‘PAKUNING ILMU TANAH JAWI’ JAWARA SAYEMBARA DESAIN ARSITEKTUR REKTORAT UNTIDAR
Panitia Sayembara Desain Arsitektur Gedung Rektorat (Sidotopo) Universitas Tidar menetapkan desain dengan judul ‘Pakuning Ilmu Tanah Jawi’ karya Tim Rahadhian Prajudi Herwindo sebagai juara 1 pada Jumat (19/01) lewat laman www.untidar.ac.id. Mengusung konsep yang terinspirasi dari Gunung Tidar, Candi Borobudur dan Joglo (rumah tradisional jawa), desain gedung 10 lantai ini nantinya akan dibangun di Desa Kedungsari, Sidotopo, Magelang Utara, Kota Magelang pada tahun 2020 mendatang.
“Desain arsitektur ini diharapkan dapat menggambarkan UNTIDAR sebagai pakuning ilmu (landmark atau penanda keilmuan) selakyaknya Gunung Tidar sebagai ‘paku’ atau titik tengah Pulau Jawa,” jelas Rahardian.
Dosen arsitektur Universitas Katolik Parahyangan, Bandung ini memaparkan desain rektorat dirancang sebagai refleksi dari Gunung Tidar sebagai simbol UNTIDAR (Kota Magelang) dan titik tengah pulau jawa, seperti halnya tonggak menara yang menjulang laksana pakuning tanah jawa. Bangunan disusun seperti 4 kolom dengan atap yg terinspirasi dari Joglo, rumah tradisional Jawa. Siluet denah dan bangunan tampak mencerminkan siluet candi.
Kaki bangunan dirancang berundak seperti halnya gunung tidar dan puncaknya berupa tower yang disusun seperti 4 pilar menyerupai soko guru dalam bangunan Joglo. Konsep bangunan rektorat merujuk pada komposisi Mandala yaitu tatanan ruang dan massa yang ditemukan pada desain Candi Borobudur.
Bersama 4 anggota timnya yaitu Lucki Prasetyo, Dennis Cahya Indra, Achmad Zabel Fachreza dan Rionaldi Gunari, Rahadhian optimis desainnya mampu menjadi icon baru Kota Magelang. “Direncanakan dibangun di kawasan gerbang kota, rektorat ‘Pakuning Ilmu Tanah Jawi’ berpotensi menjadi salah satu icon atau landmark Kota Magelang,” tambahnya.
Sebelumnya, Rahadhian beserta timnya yang merupakan lulusan dan mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan Bandung ini juga pernah memenangkan Sayembara Nasional Penataan Kawasan Jembatan Kapuas Tayan pada Tahun 2017 lalu.
Penilaian juri berdasarkan 2 unsur yaitu teknis (60%) dan non teknis (40%). Penilaian teknis terdiri dari konsep dapat diterapkan (constructability), layak secara teknis (technical feasibility) dan berwawasan lingkungan (green design). Sedangkan penilaian non teknis adalah memenuhi muatan/kearifan lokal (local wisdom).
Ir. Agung Dwiyanto, MSA salah satu juri Sayembara menuturkan bahwa desain arsitektur pemenang memenuhi tuntutan yang diminta pada Term of Reference (TOR) yang diberikan pada saat pendaftaran dan konsep rancangan yang dikembangkan berakar pada muatan lokal dan dipadukan dengan menyertakan perkembangan teknologi dan bahan bangunan.
“Desain arsitektur ini dalam skala kota dan kawasan dipandang mampu menjadi icon. Dalam skala lingkungan sangat memperhatikan kondisi topografi dan memecahkannya secara efektif. Dalam skala bangunan, masa bangunan mengadopsi bentuk arsitektur lokal, rancangan denah kompak dan penyelesaian facade memenuhi pertimbangan bangunan hijau (green building) yang menekankan pada efisiensi energi dalam penghawaan dan penerangan,” jelas Dosen Arsitektur Universitas Diponegoro ini.
‘Pakuning Ilmu Tanah Jawi’ dipandang memiliki kepantasan sebagai desain bangunan rektorat UNTIDAR serta kemudahan penerapan desain pada pelaksanaan pembangunannya juga menjadi nilai tambah tersendiri di mata juri. “Tidak ada disain yang sempurna, kesempurnaan hanya milik Alloh Yang Esa. Penyempurnaan masih sangat diperlukan dalam melanjutkan sebagai dokumen DED (Detail Enginering Design),” ujarnya.
Sayembara Desain Arsitektur Gedung Rektorat (Sidotopo) UNTIDAR ini terwujud berkat kerjasama dengan beberapa pihak yaitu Ikatan Konsultan Nasional Indonesia (INKINDO), Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Tengah, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Kejaksaan Negeri Kota Magelang.
Juri Sayembara terdiri dari kalangan akademisi dan praktisi yang telah berpengalaman di bidang arsitektur, mereka adalah Sugiarto, S.T., M.T., IAI (Ketua IAI Jawa Tengah); Ir. Agung Dwiyanto, MSA (Universitas Diponegoro); Dr. Eng. Ir. Ahmad Sarwadi, M. Eng. (Universitas Gadjah Mada); Ir. RM Bambang Setyohadi K, M.T., IAI (Universitas Negeri Semarang); dan M. Syafrudin Kurniawan, S.T., M.T. (Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Magelang).
Selain juri, pelaksanaan Sayembara Desain Arsitektur Rektorat UNTIDAR juga melibatkan tim pengarah yang terdiri dari Ir. Nugroho Puji Rahardjo, M.T. (INKINDO), Dr. Wahyono, M.M. (UNNES) dan Chrisatya Yonas Nusantrawan B, S.T. (DPU Kota Magelang).
“Seremonial penyerahan sertifikat dan hadiah Sayembara akan dilaksanakan pada acara Dies Natalis ke-4 UNTIDAR. Masing-masing juara akan mendapatkan sertifikat dan uang pembinaan. Juara 1 mendapatkan uang pembinaan Rp 150 juta, juara 2 sejumlah Rp 40 juta, juara 3 sejumlah Rp 30 juta sedangkan Harapan 1 dan 2 masing-masing mendapatkan uang pembinaan sejumlah Rp 20 juta dan Rp 10 juta,” ujar Ketua Panitia/Pokja (Kelompok Kerja) Sayembara, Danar Sandi Kusuma, S.Pd.
Berikut daftar juara Sayembara Desain Rektorat UNTIDAR :
- Juara 1 : Pakuning Ilmu Tanah Jawi karya Rahadhian P Herwindho
- Juara 2 : Bhumi Adiwiyata karya Resza Riskiyanto
- Juara 3 : Milestone of Future City’s Pride karya MA Wiwik Purwati
- Harapan 1 : Pancering Dharma karya Mario Andreti, S.T., IAI
- Harapan 2 : Reintrepretasi Kisah ‘Lembah’ dan ‘Paku’ Bumi Tidar karya Laode Muhammad Soebahardi Rahim
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!