Bersikap Lokal dan Berpikir Global Melalui Penguatan Identitas Kebangsaan

Jakarta, Kemendikbduristek – Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) mengadakan acara “IISMA Pre-Departure Series 2024” dengan tema pembekalan kebangsaan kebinekaan dan kesenian kebudayaan. Kegiatan ini dilakukan secara daring untuk persiapan penerima beasiswa (awardee) sebelum berangkat ke negara tujuan masing-masing.
 
IISA Pre-Departure Series ini merupakan agenda rutin IISMA yang bertujuan untuk memberikan berbagai pembekalan bagi awardee IISMA 2024. Seri ini merupakan seri perdana. 
 
“Perjalanan adik-adik mahasiswa sekalian masih jauh dari kata selesai, sebaliknya perjalanan baru akan dimulai dan ini IISMA Pre-Departure series akan menjadi salah satu langkah awal dalam perjalanan tersebut,” ucap Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Suning Kusumawardani, dalam sambutannya.
 
Program IISMA sendiri merupakan bagian dari enam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa tingkat sarjana dan vokasi semester 4 hingga 6 untuk menempuh kuliah di perguruan tinggi terkemuka di luar negeri selama satu semester.
 
“Melalui program Indonesian International Student Mobility Awards atau IISMA, mahasiswa vokasi memiliki kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri selama satu semester. Sebagai duta bangsa, mahasiswa vokasi harus lebih memahami berbagai kebinekaan atau keberagaman,” kata Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja
 
Pembekalan ini diadakan untuk mempersiapkan para awardee agar tetap menjunjung nilai-nilai kebangsaan, kebinekaan, dan kebudayaan Indonesia, serta menjadi duta budaya Indonesia yang baik di mata dunia. Awardees akan mendapatkan berbagai materi terkait kebangsaan, kebinekaan, nasionalisme, serta kesenian dan kebudayaan Indonesia.
 
Pemateri pertama yaitu I Nyoman Darma Putra, Guru Besar Universitas Udayana yang terpilih menjadi Ilmuwan Internasional dari The Conversation Indonesia. Ia menyampaikan bekal nilai kebangsaan dan Bineka Tunggal Ika untuk awardee sebagai duta Indonesia.
 
“Menghayati dan mengamalkan nasionalisme bagi warga negara apalagi bagi adik-adik yang masih muda yang akan mendapatkan kepercayaan untuk mewakili pelajar Indonesia ke luar negeri itu sudah merupakan keniscayaan keharusan karena adik-adik akan ikut mau tidak mau, sadar atau tidak menciptakan citra bangsa,” tutur I Nyoman Darma Putra.
 
Pematerian kedua membahas bekalan kesenian dan kebudayaan terkait peran mahasiswa IISMA sebagai duta budaya (Soft Culture Diplomacy) dari Restu Gunawan, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan di Kemendikbudritek. Ia menyampaikan peran awardee sebagai perwakilan Indonesia untuk mempromosikan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sejak tahun 2000 bahwa negara Indonesia kuat dengan budayanya sehingga dikenal negara sebagai Super Power di bidang kebudayaan.
 
Selanjutnya, ada pemateri ketiga tentang pengalaman kebudayaan di luar negeri yang disampaikan oleh guru besar Guru Besar Universitas Sumatera Utara, Robert Sibarani. Ia menyampaikan bahwa sebagai duta bangsa, perlu menguasai budaya etnik masing-masing dikarenakan budaya di Indonesia yang banyak maka cukup untuk menguasai dari hulu ke hilir terkait budaya etniknya masing-masing. Sehingga saat nanti mempromosikan di luar negeri akan sangat luar biasa manfaatnya dan dampak bagi orang di luar negeri. Seperti menyebarkan banyak keragaman budaya di Indonesia, apabila di Indonesia terkenal oleh makanan rendang, bisa diberikan alternatif selain itu.
 
Seri pembekalan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan mahasiswa Indonesia yang akan menjadi agen perubahan di masa depan. Kegiatan ini diharapkan dapat menstimulasi dan mengoptimalkan potensi awardees sebagai duta budaya dalam menjalankan program juga mendorong awardees menjadi duta budaya yang sesuai dengan nilai dan tujuan program IISMA. *** (Penulis: Tim MBKM/Editor: Denty A.)