PKMM 2016 : SISTEM PENGAIRAN TERPADU PECAHKAN KENDALA AIR BERSIH DI DUSUN SEDONO
Windiya Nur Alita, Ganesha Hendra Saputra, Angga Dwi Saputra, Himmatul Ulya dan Widyo Mangesti melalui Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) Pengelolaan Sistem Pengairan Terpadu di Dusun Sedono memberikan solusi sulitnya masyarakat dalam memperoleh pasokan air bersih selama ini.
Widyo Mangesti atau yang lebih akrab disapa Esti adalah mahasiswi UNTIDAR yang berasal dari Dusun Sedono. “Untuk mendapat air bersih warga harus mengambil bergantian ke mata air atau sungai terdekat. Jarak mata air ke Dusun Sedono sekitar 1 km,” tuturnya. Permasalahan ini merupakan ide awal Esti bersama 4 teman lainnya dalam menyusun proposal dan pada pertengahan tahun 2016 lalu PKM ini merupakan salah satu yang lolos didanai Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
“Saya yang berasal dari Dusun Sedono, jadi saya berfikir kenapa tidak saya berusaha dengan yang ada di sekitar saya. Beruntung proposal PKM lolos sehingga keinginan untuk membantu dusun saya tercapai,” jelas Esti.
Dusun Sedono terletak di ujung barat Desa Genting, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Lokasi dusun yang melingkar dengan kontur yang berbukit-bukit serta jauh dari mata air menjadi kelemahan Dusun Sedono yang menyebabkan sulitnya warga mendapatkan air bersih. Selama ini warga mengandalkan musim hujan dengan menampung airnya atau memilih membawa air dari sumber mata air sebagai sumber air bersih. Pemandian umum yang terletak dekat mata air menjadi satu-satunya sumber air yang mudah didapatkan. Hanya saja seluruh warga menggunakan, sehingga terkadang warga saling berebut dan tidak efektif. Jaraknya yang jauh juga membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak hanya untuk membawa air bersih ke rumah.
Windiya dan kawan-kawannya dengan bantuan warga sekitar membangun bak penampungan yang dijadikan sumber air utama serta dialirkan ke masing-masing rumah warga. “Dari info yang ada sebelumnya sekitar 10 rumah yang belum mendapat aliran air bersih dan sekarang sudah hampir seluruh warga yang mendapatkan aliran air bersih,” katanya.
Bak penampungan air dibangun beberapa buah. Pada penampungan air pertama diberi arang dan ijuk sebagai cara sederhana untuk menyaring kotoran. Sehingga air yang disalurkan ke rumah-rumah warga menjadi bersih dan bening.
“Kita membangun bak penampung air di sumber mata air, namanya Ngasinan lalu di bak tersebut diberi lubang untuk mengalirkan air menggunakan peralon lalu sampailah air itu ke rumah warga,” tambah Esti. Dalam hal perawatan, bak penampungan perlu dibersihkan secara rutin sehingga alirannya tetap lancar n kualitas air dapat selalu bersih.
Sebelum dan setelah program berlangsung, tim PKM melakukan rembug warga dan mendapatkan respon positif. “Saya harap program dari mahasiswa ini dapat berlanjut pada program lainnya seperti pertanian maupun peternakan,” ucap Triyono, Kepala Desa Dusun Sedono. (Resti-Rizka Mg/HDN)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!