FKIP UNTIDAR LAKSANAKAN PEMBEKALAN PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN (PLP)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar kembali menyelenggarakan Seminar “Manajemen Sekolah Menengah Pertama dan Atas” di GKU Universitas Tidar, Rabu (6/7). Kegiatan ini dilaksanakan sebagai pembekalan awal kepada 450 lebih mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar (FKIP UNTIDAR), sebelum terjun langsung ke sekolah untuk melaksanakan Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP).

Pada sambutan yang disampaikan oleh Prof. Dr. Sukarno, M.Si, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar menyebutkan, seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kepribadian dan kompetensi calon guru terutama mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan PLP pada periode ini. “Kita semua disini dalam rangka untuk melakukan perubahan dan mendewasakan diri sebagaimana halnya seorang guru,” ungkapnya.

Materi pertama pada seminar kali ini disampaikan oleh Kepala SMA N 1 Kota Mungkid, Dra. Ani Ardi Suprijani, M.Pd. Ia menyampaikan panduan manajemen sekolah yang meliputi manajemen kurikulum, manajemen personalia, manajemen kesiswaan, manajemen keuangan, dan manajemen sarana dan prasarana. “Manajemen sekolah bertujuan untuk membantu sekolah dalam mencapai cita-citanya,” imbuhnya.

Pemateri kedua adalah Papa Riyadi, S.Pd., M.Pd., PLT Kepala Disdikbud Kota Magelang. Ia menguraikan terkait unsur-unsur dalam memanajemen sekolah. “Planning, Organizing, Actuating, Controlling, dan Evaluating merupakan lima unsur penting dalam memanajemen sekolah,” ungkapnya. Ia juga menjelaskan mengenai proyek profil pelajar Pancasila. “Dalam melakukan hal tersebut perlu diperhatikan beberapa poin penting diantaranya kebersamaan, partisipan, transparan, akuntabel dan partisipatif” imbuhnya.

“Sebanyak 2500 Sekolah di Indonesia menjadi Sekolah Penggerak, yang menguji cobakan kurikulum merdeka.” ujarnya. “Kurikulum yang diimplementasikan memiliki 3 opsi yakni, mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi. Mandiri belajar merupakan kegiatan yang menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum yang digunakan. Mandiri Berubah merupakan kegiatan yang menggunakan Perangkat Ajar yang disediakan dan menerapkan pembelajaran terdiferensiasi secara sederhana. Mandiri Berbagi merupakan kegiatan yang mengembangkan Perangkat Ajar secara mandiri,” urainya.

Materi ketiga disampaikan oleh Dr. Ericka Dermawan, S.Si., M.Pd., yang merupakan pelatih ahli Sekolah Penggerak. Dr. Ericka mengungkapkan gambaran Pendidikan Finlandia yang sesuai dengan prinsip pendidikan Ki Hajar Dewantara pada 1936. Standarisasi kaku dan berlebih adalah musuh kreativitas. Ia menekankan bahwa pengajar harus masuk pada dunia siswa. “Sekolah menjadi tempat siswa belajar hal esensial diantaranya: Membangun dan menumbuhkan fitrah iman, meneladankan akhlak dan membangun adab, berlatih memecahkan masalah, dan berkolaborasi secara berjamaah, ungkapnya.

Humas : Penulis

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply