DEPARTEMEN SYIAR UKAI AR-RIBATH GELAR GRAND OPENING KARE DAN NBO
Departemen Syiar UKAI Ar-Ribath menggelar Grand Opening KARE dan NBO, Kamis (24/2). Grand Opening KARE dan NBO ini menjadi pembuka program kerja dari Departemen Syiar UKAI Ar-Ribath. KARE merupakan kegiatan Kajian Kamis Sore, sedangkan NBO adalah kegiatan Ngaji Bareng Ormawa dan UKM. KARE dan NBO merupakan dua diantara empat program kerja dari Departemen Syiar yang memiliki peran dalam penguatan ukhuwah antar mahasiswa dan antar ormawa serta UKM di Universitas Tidar. Selain itu juga menjadi ladang amal dan keilmuan bagi masyarakat umum yang mengikuti secara daring.
Grand Opening KARE dan NBO dilaksanakan secara daring melalui Zoom Cloud Meeting, dihadiri oleh pengurus dan anggota UKAI Ar-Ribath, Delegasi Ormawa dan UKM Universitas Tidar, Nur Rofiq, S.Pd.I., M.Pd.I., selaku Pembina UKAI Ar-Ribath I sekaligus pemateri kajian, Hadi Rianto, M.Sc. selaku Pembina UKAI Ar-Ribath II, dan jamaah dari mahasiswa dan masyarakat umum
Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua UKAI Ar-Ribath, Teguh Rahayu Widodo. Ia memberikan pengenalan tentang KARE dan NBO yang memiliki manfaat sebagai sarana keilmuan yang dapat dimanfaatkan bagi kalangan sivitas akademika UNTIDAR dan masyarakat. Teddy Firmansyah, Ketua BEM KM sebagai perwakilan Ormawa dan UKM Universitas Tidar mengatakan bahwa kegiatan seperti ini (Grand Opening KARE dan NBO) merupakan kegiatan yang positif bagi semua pihak, dan semakin mempererat hubungan antar organisasi kampus.
“Di masa pandemi yang berkepanjangan seperti sekarang ini, menjaga kesehatan sangat penting, apalagi dengan meningkatnya status Magelang ke PPKM level 4. KARE bisa menjadi sarana untuk menuntut ilmu, baik ilmu pengetahuan dan ilmu agama. Jadi janganlah terlalu hanya fokus ke agama, atau sebaliknya terlalu fokus ke dunia saja. Artinya antara keduanya harus dijalankan dengan seimbang.” tutur Hadi Rianto, M.Sc.
Materi KARE disampaikan oleh Nur Rofiq, S.Pd.I., M.Pd.I. Ia menyampaikan bahwa dalam keadaan apapun kita harus berniat tholabul ilmi. Tholabul ilmi ini tidak harus ilmu agama, tetapi juga ilmu pengetahuan atau ilmu kauniyah. “Contoh kita melihat kupu-kupu yang beterbangan di lahan dengan beraneka ragam sayapnya yang menarik. Kita dapat menikmati kupu-kupu itu diantara dedaunan dan bunga yang ada. Tetapi dari keberadaan kupu-kupu itu dapat diambil hikmahnya. Kupu-kupu yang kita lihat itu berasal dari ulat yang awalnya menakutkan bahkan menjadi hama lalu menjadi sebuah kepompong yang tidak menikmati keindahan dunia. Dari bertapa itu maka muncul kupu-kupu yang indah. Maka sejalan dengan tholabul ilmi, kita harus berpikiran demikian. Kita bisa mendapatkan ilmu yang baik selama kita dalam belajar mau besungguh-sunguh. Maka seandainya kita bisa menghilangkan hal-hal yang mengganggu dalam belajar, insyaAllah kita dapat beterbangan layaknya kupu-kupu,” jelas Nur Rofiq.
Nur Rofiq juga menyampaikan materi tentang Isra Mi’raj sebagai peristiwa penting dalam sejarah kenabian Nabi Muhammad SAW. Sejarah penting dalam peradaban kehidupan Islam dan merupakan tonggak sejarah dari perintah sholat yang merupakan bagian dari rukun Islam. “Diantara hikmah dan pelajaran yang perlu kita ketahui adalah :
- Tingginya derajat kehambaan, hal ini dilakukan oleh Rasulullah terhadap Allah SWT.
- Dengan Isra Mi’raj ini dakwah Rasulullah yang semula berat cobaannya, maka setelah terjadinya Isra Mi’raj inilah, Rasulullah merasa ada angin segar untuk berdakwah dan memberanikan diri dalam berdakwah.
- Perjalan Isra Mi’raj ditempuh beribu-ribu kilo dengan waktu yang sebentar. Ketika seseorang tidak menggunakan keimanan sebagai tendensinya maka tidak akan mempercayainya.
- Dengan adanya Isra Mi’raj maka orang-orang tunduk dan mengakui risalah Nabi Muhammad SAW dan menjadikan syarat bahwa Nabi Muhammad SAW telah menghapus syariat-syariat sebelumnya. Artinya risalah-risalah tauhid Nabi-Nabi sebelumnya itu menjadi satu yaitu risalah Islamaiyah.
- Keistimewaan Masjidil Aqsa. Sebelum terjadinya Isra Mi’raj itu Al-Aqsa dinamakan Baitul Maqdis. Perjalanan Isra Mi’raj yang dimulai dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa sampai menuju langit ke tujuh kemudian ke Sidratul Muntaha yang merupakan isyarat bahwa Masjidil Aqsa memiliki keistimewaan bagi umat islam karena menjadi rute perjalanan Nabi untuk bertemu Allah SWT. Bahkan, sampai saat ini apabila kita sholat di Masjidil Aqsa pahala sholatnya setara dengan 500x lipat dibanding kita sholat di masjid biasa,” urainya.
Grand Opening KARO dan NBO berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam, dengan kajian yang padat dan sangat bermanfaat.
Penulis : Humas