TADJUS SOBIRIN : TIADA PULANG TANPA PRESTASI
Tadjus Sobirin, mahasiswa program studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik berhasil menjadi satu-satunya wakil UNTIDAR yang kisahnya dibukukan bersama 98 mahasiswa Bidikmisi lainnya dalam buku bertajuk “Para Pembidik Mimpi, 99 Kisah Bidikmisi Berprestasi”. Buku ini merupakan gagasan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk menghimpun inspirasi dari para penerima bantuan pendidikan Bidikmisi. Selain itu juga sebagai media menyampaikan aspirasi dan wujud dedikasi atas bantuan yang diberikan pemerintah.
Mengusung judul “Tiada Pulang Tanpa Prestasi”, Tadjus menceritakan bagaimana dirinya sangat bersyukur bisa mendapatkan Bidikmisi. “Jangankan kuliah, lulus SMA saja sudah merupakan suatu pencapaian luar biasa bagi anak pedagang kecil seperti saya,” tutur Tadjus. Bidikmisi sudah menjembatani untuk meraih mimpi-mimpinya bahkan besar kemungkinan untuk mewujudkannya menjadi kenyataan dikemudian hari nanti.
Mahasiswa Bidikmisi dituntut berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Tuntutan ini tidak pernah dianggap sebagai beban bagi seorang Tadjus tapi sebagai wujud terima kasih. “Ribuan mahasiswa gagal mendapatkan Bidikmisi maka, bagi yang sudah menerima wajib hukumnya mempertahankan dan membuktikan bahwa kami memang layak mendapatkan bantuan ini,” tambahnya.
Universitas Tidar memberlakukan ketentuan batas minimal IPK mahasiswa Bidikmisi adalah 3.00 serta mahasiswa dituntut aktif dalam kegiatan kemahasiswaan seperti PKM, PMW, PHBD maupun kegiatan lain di luar akademik. Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan tersebut maka besar kemungkinannya akan dicabut Bidikmisinya dan digantikan mahasiswa lainnya yang lebih membutuhkan.
“Tiada pulang tanpa prestasi adalah kalimat yang selalu terpatri di pikiran saya agar terus berprestasi melebihi teman-teman lainnya sampai terpikir saya tidak berani pulang ke rumah ketika tidak ada cerita yang membuat orang tua saya tersenyum, entah itu prestsi akademik, non akademik maupun organisasi,” kata mahasiswa kelahiran Temanggung, 17 Desember 1995 ini.
Sejak semester pertama, Tadjus tercatat belum pernah mendapat IPK selain cumlaude. Tadjus mematahkan stigma mahasiswa prodi Teknik Sipil yang sulit mendapatkan IP cumlaude. Selain itu, dia juga aktif dalam kegiatan organisasi yaitu Ketua Himpunan Mahasiswa Bidikmisi UNTIDAR (Himadiktar), Ketua Departemen Akpro UKAI Ar-Ribath, Staff Difisi Sosmas BEM-FT dan Staff Difisi Advokasi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Teknil Sipil. Beberapa prestasi yang pernah diraih yaitu Runner Up Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) UNTIDAR tahun 2015, peserta program Ibk UNTIDAR tahun 2016 “Pemanfaatan Limbah Karung Beras Menjadi Alat Cuci Perabotan Rumah Tangga”.
Buku antologi “Para Pembidik Mimpi” ini diberikan melalui Kemenristekdiktik kepada Presiden Ir. Joko Widodo pada acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang dipusatkan di Solo awal Agustus lalu. Serta dibagikan sebagai cinderamata kepada seluruh peserta peringatan Harteknas sekaligus Temu Nasional Mahasiswa Bidikmisi, Adik Papua Daerah 3T dan SM3T, PPGSM3T dan PPGT se-Indonesia yang terdiri dari ratusan mahasiswa yang berasal dari Sabang sampai Merauke. (DN)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!