Tingkatkan Kesempatan Belajar di Luar Negeri, IISMA Gelar Sosialisasi Jalur Co-Funding

Jakarta, 1 April 2024 — Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA) telah menjadi salah satu program favorit Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sejak diluncurkan pada tahun 2021. Melalui IISMA, mahasiswa mampu memperoleh sejumlah pengalaman, memperkaya wawasan, dan mengenalkan budaya Indonesia ke berbagai penjuru dunia.
 
Pada tahun 2024, IISMA kembali hadir dengan tiga skema pendanaan yaitu reguler, afirmasi, dan co-funding. Pendaftaran skema reguler dan afirmasi telah ditutup dan menjaring sebanyak 10.563 pendaftar. Untuk mengakomodasi lebih banyak mahasiswa Indonesia yang ingin memperoleh pengalaman belajar di perguruan tinggi luar negeri, maka IISMA membuka skema co-funding yakni dengan pendanaan parsial antara mahasiswa dengan pemerintah.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Suning Kusumawardani, mengatakan bahwa IISMA co-funding hadir untuk menjembatani animo yang sangat besar dari mahasiswa Indonesia.

“Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan sangat mengapresiasi penuh program IISMA co-funding ini. Kami sangat mengharapkan partisipasi aktif dari perguruan tinggi dan mahasiswa di bawah koordinasi Kemendikbudristek dan LLDikti dalam mendukung program IISMA co-funding 2024,” ungkap Sri Suning dalam sosialisasi program IISMA co-funding yang digelar secara daring, Rabu (27/3).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja, mengungkapkan bahwa IISMA terus memberikan pembelajaran melalui praktik yang merupakan hal penting bagi mahasiswa vokasi disiapkan langsung untuk menunjukkan keterampilan dan keahliannya di dunia kerja.

“Mahasiswa vokasi dapat mengeksplorasi lingkungan baru, meningkatkan kemampuan berbahasa asing, mempelajari praktik-praktik terbaik di negara tujuan, dan memperluas pandangan terhadap isu-isu global yang mungkin akan berdampak pada dunia kerja,” ujar Beny.

Sementara itu, Kepala Program IISMA , Rachmat A. Sriwijaya, melaporkan bahwa jumlah peserta program IISMA 2024, antara lain terdiri dari 8.581 mahasiswa program sarjana dan 1.982 mahasiswa vokasi. Selain itu, jumlah yang diterima adalah 1.508 orang dari program sarjana dan 769 dari program vokasi. Artinya, total pendaftar sudah 10.563 mahasiswa, tetapi yang diterima baru 2.277

“Masih ada lebih dari 7.000 mahasiswa yang belum bisa mengikuti program IISMA, maka dari itu ada kebijakan ini bertujuan untuk memperluas cakupan dengan dilaksanakan program co-funding,” jelas Rachmat.

Mahasiswa Indonesia yang melamar IISMA via jalur co-funding pada tahun 2023 adalah 634 mahasiswa. Dari angka tersebut, sejumlah 294 mahasiswa lolos menjadi awardee IISMA 2023. Untuk IISMA 2024, target pelamar adalah 1.500 mahasiswa dengan kuota sebanyak 750 kursi.

“Inilah kesempatan bagi anda untuk mengikuti program IISMA, terutama bagi rekan-rekan yang saat ini sedang menempuh semester enam perkuliahan,” pungkas Rachmat.

Sosialisasi IISMA jalur co-funding ini turut dihadiri oleh pimpinan perguruan tinggi dan perwakilan Kantor Urusan Internasional dari seluruh LLDikti Wilayah I hingga XVII, Kepala LLDikti Wilayah I hingga XVII, koordinator perguruan tinggi, serta mahasiswa. Selain memberikan gambaran mengenai IISMA co-funding, sosialisasi ini juga bermaksud untuk memberikan informasi seputar pembukaan pendaftaran, persyaratan, ketentuan dokumen, dan alur proses seleksi. Informasi lebih lengkap terkait program IISMA tersedia di https://iisma.kemdikbud.go.id/. (Penulis: Tim MBKM / Editor: Destian, Denty)