Wisuda Untidar ke-68 : Rektor Apresiasi Ardi, Putra Pekerja Migran Jadi Wisudawan Terbaik

Universitas Tidar menggelar Wisuda Magister, Sarjana dan Ahli Madya ke-68, Sabtu (30/11) di Gedung dr. H. R. Suparsono. Rektor, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si. mengapresiasi prestasi Muhammad Ardi Amirul sebagai Wisudawan Terbaik pada wisuda periode ini.

“Pastinya tidak mudah berjuang sampai titik ini, dimana jauh dari Ibu yang saat ini bekerja di negeri seberang. Namun, Ardi bisa membuktikan perjuangan ibu demi membiayai putranya tidak sia-sia dan bisa mempersembahkan gelar wisudawan terbaik,” ujarnya.

Muhammad Ardi Amirul dari Prodi S1 Pendidikan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) mendapat predikat wisudawan terbaik dengan IPK 3,95 dan masa tempuh perkuliahan dalam 3 Tahun 10 Bulan 15 Hari.

Ardi selama ini tinggal dengan Simbah Sakdiyah sejak Ibunya mulai bekerja di Malaysia saat usianya 8 bulan hingga saat ini. Pertemuan Ardi dengan Ibunya disaat usianya 10 dan 14 tahun. Saat ini Ardi dan Ibunya bertukar kabar melalui chat atau video call.

Putra alm. Bapak Sihit dan Ibu Siti Jariyah ini mengaku tidak menyangka bisa mendapatkan predikat ini dan sengaja tidak memberi tahu keluarganya sampai menjelang hari-H pelaksanaan prosesi Wisuda agar “surprise”.

“Ketika diberitahu pihak kampus menjadi Wisudawan Terbaik jelas kaget, tidak menyangka dan juga bersyukur. Biar menjadi kejutan Simbah dan keluarga, saya tidak memberitahu kabar ini sebelumnya sebelum acara wisuda,” jelas wisudawan asal Kebumen, Jawa Tengah ini.

Menurutnya, sesungguhnya semua mahasiswa bisa mendapatkan nilai maksimal dengan memahami Rencana pembelajaran semester (RPS) yang disampaikan dosen mata kuliah pada awal perkuliahan.

“Dosen akan menerangkan rencana perkuliahan dan juga bobot nilai. Dari sini kita bisa memaksimalkan fokus pada kegiatan perkuliahan dengan bobot nilai yang tinggi atau utama namun juga tidak menganggap remeh yang lainnya,” tambahnya.

Alumni SMA Negeri 1 Rowokele Kebumen ini merupakan penerima bantuan pendidikan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) dari Kementerian. Selain itu, Ardi juga terlibat dalam beberapa penelitian bersama dengan dosennya.

Harapan Ardi semoga prestasi ini merupakan jalan awal dalam meraih impiannya menjadi pengajar di kemudian hari. Namun, satu hal yang selalu Ardi pegang teguh adalah sukses saja tidak berarti jika tidak bermanfaat bagi orang lain.

“Tabur tuai itu nyata, barangkali segala bentuk kesuksesan dan keberhasilan kita merupakan bagian dari benih-benih kebaikan kita ke orang lain, dan berlaku juga sebaliknya,” pungkasnya.

Jumlah Wisudawan Terbanyak dan Juru Bahasa Isyarat

Wisuda ke-68 Untidar meluluskan 864 wisudawan dimana 352 wisudawan menyandang predikat cumlaude. Jumlah ini merupakan jumlah wisudawan terbanyak selama penyelenggaraan wisuda. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 1 sesi pewisudaan serta disiarkan secara Live Streaming melalui Youtube Untidar.

Dalam kesempatan ini, terdapat 1 wisudawan termuda yaitu wisudawan pada Program Sarjana atas nama Ridwan Rahmanto dari Program Studi S1 Teknik Sipil dengan usia saat ini 20 tahun 1 bulan 18 hari.

Bekerja sama dengan Sentra Layanan Disabilitas menghadirkan 2 juru ahli bahasa isyarat yaitu Dian Bayu Putri dan Putri Perwira Sari. Video penerjemahan ditayangkan langsung selama sesi pewisudaan baik secara luring maupun daring.

