PKMP 2017 : POLUSI KAWASAN INDUSTRI TEMPURAN ANCAM KELESTARIAN LINGKUNGAN SEKITARNYA

Kecamatan Tempuran merupakan kawasan industri terpadat di Kabupaten Magelang. Terdapat 25 pabrik yang beroperasi diwilayah tersebut. Masyarakat yang tinggal disekitarnya pun terkena dampak positif dan negatif dengan adanya pabrik-pabrik tersebut.

“Sebelum adanya kawasan industri ini, banyak masyarakat hanya mengenyam bangku sekolah dasar (SD) dikarenakan penghasilan yang rendah tapi semenjak mereka menjadi karyawan pabrik maka pendapatan naik dan dapat melanjutkan pendidikan keluarga mereka ketingkat yang lebih tinggi,” kata Aidah Nurhidayah.

Menurutnya, tak hanya dampak positif dalam bidang ekonomi namun pabrik tersebut juga membawa dampak negatif terutama limbah dan polusi. “Masyarakat yang tinggal dalam radius 2 km dari pabrik mengeluhkan polusi dan limbah yang mempengaruhi lingkungan sekitar,” tambahnya.

Aidah merupakan ketua tim Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian (PKMP) Universitas Tidar tahun 2017 yang berjudul “Pengaruh Keberadaan Pabrik Terhadap Perkembangan Konservasi Lingkungan Masyarakat Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang (25 Pabrik dalam Radius 2 Km)”

Aidah dan ketiga anggota yaitu Siti Ulfatul Muawanah, Rifqi Ubaidilah dan Nadia Handika Putri melakukan penelitian di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang pada bulan Mei tahun 2017 lalu. Tepatnya berada dalam radius 2 km yaitu dari Jalan Magelang-Purworejo km 9.5 sampai jalan Magelang-Purworejo km 11,5 serta beberapa desa di sekitarnya.

Mereka menyebarkan 100 buah kuisioner berisi 20 pertanyaan seputar dampak keberadaan pabrik terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, mereka juga menggunakan data-data dari kantor pemerintahan dan puskesmas setempat.

“Hasilnya tingkat polusi yang cukup tinggi berpengaruh pada kondisi kesehatan khususnya pernapasan. Polusi udara juga berpengaruh pada penurunan hasil panen,” jelas Aidah.

Mengatasi permasalahan polusi membutuhkan proses dan waktu. Hasil penelitian ini pun kemudian disampaikan beberapa pihak seperti Puskesmas, Badan Perencanaan Pembangunan (Bapeda), Kantor Kepala Desa serta beberapa lembaga terkait disekitarnya.

“Kami berharap hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk pengelolaan dampak negatif polusi pabrik-pabrik tersebut. Pemerintah Kabupaten Magelang terutama Kecamatan Tempuran perlu mengadakan tinjauan kembali mengenai kelayakan wilayah industri tersebut,” tambah Rifqi Ubaidillah, anggota PKMP.

PKMP “Pengaruh Keberadaan Pabrik Terhadap Perkembangan Konservasi Lingkungan Masyarakat Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang (25 Pabrik dalam Radius 2 Km)” merupakan salah satu dari 12 PKM UNTIDAR yang lolos didanai Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) tahun 2017. (Bondan Prakoso-mg/DN)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply