200 Mahasiswa Untidar Terima Bidik Misi

Tahun 2015, Beasiswa Bidik Misi kembali disediakan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Bantuan biaya pendidikan diberikan sejak calon mahasiswa dinyatakan diterima di perguruan tinggi selama delapan (8) semester untuk program Diploma IV dan S1, dan selama enam (6) semester untuk program Diploma III. 

Jika dikalkulasi jumlah beasiswa yang diberikan tidak hanya untuk keperluan bayar semester, melainkan biaya hidup perbulan dan biaya tempat tinggal juga turut diberikan jadi bagi mereka yang sudah lulus beasiswa bidik misi ini dipastikan biaya selama kuliah terjamin. 

Tahun ini penerima Bidik Misi Untidar kuotanya naik 2 kali lipat. Di tahun 2014 mahasiswa Untidar penerima Bidik Misi berjumlah 100 orang. Di tahun 2015 penerima bidik misi berjumlah 200 orang. Dengan semakin meningkatnya kuota bidik misi yang diperoleh Untidar ini tentunya merupakan kabar yang menggembirakan bagi lulusan SMA dari keluarga kurang mampu yang berprestasi yang ingin melanjutkan studi di Universitas Tidar.  harapannya dengan adanya beasiswa ini mereka yang ingin melanjutkan kuliah tidak lagi bingung karena tidak ada biaya.

Penerima Bidik Misi dari luar Kota/Kabupaten Magelang mendapatkan bantuan biaya kedatangan sebesar Rp 450.000,00 (Empat Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah).  Bagi Mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Magelang sebesar 200.000. dan Rp. 100.000,- untuk semua mahasiswa penerima Program Bidikmisi Angkatan Tahun 2015, 

Penerima Bidik Misi mendapatkan  600.000,-/bulan untuk biaya hidup dan mendapatkan Biaya Pendidikan sebesar Rp. 2.400.000,-(Dua Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) /semester bagi mahasiswa penerima bantuan baik yang di dalam Kota/Kabupaten Magelang maupun yang di luar Kota/Kabupaten Magelang. 

"Penerima Bidik Misi Wajib hukumnya untuk selalu meningkatkan prestasi baik akademik maupun non akademik. Karena penerima bidik misi yang kedapatan memiliki nilai rendah saat menempuh pendidikan di kampusnya, maka beasiswa tersebut akan dicabut kembali. Ini tentunya menjadi catatan bagi para penerima bidik misi agar bisa memanfaatkan bantuan Bidik Misi ini sebaik baik nya" jelas Wakil Rektor 3 Untidar Dr. Bambang Kuncoro saat memberikan pengarahan di hadapan peserta Makrab yang diadakan oleh Mahasiswa Penerima Bidik Misi Untidar. 

 

 

GRANDIO SONORA TIDAR RAIH 2 PERAK DI BALI INTERNATIONAL CHOIR FESTIVAL

Bali International Choir Festival (BICF) adalah kompetisi international paduan suara yang diikuti oleh group paduan suara maupun vokal group dari berbagai usia dari berbagai pelosok nusantara bahkan luar Indonesia. Tahun 2015 adalah penyelenggaraan BICF yang keempat dan melombakan lebih dari 10 kategori yaitu Children Choir, Female Choir, Gospel Spiritual, Music Of Religions, Teenager Choir, Pop&Jazz, Scenic Foklore, Vocal Group, Show Choir, Mixed Choir, Foklore, Musica Sacra, Male Choir dan Mixed Youth Choir. BICF berlangsung tanggal 29 Juli sd. 2 Agustus 2015 di Denpasar Bali.

Kontingen Grandio Sonora Tidar dibawah asuhan Pelatih Antonius Alex Henry Eko Prabowo kali ini diperkuat oleh 32 personil. GST mengikuti 2 kategori yaitu Pop&Jazz dan Mixed Youth Choir. Di 2 kategori ini GST berhasil meraih  medali silver. Ini pencapaian yang cukup membanggakan bagi GST mengingat ini adalah festival paduan suara international pertama kali yang diikuti. 

Bersaing dengan ratusan kontingen, GST berhasil menyajikan penampilan yang apik dan membawa hasil yang menggembirakan. Selain tampil di event event kampus, GST aktif mengikuti berbagai kejuaraan baik tingkat rayon, propinsi Jawa Tengah dan kedepan akan rutin mengikuti event skala nasional maupun international. " Tahun ini sekitar 150 mahasiswa baru telah mendaftar menjadi anggota. Saat ini mereka terus dilatih secara rutin untuk melahirkan anggota-anggota baru GST, sehingga kedepan Grandio Sonora Tidar semakin solid dan semakin  meningkat kemampuannya sehingga bisa menorehkan banyak prestasi yang membanggakan Untidar", Jelas Tere Ketua UKM Grandio Sonora Tidar. 

DOSEN UNTIDAR BERDAYAKAN MASYARAKAT PHRI DALAM MENYUKSESKAN PROGRAM “AYO KE MAGELANG”

Kota Magelang sebagai salah satu tujuan wisata yang memiliki beragam obyek pariwisata dan mempunyai berbagai ragam wisata kuliner seringkali kurang diminati wisatawan. Hal ini bisa jadi disebabkan pegawai usaha wisata kuliner atau hotel kurang memiliki ketrampilan berbahasa yang memadai khususnya Bahasa Inggris. Sehingga wisatawan mancanegara tidak nyaman saat berkunjung atau menginap di Magelang.  Keterampilan berkomunikasi merupakan satu aspek yang terpenting dalam dunia pariwisata, apalagi komunikasi dalam bahasa asing terutama Bahasa Inggris. Melihat kondisi di atas, diperlukan sebuah pelatihan Bahasa Inggris yang sesuai untuk para pelaku usaha pariwisata khususnya kuliner dan perhotelan. 

Hal inilah yang mendasari Drs. A. Yuwono, M.Pd., Dr. Dwi Winarsih, M.Pd. dan Dr Farikhah, M.Pd melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu "Program Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat PHRI Melalui Peningkatan Kompetensi Berbahasa Inggris Dalam Rangka Mensukseskan Program Ayo Ke Magelang". Bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kota Magelang, Yuwono beserta tim menggandeng pelaku pariwisata dalam bidang perhotelan dan rumah makan atau restoran yang berlokasi di Kota Magelang. Prioritas sasaran adalah subyek dalam bidang perhotelan yang terlibat pada hotel bintang 3 kebawah. Sedangkan pelaku pariwisata dalam bidang rumah makan adalah subyek yang terlibat pada wisata kuliner di magelang. Kegiatan berlangsung selama 2 bulan, dimulai bulan Agustus sd September 2015. Tatap muka diadakan di Ruang Pusat Bahasa Untidar diikuti oleh sekitar 20 orang.

Dengan model pendampingan Bahasa Inggris yang menarik dan menyenangkan diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini, pelaku usaha pariwisata di Kota Magelang yang tergabung dalam PHRI semakin meningkat kemampuan berbahasa Inggrisnya. Secara ekonomi juga akan meningkat pendapatannya karena semakin meningkat jumlah kunjungan ke restoran maupun hotel oleh wisatawan domestik maupung asing. Dari aspek pariwisata juga semakin mensukseskan Program Ayo Ke Magelang. Salah satu peserta mengatakan senang bisa mengikuti kegiatan ini karena semakin meningkatkan kualitas diri, dan semakin memahami pola dan penerapan Bahasa Inggris dalam dunia pariwisata yang digeluti. 
    

 

Dosen Teknik Elektro Untidar Raih Doktor Usai Teliti Komparasi Kinerja Filter Untuk Mengurangi Dampak Harmonik Pada Pelanggan Listrik Rumah Tangga 450VA dan 900 VA

Dalam era pembangunan di bidang ketenaga-listrikan di Indonesia, sistem tenaga listrik yang bebas dari kandungan harmonik sangat penting dalam rangka menciptakan sistem tenaga listrik yang berkualitas. Filter harmonik dimaksudkan untuk menekan kandungan harmonik pada sistem kelistrikan rumah tangga, sehingga harmonik tidak mengganggu  ke pelanggan lain dan juga mengganggu kerja transformator distribusi, peralatan-peralatan proteksi dan mengurangi suhu penghantar serta menurunkan arus harmonik triplen pada penghantar netral. Kondisi tersebut bilamana dibiarkan akan berdampak pada umur peralatan dan kerugian-kerugian lain yang diatanggung oleh Perusahaan Listrik ataupun pelanggan rumah tangga yang menggunakan sistem kelistrikan tersebut.

Oleh karena itu, penekanan arus listrik yang mengandung harmonik untuk pelanggan tenaga listrik rumah tangga harus diteliti dengan baik. Kemudian dari hasil penelitian yang diperoleh akan dapat dirancang filter harmonik yang selanjutnya akan dipasangkan pada pelanggan listrik rumah tangga dengan maksud untuk menekan arus dan tegangan listrik yang mengandung harmonik. Dengan cara ini, kualitas tenaga listrik  akan meningkat, rugi daya dan rusaknya peralatan yang disebabkan oleh komponen harmonik arus dan tegangan listrik dapat diminimalkan.

Hal inilah yang menjadi fokus penelitian dari Sapto Nisworo, Dosen Program Studi Teknik Elektro Universitas Tidar. Walaupun berbagai penelitian terkait telah banyak dilakukan, akan tetapi penelitian kandungan harmonik pada pelanggan listrik rumah tangga dengan kapasitas daya terpasang 450 VA dan 900 VA sampai saat ini belum memperoleh jawaban yang memuaskan. Untuk itulah Sapto melakukan penelitian yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu yang mayoritasnya adalah dalam bentuk studi dengan pemodelan dengan program komputer tertentu maupun dengan desain/eksperimen di laboratorium.

“Pada penelitian ini dilakukan dengan mengambil data pada sampel pelanggan tenaga listrik rumah tangga masing-masing sebanyak 10 (sepuluh) pelanggan untuk kelompok beban 900 VA dan  450 VA yang sebelumnya telah ditentukan melalui survei secara langsung”, jelas Sapto. Perbedaan daya terpasang 900 VA dan 450 VA pada pelanggan rumah tangga, ada indikasi berbedaan jumlah peralatan yang dioperasikan dalam waktu yang bersamaan, sehingga penelitian ini berusaha membuktikan apakah terdapat perbedaan nilai THDi yang signifikan  untuk  kelompok pelanggan rumah  tangga  yang  berlangganan  daya listrik 900 VA dan 450 VA.

Pengukuran kandungan distorsi harmonik arus telah dilakukan dengan hasil bahwa semua pelanggan tenaga listrik rumah tangga memiliki %THD melebihi dari ketentuan standar IEEE-512 tahun 1995 dan ketentuan standar IEC 61000-3-2. Hal ini secara nyata menunjukkan bahwa untuk mengurangi kadungan distorsi harmonik diperlukan filter yang sesuai.

Dengan hasil tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan semua pelanggan tenaga listrik rumah tangga yang berdomisili sejaringan distribusi dengan industri maupun pelanggan yang terpisah jaringan distribusinya dengan industri, menurut hasil statistik tidak ada perbedaan satu sama lain dalam hal %THDi maupun untuk Cos Ñ„. Berdasar dari hal tersebut, maka pengurangan distorsi gelombang harmonik arus dapat dilakukan dengan satu rancangan filter harmonik dengan beban dimiripkan dengan hasil statistik.

