LPPM-PMP UNTIDAR LAKSANAKAN FGD PENYUSUNAN POTENSI WILAYAH DAN KEARIFAN LOKAL SENTRA SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS DESA

Pengabdian kepada masyarakat sejatinya harus terintegrasi dengan penelitian yang dilakukan oleh dosen, sehingga pengabdian menjadi hilirisasi dari proses penelitian. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPM-PMP) UNTIDAR, kuantitas kegiatan pengabdian kepada masyarakat sejauh ini belum merata dan belum sesuai dengan potensi desa. Perlu dilakukan perbaikan manajemen pelaksanaan kegiatan. Untuk itulah LPPM-PMP menginisiasi pendirian Sentra Sustainable Development Goals (SDG’s) yang bertugas mendata kembali potensi desa di wilayah Kota Magelang, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Temanggung.

Sebagai langkah awal LPPM-PMP mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD), Rabu (21/4). Kegiatan bertempat di Gedung Kuliah Umum H.R. Suparsono UNTIDAR dengan menghadirkan pembicara Taufik Kurrohman, S.E., MSA., Ak., CA., QIA., CFrA., AAPB., CSRS., CSRA., CGAE., Ph.D. (Wakil Ketua ADAI Jatim, Internal Auditor, Dosen FEB Universitas Jember, Tim SDG’s Centre Universitas Jember) dan Labbaika Nugroho, S.STP., M.M.  (Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Dispermades Kabupaten Magelang), serta dihadiri seluruh tim pelaksana Sentra Sustainable Development Goals UNTIDAR dan perwakilan Kepala Desa dan Lurah di wilayah Kota Magelang, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Temanggung.

“UNTIDAR sebagai sebuah perguruan tinggi tugas utamanya menyelenggarakan pendidikan, mendidik generasi muda memasuki usia dewasa. Cara pembelajarannya tentunya berbeda dengan saat di SMP maupun SMA. “Selain klasikal kuliah juga harus melakukan  penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Demikian juga dengan para dosen, selain mengajar juga harus mengembangkan ilmu pengetahuan dan membantu masyarakat sekitar dalam menyelesaikan problem yang dihadapi,” ujar Rektor UNTIDAR, Prof. Dr. Ir. Mukh. Arifin, M.Si. dalam sambutannya. “Melalui FGD ini semoga bisa menemukan potensi juga permasalahan yang dihadapi oleh desa, untuk kemudian didiskusikan, disimpulkan, dan direncanakan apa yang akan dilakukan. Yang jauh lebih penting di akhir diskusi ada rencana tindak lanjut program kegiatan yang akan dijalankan,” imbuhnya.

Taufik Kurrohman, S.E., MSA., Ak., CA., QIA., CFrA., AAPB., CSRS., CSRA., CGAE., Ph.D. sebagai salah satu anggota Tim SDG’s Centre Universitas Jember, yang sudah sangat berpengalaman mengembangkan potensi desa menyampaikan, bahwa upaya yang dilakukan harus massif dan kolektif. Selain itu harus ada sinergi dari desa, pemerintah daerah, akademisi dan sektor swasta. “Kita bisa belajar dari Banyuwangi. Sebelum tahun 2010 orang tidak mengenal Banyuwangi. Setelah dibantu dikembangkan potensinya, sekarang Banyuwangi leading di sektor pariwisata. Kemudian memiliki infrastruktur yang komplit, perekonomian meningkat, tata kelola pemerintahannya juga berkembang baik. Ada  multiplier effect,” urainya.  

Peserta FGD banyak mendapatkan masukan dari Labbaika Nugroho, S.STP., M.M. selaku Kepala Dispermades yang secara langsung terlibat dalam berbagai kegiatan pemberdayaan desa. FGD juga memberikan kesempatan kepada para kepala desa dan lurah yang hadir untuk menyampaikan potensi dan juga permasalahan yang dihadapi oleh desa/kelurahan untuk ditindaklanjuti. Kepala LPPM-PMP, Dr. Dra. Eny Boedi Orbawati, M.Si. menyampaikan Sentra Sustainable Development Goals Desa akan melakukan upaya terpadu untuk bisa mewujudkan desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, ekonomi desa tumbuh merata, desa peduli kesehatan, desa peduli lingkungan, desa peduli pendidikan, desa ramah perempuan, desa berjejaring, desa tanggap budaya untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, serta SDG’s desa role model pembangunan berkelanjutan dengan menitikberatkan unsur kearifan lokal dan religiusitas sebagai poin utama.

Penulis : Humas

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply