Pelepasan PMM 4 Indbound Untidar : Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya.

Universitas Tidar menggelar Pelepasan mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch 4 Inbound, Kamis (4/7) di Gedung Kuliah Umum (GKU) Dr. H.R Suparsono.

Dalam laporannya, Koordinator PMM Untidar, Eny Ratnasari, S.I.Kom., M.I.Kom., menyampaikan, pelaksanaan PMM 4 di Universitas Tidar berjalan lancar.

“Secara keseluruhan kegiatan PMM 4 di Untidar dari program akademik, non akademik, hingga penyelenggaraan Modul Nusantara berjalan lancar. Ciri khas dari program PMM yaitu merayakan kebhinekaan melalui kegiatan Modul Nusantara. Bersama dosen Modul Nusantara dan para LO, serta dukungan kampus, PMM 4 di Untidar berhasil menyelenggarakan 17 kali Modul Nusantara, jumlah ini melebihi dari kewajiban yang diminta kementerian,” tuturnya.

Kegiatan Modul Nusantara Untidar tidak hanya mengunjungi situs budaya di Magelang saja, namun juga mengunjungi situs budaya di Yogyakarta dan Klaten. Selain itu, diketahui, PMM 4 inbound Untidar juga melaksanakan kontribusi sosial sebanyak dua kali yaitu mengunjungi panti asuhan dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan dan mengunjungi Tempat Pembelajaran Al-Qur’an (TPQ) di daerah Silancur.

“Banyak sekali hal spesial di PMM Untidar kali ini, salah satunya untuk pertama kalinya Untidar terpilih untuk dilakukan monitoring dan evaluasi (monev) oleh tim Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditbelmawa) dan tim Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Pusat. Secara keseluruhan, berdasarkan hasil monev alhamdulillah Untidar mendapatkan hasil yang baik,” tambah Eny Ratnasari.

Tahun ini, Untidar menerima 30 mahasiswa PMM yang berasal dari 20 perguruan tinggi di Indonesia. Dari 30 mahasiswa, 7 diantaranya merupakan mahasiswa program vokasi dan 23 diantaranya adalah mahasiswa program sarjana.

Pulau Sumatera mengirim mahasiswa PMM 4 terbanyak dengan jumlah 16 mahasiswa, diikuti Kalimantan sejumlah 6 mahasiswa, dan Pulau Papua 5 mahasiswa. Sementara Program Studi yang paling banyak dituju antara lain S1 Administrasi Negara, S1 Pendidikan Bahasa Inggris, dan D3 akuntansi.

Rektor Universitas Tidar, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si bertekad tahun depan Untidar akan menerima mahasiswa inbound lebih banyak lagi.

“Meskipun dari tahun ke tahun jumlah peserta yang datang ke Untidar masih sekitar 30-an, belum ada penambahan. Namun, kami yakin kebersamaan selama ini menjadi sesuatu yang sangat bermakna bagi kita. Terutama bagi kami selaku penyelenggara, menjadi pembelajaran dan evaluasi bagaimana kami bisa melayani dengan baik setiap insan yang datang ke Untidar. Kami berharap di tahun depan jumlahnya bertambah. Untuk itu, tentu saja, kami melalui bidang Humas bisa melakukan  perluasan jangkauan sospro dan saya harap mahasiswa inbound menjadi agen yang membantu memperkenalkan Untidar di daerahnya masing-masing,” jelasnya.

Rektor turut menyampaikan rasa terima kasih kepada mahasiswa PMM 4 inbound yang telah memilih Untidar sebagai kampus tujuan. Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada perguruan tinggi atas kepercayaannya telah mengirimkan mahasiswa ke Untidar.

Simbolisasi  pelepasan Mahasiswa PMM 4 Inbound, Rektor melepaskan kartu peserta sekaligus memberikan kenang-kenangan kepada 5 mahasiswa perwakilan dari 5 pulau yang berbeda. Perwakilan ini yaitu Bintang Anugrah Setya Agung dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Hanuuna Falihulayya Suabey dari Universitas Cenderawasih, Amalia Kartika dari Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Rusmin dari Universitas Sembilanbelas November Kolaka dan Gracia Claudia Martina Mali dan Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

Pada kesempatan ini, masing-masing peserta PMM menampilkan tarian dan nyanyian dari asalnya yaitu Tari Aceh, Tari Batak, Tari Padang, Tari Melayu, Tari Papua dan Flashmob bersama.