Sapto menambahkan hasil penelitian ini diharapkan nantinya dapat digunakan untuk memperkaya ilmu pengetahuan, lebih-lebih yang berkaitan dengan pengurangan kandungan harmonik pada sistem kelistrikan rumah tangga. Kontribusi sumbangan hasil penelitian bagi pembangunan dan ilmu pengetahuan berupa:Informasi nilai THDv dan THDi untuk beban rumah tangga dengan daya terpasang 900 VA dan 450 VA dapat dipergunakan untuk mengevaluasi dan membuat standar harmonik yang diijinkan  suatu produk pada peralatan-peralatan yang dioperasikan dengan tenaga listrik di Indonesia.

Penelitian ini juga Memberikan sumbangan pemikiran khususnya untuk perusahaan listrik agar dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan kualitas daya yang memadai sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu bisa meningkatkan kualitas tenaga listrik untuk pelanggan dan sekaligus perusahaan tenaga listrik.

Ir. Sapto Nisworo, M.T adalah Dosen merangkap Ketua Program Studi  Teknik Elektro Untidar. Lahir di Semarang, 28 September 1959. Selama 10 tahun terakhir telah menghasilkan berbagai karya penelitian, diantaranya ; Studi Neuro Fuzzy Controller Pada Sistem Titrasi Limbah Cair, Studi Optimasi Sistem Tenaga Listrik di Jateng dan DIY Menggunakan Linear Programming, Analisis Kompensasi Faktor Daya Pada Transformator Las Listrik Tiga Fasa Dengan Menggunakan Kapasistor Bank, Studi Perbaikan Faktor Daya dan Reduksi Harmonik ke Lima Sistem Konverter Daya Six-Pulse Jenis Statis Menggunakan Tapis Pasif Tertala Tunggal, dan Menggali Potensi Aliran Sungai Sebagai Sumber Energi Alternatif Terbarukan, Studi Kasus : Aliran Kali Manggis & Kali Bening Kota Magelang

PROPOSAL PENELITIAN “PENERAPAN BRAIN BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DAN KEMAMPUAN TEMATIK MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS TIDAR”, LOLOS PROGRAM PENELITIAN DOSEN MUDA DINAS PENDIDIKAN JATENG

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Namun, kualitas pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih belum menggembirakan, khususnya dalam bidang Bahasa Inggris. Salah satu masalah yang dialami oleh sebagian besar mahasiswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris adalah motivasi belajar yang masih rendah. Selain motivasi belajar, masalah yang dihadapi mahasiswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris adalah kemampuan koneksi tematik yang masih rendah. 

Based Learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mengasah kemampuan koneksi tematik. Selain itu lingkungan pembelajaran yang menantang dan menyenangkan juga akan memotivasi mahasiswa untuk aktif berpartisipasi secara optimal dalam pembelajaran.

Penerapan Brain Based Learning memberikan manfaat teoritis dan praktis. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan teori pembelajaran Bahasa Inggris, khususnya yang berkenaan dengan kemampuan koneksi tematik mahasiswa sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian lain yang serupa. Juga bermanfaat memperkaya khasanah penelitian experimental. Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi dosen pengampu mata kuliah di program studi pendidikan Bahasa Inggris.

Proposal Penelitian mengenai Brain Based Learning inilah yang diajukan oleh Moch. Malik Al Firdaus, M.Pd (Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Untidar) dan berhasil lolos Program Penelitian Dosen Muda yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Jateng. Maksud diselenggarakan fasilitasi program Penelitian Dosen Muda adalah untuk meningkatkan kemampuan melakukan penelitian dengan mengangkat masalah-masalah yang berkaitan dengan potensi dan kearifan lokal. Adapun tujuannya adalah memberi kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, kapasitas dan kapabilitas sebagai peneliti.

