PESERTA LIVE IN UNTIDAR 2016 ASAH BAKAT SENI DAN KREATIFITAS PENGHUNI PANTI
MAGELANG – Mahasiswa peserta program Live In mempresentasikan beragam kegiatan yang mereka jalani di masing-masing lokasi penugasan, Sabtu (03/09) dalam acara Expose Live In UNTIDAR 2016. Selain tinggal bersama dan mengikuti kegiatan keseharian penghuni panti, peserta Live In juga mengajarkan beberapa kesenian serta pelatihan kreatifitas.
“Kami mengajarkan tari kupu-kupu dan kuda lumping. Walau tidak semua bisa mengikuti dengan baik namun dengan mereka ikut bergerak sebisanya sudah membuat kami senang,” kata Reza Hendrawan, salah satu peserta Live In di Panti Asuhan SLBC Rindang Kasih, Secang.
Bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan RI di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) Kartini, para peserta Live In UNTIDAR melatih anak-anak berlenggak-lenggok dan meningkatkan kepercayaan dirinya sebagai persiapan lomba fashion show. “Anak-anak juga kami ajari tari pinguin. Selain sebagai hiburan juga melatih gerak dan motorik mereka,” jelas Destiana Rizqi Fauzia.
Berbeda dengan dua lokasi lainnya, peserta Live In di Panti Wreda Pelkrim mengajak oma-oma yang tinggal di panti untuk bermain congklak. Walaupun sudah berumur namun, strategi oma-oma dalam permainan congklak masih sulit untuk dikalahkan. Bahkan belum ada satu pun mahasiswa Live In UNIDAR yang berhasil mengalahkannya. Selain itu mereka juga diajari untuk membuat pigura dari stik es krim.
Tahun kedua program Live In UNTIDAR ini diikuti 17 orang peserta dilaksanakan pada 2 – 29 Agustus 2016 di tiga lokasi yang berbeda yaitu Panti Asuhan SLBC Rindang Kasih Secang, Panti Wreda Pelkrim Magelang dan BBRSBG Kartini Temanggung. Program ini dilaksanakan pada masa liburan mahasiswa jadi tindak mengganggu masa perkuliahan.
Program Pendidikan Karakter dibawah naungan Bidang Kemahasiswaan UNTIDAR ini bertujuan meningkatkan empati serta meningkatkan kecerdasan emosional mahasiswa. “Tinggal bersama dan masuk dalam kehidupan keseharian di dalam sebuah panti itu tidak mudah. Ada suka dukanya namun saya percaya setelah program ini mereka akan mempunyai rasa empati yang lebih dibanding teman-teman lainnya,” tutur Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Bambang Kuncoro, M.Si. (DN)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!