Kuliah Umum Teknologi Pangan dan Gizi Ajak Mahasiswa Kembangkan Pangan Fungsional
Fakultas Pertanian Universitas Tidar sukses menggelar Kuliah Umum “Pangan Fungsional Berbasis Agrokompleks Lokal” bagi mahasiswa program studi Teknologi Pangan dan Gizi di Gedung Kuliah Umum dr. H. R. Suparsono, Kamis (6/9). Kuliah umum ini menghadirkan Dosen Universitas Andalas sekaligus Executive Chairman Asia Pacific Network for Sustainable Agriculture Food and Energy (SAFE Network), Prof. Dr. Ir. Novizar Nazir, M.Si.
Prof. Dr. Ir. Novizar Nazir, M.Si. menjelaskan pentingnya pengembangan pangan fungsional, yakni makanan yang memberikan manfaat kesehatan di samping fungsi gizi dasarnya. Oleh karena itu, riset pengembangan pangan fungsional berlandaskan pada sumber daya lokal sangat krusial untuk meningkatkan kualitas pangan bagi masyarakat Indonesia.
Dalam konteks meningkatnya penyakit degenerative, kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat semakin meningkat. Untuk itu, pangan fungsional perlu dikembangkan inovasinya secara lebih lanjut. Produk-produk seperti kombucha, beras analog, dan sejenisnya dapat menjadi inspirasi luasnya inovasi riset yang dapat dikembangkan.
Prof. Dr. Ir. Novizar menyatakan bahwa perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting sebagai pusat inovasi dalam mengembangkan produk pangan fungsional baru dan meningkatkan kualitas produk yang sudah ada.
“Perguruan tinggi memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian ilmiah yang mendalam tentang sumber daya alam lokal, potensi pangan fungsional, dan metode pengolahan yang inovatif. Selain itu, yang paling penting adalah pengembangan produk. Ini terkait bagaimana mahasiswa berinovasi yang baik secara komersial dengan memanfaatkan potensi lokal. Tentu nilai komersialnya perlu lebih baik dibandingkan produk yang ada sekarang,” katanya.
Tak hanya sebagai pusat inovasi, perguruan tinggi juga memiliki peran sebagai lembaga pendidikan, tempat pelatihan, pusat pengembangan produk, mitra komunitas lokal, penyebar pengetahuan, penegak keberlanjutan lingkungan, serta pengembangan kebijakan. Oleh karena itu, harapan besar diletakkan pada mahasiswa agar belajar sungguh-sungguh selama masa studinya.
“Saya melihat bahwa anak-anak di Teknologi Pangan UNTIDAR ini sangat antusias, responsif, dan semangat. Dan itu adalah modal bagi mereka. Kemudian yang penting dalam mahasiswa adalah menggali inovasi. Jadi inovasi itu penting, tapi tetap harus dibekali ilmu,” tutupnya.
Kuliah umum ini juga menjadi momen penting dalam peluncuran program studi Teknologi Pangan sebagai salah satu program studi baru yang ditawarkan oleh UNTIDAR. Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Pertanian UNTIDAR Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P.
“Tahun ini kita menambah tiga program studi baru, yakni Agribisnis, Teknologi Pangan, dan Gizi. Tiga prodi baru tersebut mendapat sambutan yang baik dari masyarakat melihat banyaknya alumni SMA yang mendaftar di prodi-prodi baru,” tuturnya.
Penulis : Isaka
Editor : Humas UNTIDAR