Seperti pelaksanaan wisuda sebelumnya, Rektor memberikan penghargaan kepada 10 wisudawan berprestasi yaitu 5 wisudawan dengan prestasi akademik dan 5 wisudawan dengan prestasi non akademik. Wisudawan terbaik ini juga mendapat apresiasi dari Bank BNI dan Bank Jateng Kantor Cabang Magelang.

Pada penghujung acara, Ketua Ganidar (Keluarga Alumni Untidar) Ir. Hadi Susilo menyerahkan simbolis Kartu Ganidar kepada Wisudawan Terbaik sebagai perwakilan seluruh wisudawan.

Penulis dan Editor : Humas Untidar

Ketua Dewan Profesor UNS Harapkan Untidar Menjadi Pusat Riset Cassava

Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D., Ketua Dewan Profesor, Universitas Sebelas Maret (UNS) mendukung Universitas Tidar menjadi pusat riset Cassava.

“Ada yang menyebutnya ubi kayu, singkong, ketela pohon, pohong, telo jendral namun secara umum bisa kita sebut cassava. Tanaman ini tumbuh subur di Magelang bahkan merupakan bahan makanan khas yaitu gethuk. Harapannya Untidar bisa jadi pusat pengembangan dan riset cassava kedepannya,” ungkapnya pada kegiatan Kunjungan Dewan profesor UNS ke Untidar, Selasa (26/11).  

Cassava mungkin dianggap “remeh” karena sudah umum dalam keseharian masyarakat Indonesia. Namun, tanaman ini potensial sebagai bahan makanan pokok.

“Kami Dewan Profesor UNS siap mendukung Untidar menjadi Center of Cassava Research dengan berbagai kegiatan bersama. Salah satu yang bisa diteliti yaitu bagaimana membuat tanaman ini tahan dari berbagai macam virus,” tambahnya.

Menyambut baik rencana ini, Rektor Untidar, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si., siap menyusun program-program penelitian bersama.

“Untidar sebenarnya sudah memulai penelitian bahkan mempunyai kebun singkong di  Bandongan Teaching Farm. Ide penelitian bersama strategis ini bisa segera dilaksanakan khususnya dari Untidar oleh Fakultas Pertanian,” kata Rektor.

Harapannya kegiatan penjajagan pengembangan keilmuan keragaman biodiversity cassava dalam bentuk penelitian bersama, pendekatan elektroforesis protein/mokular ini bisa membawa kebermanfaatan bagi Untidar-UNS.

“Walaupun hanya kunjungan yang sebentar, tetapi bisa menghasilkan ide – ide kerjasama antara Untidar dengan UNS kedepannya,” ucapnya.

Dalam kesempatan ini, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Parmin, S.Pd., M.Pd. memaparkan profil Untidar di depan 19 profesor dan 5 tim pendamping dari UNS.

Kegiatan kunjungan dilakanakan di 2 tempat yaitu untuk sesi sharing session di Gedung dr. H. R. Suparsono, Kampus Tuguran dan berlanjut ke Laboratorium Terpadu, Kampus Sidotopo, Untidar.

Rombongan Dewan Profesor UNS mengunjungi laboratorium pengolahan kopi dan coklat, daging dan susu di Lab. Terpadu Untidar. Selain mendapatkan penjelasan mengenai alat laboratorium serta proses pengolahan, tamu dari UNS juga berkesempatan mencicipi kopi, gethuk dan ice cream bahkan mereka juga membeli produk untuk dijadikan oleh-oleh.

Penulis : Imel

Editor : Humas Untidar

Farewell Ceremony Lima Mahasiswa Filipina Program Sea Teacher

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar menyelenggarakan Farewell Ceremony untuk lima mahasiswa internship program SEA-Teacher asal Far Eastern University (FEU) Filipina pada, Jumat (8/11).

Perwakilan Mahasiswa FEU, Ellie, dalam kesempatan ini membagikan pengalaman magangnya. Seluruh keluarga Untidar menyambutnya dengan hangat dan sangat membantu dalam segala hal selama ia di Magelang. Selain itu, ia bersyukur dapat mengunjungi banyak tempat di Magelang, seperti Candi Borobudur.

“Seluruh orang di sini telah menjadi keluarga saya. Bagi saya, mengajar bukan hanya membagikan ilmu tetapi tentang saling terkoneksi untuk membangun kebahagian. Pengalaman yang saya dapat di sini akan menjadi bagian terbesar dalam perjalanan saya,” ungkapnya.