Kepala Suku PMM 4 Inbound Untidar, Lady Maria menyampaikan rasa syukur bisa menyelesaikan program dengan lancar.

“Selama 6 bulan tentunya kami mendapatkan kesan yang baik. Pengalaman yang kami dapatkan adalah tentang keberagram kami dari berbagai provinsi bertemu di pulau jawa itu bisa disatukan dengan kesopanan dan keamanan yang diberikan oleh Untidar,” tuturnya.

Penulis : Kerin

Editor : Humas Untidar

Ulik Warisan Budaya Bangsa, Mahasiswa PMM 4 Kunjungi Wisata Bukit Rhema dan Candi Borobudur.

Mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Inbound Batch 4 Universitas Tidar mengadakan kunjungan edukatif ke dua destinasi bersejarah, Bukit Rhema dan Candi Borobudur, pada Senin (10/06/2024). Sejumlah 30 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia ini belajar mengenal budaya di sekitar Magelang.

Program ini bertujuan untuk memperkaya wawasan kebudayaan serta mempererat persaudaraan di antara mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Melalui kunjungan ini diharapkan mampu memberikan pengalaman berharga serta pemahaman yang lebih mendalam mengenai warisan budaya bangsa.

Kegiatan dimulai dengan kunjungan ke Bukit Rhema, yang dikenal dengan sebutan “Gereja Ayam” Bukit Rhema menjadi salah satu tujuan menarik karena bentuk bangunannya yang unik dan pemandangan alam sekitarnya yang memukau. Di sana, para mahasiswa mendapatkan penjelasan mengenai sejarah pembangunan Gereja Ayam, filosofi serta tujuan awal pendiriannya.

Para peserta juga diajak untuk menikmati keindahan alam dari puncak bukit yang digunakan sebagai lokasi syuting AADC 2.

Selanjutnya, para mahasiswa melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur, salah satu situs warisan dunia UNESCO. Di sana, mereka diberikan tur edukatif mengenai sejarah Candi Borobudur, proses pembangunannya, serta makna dari relief-relief yang terukir di dinding candi.

Mahasiswa juga diajak untuk refleksi mengenai nilai-nilai kehidupan yang diajarkan melalui cerita-cerita dalam relief candi, seperti kebijaksanaan, toleransi, dan kemanusiaan.

Melalui kegiatan ini, para mahasiswa PMM 4 Inbound UNTIDAR mendapatkan pengalaman yang luar bisa dan tidak dapat terlupakan.

“Sebelum aku nggak pernah bayangin untuk ngunjungin bukit rhema sama candi borobudur. Tapi dari kegiatan ini aku bisa sampe kesana. Aku pikirnya hanya biasa aja, palingan hanya lihat gereja yg biasa dipake jadi tempat  doa sama lihat candi aja. Intinya kegiatan kemarin itu keren banget. Itu jadi salah satu pencapaian dan pengalaman yang berharga buat aku,” ungkap Grand Stef, mahasiswa pertukaran asal Universitas Palangka Raya.

Sama halnya dengan Grand, Jesika Mayasari, mahasiswa pertukaran asal Politeknik Negeri Medan juga mengungkapkan rasa senangnya.

“Amazing, melalui program PMM ini aku punya kesempatan bisa ke salah satu Warisan Dunia dan momen inii bakalan gak terlupakan sih,” katanya.

Kegiatan diakhiri dengan sesi refleksi dan evaluasi sekaligus makan siang. Para mahasiswa diminta untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan baru yang mereka dapatkan selama kunjungan.

 

Penulis: Dwi Kusuma Astuti

Editor : Humas Untidar

 

Merawat Sejarah Melalui Kegiatan Modul Nusantara: Mahasiswa PMM 4 Inbound Untidar Sambangi Sejumlah Tempat di Yogyakarta

Mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa (PMM) Inbound Universitas Tidar Angkatan 4 melaksanakan kegiatan Modul Nusantara Kebhinekaan ke-12 dengan melakukan kunjungan sejumlah destinasi di Yogyakarta, Sabtu (01/06/.

