KOLABORASI TIM DOSEN UNTIDAR DAN TIM DOSEN POLITEKNIK MANUFAKTUR CEPER RAIH PENDANAAN MATCHING FUND KEDAIREKA 2022
Kolaborasi tim dosen Universitas Tidar (UNTIDAR), yaitu Sri Hastuti, S.T., M.T., Nurhadi, S.T., M.T., Catur Pramono, S.T., M.Eng., dan Rheza Ari Wibowo, S.Si., M.Eng., serta tim dosen Politeknik Manufaktur Ceper (Polman Ceper) yaitu Lutiyatmi, S.T., M.T., dan Sabtun Ismi Khasanah, S.Si., M.Sc., berhasil meraih pendanaan Matching Fund Kedaireka tahun 2022. Matching Fund adalah program yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, agar para dosen mendapatkan kesempatan berkolaborasi dengan dunia industri, untuk dapat menghasilkan karya reka cipta yang solutif dan inovatif di tengah kebutuhan dan tantangan masyarakat. Melalui Matching Fund Kedaireka, Perguruan Tinggi diakselerasi sebagai pusat inovasi bangsa dalam menerapkan kebijakan Kampus Merdeka untuk mencapai 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Negeri dan LLDikti.
Proposal yang diajukan oleh tim dosen UNTIDAR dan tim dosen Polman Ceper berjudul Peningkatan Kualitas Mold Melalui Thermal Spray Aluminum (TSA) Coating Guna Mendukung Industri Injection Moulding. Proposal ini berhasil lolos seleksi dan mendapatkan pendanaan sebesar Rp 204.968.000,- dari Kemdikbudristekdikti.
Proposal Matching Fund yang diajukan tim dosen UNTIDAR dan Polman Ceper bertujuan untuk mewujudkan kolaborasi penta helix dalam Tridharma Perguruan Tinggi antara perguruan tinggi, Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI), dalam hal ini PT Lastek Dwijasarana Indonesia, masyarakat, dan pemerintah. Selain itu, juga untuk menerapkan produk inovasi hasil riset yang dihasilkan oleh peneliti di UNTIDAR dan Polman Ceper untuk mengatasi permasalahan pada permukaan mold di industri injection molding.
Urgensi dari kegiatan yang dilaksanakan adalah peningkatan kualitas lapisan permukaan mold melalui teknologi TSA Coating, sehingga meningkatkan ketahanan korosi akibat lapisan aluminium oksida yang terbentuk pada permukaan mold. Sri Hastuti selaku ketua tim menyampaikan, keunggulan dari rekacipta yang diusulkan adalah pemanfaatan piston bekas yang bernilai ekonomis rendah melalui proses remelting, guna meningkatkan nilai ekonomis bahan. “Riset terkait ketahanan korosi dan sifat mekanik pada permukaan aluminium dimulai tahun 2014, serta menghasilkan artikel ilmiah yang dipublikasikan nasional dan internasional. Reka cipta ini merupakan TTG yang dibuat tim pengusul untuk memberikan solusi tepat bagi industri manufaktur yang telah diawali dengan riset pendukung,” urainya. “Untuk bisa lolos program Matching Fund ini tentunya harus melewati seleksi yang cukup ketat. Dimulai dari pencetusan ide, pembentukan tim yang berasal dari dosen dan mahasiswa, dan bagaimana membangun komitmen antar anggota, menentukan progress tim kedepannya, menyusun proposal dan RAB, sampai ke penilaian akhir.” Imbuhnya.
Program Matching Fund tentunya membawa manfaat yang besar bagi perguruan tinggi, yaitu dapat mengimplementasikan aktivitas dan luaran program yang dilaksanakan. Selain itu perguruan tinggi mampu memecahkan permasalahan DUDI dan masyarakat. Bagi DUDI bermanfaat untuk memecahkan masalah yang terjadi melalui inovasi bersama perguruan tinggi, sehingga mampu memperbaiki segala aspek keberlangsungan usaha yang profit. Dan bagi masyarakat, bisa mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan.
Penulis : Humas
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!