Yoan dan Amalia Siap Mewakili Untidar di NUDC se-Jateng

Yoan Natalia Matahelumual dan Amalia Sasanti pemenang best speaker sekaligus wakil Untidar di NUDC se-Jateng April 2016

Yoan Natalia Matahelumual dan Amalia Sasanti pemenang best speaker sekaligus wakil Untidar di NUDC se-Jateng April 2016

MAGELANG – Yoan dan Amalia berhasil lolos seleksi Untidar English Debating Camp 2016 sebagai wakil Universitas Tidar dalam National University Department Championship (NUDC) tingkat Jawa Tengah April mendatang. Agenda acara yang diselenggarakan, Sabtu-Minggu 19-20 Maret 2016 ini meliputi debating seminar, debating exhibition, dan debating championship. ”EDS Untidar memfasilitasi penyeleksian tim debat tingkat universitas. Peserta diberi pembekalan terlebih dahulu seperti simulasi debat sebelum diseleksi,” tutur Moch. Malik Al Firdaus, S.Pd., M.Pd., panitia English Debating Camp 2016.

Juara pertama Untidar English Debating Camp 2016 diraih Yoan Natalia Matahelumual dan Silviani Fajrin (PBI, FKIP); juara kedua Amalia Sasanti  dan Adalina Natarina Wibowo (Agroteknologi, Pertanian), Juara ketiga Siti Marfuah dan Haryanto Kristanto (Akuntansi, Ekonomi)  dan Juara keempat adalah Ryza Linda Fatimah Ahmad dan Niken Titi Arumsih (Teknik Sipil, Teknik). Yoan merupakan anggota tim Prodi Pendidikan Bahasa Inggris dan Amalia adalah anggota tim Prodi Agroteknologi yang berhasil masuk babak final dan terpilih sebagai best speaker sekaligus wakil Untidar di NUDC tingkat Jawa Tengah.

Moch. Malik Al Firdaus, S.Pd., M.Pd., Ketua Panitia English Debating Camp 2016 memberikan tropi kepada Juara Pertama Yoan Natalia Matahelumual dan Silviani Fajrin (PBI, FKIP)

Moch. Malik Al Firdaus, S.Pd., M.Pd., Ketua Panitia English Debating Camp 2016 memberikan tropi kepada Juara Pertama Yoan Natalia Matahelumual dan Silviani Fajrin (PBI, FKIP)

Tiap prodi mengirimkan 2 tim debat yang masing-masing terdiri dari 2 orang mahasiswa. “Sebelumnya ada seleksi tim debat tingkat prodi ada juga yang mendapat rekomendasi langsung dari dosen. Debat bahasa Inggris itu sebenarnya sulit tapi challengging bagi saya,” kata salah satu peserta, Eliana Utami Puspitadewi mahasiswi Prodi Teknik Mesin.

Hari pertama diisi dengan pembekalan World Parliamentary Debating Rules oleh Imam Kholaemi dari tim EDS Untidar. Selanjutnya untuk debating exhibition, disimulasikan debat bahasa inggris yang dikonsep sesuai standarisasi aturan NUDC. Sistem english debate yang digunakan adalah British Parlementary. Debat terdiri dari 2 sisi parlemen, government side akan mendukung mosi yang terdiri dari tim opening goverment dan closing government sedangkan opposition side akan menentang mosi terdiri dari opening opposition dan closing opposition, total terdapat 4 tim pada setiap sesi. Masing-masing peserta debat diberi kesempatan mengutarakan pendapatnya selama 7 menit dan membuka kesempatan untuk point of information (POI) kepada tim lawan. Tim yang melakukan simulasi terdiri dari tim debat dari Universitas Muhamadiyah Purworejo (UMP), Universitas Muhamadiyah Yogyakarta (UMY) dan Untidar dengan tema Lesbian, Gay, Bisesual, and Transgender (LGBT) School.

Setelah melalui tahap seleksi diperoleh 4 tim yang masuk babak final pada hari kedua Untidar English Debating Camp 2016. Tim tersebut adalah tim Prodi Teknik Sipil dan Prodi Akutansi sebagai goverment side serta Prodi Pendidikan Bahasa Inggris dan Prodi Agroteknologi sebagai opposition side. Motion atau topik debat pada babak final mengangkat permasalahan perdagangan oleh pengungsi di wilayah/negara tempat pengungsian. “Masih banyak kemampuan peserta yang bisa digali lebih dalam lagi terutama pengetahuan umum. Beberapa peserta masih belum maksimal mengembangkan argumen bahkan cenderung masih terikat dengan background jurusan mereka masing-masing,” tutur Dahniyar Sri Widyaningrum salah satu ajudicator sekaligus alumni dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply