PERPUSTAKAAN UNTIDAR PERSIAPKAN DIRI JADI PERPUSTAKAAN DIGITAL

Perpustakaan Universitas Tidar mengadakan Workshop dan Seminar dengan tema Sistem Penelusuran Informasi Perpustakaan dan Akses e-journal serta e-book, Rabu (11/10). Kegiatan yang berlangsung di Auditorium UNTIDAR kali ini digelar untuk memantapkan penggunaan e-book serta e-journal bagi mahasiwa dan dosen.

Penggunaan kedua sistem terus mengalami kenaikan dari awal peluncurannya. Capaian peningkatannya terhitung per bulan Januari 2016 sampai April 2017 yaitu pengakses e-book IG Publishing pada tahun 2016 sebanyak 53 orang meningkat menjadi 93 orang per hari di tahun 2017. Untuk e-journal Proquest diakses oleh 250 pengakses ditahun 2016  dengan diunduh sebanyak 35 kali per harinya, naik 2 kali lipat menjadi 541 pengakses tiap harinya dan diunduh sebanyak 126 kali per harinya.Peningkatan akses e-journal dan e-book ini menjadi indikator bahwa perpustakaan UNTIDAR hendaknya mulai berbenah dan mempersiapkan diri bertransformasi menjadi perpustakaan digital.

Hendro Wicaksono, SS., M.Hum selaku pembicara memberikan dorongan kepada sivitas akademika agar turut aktif memanfaatkan perpustakaan semaksimal mungkin. Memasuki era digital, perpustakaan digital juga mendukung kemajuan universitas itu sendiri. “Perpustakaan digital maksudnya menerapkan teknologi semaksimal mungkin dalam pelayanan perpustakaan,” jelasnya.

Ia menjelaskan untuk menuju perpustakaan digital bukan hanya didasarkan kemudahan dengan sumber digital yang dibutuhkan oleh pengguna, tetapi juga tempat yang nyaman dan buku yang dibutuhkan dapat dijangkau sehingga dapat mengajak lebih banyak pengunjung untuk memilih perpustakaan sebagai sumber informasi. Pustakawan juga berperan penting dalam peningaktan mutu perpustakaan, karena pustawakan dapat menjadi pemandu bagi pengguna perpustakaan.

“Pustakawan harusnya dapat menyediakan literatur, memandu pengguna sampai mendistribusikannya kepada pengguna bagaimana menggunakan perpustakaan secara langsung maupun secara online,” katanya.

Menurutnya perlu untuk membangun repositori institusi yang nantinya dapat digunakan untuk akreditasi. “Repositori Institusi merupakan tempat penyimpanan dan penyebarluasan  informasi atau materi yang diterbitkan oleh institusi induknya,” tambahnya.

Selain menjadi pembicara, kali ini beliau juga membantu untuk mensinkronkan data perpustakaan dengan server universitas. Sinkronisasi ini memudahkan mahasiswa dalam mengakses E-book dan E-journal yang selama ini mengalami kendala dalam kecepatan akses. (HDN/DN)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply