Maulana Yusuf Tekankan Keunikan Diri untuk Raih IISMA 2023

Maulana Yusuf, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UNTIDAR 2020 berhasil mendapatkan beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Program IISMA merupakan program yang memberikan kesempatan mahasiswa Indonesia untuk kuliah di universitas-universitas terkemuka di seluruh dunia selama satu semester.
Mahasiswa asal Bangka Belitung itu banyak bercerita tentang pengalamannya selama mengikuti seleksi IISMA 2023. Sebelumnya, Yusuf pernah mendaftar IISMA di tahun 2022 saat ia masih semester empat. Namun, ia belum berhasil. Tak patah arang, tahun ini ia mencoba lagi dan berhasil lolos. “Aku tuh pas daftar IISMA udah enggak menaruh high expectation (harapan tinggi) banget. Pasti kayak fifty-fifty gitu. Kalau diterima ya udah, kalau enggak diterima ya udah,” ungkap Yusuf.

Program IISMA mendorong para awardee untuk mengambil mata kuliah di luar jurusan mereka, memberi mereka kesempatan untuk memperluas wawasan dan keterampilan multidisiplin yang penting dalam persiapan karier masa depan. Selain itu, IISMA membuka kesempatan mahasiswa Indonesia untuk merasakan pendidikan internasional dan keragaman budaya. Ini penting untuk meningkatkan nilai diri dan networking para awardee. Semuanya diharapkan dapat menciptakan generasi baru masyarakat global yang siap berkontribusi pada masyarakat dan dunia.

Setiap universitas tuan rumah (host university) menawarkan mata kuliah yang sangat beragam. Yusuf memilih mata kuliah pada program studi Hubungan Internasional di University of Warsaw. Mata kuliah ini tentu sangat berbeda dengan mata kuliah Pendidikan Bahasa Inggris yang dipelajarinya di Universitas Tidar.
“Di sana sebenarnya setiap host university menawarkan mata kuliah yang berbeda-beda. Jadi misalkan satu universitas itu bisa menawarkan mata kuliah bahasa Inggris, bisa matematika, dan segala macam. Awardee boleh ngambil sebanyak mungkin, maksimal empat mata kuliah. Nah, kalau di University of Warsaw sendiri mereka kebetulan tuh cuma ada mata kuliah Hubungan Internasional,” jelas Yusuf.

Meskipun terdapat tantangan dalam adaptasi ke mata kuliah yang berbeda, Yusuf telah merencanakan langkah-langkah untuk belajar dan berintegrasi dengan baik. Ketika ditanya tentang motivasinya memilih Polandia, ia merasa ingin tahu dengan salah satu sistem pendidikan terbaik di dunia. Ia berharap dapat memanfaatkan pengalaman dan pengetahuannya untuk berkontribusi kembali ke Indonesia setelah kembali dari Polandia.

Menjadi salah satu awardee IISMA, banyak pihak tentu penasaran tentang cara Yusuf dalam mempersiapkan seleksi. Salah satu kiatnya adalah aktif mencari informasi secara mandiri. Informasi bisa didapat dari mana saja, tidak hanya website resmi IISMA maupun media sosial IISMA. Banyak komunitas-komunitas di media sosial seperti Telegram maupun WhatsApp yang bisa membantu persiapan seleksi IISMA. Selain itu, Yusuf terus meningkatkan kemampuan bahasa Inggris. Kemampuan ini penting untuk dapat memahami perkuliahan di universitas serta beradaptasi dengan lingkungan dan budaya baru.

“Untuk belajar TOEFL, IELTS, sama Duolingo itu aku saranin 6 bulan sebelumnya itu sudah belajar intens, ya. Karena itu yang paling dilirik paling pertama sama pihak IISMA, sebagus apapun penghargaan yang kamu punya, achievement (pencapaian) yang kamu punya,” kata Yusuf.

Selain itu, Yusuf memperhatikan betul syarat berkas lain yang diperlukan seperti esai dan wawancara. Menurut Yusuf, salah satu hal terpenting adalah memahami keunikan diri sendiri. Akan selalu ada orang yang lebih baik dalam hal pencapaian maupun prestasi dari diri kita sehingga keunikan diri harus lebih ditunjukkan dalam esai dan wawancara.
“Aku di tahap wawancara ini melakukan suatu hal yang unik, meskipun agak cringe sih itu. ‘Kan ada pertanyaan kayak gini, ‘Apa obstacle atau kendala yang kamu hadapi saat belajar?’ Nah, aku bikin diriku seunik mungkin dengan cara nyanyi gitu. Kan aku orangnya pelupa. Aku mengatasi kendala pelupa tersebut dengan aku nyanyi,” ungkapnya.

Cerita unik Yusuf tentang menggunakan kebiasaannya menyanyi sebagai jembatan keledai untuk memudahkan mengingat sesuatu saat belajar ternyata efektif dan memberikan nilai plus dalam proses wawancara. Dengan semangat dan dedikasinya yang luar biasa, Yusuf telah berhasil mendapatkan beasiswa IISMA. Ia menjadi inspirasi bagi para mahasiswa lainnya dengan menunjukkan bahwa ketekunan, motivasi, dan keunikan diri adalah kunci untuk mencapai keunggulan pendidikan global.

Penulis : Isaka

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply