PASTIKAN TEPAT SASARAN, UNTIDAR SURVEY LOKASI CALON PENERIMA BIDIKMISI 2017

Setelah melalukan rapat koordinasi pada Senin (31/07) lalu di ruang multimedia, Tim survey Bidikmisi Universitas Tidar Tahun 2017 mulai mendatangi lokasi calon penerima Bidikmisi. Melibatkan 19 koordinator yang terdiri dari tenaga kependidikan dan 62 mahasiswa, survey lokasi dilaksanakan di 60 wilayah Kota dan Kabupaten di Pulau Jawa. Survey dilakukan pada tanggal 1-14 Agustus 2017

Surveyor mahasiswa sedang melakukan wawancara kepada orang tua calon penerima Bidikmisi di wilayah Temanggung

“Survey lokasi tahun ini tidak hanya untuk calon penerima Bidikmisi tapi juga untuk mahasiswa yang mengajukan banding atau keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Total bidikmisi yang disurvei sejumlah 340 mahasiswa calon bidikmisi dan 44 mahasiswa banding UKT,” kata David Budhi Hartono, S.E., Ketua Panitia Bidikmisi UNTIDAR.

Total pendaftar Bidikmisi UNTIDAR Tahun 2017 total 349 mahasiswa sedangkan sesuai dengan surat nomor 162/B/BW/2017 dari Direktorat Jenderal Pembelajaran & Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi perihal kuota Bidikmisi dan PPA tahun 2017 kuota Bidikmisi di UNTIDAR tahun 2017 telah ditetapkan sebanyak 300 mahasiswa. Mahasiswa yang tidak lolos kan dikenakan UKT golongan 1 yaitu sebesar Rp 500.000. Sedangkan mahasiswa yang lolos, akan menerima total bantuan Bidikmisi Rp 6.300.000 tiap tahunnya. Dimana biaya ini diperuntukan untuk biaya UKT sebesar Rp 2.400.000 sedangkan sisanya Rp 3.900.000 dikembalikan kepada mahasiswa yang dibayarkan 3 bulan sekali melalui rekening masing-masing.

“Kalau dibagi per bulan, mereka (mahasiswa Bidikmisi) menerima Rp 650.000 bisa digunakan untuk biaya kost dan keperluan sehari-hari,” tambah David. Bantuan Bidikmisi diberikan selama 8 semester untuk program Sarjana (S1) dan 6 semester untuk program Diploma (D3). Mahasiswa Bidikmisi diwajibkan memiliki IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) minimal 3.0, jika kurang dari nilai minimal ini maka kemungkinan besar Bidikmisinya akan dicabut.

              Koordinator dan surveyor wajib mengisi form khusus yang disediakan pihak kampus UNTIDAR.

Total mahasiswa yang disurvei langsung ke lokasi sejumlah 340 mahasiswa Bidikmisi dan 44 mahasiswa Banding UKT. Sejumlah 9 mahasiswa Bidikmisi dan 2 mahasiswa Banding UKT tidak bisa disurvey secara langsung dikarenakan lokasi yang berada di luar pulau Jawa (Lampung, Balikpapan dan Samarinda).

Penggabungan jadwal survey Bidikmisi dan banding UKT bertujuan untuk efisensi tenaga dan waktu. Keterlibatan mahasiswa juga diharapkan dapat membantu efisien waktu serta mengajak mereka untuk mengetahui kondisi lapangan rekan-rekan mereka calon penerima Bidikmisi dan Banding UKT.

Koordinator maupun surveyor wajib mengisi form khusus sekaligus menjadi indikator dalam penilaian layak atau tidaknya mahasiswa menerima Bidikmisi tahun 2017 atau mendapat hak penurunan UKT (Banding UKT) untuk semester selanjutnya. “Form berisi data pribadi, nominal penghasilan, biaya listrik dan air serta harta benda lainnya. Kami juga diwajibkan mengambil foto berapa bagian rumah seperti kamar mandi, dapur, ruang tengah, dll,” kata Pranata Indra, S.Kom, koordinator survey lokasi Jepara.

Penetapan Bidikmisi dan Banding UKT direncanakan akan diumumkan pada akhir Agustus 2017. Pengumuman resmi hanya akan diumumkan di website untidar.ac.id kepada calon penerima Bidikmisi maupun Banding UKT diharapkan tidak mempercayai info diluar website resmi UNTIDAR. (DN/HDN)

PENYERAHAN BEASISWA PPA TAHUN 2017

Rektor Universitas Tidar Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd menyerahkan beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik Tahun 2017 kepada 168 mahasiswa, Kamis (03/08). Rektor yang didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Joko Widodo dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Bambang Kuncoro, M.Si. menyerahkan beasiswa secara simbolis kepada perwakilan mahasiswa.

Perwakilan mahasiswa penerima beasiswa PPA yaitu Namidia Ayu Oliviani, mahasiswi Prodi Ekonomi Pembangunan dengan IPK 3.9 dan Muhammad Kholik, mahasiswa Prodi D3 Teknik Mesin dengan IPK 3.8.

Rektor UNTIDAR, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd saat menyerahkan secara simbolis beasiswa PPA kepada Muhammad Kholik dan Namidia Ayu Oliviani.

“Selamat dan terus semangat tingkatkan prestasi. Penerima beasiswa PPA adalah mahasiswa pilihan dengan IPK tinggi tentunya harus diimbangi dengan prestasi lainnya juga seperti PKM, PMW dan program kemahasiswaan lain,” kata Rektor.

Ia juga menekankan mahasiswa tidak boleh lengah ketika sudah menerima beasiswa tetapi terus meningkatkannya. Penerima beasiswa diwajibkan mempertahankan IPK diatas 3.0 serta ikut andil dalam program-program kemahasiswaan baik dari Kementerian maupun forum lain. Penerima Beasiswa PPA UNTIDAR 2017 terdiri dari mahasiswa semester 3 sampai semester 7 yang keseluruhannya memiliki IPK antara 3.2 sampai 3.9. sedangkan mayoritas penerima beasiswa tahun ini memiliki IPK 3.3 -3.5.

Beasiswa yang diterima mahasiswa tiap bulannya Rp 400.000. Akibat adanya pemotongan anggaran dari pemerintah pusat, berbeda denga tahun lalu dimana beasiswa dibayarkan selama 12 bulan/ 1 tahun, pada tahun 2017 ini beasiswa PPA hanya dibayarkan selama 9 bulan atau total penerimaan sebesar Rp 3.600.000. penyaluran beasiswa dibagi 2 gelombang yaitu bulan Agustus sebesar Rp 2.400.000 (6 bulan) dan 3 bulan mendatang akan dibayarkan sisanya Rp 1.200.000 (3 bulan) melalui rekening masing-masing penerima beasiswa.

                                 Penyerahan beasiswa PPA 2017 di Auditorium UNTIDAR, Kamis (03/08).

Setelah penyerahan oleh Rektor dan jajaran pimpinan UNTIDAR, setiap penerima beasiswa PPA dapat meng-aktivasi rekening masing-masing sehingga segera dapat mengambil beasiswa yang telah ditransfer pada gelombang 1.

Dalam kesempatan ini Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni juga menyampaikan bahwa salah satu kendala mahasiswa dalam Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) maupun program kemahasiswaan lain adalah kemampuan Public Speaking. “Idenya bagus, proposal dan dokumen pendukung sudah baik namun cara mempresentasikannya masih kurang. Maka itu, mulai dari para penerima PPA ini kami harap mulai ada perubahan. IPK bagus, kemampuan presentasinya juga bagus,” tuturnya. (DN/HDN)

PENYERAHAN BEASISWA BIDIK MISI KEPADA KELUARGA ALM.NOVI ARDIYANTI

Juni lalu Kepala bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Bapak David Budhi Hartono, S.E. bersama staf BAKPK kembali mengunjungi kediaman Almarhumah Novi Adiyanti. Ia merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP yang meninggal dunia pada bulan Maret 2017 lalu dikarenakan penyakit usus.

David Budhi Hartono, S.E., Kabag Kemahasiswaan sekaligus koordinator Bidikmisi UNTIDAR sedang menyerahkan uang Bidikmisi alm. Novi kepada keluarganya.

Kedatangan kali ini bertujuan untuk menyerahkan beasiswa bidik misi keluarga penerima bantuan beasiswa pemerintah ini. Novi merupakan salah satu mahasiswa bidik misi semester dua dan penyerahan ini adalah uang biaya hidup satu semester yang merupakan hak dari mahasiswi tersebut. Sebelumnya alm. Novi telah melalukan penarikan pada tahap pertama dan tahap kedua yang belum sempat diambil sejumlah Rp 3.908.945,00 inilah yang kemudian diberikan kepada orang tuanya.

                                Foto al. Novi Adiyanti saat lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA)

Berdomisili di Salaman, Kabupaten Magelang orang tua Alm. Novi dan adiknya mengucapkan terima kasih karena perhatian dan rejeki dari almarhum Novi yang masih terus berdatangan. “Kami tidak menyangka karena alm sudah tiada tetapi masih saja sisa dari apa yang alm lakukan kami terima”, jelas Bulhadi, Ayah Novi. Menurutnya, uang ini akan digunakan untuk membantu biaya sekolah adik Novi yang masih duduk di bangku SMP (Sekolah Menengah Pertama). (DN/HDN)

PSM GRANDIO SONORA TIDAR BAWA PULANG 2 MEDALI EMAS DAN 1 PERAK DARI 5TH VIETNAM INTERNATIONAL CHOIR

Tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Grandio Sonora Tidar berhasil memperoleh 2 medali emas dan 1 perak dalam ajang 5th Vietnam International Choir 2017 yang berlangsung pada 7 – 11 Juni 2017 di Hoi An, Vietnam. “Alhamdulillah diluar dugaan dan hasilnya sungguh memuaskan, kita berhasil memperoleh 2 medali emas dan 1 perak serta penghargaan Special Prize,” tutur Achmad Mursid, koordinator tim.

PSM Grandio Sonora Tidar memperoleh medali emas pada kategori Mixed Choirs dan Folklore sedangkan medali perak diperoleh dari katerogi Sacred Choir Music/Musica Sacra. Penghargaan tambahan atau Special Prize for Excellent Programming menjadi pelengkap keberhasilan tim. “Special Prize diberikan kepada tim paduan suara yang paling rajin semisal administrasi, pengumpulan data dan penampilan terunik,” tambah Mursid.

19055806_1567650549912796_8921332849866022162_o

Perjuangan 10 bulan tim PSM Grandio Sonora Tidar tidaklah sia-sia. Mulai dari anggota tim yang satu per satu mengundurkan diri sampai banting tulang mencari tambahan dana terbayar sudah dengan hasil yang memuaskan ini. Prestasi ini juga tak lepas dari kegigihan Alex Henry Eko Prabowo Antonius, pelatih serta konduktor PSM Grandio Sonora Tidar yang tak putus asa melatih serta selalu memberikan motivasi kepada anggota timnya.

5th International Vietnam Choir Competition diikuti 33 tim paduan suara dari 10 negara yaitu Australia, China, Indonesia, Jepang, Malaysia, Pilipina, Rusia, Singapore, Thailand dan Vietnam. Peserta dari Indonesia terdiri dari 8 tim yaitu Apostolos (Jakarta), Bina Bakti Choir (Bandung), Cantiamo La Verita Choir & Singer (Jakarta), Gita Dian Nuswa (Universitas Dian Nuswantoro, Semarang), Gita Nada Smasagers Youth Choir (Gresik), Phileo Choir (Yogjakarta), Smukiez Choir (Jakarta) dan PSM Grandio Sonora Tidar (Magelang).

PSM Grandio Sonora Tidar mendapat undangan mengikuti 5th International Vietnam Choir Competition 2017 ini berawal dari kejuaraan yang diperoleh di Bali Choir International Festival tahun 2015 lalu. Saat itu PSM Grandio Sonora Tidar berhasil memperoleh 2 medali perak dalam kategori Pop & Jazz serta Mixed Youth Choir. (DN)

SEJUMLAH 168 MAHASISWA UNTIDAR DITETAPKAN TERIMA BEASISWA PPA 2017

Rektor Universitas Tidar, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd menetapkan 168 mahasiswa sebagai penerima beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) tahun 2017. Penetapan ini tertuang dalam Surat Keputusan Rektor Nomor 130/UN57/KM/2017. “Kuota beasiswa tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 33 orang, tahun ini menjadi 168 orang,” tutur Rektor.

Terdapat 3 unsur penilaian yang menjadi indicator lolosnya mahasiswa menerima beasiswa tersebut adalah dilihat dari nilai IPK, prestasi non-akademik dan juga dari segi ekonomi. Tahun ini terdapat 506 pendaftar dari seluruh mahasiwa UNTIDAR. Dari peningkatan ini Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Bambang Kuncoro, M.Si. menyampaikan harapannya untuk kedepannya akan lebih banyak mahasiswa yang mendapatkan beasiswa, salah satunya beasiswa PPA ini.

Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan Ibu Murti Dhamayanti, S.E.  menambahkan adanya penerimaan beasiswa ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh mahasiswa. “Bisa menstimulus mahasiswa untuk termotivasi dalam akademik dan juga menambah prestasi non-akademik lainnya”, jelasnya. Karena syarat dalam mendaftar penerimaan beasiswa PPA tidak hanya dilihat nilai IPK saja tetapi juga dari presatasi non akademik dan juga kondisi ekonomi.

Dari 168 penerima ternyata sudah mencakup mahasiswa semester dua. Namidia Ayu Oliviana mahasiswa semester dua  program studi ekonomi pembangunan penerima beasiswa PPA tahun ini dengan  memiliki ipk 3,93. Dia merupakan penerima beasiswa dengan IPK tertinggi merasa bersyukur karena pengajuan pertamanya ini langsung lolos seleksi. “Tidak menyangka langsung diterima sekaligus bersyukur mendapatkan beasiswa di tahun pertama”, katanya.

Ia menuturkan uang ini akan digunakan untuk pembiayaan uang kuliahnya secara mandiri, agar dapat meringankan pembiayaan orang tua dengan 3 saudara lainnya. (HDN/DN)

MONEV BIDIKMISI : REKTOR KUNJUNGI KEDIAMAN MAHASISWI PENERIMA BIDIKMISI DI WONOSOBO

Rektor Universitas Tidar, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. mengunjungi kediaman Destiyana Rahmaleta, salah satu mahasiswi penerima bantuan Bidikmisi dari Kabupaten Wonosobo, Senin (27/02). Bidikmisi membantu Desti, mahasiswi jurusan Teknik Sipil angkatan tahun 2016 melanjutkan pendidikannya di UNTIDAR. “Selalu ada jalan untuk mahasiswa berprestasi salah satunya Bidikmisi ini. Selain terbantu biaya kuliah tiap semester, penerima Bidikmisi juga mendapat uang saku sebesar 650 ribu per bulannya,” tutur Rektor UNTIDAR.

Bersama Wakil Rektor Bidang Umum & Keuangan, Drs. Hery Suroso, S.T., M.T.; Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan & Kerjasama (BAKPK), Drs. Giri Atmoko, M.Si., dan beberapa staf UNTIDAR disaksikan Kepala Kelurahan Jaraksari, Akhmad N. Utomo dan Humas Pemkab Wonosobo, Fajar Susanto, Rektor UNTIDAR menyerahkan simbolisasi bantuan Bidikmisi kepada Desti.

“Semoga kedepannya lebih banyak lagi putra-putri Wonosobo yang menerima bantuan ini dan melanjutkan pendidikannya sampai perguruan tinggi,” kata Kepala Kelurahan Jaraksari.

Sesuai dengan surat nomor 162/B/BW/2017 dari Direktorat Jenderal Pembelajaran & Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi perihal kuota Bidikmisi dan PPA tahun 2017 kuota Bidikmisi di UNTIDAR tahun 2017 telah ditetapkan sebanyak 300 mahasiswa sedangkan beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) sebanyak 168 peserta. Kuota ini meningkat dari tahun 2016 sebanyak 296 mahasiswa penerima Bidikmisi dan 33 mahasiswa penerima beasiswa PPA.

“Jangan hanya terpaut pada Bidikmisi dan PPA masih banyak beasiswa dari sumber lainnya misal Provinsi atau ASTRA di UNTIDAR,” tambah Wakil Rektor Bidang Umum & Keuangan.

Bidikmisi merupakan program unggulan pemerintah sejak tahun 2010 yang bertujuan meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi peserta didik yang kurang mampu secara ekonomi akan tetapi mempunyai potensi akademi yang baik. “Seleksi tidak melulu berpusat pada system, setelah seleksi awal maka peserta bidikmisi disurvei kembali apakah layak atau tidak menerima bantuan tersebut,” jelas David Budhi Hartono, S.E., penanggung jawab Bidikmisi UNTIDAR.

Penerima Bidikmisi dituntut nilai IPK minimal 3.0 serta lulus tepat waktu, program sarjana 4 tahun dan program diploma 3 tahun. “Jika kurang maka bantuan dihentikan tujuannya untuk mendorong mahasiswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan lulus tepat waktu,” tambah David. Maka itu, mahasiswa Bidikmisi harus mampu memenuhi standar tersebut untuk melanjutkan bantuannya sampai lulus nanti.

Rektor UNTIDAR bercengkerama denga keluarga Desti, perangkat Desa Jaraksari seputar Bidikmisi serta rencana pembangunan kampus UNTIDAR di Wonosobo.

Rektor UNTIDAR bercengkerama denga keluarga Desti, perangkat Desa Jaraksari seputar Bidikmisi serta rencana pembangunan kampus UNTIDAR di Wonosobo.

Selain itu, Rektor UNTIDAR juga memaparkan rencana pembangunan Kampus UNTIDAR pada tahun 2018 nanti di wilayah Sidorejo, Selomerto, Kabupaten Wonosobo. “Kalau tidak ada halangan kami akan memulai pembangunan bertahap untuk Prodi Peternakan di Wonosobo ini. Lahan yang kami persiapkan sekitar 6,4 hektar yang akan mulai dibangun 2018 nanti,” tutur Rektor. Rencana pembangunan tersebut telah diawali dengan pengurusan Analisis Dampak Lingkungan (amdal) serta blockplan pembangunan telah dirancang. “Tahun ajaran baru ini kami akan membuka 2 kelas untu Prodi Peternakan, sekitar 70 mahasiswa. Untuk lokasi kuliah apakah di Wonosobo atau Magelang masih dipertimbangkan lagi,” tambah Rektor. (DN/HDN)

PENYERAHAN KLAIM ASURANSI, RITA CAHYANA BERSYUKUR PEROLEH BIAYA TAMBAHAN UNTUK PEMULIHAN

MAGELANG – Rita Cahyana Septawati, mahasiswi jurusan Ilmu Administrasi Negara menerima klaim asuransi pasca rawat inap akibat kecelakaan, Kamis (1/12). Klaim asuransi dari pihak Jiwasraya diserahkan oleh David Budhi Hartono, S.E., Kabag Akademik dan Kemahasiswaan UNTIDAR kepada ayah Rita, Edy Suryono secara langsung di Kebonagung Wetan, Tempuran, Kabupaten Magelang.

“Terima kasih atas program asuransi mahasiswa ini karena sangat membantu meringankan beban biaya pengobatan bagi keluarga,” kata Rita.

Jenis asuransi yang diberikan adalah asuransi kecelakaan diri (personal accident) yaitu perlindungan bagi mahasiswa dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti dari pembayaran premi dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh mahasiswa berupa kecelakaan diri dan meninggal dunia. Menjadi periksa kecelakaan bukan dikarenakan kecelakaan tunggal namun keadaan tidak sengaja yang dialami penerima asuransi.

Asuransi diserahlan secara langsung di kediaman Rita Cahyana Septawati, Kebonagung Wetan, Tempuran, Kabupaten Magelang,

Asuransi diserahlan secara langsung di kediaman Rita Cahyana Septawati, Kebonagung Wetan, Tempuran, Kabupaten Magelang,

Rita mendapatkan pembayaran klaim sejumlah Rp 2.279.714 sebagai ganti rawat inap selama 3 hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Magelang, November lalu. Kronologinya, mahasiswi semester 1 penerima Bidikmisi ini mengalami kecelakaan di daerah Pakelan. Dalam perjalanan pulang Rita ditabrak oleh sebuah kendaraan roda empat yang mengakibatkan luka pada bagian pinggul. Akibat kejadian ini Rita terpaksa tidak bisa mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS).

“Bengkak bagian pinggul sampai pantat sampai tidak bisa duduk atau berdiri selama tiga hari sehingga harus ijin tidak bisa ikut ujian,” tambahnya.