Kelima mahasiswa FEU yang mengikuti Sea Teacher di Untidar yaitu Jolly B. Bastida – Bachelor of Physical Education (BPEd), Duex Marty O. Sager – Bachelor of Secondary Education (BSEd), Frances Kate N. Casauay – Bachelor of Physical Education (BPEd), Roxan Mari B. Surio – Bachelor of Physical Education (BPEd) dan Danielle Alipio – Bachelor of Special Needs Education (BSNEd).

Perwakilan Graduate Studies in Institute of Education FEU, Dr. Sam Rhoy Dela Cruz mengungkapkan program ini akan sangat bermakna bagi mahasiswa, universitas, dan Asia Tenggara.

“Pengalaman yang didapat mahasiswa akan sangat berharga khususnya bagi kemampuan dan pengetahuan dalam pendidikan yang dapat membangun perspektif baru. Program ini membawa Asia Tenggara untuk dapat membangun kepercayaan atas kultur yang saling terikat. Kami berharap program ini bukan hanya awal bagi kerjasama antar FEU dan Untidar, melainkan dapat terus berkelanjutan,” ungkapnya secara online melalui zoom meeting.

Senada dengan Dr. Sam Rhoy, Ketua Jurusan Bahasa dan Seni Untidar, Muhammad Daniel Fahmi Rizal, M.Hum dalam sambutanya juga berharap kerjasama antar FEU dan Untidar dapat terus berlanjut.

 “Kami mengharapkan dengan adanya sinergi dan kerjasama ini tidak berakhir disini baik dengan mitra sekolah maupun Far Eastern University. Kami meminta maaf bila selama kerjasama banyak kekurangan dan kesalahan yang kami ciptakan semoga tidak mengurangi indahnya persahabatan kita. Semoga kerjasama kecil ini bisa memberikan kontribusi bilateral pada Indonesia dan Filipina,” jelasnya.

Sebelumnya, Untidar menjalin kerjasama dengan Far Eastern University (FEU) Filipina dalam program SEA Teacher, yaitu program magang mengajar di negara-negara asia. FEU telah mengirimkan 5 mahasiswanya ke Indonesia dan mulai melaksanakan magang per tanggal 14 Oktober 2024.

Penulis : Kerin

Editor : Humas Untidar

Untidar Terima Kunjungan Guru dan TU SMA N 1 Pejagoan

Universitas Tidar menerima kunjungan dari SMA N 1 Pejagoan, Kebumen di Ruang E.3.4.5, Gedung Fakultas Teknik, Sabtu (02/10). Kunjungan ini merupakan upaya dalam pelaksanaan program perencanaan studi lanjut peserta didik SMA N 1 Pejagoan ke Untidar.

“Bagaimana kami bisa memberikan informasi mengenai Untidar sebagai pilihan untuk melanjutkan jenjang Pendidikan tinggi secara nyata dan faktual kepada siswa kami yang saat ini berjumlah 1.062 siswa,” ujar Erlin Marlina, S.Pd., perwakilan Kepala Sekolah SMA N 1 Pejagoan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komunitas belajar sesarengan SMA N 1 Pejagoan. dimana tagline kami adalah aman, ramah, menyenangkan, berintegritas dan inklusif.

“Data penelusuran alumni kami tahun 2024, siswa yang diterima di Untidar melalui SNBP sebanyak 1 siswa, SNBT 1 siswa dan Seleksi Mandiri sebanyak 6 siswa. Informasi yang kami dapat hari ini tentunya membantu dalam merencanakan potensi siswa ketika nanti akan masuk perguruan tinggi,” tambahnya.

Selain itu, besar harapan dari SMA N 1 Pejagoan untuk menjalin kerjasama dengan Untidar.

“Untidar terbuka dalam menjalin kerjasama. Sudah beberapa sekolah menjalin kerjasama dengan kami, tidak sebatas untuk Penerimaan Mahasiswa baru (PMB) namun juga untuk kegiatan lain misal pemagangan mahasiswa, penelitian, pengabdian dsb,” terang Laila Alfizanna, S.S., MDCC., Ketua Tim Bidang Kerjasama, Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama (BAKK) Untidar.

Ibu Laila juga menambahkan informasi bahwa saat ini sedang berproses MoU (Memorandum of Understanding) antara Untidar dengan Bupati Kebumen.