DOSEN UNTIDAR RAIH HIBAH PENELITIAN TERAPAN DARI DINAS PENDIDIKAN JATENG

Program fasilitasi yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah telah dilaksanakan sejak tahun 2002, dengan tujuan utama, tentunya untuk partisipasi mencerdaskan kehidupan bangsa. Adapun program tersebut berupa: Penelitian Dosen Muda, Penelitian Terapan, Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat guna, dan Pengembangan KKN Desa Vokasi. Tahun ini salah satu Proposal yang diajukan oleh Dosen Untidar yaitu Drs. Hari Wahyono, M.Pd, beserta tim yaitu Dr. Mimi Mulyani, M.Hum, Moch. Malik Al Firdaus, M.Pd dan Xander Salahudin, S.T.,M.Eng berupa Proposal Penelitian Terapan berhasil lolos seleksi dan mendapatkan hibah sebesar 50 juta rupiah. 

Penelitian Terapan dimaksudkan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan dan alternatif pemecahan masalahnya di masyarakat melalui pendekatan ilmiah. Penelitian Terapan yang diajukan oleh Hari Wahyono beserta tim adalah "Pengembangan Model Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa Berbasis Teknologi Informasi". Penelitian ini berupaya untuk memperbaiki model penilaian kemampuan berbicara yang dilakukan oleh guru pada siswa di sekolah, yaitu dari penilaian secara manual ke penilaian menggunakan teknologi informasi. 

Penelitian ini berusaha menciptakan perangkat lunak penilaian berbicara. Perangkat lunak yang dihasilkan diharapkan sebagai sistem penilaian kemampuan berbicara. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti melakukan berbagai tahapan. Tahap awal penelitian yaitu observasi analisis kebutuhan guru terkait dengan penilaian kemampuan berbicara, mencermati instrumen penilaian kemampuan berbicara di beberapa sekolah. Tahap berikutnya adalah merumuskan manual instrument dengan aspek-aspek dan indikator berbicara. Tahap selanjutnya adalah membuat perangkat lunak penilaian berbicara dan buku manualnya. Perangkat lunak dan buku manual yang sudah jadi disampaikan pada guru untuk disosialisasikan dan uji coba terbatas untuk memperbaiki kelemahan yang ada pada sistem. 

Langkah selanjutnya yaitu perbaikan atau penyempurnaan sistem berdasarkan masukan dari para guru setelah hasil uji coba terbatas. Tahap berikutnya yaitu melaksanakan penelitian dan forum group discussion (FGD). Selanjutnya setelah diperbaiki berdasarkan hasil FGD, dilakukan validasi sistem dan perangkat lunak oleh ahli yaitu pakar evaluasi dan pakar teknologi informasi sebelum dipakai secara meluas. manfaat praktis dari penelitian ini adalah dengan SIPKB guru dapat melaksanakan penilaian kemampuan berbicara siswa dengan lebih mudah, efisien, dan efektif, serta hasil penelitian lebih objektif. 

AISYIAH NURUL FAJRIAH RAIH JUARA II MUSABAQOH MAKALAH ILMIAH AL QURAN TK JATENG

    Kementerian Agama merupakan elemen penting bagi pemerintah dalam mengimplementasikan program revolusi mental bagi generasi muda. Salah satu upaya untuk mengejawantahkan program tersebut adalah mengadakan kegiatan yang menyasar kaum mahasiswa yaitu Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) Mahasiswa yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) dengan berlokasi di Asrama Haji Transit Manyaran Semarang

    Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu syiar Islam pemerintah provinsi Jawa Tengah yang menyasar kalangan mahasiswa, terlebih MTQ mahasiswa hanya terselenggara di Jawa Tengah. Harapannya bisa menjadi pilot project bagi provinsi yang lain dan akhirnya terwujud MTQ mahasiswa tingkat nasional. Sekitar 35 perguruan tinggi mendaftar untuk mengikuti 3 musabaqah yang diperlombakan. 

    Kasi Pengembangan Seni Budaya Islam, Musabaqah Al-Qur’an Hadits Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Hj. Siti Zaenatun, S.Pd.I menyampaikan bahwa dalam MTQ Mahasiswa ke-25 ini panitia membuka 3 cabang lomba meliputi Tilawah, Tahfidz 1 Juz dan Tilawah, serta Musabaqah Makalah Ilmiah Quran (M2IQ). 

Universitas Tidar kali ini mengirimkan 6 peserta. Kategori Tilawah 2 peserta, Kategori Tahfidz 2 peserta dan Kategori M2IQ 2 peserta. Ini merupakan kali pertama Untidar mengirimkan peserta pada ajang MTQ Mahasiswa, dan berhasil meraih juara harapan 1 untuk peserta putra atas nama Bayu Setiaji dan Juara 2 untuk peserta putri atas nama Aisyah Nurul Fajriah. Cabang MMIQ diikuti oleh 25 kafilah perguruan tinggi di Jawa Tengah yang masing-masing mengirimkan peserta mahasiswa putra dan putri.

Setelah dikoreksi oleh 4 Dewan Hakim yang masing-masing Prof. Dr. KH. Ali Mansyur, SH.,S.Pn.,M.Hum (Ketua Baznas), Prof. Dr. H. Ahmad Rofey, MA (Guru Besar UIN Wali Songo Semarang), Dr. Hj. Yuyun Effendi, Lc.,MA (Ketua LPTQ Semarang) dan Dr. H. Saifuddin Zuhri, M.Si (Kepala Bidang PAIS Kanwil Kemenag Prov. Jateng), dihasilkan 6 makalah ilmiah terbaik yang terbagi atas 3 makalah putra dan 3 makalah putri, keenam makalah pilihan tersebut yang memperebutkan juara 1,2 dan 3 MMIQ.

Aisyah Nurul Fajriah adalah mahasiswa semester 6 prodi pendidikan Bahasa Inggris Untidar. Aisyah juga aktif menjadi pengurus Unit Kegiatan Agama Islam Ar Ribath. Sebagai Juara 2 Cabang Musabaqoh Makalah Ilmiah AlQuran, Aisyiah berhak mendapatkan trophy, piagam dan uang pembinaan sebesar 2,5 juta rupiah. "Prestasi yang membanggakan mengingat ini merupakan pertama kalinya Untidar mengikuti MTQ Mahasiswa" tutur Ketua Kafilah Untidar Ir. Hadi Riyanto M.P. "Tahun Depan persiapan akan lebih matang sehingga bisa meraih prestasi yang lebih tinggi", tambahnya. 
  

AISYIAH NURUL FAJRIAH RAIH JUARA II MUSABAQOH MAKALAH ILMIAH AL QURAN TK JATENG

Kementerian Agama merupakan elemen penting bagi pemerintah dalam mengimplementasikan program revolusi mental bagi generasi muda. Salah satu upaya untuk mengejawantahkan program tersebut adalah mengadakan kegiatan yang menyasar kaum mahasiswa yaitu Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) Mahasiswa yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) dengan berlokasi di Asrama Haji Transit Manyaran Semarang

    Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu syiar Islam pemerintah provinsi Jawa Tengah yang menyasar kalangan mahasiswa, terlebih MTQ mahasiswa hanya terselenggara di Jawa Tengah. Harapannya bisa menjadi pilot project bagi provinsi yang lain dan akhirnya terwujud MTQ mahasiswa tingkat nasional. Sekitar 35 perguruan tinggi mendaftar untuk mengikuti 3 musabaqah yang diperlombakan. 

    Kasi Pengembangan Seni Budaya Islam, Musabaqah Al-Qur’an Hadits Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Hj. Siti Zaenatun, S.Pd.I menyampaikan bahwa dalam MTQ Mahasiswa ke-25 ini panitia membuka 3 cabang lomba meliputi Tilawah, Tahfidz 1 Juz dan Tilawah, serta Musabaqah Makalah Ilmiah Quran (M2IQ).
    
