Fakultas Teknik Gelar SENASTER Bertema “Green Engineering Untuk Membangun Indonesia Berkelanjutan”
![](https://untidar.ac.id/wp-content/uploads/2022/12/WhatsApp-Image-2022-11-28-at-14.28.32-1.jpeg)
Fakultas Teknik UNTIDAR mengadakan Seminar Nasional Riset Teknologi Terapan (SENASTER), Kamis (24/11). SENASTER merupakan seminar nasional dengan menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang (akademisi, praktisi dan unsur pemerintah), serta call for paper yang dilaksanakan secara luring dan daring.
Ketua Pelaksana, Fuad Hilmy, S.T., M.T., IPP., dalam sambutannya mengatakan bahwa SENASTER 2022 dengan tema “Green Engineering Untuk Membangun Indonesia Berkelanjutan”, bertujuan untuk memperkaya keilmuan terkait dengan perkembangan teknologi yang ramah lingkungan, dan menelisik sejauh mana peran Indonesia dalam berkiprah secara global. “SENASTER juga bertujuan untuk meningkatkan wawasan terkait Green Engineering, serta meningkatkan kuantitas dan kualitas artikel ilmiah khususnya di lingkungan Fakultas Teknik, Universitas Tidar,” tuturnya.
![](https://untidar.ac.id/wp-content/uploads/2022/12/WhatsApp-Image-2022-11-28-at-14.28.34-741x417.jpeg)
Dekan Fakultas Teknik Dr. Ir. Sapto Nisworo, M.T., I.P.U., Asean Eng. menyampaikan bahwa kegiatan SENASTER merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Universitas Tidar. “Edisi 1-4 diadakan secara online. Baru pada edisi ke 5 dilaksanakan secara online dan offline. “Saya berharap kedepan kegiatan SENASTER terus meningkat dari segi kualitas maupun kuantitas artikel, proses review hingga publikasi,” tandasnya.
“Salah satu tugas dari peneliti adalah mempublikasikan hasil penelitiannya, jangan hanya disimpan saja,” ucap Rektor UNTIDAR, Prof. Dr. Mukh. Arifin, M.Sc. “Semoga Green Engineering tak hanya menjadi pembicaraan namun juga banyak diterapkan di Indonesia,” tambahnya
Narasumber pertama, Prof. Ir. Samsul Kamal, M.Sc., Ph.D, IPU., dosen Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM mengulas materi mengenai prospek dan tantangan penggunaan biomassa dengan co firing untuk pembangkit listrik, sebagai bagian dari program transisi energi. “Perkembangan energi baru dan terbarukan sangat penting keberadaanya untuk dikembangkan. Energi supply di Indonesia masih berasal dari batubara, oleh karena itu pemerintah memberikan kebijakan meningkatkan investasi energi terbarukan, meningkatkan kecepatan energi terbarukan, dan mengurangi greenhouse emisi udara,” jelasnya. Lebih lanjut ia menguraikan bahwa Biomassa adalah salah satu jenis energi terbarukan yang dapat digunakan sebagai alternatif energi baru melalui co firing, namun harga pengolahan biomasssa tersebut juga harus menjadi pertimbangan selain kualitas dan efektivitasnya.
Narasumber kedua adalah Endang Widayati, S.T., M.T., dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM). Materi yang dipaparkan mengenai energi bersih Indonesia, serta tantangan akademisi dan generasi muda. “Pemerintah telah mendukung transisi energi bersih yang dituangkan dalam kebijakan. Salah satu kebijakan tersebut merupakan output dari G20 Indonesia yang fokus terhadap transisi menuju energi bersih. Focus presidensi G20 yang berkaitan dengan energi bersih adalah kesehatan global yang inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, transisi menuju energy,” tegasnya.
![](https://untidar.ac.id/wp-content/uploads/2022/12/WhatsApp-Image-2022-11-28-at-14.28.32-1-741x417.jpeg)
Narasumber ketiga adalah Ir. Habib Muhajir, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., praktisi dari PT PLN Nusantara Power. Materi yang dipresentasikan mengenai green energy dan tantangan pengembangan EBT. Dalam urainya ia menjelaskan bahwa PT PLN Indonesia Power konsisten untuk mendorong program pemerintah dalam mewujudkan zero emisi. Usaha PLN untuk mendukung green energy adalah dengan cofiring biomassa, yang saat ini sudah mulai diterapkan di PLTU Paiton Probolinggo.