MAHASISWA JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN UNTIDAR BERBAGI CERITA MENGIKUTI PROGRAM KAMPUS MENGAJAR
Puji Aisyah Zahroti, mahasiswa aktif Universitas Tidar Jurusan Ekonomi Pembangunan, saat ini mengikuti salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yaitu Kampus Mengajar.
Aisyah bertugas di SDN Krogowanan, Sawangan. “Diantara 5 mahasiswa yang mengajar, saya merupakan satu-satunya mahasiswa bukan dari jurusan pendidikan. Namun hal tersebut tidak membuat saya mundur, sebaliknya saya mendapatkan keuntungan dapat menyerap ilmu mengenai pendidikan dan cara mengajar,” tuturnya. “Jika biasanya dalam perkuliahan saya dituntut untuk selalu berpikir kritis, dan aktif berdiskusi dalam merespon isu-isu terbaru dalam perekonomian, dalam program ini saya berperan sebagai seorang guru (pengajar) yang mempunyai kewajiban untuk membuat orang lain paham atas materi yang saya sampaikan, dalam hal ini siswa SD. Ternyata hal tersebut tidaklah mudah karena, siswa SD saat ini sedang berada dalam tahap adaptasi dari kenyamanan belajar di rumah yang intensif didampingi orang tua lalu berpindah ke sekolah. Mereka sangat antusias untuk selalu bermain bersama teman-temannya dan cepat merasa bosan. Pada saat inilah saya dan rekan rekan saya dituntut untuk selalu kreatif dalam penyampaian materi dan menciptakan atmosfer belajar yang menyenangkan agar tidak bosan. Tantangan terbesar kami dalam proses pembelajaran adalah mengubah siswa yang semula selalu berkata saya tidak bisa, menjadi saya ingin mencoba,” urainya.
Program MBKM, termasuk kampus mengajar menawarkan konversi mata kuliah sebanyak 20 sks, namun Aisyah tidak mengambilnya karena program Kampus Mengajar tidak linear dengan mata kuliah yang diambil. Kebetulan jadwal kuliah dilaksanakan pada siang dan sore hari, sehingga Aisyah dapat menjalankan program mengajar di pagi hari, sementara siang atau sore dapat mengikuti perkuliahan.
“4 minggu berlalu sejak penugasan mungkin masih singkat, namun sudah banyak hal-hal baru yang saya dapatkan dari teman-teman dari perguruan tinggi yang berbeda, bapak/ibu guru, maupun siswa. Saya yakin masih banyak keseruan yang akan temukan kedepan melalui program kerja yang telah dirancang, dalam waktu dekat saya akan melaksanakan home visit atau berkunjung ke rumah siswa untuk belajar bersama mengingat sekarang pelaksanaan pembelajaran di sekolah masih terbatas,” katanya.
Kampus Mengajar merupakan program Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Melalui program ini, mahasiswa bisa membaktikan ilmu, keterampilan, serta menginspirasi para murid sekolah dasar dan menengah untuk memperluas cita-cita dan wawasan mereka. Melalui Kampus Mengajar, mahasiswa bisa turut berkontribusi sebagai agen perubahan untuk tantangan pendidikan Indonesia, memiliki pengalaman mendampingi guru di sekolah mitra, mengajar dan belajar mengembangkan konten, strategi dan media pembelajaran kreatif dan inovatif, menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran literasi, numerasi serta adaptasi teknologi selama di SD dan SMP selama 1 semester, mengasah keterampilan sosial: empati, komunikasi, kepemimpinan, kreativitas, pemecahan masalah, inovasi dan kreativitas, serta melatih keterampilan yang akan berguna di masa depan, baik dalam kehidupan personal dan profesional.
Penulis : Humas
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!