Mahasiswa PMM 4 Inbound diajak berkunjung Candi Prambanan yang merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan wawasan kepada mahasiswa agar dapat menghargai peninggalan sejarah, melestarikan warisan budaya, dan meningkatkan sikap saling toleransi antar umat beragama

Kegiatan ini dilakukan dengan berjalan kaki serta ditemani oleh tour guide mengelilingi Candi Prambanan yang luasnya mencapai 39,8 hektar. Para mahasiswa pertukaran pelajar dapat belajar mengenal sejarah dan budaya yang ada di Candi Prambanan. Pembelajaran yang di dapatkan diantaranya ada penjelasan sejarah, fungsi candi, hingga alasan dibangun di daerah prambanan. Sampai penghujung sesi, para mahasiswa diberikan waktu bebas untuk explore area Candi Prambanan.

Perjalanan  dilanjutkan menuju lokasi kedua yang dikunjungi yaitu Museum Wahanarata atau yang dikenal sebagai Museum Kereta Keraton. Museum ini terletak di sebelah barat Keraton Yogyakarta. Museum kereta memiliki koleksi berbagai kereta kuda Keraton Kesultanan Yogyakarta yang digunakan untuk kepentingan Keraton ataupun kepentingan  Pribadi yang umurnya mencapai ratusan tahun. Para mahasiswa dapat belajar banyak mengenai berbagai sejarah dan kebudayaan yang ada di Museum Kereta ini. Museum ini juga menyediakan jasa naik kuda yang bisa digunakan untuk umum.

Lokasi terakhir dalam kegiatan kunjungan ini adalah Pasar Beringharjo. Pasar ini merupakan salah satu pasar tertua di Yogyakarta dengan nilai dan filosofis yang tidak dapat dipisahkan dengan Keraton Yogyakarta. Untuk menuju ke Pasar Beringharjo para mahasiswa berjalan dari area keraton sambil menikmati indahnya sore Kota Yogyakarta. Para mahasiswa begitu antusias karena suasana yang didapatkan menjadi hal baru bagi mereka. Di Pasar Beringharjo para mahasiswa pertukaran bebas belanja oleh-oleh khas Yogyakarta serta menikmati sorenya Malioboro.

Penulis: Farchan Sofyan

Editor : Humas Untidar

Mahasiswa PMM Inbound 4 UNTIDAR Ngabuburit dengan Membatik

Teriknya matahari di bulan Ramadhan tidak mengurangi semangat para mahasiswa pertukaran untuk menambah wawasan mengenai salah satu warisan budaya Indonesia, yakni batik. Melalui kegiatan Modul Nusantara, 30 peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka 4 Inbound UNTIDAR belajar membatik di rumah produksi batik dan suvenir, Tingal Art Borobudur, Magelang, Sabtu (23/03). Kegiatan ini merupakan bagian dari Modul Nusantara Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang bertujuan untuk lebih mencintai dan melestarikan seni dan budaya Indonesia.

Dibimbing pemilik Tingal Art Borobudur, Danung Hariyadi, para mahasiswa mengenal sejarah dan makna dari seni batik, serta teknik-teknik dasar yang diperlukan dalam pembuatan batik. Mahasiswa memperhatikan tangan lincah Danung dalam memainkan canting dan sesekali mencelupkannya ke dalam malam cair dan menggoreskannya pada kain. Peserta kemudian praktik membatik mengikuti pola pada kain.

Pada kesempatan yang sama, Danung bercerita mengenai kiprahnya dalam mendirikan Tingal Art. Ia membuat wisata edukasi batik untuk memperkenalkan batik kepada anak-anak di daerah Borobudur.

“Wisata edukasi Tingal Art tercipta ketika saya yang dahulunya bekerja sebagai pemadu wisata di Borobudur. Saya berpikir bahwa di daerah saya belum ada tempat untuk memproduksi batik. Jadi saya berinisiatif dengan warga setempat untuk membuat tempat wisata yang fokusnya mengedukasi pengunjung tentang produksi batik, karena saya melihat warga Magelang kalo mau lihat batik harus ke daerah lain,” jelas Danung.

Tingal Art Borobudur juga mendukung keberlangsungan wisata yang ada di Borobudur. Hal tersebut tercermin ketika pandemi COVID-19, sektor wisata yang diperboleh beroperasi hanya wisata membatik.

