PKM 2018 : PEMANFAATAN LIMBAH BAN KARET UNTUK CAMPURAN BAHAN ASPAL BETON
Peningkatan jumlah kendaraan 10% per tahun di Indonesia berbanding lurus dengan peningkatan limbah ban karet. Pengolahan atau pemanfaatan limbah ban karet yang belum maksimal membuatnya hanya terbengkalai dan mengganggu lingkungan sekitarnya.
Hal ini menginspirasi Heru Hariyadi, Yudhi Pratama dan Sigit, mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakulta Teknik, Universitas Tidar untuk menyusun sebuah Program Kreatifitas Mahasiswa penelitian (PKMP) Pengaruh Ukuran Serbuk Limbah Ban Karet pada Penambahan Campuran Aspal Beton untuk Perkerasan Jalan Raya.
“Penelitian ini dimulai dengan mencari limbah ban karet lalu memarutnya untuk mendapatkan serbuk. Setelah itu, menakar bahan yang akan digunakan untuk campuran aspal sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan untuk aspal AC/WC. Bahan-bahan tersebut berupa, Batu pecah dengan berbagai ukuran sesuai dengan gradasi yang ditentukan,” jelas Heru, ketua tim PKMP.
Proses selanjutnya yaitu memanaskan agregat dan aspal tersebut di laboratorium dengan menggunakan kompor hingga mencapai suhu 150˚C. Setelah aspal dan agregatnya mecapai suhu 150˚C kemudian aspal dan agregat tersebut dicampur lalu diberi serbuk ban karet dengan berat yang sudah ditentukan. Setelah tercampur rata, campuran tersebut dicetak.
Benda uji yang telah terceta selanjutnya didiamkan hingga dingin untuk dikeluarkan dari cetakan. Setelah dikeluarkan dari cetakan benda uji tersebut ditimbang dalam air, lalu direbus, setelah nya dilakukan uji Marshall.
“Uji Marshall bertujuan menentukan ketahanan (stabilitas) terhadap kelelehan plastisitas ( flow ) dari campuran aspal,” tambah Heru.
Berdasarkan uji Marshall yang telah dilakukan, campuran aspal dengan penambahan serbuk karet ukuran tertentu mampu membuat campuran tersebut memiliki kualitas dan stabilitas yang baik.
Penelitian tahap ini sebenarnya masih harus dilanjutkan ke penelitian tahap selanjutnya. Berdasarkan analisis sementara, penggunaan serbuk ban karetnya ukuran mesh#120 sedikit mengalami penurunan dari aspal biasa tanpa karet. Hasil penelitiaan ini sudah memenuhi persyaratan spesifikasi bina marga th 2010 min kekuatan 800 kg yaitu ukuran mesh #120 sebesar 1218.1. Penambahan serbuk karet dengan ukuran ini telah memenuhi syarat perencanaan campuran aspal sesuai dengan spesifikasi bina marga tahun 2010.
Dengan demikian serbuk ban karet bisa dijadikan bahan tambah untuk perkerasan jalan raya. Hal ini diharapkan mampu mengurangi banyaknya volume sampah ban karet di Indonesia dan meningkatkan kualitas perkerasan jalan raya di Indonesia. (Tim PKMP/DN)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!