Walikota Magelang Bakal Gandeng Prodi Gizi UNTIDAR dalam Penanganan Stunting
Walikota Magelang, dr. H. Muchamad Nur Aziz,Sp.PD-KGH menyambut baik dengan pembukaan Program Studi Gizi di Fakultas Pertanian, Universitas Tidar pada tahun ini. Pada kesempatan ini, dr. Aziz berkesempatan menajdi narasumber pada Launching dan Kuliah Umum Prodi Gizi UNTIDAR, Rabu (18/10) di Gedung dr. H. R. Suparsono.
Menurutnya, Pemerintah Kota Magelang juga akan terbantu dalam upaya penanganan stunting dengan masukan-masukan dari akademisi dari UNTIDAR, terutama dari Prodi Gizi.
“Kecukupan gizi anak linier dengan tingkat kemiskinan. Setelah Covid tingkat kemiskinan di Kota Magelang sudah mulai membaik begitupun juga dengan angka stunting. Tapi harapannya stunting di angka 14% persen bisa diturunkan lagi targetnya menjadi 8,6% tahun ini,” jelas Walikota.
Pemkot Magelang melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP4KB) mulai menjalankan berbagai program untuk penanganan gizi buruk dengan target Baduta dan Balita.
“Kecukupan gizi untuk anak muda dan Ibu hamil juga perlu diperhatikan. Banyak ditemukan kasus HB rendah. Peningkatan HB harusnya tidak hanya bergantung pada multivitamin namun dengan pola konsumsi yang baik,” tambahnya.
Beliau juga menambahkan faktor kurangnya pengetahuan tentang gizi atau pola konsumsi yang baik untuk keluarga belum dipahami secara keseluruhan oleh masyarakat Kota Magelang. Sedangkan dalam penangan gizi buruk, Pemkot tidak bisa melakukan programnya sendiri namun bersama seluruh OPD dan masyarakat Kota Magelang itu sendiri.
“Tolong ingatkan kepada saya untuk segera mempertemukan Dinas Kesehatan Magelang dengan Prodi Gizi UNTIDAR, segera kita bahas apa yang bisa dikerjasamakan,” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, turut hadir secara online Prof. Dr. Ir. Drajat Martianto. M.Si., Guru Besar Bidang Gizi Masyarakat, IPB yang memberikan materi PEMAHAMAN AGROKOMPLEKS LOKAL: Solusi Terintegrasi Untuk Ketahanan Pangan dan Gizi yang Berkelanjutan.
“Penggunaan agrokompleks lokal dapat membantu mencapai ketahanan pangan dan gizi yang berkelanjutan dengan meningkatkan ketersediaan pangan, kesehatan dan gizi masyarakat, pendapatan petani, kerjasama antara petani dan industri pangan, dan partisipasi masyarakat,” jelasnya.
Agrokompleks lokal adalah suatu konsep yang mengacu pada pengembangan dan pemanfaatan sumber daya pertanian lokal untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat di daerah tersebut.
“Contoh kecil agrokompleks yang bisa kita lakukan adalah memananfaatkan pekarangan rumah. Tanamilah dengan sayuran atau bumbu dapur yang sering digunakan. Sisa-sisa dedaunan atau makanan bisa dibuat kompos,” jelasnya.
Penerapan agrokompleks lokal dapat berkontribusi dalam penguatan ketahanan pangan rumah tangga. Contohnya dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi sebesar Rp. 2.000,-4.000, /hari sehingga dalam sebulan dapat mereduksi biaya konsumsi rumah tangga sebesar Rp 60.000,-sampai dengan Rp 120.000,-/bulan.
Farida, S.Gz., M.P.H., Koordinator Prodi Gizi, UNTIDAR juga memaparkan kepada para peserta seminar yang sebagian besar adalah mahasiswa baru prodi gizi untuk tidak khawatir nanti ketika lulus bisa mendapatkan pekerjaan apa saja.
“Faktanya di Indonesia masih kekurangan banyak ahli gizi, harapannya ketika nanti lulus tidak hanya bisa masuk ke industry atau pekerjaan dalam bidang gizi namun bisa menjadi entrepreneur dalam bidang gizi,” tuturnya.
Penulis dan Editor : Humas UNTIDAR