“Kita sempat struggling ketika pandemi, tapi ternyata wisata membatik ini masih diperbolehkan untuk beroperasi namun dengan syarat dan ketentuan. Tingal Art juga menjadi wisata yang mendukung keberlangsungan wisata yang ada di Borobudur,” terang Danung.

Kegiatan modul nusantara ke Tingal Art memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa PMM 4 Inbound UNTIDAR.

“Senang sekali karena aku baru pertama kali ini juga membatik, aku jadi tahu proses membatik yang ternyata susah juga. Pantes harganya mahal,” tutur Bintang Anugrah, mahasiswa pertukaran asal Universitas Muhamadiyah Sumatra Utara.

Senada dengan Bintang, Nur Astapia, mahasiswa pertukaran asal Universitas Cendrawasih juga mendapatkan kesan tersendiri.

“Membatik ini jadi pengalaman pertamaku, jadi agak kesusahan juga tadi waktu menuangkan lilin ke kainnya takut kena tangan. Tapi seru banget bisa belajar batik bareng-bareng temen juga,” katanya.

***

Penulis : Dwi Kusuma Astuti dan Ana Tasia
Editor : Isaka, Magang Humas UNTIDAR

Bulan Ramadhan, Mahasiswa PMM 4 Inbound UNTIDAR Berbagi di Panti Asuhan

Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 4 inbound UNTIDAR melaksanakan kegiatan berbagi dengan anak-anak Panti Asuhan Arrahman, Kramat Selatan, Kota Magelang Sabtu (16/03/2024).

PMM merupakan program pertukaran mahasiswa Kemendikbud yang memungkinkan mahasiswa untuk belajar di wilayah perguruan tinggi klaster lain luar pulau di seluruh Indonesia. Melalui program ini, UNTIDAR menerima 30 mahasiswa inbound dari 20 perguruan tinggi. Program ini berlangsung sejak Januari hingga Agustus 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Modul Nusantara, sebuah kegiatan untuk menumbuhkan kesadaran mahasiswa mengenai kebinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial melalui pendampingan berulang.

“Kesempatan berbagi donasi kepada Panti Asuhan Arrahman merupakan kegiatan yang sangat mulia apalagi dilakukan saat bulan Ramadhan. Semoga dengan kegiatan ini dapat meningkatkan rasa syukur terhadap nikmat yang telah diberikan,” ujar Mulya Rangkuti, salah seorang mahasiswa PMM 4 Inbound UNTIDAR.

Lebih lanjut, pengurus Panti Asuhan Arrahman, Umar mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada UNTIDAR dan mahasiswa pertukaran yang saat ini berkuliah di UNTIDAR.

“Kami sangat senang menerima donasi yang diberikan. Semoga dengan acara ini dapat meningkatkan silaturahmi dan memberikan manfaat serta mendapatkan berkah yang luar biasa”, jelasnya.

Donasi diberikan secara simbolis oleh Koordinator Perguruan Tinggi Penerima UNTIDAR, Eny Ratnasari S.I.Kom., M.I.Kom kepada Perwakilan Pengurus Panti Asuhan Arrahman. Acara dilanjutkan dengan kegiatan berbagi dari masing-masing mahasiswa PMM 4 Inbound UNTIDAR kepada anak-anak Panti Asuhan Arrahman.

Dosen Modul Nusantara, Hanim Rohnulyanti, S.I.Kom., M.A., juga berharap agar kegiatan ini dapat meningkatkan silaturahmi Universitas Tidar melalui kegiatan Modul Nusantara Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka.

“Terima kasih kepada Yayasan Panti Asuhan Arrahman yang telah menerima mahasiswa PMM 4 Inbound Untidar, dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan rasa empati, kebersamaan, dan kepedulian mahasiswa pertukaran kepada masyarakat Kota Magelang khususnya anak yatim dan piatu,” terang Hanim.

Melalui kegiatan Modul Nusantara, mahasiswa tak hanya mempelajari kebinekaan mahasiswa PMM Inbound UNTIDAr, tetapi juga belajar berbagi. Ini adalah kali pertama mahasiswa PMM Inbound Universitas Tidar melakukan kegiatan sosial di bulan Ramadhan. Selepas kegiatan, mahasiswa PMM 4 Inbound Untidar melanjutkan kegiatan refleksi sekaligus buka bersama di Joglo Panglipuran Borobudur.

Penulis : Dina Putri dan Nabila Hanan

Editor : Isaka, Magang Humas Untidar

Mahasiswa PMM UNTIDAR Kunjungi Akademi Militer Magelang dan Kebun Raya Gunung Tidar

Mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) melalui rangkaian modul nusantara dapat merasakan pengalaman tambahan untuk merasakan keberagaman budaya setempat. Pada Minggu, 3 Maret 2024 seluruh mahasiswa PMM UNTIDAR inbound 4 mengunjungi dua ikon Kota Magelang yakni Akademi Militer Magelang dan Kebun Raya Gunung Tidar, Minggu (03/03/2024).

Berangkat dari Kampus Tuguran dan Kampus Sidotopo, para mahasiswa tiba di lokasi pertama yakni Museum Taruna Abdul Djalil yang berada di dalam kompleks Akademi Militer Magelang.

Mahasiswa kemudian masuk ke dalam ruang teater museum untuk melihat profil kampus Akademi Militer Magelang bersama.-sama Sesi dalam ruang teater diakhiri dengan materi kebhinekaan oleh Kepala Seksi Museum Taruna Abdul Djalil Akmil Magelang, Mayor Iping Puji Astuti.

“Saya berharap dengan adanya kunjungan seperti ini dari mahasiswa seluruh Indonesia, maka kalian bisa turut merasakan perjuangan para pendahulu kita pada posisi militer yang telah berupaya mempertahankan Indonesia. Selanjutnya, kalianlah generasi penerus bangsa yang harus bisa menjaga Indonesia dari tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” terang Mayor Iping Puji Astuti.

Kunjungan dilanjutkan dengan mengelilingi kawasan museum dan Akmil Magelang secara menyeluruh hingga ke Lapangan Sapta Marga.

Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi Kebun Raya Gunung Tidar. Ditemani oleh tiga pemandu. Dalam kunjungan ini, mahasiswa mempelajari konservasi alam yang ada di Kebun Raya Gunung Tidar. Mereka juga melihat satwa-satwa seperti spesies kera yang banyak ditemui di sana.

“Kalau kita pernah dengar, Gunung Tidar ini disebutkan sebagai Pakuning Tanah Jowo yang berarti pakunya tanah jawa. Hal ini karena menurut mitos yang berkembang, Gunung Tidar adalah paku atau pasak yang dipasang di tengah-tengah Pulau Jawa agar pulau ini berhenti terombang-ambing di tengah Samudra”, ungkap Mas Satrio, Pemandu di Kebun Raya Gunung Tidar.

Selepas kunjungan, para mahasiswa melanjutkan kegiatan modul nusantara yakni refleksi di Kampus Tuguran Universitas Tidar.

 

***

Penulis: Tim PMM 4 Untidar

Editor: Isaka, Magang Humas UNTIDAR

Mahasiswa PMM 4 Pelajari Keberagaman dan Kreativitas Masyarakat Kota Magelang

Mahasiswa Pertukaran  4 Inbound Untidar mengikuti kegiatan Modul Nusantara bersama para Dosen Modul Nusantara dan Liaison Officer pada hari Sabtu (24/02/2024). Kegiatan diawali dengan mengunjungi Alun-alun Kota Magelang dan beberapa tempat ibadah yang ada di Kota Magelang seperti Klenteng Liong Hok Bio, Masjid Agung Kota Magelang, Gereja Beth-El, dan Vihara Kota Magelang.

Pada setiap kunjungan, para mahasiswa PMM 4 Inbound mendengarkan penjelasan pemandu mengenai sejarah berdirinya tempat ibadah tersebut, arsitekturnya, kegiatan para umat, dan tata cara beribadah. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pengenalan lingkungan baru di sekitar Kota Magelang sekaligus menciptakan rasa persaudaraan antarpemeluk agama. Tak lupa, kunjungan ini diakhiri dengan foto bersama di depan icon tulisan kota Magelang yang persis berada di depan Alun-Alun Kota Magelang.

