PKM 2018 : PEMANFAATAN FERMENTASI TETES TEBU UNTUK OBAT NYAMUK
Imam Badrus Soleh (Agroteknologi), Ayu Septia Andriani (Agroteknologi) dan Siti Mulyani (Pendidikan IPA) merupakan mahasiswa Universitas Tidar yang melakukan sebuah penelitian tentang manfaat molase sebagai obat nyamuk alami.
Molase adalah limbah dari pengolahan gula tebu yang berwujud cairan kental bewarna cokelat. Molase atau biasa juga disebut tetes tebu dapat ditemukan di took-toko pertanian. Molase saat ini kebanyakan hanya dimanfaatkan sebagai campuran pupuk cair.
“Fermentasi molase dan ragi roti terbukti dapat digunakan sebagai penarik (antraktan) nyamuk. Hasil fermentasi ini kemudian dimasukkan ke sebuah alat perangkap sederhana dari botol plastic dan ditempatkan di pojok-pojok ruangan,” jelas Imam Badrus Soleh.
Ketua Tim Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM-PE) Uji Efektivitas Fermentasi Molase sebagai Antraktan Nyamuk dengan Metode Eksplorasi menjelaskan bahwa produk ini tidak hanya mengusir nyamuk seperti produk yang sudah ada di pasaran tetapi memerangkap dan akhirnya nyamuk mati di dalam perangkap tersebut.
“Produk obat nyamuk dipasaran hanya mengusir nyamuk dan akhirnya pindah ke tempat lain berbeda dengan fermentasi molase ini, memerangkap dan akhirnya nyamuk mati didalamnya,” tambah Imam.
Uji coba fermentasi molase dilaksanakan selama 14 hari pada pertengahan Mei 2018 di salah satu rumah mahasiswa UNTIDAR, Tri Sulistyo. Dalam 1 ruangan ditempat 3-4 botol berisi cairan fermentasi molase. Setelah selesai masa uji coba maka ditemukan hasil 1 botol fermentasi molase berhasil memerangkap rat-rata 17-20 nyamuk.
“Fermentasi molase ini jelas lebih aman dari produk pasaran yang banyak menggunakan bahan kimia hanya saja kami masih perlu melakukan penelitian lanjutan untuk menyempurnakan formulasi dan perangkapnya,” tuturnya.
Bau gas CO2 hasil fermentasi masih tercium tajam serta perangkap nyamuk yang masih menggunakan botol bekas dirasa masih kurang menarik dan rawan tumpah. “Uji coba keamanan gas CO2 hasil fermentasi molase ini juga perlu penelitian lanjutan, misal apakah kedepannya aman digunakan untuk ruangan yang terdapat bayi atau anak-anak ,”pungkas Imam. (Tim PKM-PE/DN)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!