UNTIDAR menjalin kerjasama bidang asuransi mahasiswa dengan Jiwasraya sejak 22 September 2016 untuk memberikan perlindungan kepada mahasiswa yang mengalami kecelakaan diri. Jaminan asuransi ini sebagai bentuk kepedulian dalam terjaminnya hak-hak kesejahteraan mahasiswa UNTIDAR. (HDN/DN)

TAEKWONDO UNTIDAR BAWA PULANG 13 MEDALI

MAGELANG – “Pengalaman kami belum banyak, karenanya sudah menjadi kebanggaan tersendiri karena kami berhasil membawa pulang beberapa medali” ungkap Sherly selaku anggota taekwondo UNTIDAR. Mengikuti kejuaran yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro Semarang mereka berhasil membawa pulang 13 medali.

Taekwondo UNTIDAR merupakan bagian dari UKM Olahraga yang ada di Untidar, hingga saat ini sudah beraggotakan 40 orang. Dari dua tahun terakhir olahraga ini mulai aktif dilaksanakan latihan bersama dengan jadwal setiap hari senin sore. Belum lama ini taekwondo UNTIDAR dilatih oleh guru atau master ikut dalam kejuaraan yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro Semarang .

Master Djoko Suprajitno sebagai jembatan yang mengajak anak didikannya untuk mengikuti kerjuaran  yang berlangsung tiga hari mulai tanggal 4 sampai 6 november 2016 bertempat di GOR Sahabat, pedhurungan , Semarang. Dengan mengikuti lomba para pemula dan seluruh anggota tekwondo mendapatkan pengalaman dan pembelajaran supaya lebih bersemangat latian dan siap dalam menghadapi kejuaraan lain hingga mengasilkan prestasi.

“Kegiatan dilakukan 3 hari, diawali kegiatan penimbangan berat badan dan juga untuk klasifikasi kelas kejuaraan”tambahnya. Kelas yang diikuti adalah kelas pemula dan kelas prestasi dengan mengirimkan 15 personil, 5 untuk kelas prestasi dan sisanya pada kelas pemula. Kelas pemula dapat diikuti oleh peserta dengan sabuk hijau-biru strip dan sabuk merah strip ke atas pada kelas prestasi.

Semuanya ikut dalam kategori Kyorugi, merupakan pertandingan antar dua orang untuk menjatuhkan lawan dengan teknik pukulan dan tendangan yang diajarkan di taekwondo. Dalam aturan umum  minimal peserta kelas prestasi adalah pemegang sabuk hijau dan tiap kelasnya beranggotakan minimal 4 orang.

Medali yang dibawa diantaranya 4 medali perunggu, 4 medali perak dan sisanya 5 medali emas. Dengan dasar penilaian berdasarkan perolehan point terbanyak dalam tiga ronde selama 1-1,5 menit. “Saya berharap kedepannya kami lebih diperhatiakan dan didukung agar kami dapat menghasilkan yang terbaik pula untuk UNTIDAR salah satunya melalui kejuaraan taekwondo”, harapnya. (HDN)

PERINGATI HARI SUMPAH PEMUDA, REKTOR UNTIDAR SERAHKAN BEASISWA KE APRILA

MAGELANG – Segenap sivitas akademika UNTIDAR mengikuti upacara peringatan Sumpah Pemuda ke-88 di halaman parkir Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Jumat (28/10). Berbeda dengan upacara pada peringatan hari besar sebelumnya, petugas upacara kali ini adalah dosen-dosen muda FKIP.

Theresia Pinaka Ratna Ning Hapsari, M.Pd., dosen muda Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia (kanan) sedang membacakan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

Theresia Pinaka Ratna Ning Hapsari, M.Pd., dosen muda Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia (kanan) sedang membacakan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

“Persiapan singkat, hanya 1 hari. Alhamdulillah upacara berjalan lancar, walau masih sedikit kesalahan. Maklum baru pertama kali ini kami menjadi petugas upacara di UNTIDAR,” kata Atsani

Seirama dengan tema Peringatan Sumpah Pemuda kali ini “Pemuda Indonesia Menatap Dunia”, dosen muda sekaligus petugas upacara mewakili generasi muda yang masih memegang teguh rasa nasionalisme dan kebangsaan. Ditengah pelaksanaan Bulan Bahasa FKIP (BBF), para dosen ini menyisihkan waktu untuk berlatih serius dalam waktu yang singkat demi terlaksananya upacara di hari bangkitnya pemuda Indonesia ini.

“Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia,” kata Rektor UNTIDAR, Prof. Dr. Cahyo Yusuf, M.Pd. saat membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga.

Kutipan pidato Bung Karno tersebut menyiratkan bahwa jumlah saja tidak bisa menjadi jaminan yang cukup untuk membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju namun dibutuhkan pemuda-pemudi yang unggul yang memiliki kualitas dan visi yang besar dalam menatap dunia.

Suasana upacara peringatan Sumpah Pemuda ke-88 di UNTIDAR, Jumat (28/10).

Suasana upacara peringatan Sumpah Pemuda ke-88 di UNTIDAR, Jumat (28/10).

Kesempatan ini juga menjadi ajang penyerahan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi, Aprila Dwining Tyas yang berhasil meraih medali emas dan perak pada PON XIX Jawa Barat pada cabang olahraga arung jeram.

“Tidak menyangka anak kecil ini yang berhasil menang PON kemarin, saya kira mahasiswa lelaki yang badannya besar mengingat cabor yang diikuti arung jeram. Tapi ternyata strateginya besar, tak cukup kalo hanya punya kemampuan otot tapi juga otak,” tambahnya.

Aprila, mahasiswi program studi Akuntansi ini berhak mendapatkan beasiswa berupa pembebasan dari Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama 3 (tiga) semester mulai dari semester II sampai dengan semester IV.

“Alhamdulillah saya sangat berterimakasih kepada kampus atas beasiswa yang membantu meringankan beban orang tua saya. Semoga bisa terus menjadi pemacu semangat kuliah,” tutur Aprila. (HDN/DN)

MAHASISWA UNTIDAR TERIMA ASURANSI DARI KAMPUS

MAGELANG – Jiwasraya menyerahkan 3401 polis asuransi mahasiswa kepada Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Bambang Kuncoro, M.Si. untuk selanjutnya diserahkan kepada perwakilan mahasiswa, Widyo Mangesti (UKM Radio) pada acara Serah Terima Polis Asuransi UNTIDAR, Kamis (13/10) di ruang multimedia.

“Saya berharap tidak akan terjadi apa-apa, namun asuransi ini bisa menjadi suatu perlindungan bagi mahasiswa,” tutur WR III, UNTIDAR.

Jenis asuransi yang diberikan adalah asuransi kecelakaan diri (personal accident) yaitu perlindungan bagi mahasiswa dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti dari pembayaran Premi dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh mahasiswa berupa kecelakaan diri dan meninggal dunia.

“Mahasiswa tidak dipungut biaya apapun. Tiap mahasiswa dibiayai Rp 20.000 tiap tahunnya, dan sudah masuk anggaran universitas,” kata Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama, Drs. Giri Atmoko, M.Si.

Widyo Mangesti. perwakilan mahasiswa menerima polis asuransi kecelakaan diri dari WR III UNTIDAR.

Widyo Mangesti. perwakilan mahasiswa menerima polis asuransi kecelakaan diri dari WR III UNTIDAR.

Asuransi ini berlaku mulai 22 September 2016, terhitung dari penandatanganan kontrak kerjasama sampai pada 22 September 2017. Dalam kesempatan ini Kepala Jiwasraya Cabang Magelang, Sri Winih, S.E. menjelaskan bahwa pengajuan klaim serta pencairan dana santunan hanya bisa dilakukan melalui pihak universitas. “Mahasiswa harus mengajukan klaim kepada kampus. Setelah proses berlangsung, dana santunan juga nantinya diserahkan Jiwasraya kepada kampus untuk diteruskan kepada mahasiswa,” tuturnya.

Hak peserta asuransi terdiri dari 2 jenis yaitu jaminan kecelakaan diri dan Jaminan Kematian (JKM). Jaminan kecelakaan diri meliputi biaya inap rumah sakit maksimal 40% dari uang asuransi, santunan cacat, santunan kematian akibat kecelakaan dan penyakit kecelakaan yang ketentuannya sudah ditetapkan di dalam perjanjian kerjasama. Jaminan Kematian meliputi santunan kematian akibat kecelakaan sebesar 100% dari uang asuransi dan santunan kematian karena kecelakaan sebesar 200% dari uang asuransi. (HDN/DN)