Dosen D-III Teknik Mesin UNTIDAR Terapkan Mesin Spinner Untuk Genjot Produksi Keripik Talas UKM “Sumber Rejeki” Cacaban Magelang
UKM Keripik Talas “Sumber Rejeki” terletak di Kelurahan Cacaban, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, yang berlokasi sekitar 3,6 km dari pusat kota Magelang. Usaha ini sudah berproduksi sejak tahun 2010. Kapasitas produksi keripik talas mencapai 20 kg/hari, dengan harga Rp. 38.000,-/kg.
Proses produksi keripik talas “Sumber Rejeki”, sebagian besar masih dilakukan secara manual, salah satunya pada proses penirisan keripik yang masih dilakukan dengan menggunakan serokan/saringan minyak. Hal ini akan menyebabkan kandungan minyak pada keripik talas masih cukup banyak. Berangkat dari permasalahan ini, tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) UNTIDAR yang diketuai oleh Rany Puspita Dewi, S.T., M.Eng., IPM (dosen prodi D-III Teknik Mesin), serta beranggotakan Trisma Jaya Saputra, S.T., M.T. (dosen prodi D-III Teknik Mesin) dan Herru Santosa Budiono, S.T., M.T. (dosen prodi D-III Teknik Mesin), berinisiatif untuk memproduksi mesin spinner sebagai alternatif solusi. Tim juga melibatkan dua orang mahasiswa program studi Diploma-III Teknik Mesin, yaitu Fahreza Fauzia dan Nurikhsan Hera Pratama, yang membantu dalam survey lapangan, perancangan mesin spinner, pembuatan mesin spinner dan pengujian mesin spinner.
Rany menuturkan, kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di Kelurahan Cacaban, dilaksanakan dalam dua tahap. “Tahap pertama adalah observasi dengan melakukan metode pengumpulan data dokumentasi dan diskusi dengan UKM Keripik Talas “Sumber Rejeki” sebagai stakeholder. Tahap kedua adalah tahap pengembangan solusi untuk menyelesaikan permasalahan UKM Keripik Talas “Sumber Rejeki”, jelasnya.
Hasil dan luaran yang dicapai dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu berupa produk mesin spinner. Mesin spinner memiliki kapasitas 12 liter (5 kg produk), berat 8 kg, dengan konsumsi daya 60 watt. Mesin spinner dilengkapi tombol on off, timer, dan pengatur kecepatan.
“Penerapan mesin spinner memberikan beberapa keuntungan, diantaranya mempercepat waktu penirisan keripik kurang lebih menjadi 15 menit untuk setiap 10 kg keripik, kualitas keripik menjadi lebih baik karena kandungan minyak yang rendah, dan jumlah produksi serta jumlah konsumen keripik talas semakin meningkat karena kapasitas produksi yang semakin bertambah,” urai Rany.
Ia menambahkan hasil lain dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatnya kualitas produk, khususnya pada kandungan minyak keripik talas yang lebih sedikit. Meningkatnya kualitas produk keripik talas “Sumber Rejeki” menyebabkan meningkatnya omzet mitra, yang semula memiliki kapasitas produksi 20 kg/hari dengan omzet Rp. 760.000,- meningkat menjadi 40 kg/hari dengan omzet Rp. 1.520.000,-, karena meningkatnya jumlah konsumen.
Selain itu, melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan, pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman masyarakat tentang mesin spinner di lingkungan Cacaban, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang semakin meningkat. “Mereka yang pada awalnya hanya mengenal proses penirisan minyak secara manual, sekarang memiliki pemahaman tentang pemanfaatan mesin spinner untuk meningkatkan kualitas produk sekaligus meningkatkan omzet usaha,” pungkas Rany.
Humas UNTIDAR
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!