Ketua Tim Kerja Bidang Humas, BAKK, Danu Wiratmoko, A.Md. juga berkesempatan membagi informasi terkait Untidar kepada 58 orang dari SMA N 1 Pejagoan, Kebumen yang terdiri guru dan Tata Usaha (TU).

“Data Untidar 2024, rasio ketetatan program studi yang paling tinggi adalah prodi D4 Akuntansi Perpajakan yaitu 1:10 dan yang terendah adalah D3 Farmasi yaitu 1:1. Data ini berdasarkan jumlah jumlah pendaftar dan diterima masuk ke Untidar dari seluruh jalur masuk yang ada,” terang Bapak Danu.

Tinggi rendahnya rasio ketetatan ini tentunya dipengaruhi banyak faktor seperti aturan jalur masuk/seleksi dalam pemilihan prodi, trend prodi yang digemari siswa dan profil pekerjaan lulusan prodi tersebut.

Selain presentasi, guru dan TU juga diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau sharing pengalaman khususnya dalam mengarahkan siswa untuk meneruskan ke perguruan tinggi.  

Penulis dan Editor : Humas Untidar

Delegasi Untidar mengikuti International Forum on Environment and Contest of Young Researchers from BRICS Countries di Saint Petersburg Rusia

Universitas Tidar mendapatkan undangan kehormatan untuk mengikuti International Forum “Mineral Resources as The Basis of National Sovereignty – Personnel and Innovation Environment” dan The Youth Forum Contest of Young Researches from the BRICS countries “Topical Issues of Rational Use of Natural Resources” di Catherine Empress II Saint Petersburg Mining University pada tanggal 15 hingga 20 Oktober 2024.

“Undangan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan inisiasi kerjasama oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Untidar dengan Wakil Rektor untuk Urusan Internasional Saint Petersburg Mining University pada bulan Juli lalu. Selain mengundang, pihak Saint Petersburg Mining University juga menanggung biaya akomodasi dan perjalanan delegasi Untidar,” jelas Prof. Dr. Ir. Suyitno, M.Sc., IPM, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama, Untidar saat ditemui Rabu (23/10).

Tidak hanya Prof. Dr. Ir. Suyitno, M.Sc., IPM turut hadir dalam kegiatan ini Koordinator Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Dr. Arif Rahman Saleh, S.T., M.T., dan mahasiswa S1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Muhamad Maulana Yusup. Ketiga anggota delegasi tersebut mewakili Program Studi Teknik Mesin. Kerjasama dengan mitra kelas dunia ini tujuannya antara lain adalah untuk mendorong terbentuknya program studi berstandar internasional.

Forum ini merupakan salah satu program kerja Russia sebagai Ketua BRICS pada tahun 2024. BRICS adalah forum strategi investasi asing yang anggotanya adalah negara Brazil, Rusia, India, dan Tiongkok. Namun demikian, forum ini dihadiri oleh delegasi dari 42 negara Afrika, Amerika Latin, Asia Tenggara, dan negara-negara lainnya.

Ada dua kegiatan dalam forum tersebut. Yang pertama adalah diskusi panel dengan tema “Mineral Resources as The Basis of National Sovereignty – Personnel and Innovation Environment” yang dihadiri oleh pejabat-pejabat negara peserta dan akademisi yang membidangi masalah energi dan sumber daya mineral.

Yang kedua adalah kontes ilmuwan muda di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral dan The Youth Forum Contest of Young Researches from the BRICS countries “Topical Issues of Rational Use of Natural Resources”. Pada kontes ilmuwan muda ini Muhamad Maulana Yusup mempresentasikan karya ilmiahnya tentang inovasi pembakaran sisa sabut kelapa untuk menghasilkan energi bersih dengan judul “Innovation of Coconut Fiber Waste Heating Generation to Provide Clean Energy in Mineral Processing – Case Study of Indonesia“.

“Saya berusaha menyoroti pentingnya inovasi dalam pengelolaan limbah, khususnya limbah serat kelapa yang melimpah di Indonesia. Dengan memanfaatkan limbah ini sebagai sumber energi panas, kita tidak hanya dapat mengurangi dampak lingkungan dari limbah tersebut, tetapi juga menyediakan energi bersih yang sangat dibutuhkan dalam proses pengolahan mineral,” jelas Maulana, mahasiswa semester 5 ini.

