TONG SAMPAH “CANTIK” UNTUK LINGKUNGAN YANG LEBIH BAIK
MAGELANG – Tong sampah lekat dengan kesan kumuh dan kotor. Walaupun keberadaannya sering disepelekan yaitu hanya sebagai tempat menampung sampah namun, tong sampah mempunyai peranan penting bagi kebersihan lingkungan. Bagaimana jika tong sampah yang kumuh itu disulap menjadi “cantik” dan menarik, harusnya tidak ada lagi yang “lupa” membuang sampah ditempatnya bukan?
Panitia Dies Natalis Ke-2 Universitas Tidar khususnya bidang pengabdian masyarakat menggadakan lomba melukis tong sampah antar SMA dan SMK se-Ekskaresidenan Kedu, Sabtu (23/04/2016). Lomba ini tidak dipungut biaya dan panitia menyediakan media lukisnya yaitu tong sampah plastik.
“Tema kali ini adalah kelestarian lingkungan. Hasil lukisan pada tong sampah ini diharapkan mampu menjadi pengingat untuk membuat sampah pada tempatnya,” tutur Rangga Asmara, koordinator lomba.
Puluhan peserta diberi kebebasan dalam memilih alat lukis dan diberikan waktu selama 2 jam untuk menyelesaikan lukisannya. Selain kesesuaian dengan tema, peserta diwajibkan melukis logo UNTIDAR atau logo Dies Natalis.
“Karena medianya terbuat dari plastik, teknik paling aman adalah melapisinya dengan cat dasar terlebih dahulu atau lebih mudahnya menggunakan pilox,” jelas Agus Supriyono, salah satu juri.
Menurut Agus yang kesehariannya menjadi guru privat melukis ini, lomba melukis seperti ini memang tepat ditujukan kepada anak usia SMA/SMK. Selain sebagai bentuk ekspresi, kegiatan sejenis ini sebagai wadah untuk menyalurkan potensi seni lukis/mural daripada mereka mengekspresikannya di jalan atau tembok-tembok rumah. Selain aliran ekspresionisme, beberapa peserta lomba juga melukis dengan aliran dekoratif atau kita sering menyebutnya dengan doodle.
“Mungkin karena sudah terlalu asik melukis banyak peserta yang lupa menggambar logo sehingga banyak yang didiskualisifikasi,” tambah Ipung Tri Purnomo, juri lainnya.
Kriteria penilaian melukis tong sampah yaitu kesesuaian dengan tema, komposisi warna serta kreativitas. Berdasarkan hasil penilaian juri maka diputuskan Juara 1 diperoleh Annisa Kurnia Fajrin dari SMA N 4 Magelang; Juara 2, Rafly Aprianata dari SMA N 5 Magelang dan Juara 3, B. Deni Nanda W dari SMA Kristen 1 Magelang. Masing-masing juara mendapatkan tropi dan uang pembinaan sebesar Rp 1.000.000 untuk juara pertama, Rp 750.000 untuk juara kedua dan Rp 500.000 untuk juara ketiga.
Tong sampah hasil lukisan para peserta lomba selain akan digunakan di lingkungan UNTIDAR juga akan dibagikan ke wilayah sekitar kampus. Pentingnya melestarikan lingkungan khususnya dari hal yang kecil seperti membuang sampah pada tempatnya terkadang dilupakan sebagian orang. Terlebih Kota Magelang sebagai Kota Adipura Kencana sepatutnya kita sebagai warga yang baik harus mampu hidup dengan budaya peduli lingkungan paling tidak dimulai dari hal kecil yaitu membuang sampah pada tempatnya.
coba kalo promosi lombanya diperbanyak misalnya spanduk di jalan2, soalnya kalau lewat sekolah kadang ada sekolah yang ga peduli kalau ada event kayak gini pdhl muridnya udah nunggu2 dari tahun kemarin, pas tau beritanya malah udah kelewat, harus tunggu tahun depan lagi, itu pun kalau di adain