MAHASISWA AGROTEKNOLOGI UNTIDAR LOLOSKAN DURIAN PETRUK MULTIKAKI KE PIMNAS 2015
Muhammad Iqbal Febriavaldy, Sinta Putri Karunia dan Chusnul Amaliah, Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Untidar berhasil meloloskan proposal berjudul "Budidaya Bibit Durian Petruk Tanaman Asli Indonesia Dengan Multi Kaki (Satu Tanaman Empat Batang Bawah ) ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2015.
Bibit durian hasil teknik multi kaki inimerupakan inovasi di bidang budidaya tanaman dimana satu bibit durian memiliki empat kaki. Produk ini banyak dicari oleh petani atau masyarakat yang ingin menanamnya.Hingga saat ini di daerah magelang dan sekitarnya masih jarang produsen bibit yang mengembangkan teknik multi kaki, sehingga kebutuhan bibit durian petruk multikaki belum dapat terpenuhi.
"Tanaman durian hasil teknik multi kaki memiliki beberapa kelebihan yaitu perakaran lebih kuat, pertumbuhan pohon lebih cepat, hasil produk meningkat, mengurangi resiko kematian tanaman karena busuk aka dan berbuah lebih cepat", jelas Iqbal Ketua Tim Pelaksana Kegiatan. "Bibit tanaman hasil multi kaki memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena harga tanaman dengan ukuran 40 cm dengan kaki berjumlah 4 yaitu Rp.35.000,- perbatangnnya" tambah Iqbal.
Usaha “Budidaya Bibit Durian Petruk Tanaman Asli Indonesia Dengan Multi Kaki (Satu Tanaman Empat Batang Bawah)” dilaksanakan di Desa Sumberan, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Tempat tersebut dipilih karena merupakan sentra bibit tanaman yang sangat strategis karena terletak di jalan raya Magelang-Purworejo. Hampir setiap minggu sentra produksi bibit ini banyak didatangi penyalur dan penggemar bibit untuk membeli dan memesan bibit. Konsumen yang dituju dalam pelaksanaan usaha ini adalah Gapoktan, penyalur dan penggemar bibit durian yang berada di Magelang, Purworejo dan sekitarnya.
Kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) adalah muara dari kegiatan PKM. Mahasiswa yang mengikuti PIMNAS adalah mahasiswa pilihan yang diambil dari peserta PKM yang lolos pendanaan kemudian dipilih tim terbaik yang berhak tampil di PIMNAS. Seleksi untuk bisa ikut PIMNAS sangat ketat sekali. Mahasiswa harus berlomba-lomba menampilkan presentasi terbaiknya ketika monitoring evaluasi (MONEV) di depan para juri agar bisa lolos jadi peserta PIMNAS.
Dekan Faperta Ir Gembong Haryono, M.P mengatakan bangga karena mahasiswa Faperta bisa turut andil di ajang berskala nasional. "Dari sekian ribu proposal yang didanai hanya diambil ratusan proposal yang bisa ikut ke PIMNAS". "Jadi lolosnya mahasiswa Faperta merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Semoga bisa membawa harum nama Untidar di kancah nasional" tambah Gembong.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!