Selepas mengunjungi alun-alun kota, mereka berkunjung ke Kampung Iklim yang berada di RW 4 Jambon – Gesikan, Kelurahan Cacaban, Kota Magelang. Kampung ini dinamai Kampung Iklim karena kampung ini dikembangkan untuk tujuan pengendalian perubahan iklim dengan cara meningkatkan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkesinambungan.

Mahasiswa PMM 4 Untidar diajak mengelilingi kampung untuk melihat produk-produk daur ulang yang karya Ibu-Ibu PKK Kampung Iklim hingga mengunjungi lahan tanaman organik yang juga dimanfaatkan sebagai kolam ikan. Selain itu, mahasiswa belajar cara memilah sampah plastik, budidaya maggot, dan membuat gantungan kunci dari sampah plastik.

“Saya sangat senang sekali bisa mengunjungi kampung ini. Kesan saya, ini kampung sangat luar biasa kreativitasnya dan semangat para penggeraknya yang membuat kampung ini menjadi luar biasa seperti ini”, ungkap Mulya, salah satu mahasiswa PMM 4 Inbound Untidar.

Kampung Iklim dipimpin oleh Pak Joko yang sekaligus merupakan Ketua RW. Beliau adalah seorang Guru SMA yang memiliki semangat tinggi dalam menggerakkan warganya.

Di samping itu, ada juga Ibu Titin, koordinator dari Ibu-Ibu PKK Kampung Iklim yang juga menjadi penggerak kreasi daur ulang di Kampung Iklim. “Besok jika ada yang masih mau belajar untuk berkreasi mendaur ulang, silahkan bisa kontak saya langsung dan dating saja ke rumah saya ya, kita belajar lagi membuat produk-produk yang lain.”

***

Penulis: Dina Putri Nurcahyani

Editor: Isaka, Magang Humas UNTIDAR

UNTIDAR Sambut 30 Peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 4

Universitas Tidar menerima 30 mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 4 Tahun 2024. Seremonial penerimaan dalam acara “Penyambutan dan Kick-off Modul Nusantara Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 4 Inbound Universitas Tidar”, Sabtu (17/02) di Gedung Kuliah Umum dr. H. R. Suparsono.

Acara seremonial ini dimulai dengan first walk dari mahasiswa PMM 4 Inbound Universitas Tidar. Dilanjutkan dengan pengalungan selendang UNTIDAR dan name tag kepada perwakilan mahasiswa dari 5 pulau oleh Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama, Drs. Giri Atmoko, M.Si, didamping Kepala Bagian Akademik, Wahyu Andriyanto, S.A.P., Koordinator Perguruan Tinggi Penerima PMM 4 Universitas Tidar, Eny Ratnasari S.I.Kom., M.I.Kom., serta dosen Modul Nusantara PMM 4, Hanim Rohnulyanti, S.I.Kom., M.Si. dan Ayu Lestari, S.Pd., M.Pd.

Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Drs. Giri Atmoko, M.Si., menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa pertukaran yang telah memilih Univesitas Tidar sebagai perguruan tinggi tujuan. Selain itu, beliau berpesan agar mahasiswa dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin agar pengalaman pertukaran menjadi pengalaman yang berharga dan bisa menjadi bekal untuk menghadapi tantangan ke depan.

Dalam Laporan Koordinator Perguruan Tinggi Penerima PMM 4 Universitas Tidar, Eny Ratnasari mengatakan, “Universitas Tidar kembali terpilih menjadi Perguruan Tinggi Penerima dalam Program PMM Tahun 2024 setelah melalui seleksi yang sangat ketat. Dari 210 perguruan tinggi yang mendaftar Program PMM 4, hanya 128 yang lolos sebagai perguruan tinggi penerima. Alhamdulillah, Universitas Tidar adalah salah satunya.”

“UNTIDAR menerima 30 mahasiswa yang berasal dari 20 perguruan tinggi dari seluruh penjuru tanah air, diantaranya dari Lhokseumawe, Banda Aceh, Batam, Medan, Jambi, Asahan, Padang, Palembang, Pontianak, Palangkaraya, Kupang, Merauke, Kolaka, dan Jayapura. Dengan kata lain, 46% dari kuota mahasiswa pertukaran untuk program sarjana yang disediakan oleh Universitas Tidar telah terpenuhi,” terangnya.

Kepala Suku Mahasiswa PMM 4 Inbound UNTIDAR, Lady Matari, dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh civitas akademika Universitas Tidar, mulai dari kaprodi, para dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang telah menerima mahasiswa PMM dengan ramah.

“Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan satu dari sembilan Program Merdeka Kampus Merdeka (MBKM). Di Universitas Tidar, program ini akan berjalan kurang lebih 5 bulan dan akan memberikan pengalaman belajar di luar kampus serta meningkatkan wawasan kebhinekaan melalui kegiatan Modul Nusantara,” ujar Dosen Modul Nusantara PMM 4, Hanim Rohnulyanti, S.I.Kom., M.Si.

Dosen Modul Nusantara PMM 4, Ayu Lestari, S.Pd., M.Pd. juga menambahkan, “Di Universitas Tidar, Program PMM nantinya akan memfasilitasi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar terbaik sesuai dengan ciri khas Universitas Tidar yang unggul dalam kewirausahaan,” katanya.

Sementara itu, Koordinator Perguruan Tinggi Penerima UNTIDAR juga menambahkan bahwa keikutsertaan UNTIDAR dalam Program PMM 4 merupakan upaya branding UNTIDAR. “Semoga keikutsertaan ini membuka peluang kerja sama lainnya dengan perguruan tinggi asal dari mahasiswa inbound maupun mahasiswa UNTIDAR yang dikirim untuk pertukaran (outbound),” tandasnya.

UNTIDAR juga mengirimkan 35 mahasiswa outbound untuk belajar di berbagai perguruan tinggi terbaik di luar Pulau Jawa, yang tersebar di Pulau Sumatera, Bali, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi.

*
Penulis: Tim PMM 4

Editor: Isaka, Magang Humas UNTIDAR

Kunjungi Rumah Produksi Pothil dan Gerabah, Mahasiswa PMM3 UNTIDAR Belajar Wirausaha

Mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka 3 (PMM3) Universitas Tidar melakukan kunjungan ke tempat usaha Pothil, Tumbar Unyil di Mertoyudan, Kabupaten Magelang pada Sabtu, 21/10/2023.

Dalam kunjungan tersebut, Mahasiswa PMM3 diajak untuk melihat proses produksi Pothil mulai dari persiapan alat, bahan, sampai dengan proses pembuatannya. Tentu, mereka juga berkesempatan mencicipi Pothil langsung dari pabriknya.

Foto : Haikal UNTIDAR TV

“Kami mengajak Mahasiswa PMM3 ke tempat produksi Pothil yang merupakan makanan khas Magelang dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui makanan khas Magelang dan bisa menjadi stimulan ide baru tentang kewirausahaan yang dapat diterapkan mahasiswa di daerah asal mereka,” ujar Ayunda Putri Nilasari, S.Pd., M.Si selaku dosen Modul Nusantara saat ditemui Selasa (24/10).

Usaha rumahan Pothil Tumbar Unyil dirintis sejak tahun 2020 oleh Sulistyo dan istrinya, Ulfa. Usaha ini dimulai karena mereka resign dari pekerjaan sebelumnya akibat Covid-19 melanda. Untuk melanjutkan hidup, Sulistyo bersama keluarga dan beberapa tetangganya memulai usaha produksi Pothil ini. Beliau menjelaskan proses pembuatan Pothil yang diawali dengan mengupas singkong sebagai bahan utama, memarut, memeras, lalu memfermentasikan singkong sekitar 3-4 hari. Setelah itu, tahap terakhirnya adalah penggorengan. Semua proses pembuatan sudah menggunakan mesin. Dalam sehari, usaha rumahan ini memproduksi 200 kg Pothil yang siap dipasarkan.

Mahasiswa PMM3 UNTIDAR mencoba pothil. Foto : Haikal UNTIDAR TV

“Usaha kami sudah berjalan sekitar 3 tahun. Kendalanya ada di pemasaran kerena peminat Pothil sudah berkurang. Saat musim hujan, singkong juga lebih sulit diproduksi karena kandungan airnya lebih banyak. Jadi, lama proses fermentasinya,” jelas Sulistyo.

