KKN VOKASI DI KLASTER IKM SLONDOK SUMURARUM GRABAG KABUPATEN MAGELANG
Jawa Tengah sebagai propinsi yang dikenal sebagai The Heartland of SMEs saat ini memiliki sentra-sentra industri kecil dan menengah yang belum tergarap optimal. Tak terkecuali di Kabupaten Magelang banyak juga sektor potensial untuk dikembangkan mengingat sektor tersebut mempunyai kaitan inter maupun intra sektoral yang luas, memiliki potensi penciptaan nilai tambah yang tinggi dan berpotensi menyerap banyak tenaga kerja, yang antara lain : sektor pariwisata, industri pahat batu, industri makanan, dan beberapa usaha lainnya
Salah satu sektor yang akan dikembangkan di bidang industri makanan adalah industri slondok. Pengembangan industri slondok di Kabupaten Magelang merujuk pada strategi pengembangan industri Indonesia ke depan dan mengadaptasi pemikiran-pemikiran terbaru yang berkembang saat ini, sehubungan dengan era globalisasi dan perkembangan teknologi abad 21, yaitu pendekatan pengembangan industri melalui konsep klaster
Klaster IKM Slondok di Desa Sumurarum Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang merupakan klaster yang potensial untuk dikembangkan. Bahan baku industri sangat mudah didapat, banyak menyerap tenaga kerja dan apabila dibina secara intensif tidak menghadapi kendala yang berarti dalam pemasaran hasil industri.
Melalui beberapa kegiatan pengabdian masyarakat dan penelitian yang dilakukan Fakultas Ekonomi Untidar dan Klaster IKM Slondok yang difasilitasi oleh FEDEP, Magelang Pokja Klaster Slondok Bappeda dan Dinas Perindustrian Kabupaten Magelang, meskipun saat ini IKM Slondok Sumurarum telah menjadi sentra slondok terbesar di Kabupaten Magelang, dapat diidentifikasi adanya permasalahan yang dihadapi yaitu :
1. Akses terhadap pasar yang terbatas
2. Diversivikasi produk, belum adanya inovasi
3. Kemasan produk masih sederhana
4. Pemahaman paten merek dan design yang terbatas
5. Permodalan yang terbatas dan akses ke pemodal yang kurang
6. Pembukuan usaha belum dilakukan
7. Teknologi mesin kurang efisien
8. Sumber daya manusia masih terbatas ketrampilannya
Berangkat dari permasalahan tersebut, maka disusunlah Program Penerapan dan Pengembangan KKN Desa Vokasi dengan judul "Pemberdayaan Masyarakat Desa Sumurarum Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Sebagai Desa Vokasi Melalui Program Pendampingan". Program diketuai oleh Dosen Fakultas Ekonomi Untidar Drs. Lorentino Togarlaut Pakpahan dengan melibatkan 10 orang mahasiswa dari 3 Program Studi. Tujuan dari program ini adalah untuk menghasilkan sumber daya manusia anggota klaster industri slondok yang mampu menciptakan dan menghasilkan produk/jasa yang bernilai ekonomi tinggi, menciptakan inovasi kemasan produksi yang bersifat unik, mampu menjalin kepada sumber permodalan dan pelaku usaha, mampu mencatatkan pengelolaan usaha dalam pembukuan yang sederhana, sehingga pada akhirnya pelaku usaha dapat meningkat pendapatannya.
Program ini sendiri memiliki beberapa kegunaan diantaranya :
1. Peningkatan usaha klaster industri slondok
2. Meningkatkan kualitas produksi
3. Untuk menghasilkan kemasan produksi yang menarik
4. Meningkatnya peluang usaha dan meningkatnya pendapatan masyarakat pelaku usaha
5. Desa Sumurarum menjadi desa vokasi yang menjadi percontohan desa-desa lain.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!