Targetkan 40.000 Peluang Magang, Kampus Merdeka Gelar Open House Kemitraan

Jakarta, Kemendikbudristek – Tim Kemitraan Strategis Kampus Merdeka menggelar acara Coaching Clinic dan Open House Kemitraan dalam rangka mendukung kolaborasi strategis antara perguruan tinggi dan industri. Open House dengan tema “Transformasi Industri Melalui Magang Kampus Merdeka MSIB 7” ini digelar pada Kamis dan Jumat, 18-19 April 2024 secara daring.
 
Program Magang Kampus Merdeka, atau yang lebih dikenal dengan Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) kini telah memasuki angkatan ketujuh. Program ini dirancang untuk mengisi kesenjangan antara teori akademik dan praktik industri, sekaligus meningkatkan keterkaitan pendidikan tinggi dengan kebutuhan nyata industri. Saat ini, ada permasalahan link and match sehingga perusahaan memberikan masukan, kritik, dan saran mengenai lulusan perguruan tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja.
 
Pada tahun 2024 ini, Program Magang Kampus Merdeka memiliki target ambisius untuk mencapai sebanyak 40.000 peluang magang. Untuk meningkatkan partisipasi mitra industri, Kampus Merdeka menggelar Coaching Clinic dan Open House Kemitraan yang bertujuan untuk membangun kesadaran dan meningkatkan pemahaman mitra industri mengenai signifikansi Program Magang Kampus Merdeka. Acara ini melibatkan sesi dialog interaktif antara tim AE Kemitraan Strategis dan tim AE MSIB, juga pendampingan langsung kepada mitra dalam menyusun dan mengajukan proposal program magang melalui fitur breakout room di Zoom.
 
Acara Coaching Clinic dan Open House Kemitraan dihadiri Kepala Bidang Kemitraan Strategis PPKM, Nurhadi Irbath dan Partnership Manager MSIB, Jihad Wafda. Pada sesi diskusi, Nurhadi menyampaikan bahwa ide dasar dari program MSIB adalah mempertemukan practical problem, medium problem, sampai strategic problem di perusahaan dengan capable resource, dalam hal ini adalah mahasiswa. Sementara, Jihad menyampaikan jika MSIB mencari mitra yang memiliki proyek riil dan bisa memberikan pengalaman baik bagi mahasiswa, serta berguna untuk karir masa depan mahasiswa.

“Kita tidak menghendaki pekerjaan yang menyelesaikan masalah operasional sehari-hari. Kita mencari program yang bisa memberikan tantangan kepada mahasiswa,” ucap Nurhadi.

Nurhadi Irbath juga membagikan paling tidak lima manfaat yang dirasakan perusahaan-perusahaan dengan menjadi mitra magang MSIB. Pertama brand perusahaan menjadi lebih populer. Kedua, perusahaan mendapatkan talenta dan bisa melakukan cost saving hingga 2,8 miliar. Ketiga, hampir 70% perusahaan menyampaikan ada perspektif, ide, dan terobosan baru dari mahasiswa. Keempat, mentor perusahaan juga ikut mengembangkan diri. Kelima, produktivitas di perusahaan meningkat dengan nilai valuasi dan inovasi mencapai 1,4 miliar.

Lebih lanjut, Jihad Wafda membagikan alur penerimaan mitra, yang meliputi submit proposal dan berkas legal, seleksi interview dengan reviewer, dan sidang pleno yang akan dilakukan oleh para pimpinan untuk menentukan lolos atau tidaknya mitra.

Melalui acara Coaching Clinic dan Open House Kemitraan yang digelar selama dua hari tersebut, perwakilan mitra industri dapat masuk ke dalam satu dari total sepuluh breakout room di Zoom untuk melakukan tanya-jawab, mendapatkan bimbingan, serta arahan teknis pengumpulan proposal magang di platform mitra Kampus Merdeka. Beberapa mitra yang hadir menyatakan bahwa ini adalah kali pertama mereka mengikuti seleksi mitra MSIB, sehingga membutuhkan bantuan dalam menyusun proposal.

Mitra industri juga mendapatkan arahan untuk pengisian detail posisi pekerjaan, pengisian kompetensi dan persyaratan untuk mahasiswa, bantuan untuk proses upload proposal, dan lain-lain. Selain itu, dibahas pula hal-hal yang perlu dilakukan setelah calon mitra industri dinyatakan lolos, seperti cara melakukan seleksi dan offering kepada mahasiswa, hingga sarana prasarana dan fasilitas yang harus disediakan mitra.

Coaching Clinic dan Open House Kemitraan ini juga bertujuan untuk menjalin sinergi antara dunia pendidikan dan industri. Dengan meningkatnya kerja sama antara mitra industri dan perguruan tinggi, maka jumlah peluang magang bagi mahasiswa pun akan turut meningkat. Hal ini dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan mahasiswa agar nantinya menjadi lulusan yang relevan dengan dunia kerja dan industri saat ini.*** (Penulis: Tim MBKM/Editor: Denty A.)