Selain mengunjungi usaha rumahan Pothil, mahasiswa juga mengunjungi usaha gerabah di Dusun Klipoh, Desa Karanganyar, Kabupaten Magelang. Sebagian besar masyarakat Dusun Klipoh menjadi pengrajin gerabah salah satunya usaha gerabah Arum Art milik Bapak Supoyo yang dikelola oleh anaknya Dwi Arum Sari. Tidak sekedar mengunjungi, mahasiswa juga mendapat kesempatan untuk membuat langsung gerabah dari tanah liat yang dibantu oleh beberapa pekerja di Arum Art. Setelah itu, mahasiswa juga bisa melukis gerabah yang telah disediakan.

Foto : Haikal UNTIDAR TV

Secara terpisah, PIC Program PMM3 Untidar, Ikhwan Taufik juga menambahkan, “Belajar tentang proses pembuatan Pothil dan gerabah adalah sebagian kecil dari sesuatu khasanah yang ada dan bisa dipetik di Magelang. Mahasiswa Inbound PMM3 juga harus lebih aktif dan bersemangat dalam mempelajari keanekaragaman budaya yang ada di Magelang, sebelum pulang kembali ke daerah asal masing-masing,” pungkasnya.

Penulis : Sari Octavia Sagala (Mahasiswa Inbound PMM3 dari Universitas Negeri Medan)

Editor : Humas UNTIDAR

Modul Nusantara Kenalkan Mahasiswa PMM Tentang Budaya di Sekitar UNTIDAR

Setelah berkunjung ke Candi Borobudur dan sekitarnya, 31 peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Universitas Tidar melanjutkan kunjungan budaya ke Candi Prambanan, Pasar Beringharjo dan Maliboro, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 23 September 2023.

“Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa PMM adalah Modul Nusantara (MN). Mahasiswa diajak berkunjung ke berbagai situs budaya di sekitar perguruan tinggi untuk memahami kebhinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial,” jelas Ayunda Putri Nilasari, S.Pd., M.Si, Dosen MN PMM UNTIDAR saat ditemui, Senin (25/9).

Tidak hanya mengunjungi situs budaya, mahasiswa juga mencoba kuliner khas, berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan juga berdiskusi mengenai pengalaman budaya yang mereka dapatkan.

“Outputnya mahasiswa mengetahui terkait tentang budaya selain itu juga kebhinekaan baik agama, sejarah serta kuliner yang ada di Magelang dan sekitarnya,” tambahnya.

Sinta Ria, mahasiswa asal Universitas Jambi menikmati agenda Modul Nusantara dari UNTIDAR tiap minggunya.

“Pengalaman berkunjung ke Candi Prambanan sangat seru. Berbeda dengan Candi Borobudur kemarin, kunjungan kali ini kita bisa menjelajah sampai ke dalam candi dan melihat detail ukiran dan patung yang ada,” ujarnya.

Senada dengan Sinta, Serli Adra asal Universitas Sembilanbelas November Kolaka, Sulawesi Tenggara mendapatkan jawaban atas mitos Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso yang selama ini berkembang mengenai Candi Prambanan.

Foto : Haikal UNTIDAR TV

Tour guide menjelaskan yaitu candi ini dibuat pada zaman Mataram kuno. Dibangun berpuluh-puluh tahun dan melibatkan banyak pekerja. Hasilnya terciptalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia ini,” tambahnya.

Perjalanan PMM UNTIDAR berlanjut ke area Pasar Beringharjo dan Malioboro. Disinilah peserta melihat dan berinteraksi langsung dengan para pedagang dan masyarakat sekitar. Mencicipi aneka kuliner dan berbelanja merchandise khas Yogyakarta.

Kunjungan selanjutnya diagendakan kembali ke wilayah Borobudur, yaitu di Kampung Dolanan, melihat pembuatan batik dan gerabah. Selain berkunjung peserta PMM UNTIDAR juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi mengenai pengalaman yang telah mereka dapatkan.

Foto : Tim PMM UNTIDAR

Pada akhir kegiatan peserta PMM diharuskan membuat modul yang berisi hasil pengamatan dan evaluasi kegiatan yang selama ini dilakukan pada mata kuliah modul nusantara.

 

Penulis :

  1. Uut Sihombing, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Royal
  2. Sari Octavia Sagala, Universitas Negeri Medan

Editor :

Haikal dan Humas UNTIDAR