Kemendikbudristek Dorong Pemerintah Daerah Sinergikan Transformasi Pendidikan Bagi Guru
Batam, Kemendikbudristek – Program prioritas Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagian besar terkait hal guru dan tenaga kependidikan sehingga mereka merupakan unsur terpenting dalam dunia pendidikan. Program prioritas tersebut misalnya, program guru penggerak, program sekolah penggerak, program organisasi penggerak, dan lainnya. Transformasi pendidikan bagi para guru itu akan berjalan dengan baik jika ada sinergi dan kolaborasi yang baik oleh seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan, termasuk pemerintah daerah.
Visi utama Kemendikbudristek bagi guru dan tenaga kependidikan yakni menjadikan profesi guru menjadi lebih bermartabat, terhormat, dan membanggakan. Selain itu juga menjadikan guru sebagai pemimpin pembelajaran dan sebagai agen transformasi pendidikan. Dan terakhir sebagai upaya menghidupkan gotong royong dalam menciptakan ekosistem belajar guru dan tenaga kependidikan yang berdaya dan saling menguatkan.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek, Nunuk Suryani mencontohkan, Kemendikbudristek melalui program guru penggerak telah mendidik para guru untuk disiapkan menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah yang kemudian merekalah yang akan memimpin satuan-satuan pendidikan di setiap daerahnya. Peran pemerintah daerah adalah mengangkat dan menempatkan guru-guru penggerak di sekolah-sekolah yang ada di daerah tersebut.
“Mohon kiranya (kepala daerah) terus mendukung kebijakan Kemendikbudristek seperti guru penggerak, kurikulum merdeka, sekolah penggerak. Terkait guru penggerak, kami sudah kirim surat edaran kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan provinsi, para wali kota dan bupati juga, karena sudah terbit surat edaran bersama antara Mendagri, Mendikbudristek, dan Kepala BKN terkait pengangkatan kepala sekolah tersebut,” katanya pada acara Temu Wicara Dirjen GTK di Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (16/2).
Senada hal itu, Walikota Batam, Muhammad Rudi menyampaikan, bahwa Kota Batam tidak hanya ingin menjadi kota baru dan kota moderen saja tetapi juga ingin menjadi kota pendidikan sehingga seluruh sektor-sektor untuk mewujudkan hal itu harus dioptimalkan. Pendidikan, kata dia, menjadi hal nomor satu dalam pembangunan yang berkelanjutan. Jika tidak disiapkan sekarang, lanjutnya, maka pembangunan itu akan gagal dalam 20 sampai 30 tahun ke depan karena tidak diisi oleh sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola pembangunan tersebut.
“Kita akan dukung dan bantu (kebijakan Kemendikbudristek) sepenuhnya, bahkan insentif mereka (guru di Kota Batam) saat ini 1 juta, mungkin suatu waktu bisa 2-3 juta tambahan daripada pendapatan mereka hari ini,” tegas Muhammad Rudi.
Di kesempatan yang berbeda, Bupati Natuna, Wan Siswandi menyampaikan, pemerintah Kabupaten Natuna mendukung sepenuhnya kebijakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek. “Banyak yang dilakukan pemerintah Kabupaten Natuna untuk menindaklanjuti program Guru Penggerak sesuai dengan kewenangan kami pemerintah daerah,” ujarnya.*** (Penulis: Agi Bahari/Editor: Tim Ditjen GTK)