Maulana menambahkan “Innovative Technologies For Land Exploration and Mineral Extraction” sangat relevan, terutama di tengah tantangan global yang dihadapi oleh industri mineral saat ini, seperti perubahan iklim dan penurunan kualitas sumber daya alam.

Mahasiswa asal Cirebon ini mengaku baru pertama kali ke luar negeri dan kagum atas perbedaan negara Indonesia dan Rusia.

“Khususnya di Saint Petersburg karena disana banyak bangunan tinggi yang masih kokoh dan digunakan hingga saat ini. Selain itu, saya juga bisa mempelajari kultur budaya dan makanan khas disana, seperti borsch,” pungkasnya.

 

Penulis : Kerjasama Untidar

Editor : Humas Untidar

Kunjungan Studi sekaligus Lab Tour SMA Muhammadiyah Borobudur ke Untidar

Universitas Tidar menerima kunjungan Muhammadiyah Borobudur pada, Selasa (22/10) di Ruang LR.1.03, Gedung Laboratorium Rekayasa, Kampus Sidotopo.

Kepala SMA Muhammadiyah Borobudur, Yus Listiawan Bisron, S.Pd mengungkapkan tujuan kunjungan studi untuk belajar terkait jalur masuk perguruan tinggi dan program studi di Untidar.

“Kami membawa 15 anak, tidak bisa menghadiri semua karena kami memilih siswa siswi yang memang sudah bulat tekadnya untuk lanjut ke perguruan tinggi. Kami harap dari Untidar dapat membantu menjelaskan kepada siswa siswi kami prodi yang tersedia di Untidar, jalur masuk perguruan tinggi, dan jenis-jenis beasiswa yang tersedia. Kami memerlukan pencerahan dari perguruan tinggi langsung,” tuturnya.

Bapak Yus menambahkan, setiap tahun ada siswa-siswi SMA Muhammadiyah Borobudur yang melanjutkan pendidikan di Untidar. Banyak diantaranya melanjutkan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Prodi S1 Pendidikan Biologi.

Kepala Bagian Akademik, Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama (BAKK) Untidar, Wahyu Andriyanto, S.A.P. menjelaskan Untidar berkomitmen memfasilitasi kegiatan akademik mahasiswa.

“Untidar adalah perguruan tinggi yang memiliki visi Unggul dalam Kewirausahaan. Pengembang kampus kami ditujukan untuk menunjang penguatan keterampilan dan pengetahuan mahasiswa kami seperti laboratorium dengan alat-alat modern, wifi, hingga peternakan,” jelasnya.

Dalam Pemaparannya, Bapak Andri juga menjelaskan jalur masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia, rata-rata nilai Seleksi Nasional Berdasarkan Tes, rasio keketatan program studi, biaya kuliah, dan beasiswa yang tersedia di Untidar. Berdasarkan informasi, pada tahun 2024, sejumlah 2.630 mahasiswa Untidar berhasil memperoleh beasiswa.

Siswa SMA Muhammadiyah Borobudur, Arif, mengungkapkan setelah mengikuti Kunjungan Studi ke Untidar merasa jauh lebih memahami mekanisme seleksi masuk perguruan tinggi negeri dan optimis melanjutkan pendidikan di Untidar.

Berbeda dengan kunjungan studi lainnya, kali ini kegiatan ditutup dengan Lab Tour yaitu mengunjungi Laboratorium Pengolahan Kopi dan Coklat serta Laboratorium Pengolahan Susu di Gedung Laboratorium Terpadu yang bersebelahan dengan Gedung Laboratorium Rekayasa.

Kegiatan Lab Tour didampingi Tim dari UPA Taman Agroteknologi selaku pengelola Lab di Gedung  Laboratorium Terpadu. Beberapa siswa yang beruntung mendapatkan Es Krim dan Kopi gratis hasil dari pengolahan di laboratorium.

Penulis : Kerin

Editor : Humas Untidar

 

Lima Mahasiswa Far Eastern University Filipina Ikuti SEA-Teacher di Untidar

Universitas Tidar menjalin kerjasama dengan Far Eastern University Filipina di bawah naungan Asosiasi Kementerian Pendidikan se-Asia Tenggara atau Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO).

Salah satu implementasi kegiatan ini adalah program SEA Teacher yaitu program pertukaran mahasiswa program studi kependidikan di perguruan tinggi se-Asia Tenggara. Program ini bertujuan memberikan pengalaman mengajar di berbagai negara di Asia Tenggara.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untidar, Dr. Siswanto, S.Pd., M.Pd. menjelaskan saat ini ada 5 mahasiswa dari Far Eastern University (FEU) Filipina yang sedang menjalani program SEA-Teacher di Untidar.

“Lima mahasiswa ini akan melakukan praktik mengajar di SMP Negeri 1 Magelang dan SLBN Kota Magelang selama 28 hari terhitung mulai dari 14 Oktober 2024,” jelasnya yang juga sebagai PIC kegiatan SEA-Teacher di Untidar.

Mahasiswa ini adalah Jolly B. Bastida – Bachelor of Physical Education (BPEd) , Duex Marty O. Sager – Bachelor of Secondary Education (BSEd), Frances Kate N. Casauay – Bachelor of Physical Education (BPEd), Roxan Mari B. Surio – Bachelor of Physical Education (BPEd) dan Danielle Alipio – Bachelor of Special Needs Education (BSNEd).

Kegiatan mahasiswa SEA-Teacher yaitu minggu pertama melakukan observasi, minggu ke-2 mulai terlibat dalam kegiatan belajar mengajar, minggu ke-3 evaluasi, dan minggu terakhir menyusun laporan.

“Selain praktik mengajar, mahasiswa FEU juga akan kami magangkan untuk belajar Bahasa Indonesia,” tambahnya.

Dalam program SEA-Teacher ini, selain menerima mahasiswa, FKIP Untidar juga mengirimkan 4 mahasiswa ke FEU yaitu Soraya Fayyaza Haffez Abdullah – S1 Pendidikan Bahasa Inggris, Avicenna Al Qodr – S1 Pendidikan Bahasa Inggris, Novia Ramadhani – S1 Pendidikan Matematika dan Fissaryanti – S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Tim Sea Teacher Untidar diperkirakan berangkat pada 23 Oktober 2024 ke FEU. Mereka juga akan menempuh program selama 28 hari.

Peserta  program SEA-Teacher akan mendapat konversi nilai ke dalam mata kuliah Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP). Mereka juga mendapatkan bantuan biaya dari Untidar dan Far Eastern University. Adapun beberapa biaya yang harus ditanggung sendiri oleh mahasiswa. namun biaya yang harus ditanggung mahasiswa tidaklah besar.

Dengan mengikuti  program ini, Siswanto berharap FKIP Untidar dapat menunjukan eksistensinya di ranah Internasional dan dapat meng-upgrade kemampuan mengajar mahasiswa FKIP.

“Tujuan mengikuti program untuk menginternasionalkan FKIP karena kegiatan unggulan di FKIP itu magang kependidikan salah satunya adalah Pengenalan Lapangan Persekolahan. Kami ingin membudayakan mahasiswa FKIP supaya mengenal budaya persekolahan tidak hanya di Indonesia tapi juga memahami dan menguasai kultur pendidikan di Luar negeri. Kami berharap mahasiswa dari kedua belah pihak dapat mengembangkan kemampuan softskill dan hardskill di bidang pengajaran,” terangnya.

 

Dalam wawancara bersama salah satu mahasiswa pertukaran dari Far Eastern University, Roxy, Mahasiswa prodi Pendidikan Jasmani, mengungkapkan alasannya untuk bergabung dalam program ini karena ingin belajar budaya Indonesia.

“Saya mau keluar dari zona nyaman saya dan mau belajar hal baru di Indonesia, bagaimana pendidikan disini dan bagaimana budaya disini, saya mau belajar itu. Saya berharap dari program ini saya bisa menjadi guru yang dapat mengajar dengan lebih efektif,” ungkapnya.

Senada dengan Roxy, Allie, Mahasiswa prodi Pendidikan Kebutuhan Khusus, mengungkapkan program ini akan memberikan pengalaman yang berarti baginya.

“Program ini akan menjadi pengalaman yang berbeda tidak hanya untuk diri saya yang akan tinggal sendiri jauh dari keluarga tapi juga untuk pengetahuan yang saya miliki. Saya akan mendapatkan pengalaman berbeda dari buku-buku yang saya baca. Program ini akan membantu saya menambah pengetahuanku dan pengalamanku. Ini hari ke–3 ku di sini tapi aku sudah belajar banyak hal,” tuturnya.

 

Penulis : Kerin

Editor : Humas Untidar