KUMICO (KURSI MINI ECOBRICK) KARYA MAHASISWA UNTIDAR, SOLUSI MEMINIMALISIR PERMASALAHAN SAMPAH ANORGANIK
Berangkat dari kepedulian untuk meminimalisir permasalahan sampah, Andini Kharisma Devi (S1 Pendidikan Matematika) bersama 3 orang anggota tim yaitu :Meylani Agustin (S1 Pendidikan Matematika), Viena Trisnanti Atmaja (S1 Pendidikan Matematika), dan Jayanti Tri Ananda (S1 Pendidikan Matematika), memiliki ide untuk memanfaatkan sampah plastik menjadi produk atau kerajinan yang bermanfaat dan memiliki nilai guna. “Produk yang kami gagas bernama Kumico (Kursi Mini Ecobrick). Produk kami ini memanfaatkan sampah plastik menjadi kursi,” ungkap Andini.
Andini menjelaskan bahwa Ecobrick adalah metode yang digunakan untuk meminimalisir sampah plastik dengan media botol plastik yang diisi penuh dengan sampah anorganik (misalnya sampah plastik bekas makanan ringan, bungkus detergen, dll). Botol plastik diisi sampai penuh, sehingga botol tersebut menjadi keras dan padat. “Jadi Kumico (Kursi Mini Ecobrick) adalah produk yang memanfaatkan sampah plastik untuk dibentuk menjadi kursi yang modern dan elegan. Desain kursi bisa sesuai dengan selera atau keinginan pelanggan. Adapun jenis kursi Kumico yang dihasilkan terdiri dari sofa, kursi belajar dan kursi makan,” tambahnya.
Keunikan dari Kumico adalah desain kursi yang bisa disesuaikan dengan selera pelanggan. Tidak hanya bentuk bulat saja, tetapi juga bisa berbentuk love, persegi, persegi panjang atau bentuk lainnya. “Keunggulan dari produk kami adalah penggunaan sistem order design by custom, yang memudahkan pemesanan yang disesuaikan dengan design yang diminati oleh pembeli. Bisa juga order menggunakan foto dari pelanggan. Produk yang kami buat ini pun bisa cepat jadi sesuai dengan keinginan, dan pembeli bisa request warna apa yang diinginkan. Jenis kursi yang kami jual ada ukuran kecil, sedang, besar, dan sangat besar. Bahan yang digunakan bahan rayon, dan kulit. Untuk pengiriman, kami menyediakan jasa COD untuk wilayah Magelang, sementara untuk daerah luar Magelang bisa menggunakan ekspedisi,” urai Andini.
Lebih lanjut Andini menjelaskan, untuk strategi pemasaran memakai strategi marketing mix, yaitu menerapkan teknik word of mouth, menggunakan media sosial Instagram, dan akun Shopee. “Kami optimis usaha ini dapat berkembang dan bisa mencapai keberhasilan. Insyaallah usaha akan maju terus dan berkembang karena dikerjakan oleh SDM yang kompeten. Selain itu produk yang kami jual juga sangat unik dari segi bentuk, hiasan, warna dan motifnya. Karena kami lolos Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Direktorat Belmawa Ditjen Diktiristek, kami memiliki dukungan dana untuk mengembangkan usaha. Kami yakin pasar akan menerima dengan baik produk kami,” pungkas Andini.
Penulis : Humas
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!