TEFL DAYS 2018 : SOLUSI HADAPI GENERASI MILENIAL
Mahasiswa semester 5 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar menggelar pameran strategi pembelajaran dalam acara bertajuk TEFL Days 2018, Senin-Selasa (15-16/01).
Setidaknya ada 109 strategi dan 70 model pembelajaran Bahasa Inggris yang dipamerkan di auditorium UNTIDAR. “TEFL Days 2018 bertujuan mendorong mahasiwa melakukan inovasi dalam menciptakan metode pembelajaran menggunakan media dan teknologi. Mereka nantinya akan mengajar generasi milenial sehingga mereka juga harus melek teknologi untuk mengimbanginya,” ungkap Lilia Indriani, S.Pd., M.Pd. salah satu dosen mata kuliah TEFL (Teaching English for Foreign Language).
Menurutnya, pengunjung pameran terutama dosen dan guru menunjukkan apresiasi yang positif bahkan mereka tertarik untuk mengaplikasikan strategi atau karya mahasiswa dalam praktek mengajar di kelas. “Banyak yang terinspirasi dari acara ini, ada yang ingin mengaplikasikan strategi untuk mengajarkan mata kuliah yang mereka ampu. Ada juga mahasiswa dari kampus lain yang ingin membuat acara serupa. Bahkan para guru dengan semangat mencoba berbagai permainan untuk diterapkan di sekolahnya,” tambahnya.
Penyelenggaraan TEFL Days ini juga merupakan pengganti Ujian Akhir Semester (UAS) untuk mata kuliah TEFL. Setiap mahasiswa diwajibkan mempresentasikan strategi pembelajaran mereka dan sebagian diantaranya membuat model pembelajaran yang ‘kekinian’. Mereka menciptakan strategi dari permainan tradisional hingga teknologi yang kekinian.
Salah satunya adalah strategi pembelajaran karya Yoshinta Adinda Bayu “Future Figure” yang terinspirasi dari permainan menyusun balok Uno Stacko. Aturan permainannya hampir sama yaitu mengambil balok lalu meletakkannya ke bagian atas serta mempertahankan balok tersebut tidak jatuh.
”Sesuai dengan namanya Future Figure, strategi pembelajaran ini membuat siswa berperan untuk bekerja di tempat-tempat tertentu seperti rumah sakit, sekolah, kantor polisi atau kantor pemerintah,” jelas Yoshinta. Masing-masing siswa akan mendapat giliran mengambil balok yang berisi pertanyaan-pertanyaan tertentu seputar pekerjaan mereka. Kemudian mereka harus mendiskripsikannya kepada lawan mainnya. Beberapa karya lain yaitu Pinata’S Pumpkin, Hide Your Identity, Fire Work, Escape The Rolling Rotation, T-Box Challenge, How Will It Be dan Get Me Out.
Selain pameran karya mahasiswa, pada acara yang mengusung tema Strategies Beyond Galaxy ini dilaksanakan juga launching buku berjudul “Language Teaching Stategies : How to get students active in the class”. Buku ini berisi kumpulan strategi pembelajaran karya mahasiswa yang dipamerkan di TEFLS Days 2018 dan tahun sebelumnya. Buku ini dijual seharga Rp 30 ribu selama pameran dan selanjutnya dapat menghubungi PBI FKIP untuk pembelian diluar pameran.
“Saya sangat mengapresiasi karya mahasiswa ini, buku ini akan saya sandingkan dengan buku-buku lain karya dosenn FKIP di ruangan saya,” ungkap Prof. Sukarno, M.Si., Dekan FKIP.
Acara yang turut dimeriahkan oleh komunitas costplay dan pantomim ini sukses menyita animo pengnjung. “Acaranya inovatif dan menginspirasi. Mungkin saya harus belajar salah satunya untuk diaplikasikan kelak,” tutur Puji Lestari, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia saat berkunjung.
Senada dengan Puji Lestari, Widya Kusumaningrum, S.Pd., M.Pd. dosen PBI FKIP berharap nantinya mahasiswa dapat mengimplementasikanya saat Program Pengalaman Lapangan (PPL). “Diharapkan mahasiswa dapat mengimplementasikan strateginya di kelas-kelas praktik PPL. Sehingga kepercayaan sekolah terhadap UNTIDAR terus meningkat. Selain itu publikasi tahun depan juga harus lebih digencarkan,” pungkas. (Lilis Sinarsih-PBI FKIP/DN)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!