FKIP UNTIDAR TAMPUNG SARAN KRITIK MAHASISWA UNTUK SISTEM PEMBELAJARAN YANG LEBIH BAIK
MAGELANG – Terlaksananya proses perkuliahan yang baik memerlukan kerjasama dosen dan mahasiswa. Demi meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar mengadakan acara “2 Jam Bersama Prodi”pada Kamis (09/06/2016) di auditorium.
Acara ini merupakan acara tahunan yang sudah dilakukan semenjak 12 tahun yang lalu. Selain sebagai ajang evaluasi proses belajar mengajar dosen oleh mahasiswa, dalam acara ini mahasiswa diberikan kesempatan seluas-luasnya menyampaikan kritik maupun saran selama masa perkuliahan setahun kebelakang. “Semua permasalahan dalam kuliah disampaikan langsung kepada dosen dan segera dicarikan solusinya,” kata Drs. Hari Wahyono, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKIP.
Mengangkat tema “Bersuara untuk Maju Bersama Prodi” acara yang dihadiri seluruh mahasiswa dan dosen FKIP ini dibagi dalam 2 sesi. Sesi pagi untuk Prodi Pendidikan Bahasa Inggris dan Sesi siang untuk Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
“Alangkah baiknya jika ada semester pendek. Selain untuk memperbaiki nilai mata kuliah juga memberikan kesempatan mahasiswa untuk lulus lebih awal,” tutur Aulia, mahasiswi PBSI semester 4. Beberapa mahasiswa lain menyampaikan keluhan mengenai sarana prasarana kuliah, format penulisan ilmiah yang baku, kontrak kuliah serta permasalahan klasik mahasiswa semester akhir yaitu skripisi.
“Pembimbing tidak akan mempersulit atau mempermudah mahasiswa semua berjalan sesuai dengan apa adanya,” tambah Hari saat menanggapi pertanyaan mahasiswa mengenai skripsi yang terkesan dipersulit.
Rangga Asmara, S.Pd., M.Pd. selaku Plt. Ketua Prodi PBSI menyampaikan bahwa pada tahun ajaran nanti akan mulai diberlakukan Kurikulum 2016 sebagai penyempurnaan kurikulum yang lalu. Mulai tahun ajaran 2016/2017 nanti akan diberlakukan Praktek Kerja Lapangan atau magang. Tujuannya agar mahasiswa FKIP tidak hanya berorientasi menjadi seorang guru saja namun bisa merambah profesi lain seperti jurnalis, editor maupun profesi lainnya.
Dalam acara ini mahasiswa berkesempatan mengisi kuisioner evaluasi pelaksanaan belajar mengajar. Kuisioner evaluasi ini berdasarkan 4 kompetensi yaitu pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial. Pedagofik merupakan kemampuan dosen dalam mengelola sistem pembelajaran. Profesional merupakan kemampuan dosen menyampaikan materi dan mengikuti perkembangan ilmu terkini. Kompetensi kepribadian membahas perilaku dosen sebagi suri tauladan dan sosial bagaimana dosen dapat menjalin komunikasi dan bekerjasama dengan mahasiswa dan dosen lainnya. “Data ini akan dirapatkan, didiskusikan dan dicarikan penyelesaian oleh masing-masing prodi,” tutur Ali Imron, S.S., M.Hum., dosen Pendidikan Bahasa Inggris.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!