    Universitas Tidar kali ini mengirimkan 6 peserta. Kategori Tilawah 2 peserta, Kategori Tahfidz 2 peserta dan Kategori M2IQ 2 peserta. Ini merupakan kali pertama Untidar mengirimkan peserta pada ajang MTQ Mahasiswa, dan berhasil meraih juara harapan 1 untuk peserta putra atas nama Bayu Setiaji dan Juara 2 untuk peserta putri atas nama Aisyah Nurul Fajriah. Cabang MMIQ diikuti oleh 25 kafilah perguruan tinggi di Jawa Tengah yang masing-masing mengirimkan peserta mahasiswa putra dan putri.

Setelah dikoreksi oleh 4 Dewan Hakim yang masing-masing Prof. Dr. KH. Ali Mansyur, SH.,S.Pn.,M.Hum (Ketua Baznas), Prof. Dr. H. Ahmad Rofey, MA (Guru Besar UIN Wali Songo Semarang), Dr. Hj. Yuyun Effendi, Lc.,MA (Ketua LPTQ Semarang) dan Dr. H. Saifuddin Zuhri, M.Si (Kepala Bidang PAIS Kanwil Kemenag Prov. Jateng), dihasilkan 6 makalah ilmiah terbaik yang terbagi atas 3 makalah putra dan 3 makalah putri, keenam makalah pilihan tersebut yang memperebutkan juara 1,2 dan 3 MMIQ.

Aisyah Nurul Fajriah adalah mahasiswa semester 6 prodi pendidikan Bahasa Inggris Untidar. Aisyah juga aktif menjadi pengurus Unit Kegiatan Agama Islam Ar Ribath. Sebagai Juara 2 Cabang Musabaqoh Makalah Ilmiah AlQuran, Aisyiah berhak mendapatkan trophy, piagam dan uang pembinaan sebesar 2,5 juta rupiah. "Prestasi yang membanggakan mengingat ini merupakan pertama kalinya Untidar mengikuti MTQ Mahasiswa" tutur Ketua Kafilah Untidar Ir. Hadi Riyanto M.P. "Tahun Depan persiapan akan lebih matang sehingga bisa meraih prestasi yang lebih tinggi", tambahnya. 
  

Dosen Untidar Lolos Hibah Penelitian Ipteks Bagi Masyarakat

Kabupaten Magelang, secara administratif, terbagi  menjadi 21 kecamatan terdiri dari 372 desa/kelurahan, termasuk 2 desa persiapan. Dari 21 kecamatan ini 5 diantaranya merupakan kecamatan yang memiliki desa-desa miskin yaitu: Kecamatan Kajoran, Kecamatan Kaliangkrik, Kecamatan Windusari, Kecamatan Ngablak, dan Kecamatan Pakis. DI Kecamatan Kaliangkrik, satu-satunya desa miskin adalah desa Temanggung.
    Desa Temanggung memiliki penduduk 1717 KK (data tahun 2013) dengan tingkat pendidikan masih sangat rendah, dari 7.039 jiwa sebagian besar (1860 orang) mempunyai tingkat pendidikan SD dan hanya 19 orang yang lulus SMA. Tingkat pendidikan yang rendah ini dikarenakan rendahnya pendapatan petani, sehingga tidak mampu membiayai anaknya untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, disamping juga rendahnya motifasi orang tua untuk melanjutkan sekolah anak-anaknya (Data perkembangan Desa Temanggung, 2013).
    Potensi dari wilayah Desa Temanggung adalah adanya tenaga kerja yang melimpah tetapi dengan tingkat ketrampilan yang rendah. Sebagian besar penduduk usia produktif  merupakan lulusan Sekolah Dasar, hanya sebagian kecil saja yang merupakan lulusan Sekolah Menengah maupun Perguruan Tinggi. 
    Melihat kondisi tersebut, perlu adanya suatu pelatihan yang terstuktur beserta pendampingan yang terpadu untuk memberikan tambahan keterampilan bagi para tenaga kerja. Keterampilan berkomunikasi merupakan satu yang terpenting dalam dunia kerja, apalagi komunikasi dalam bahasa asing terutama bahasa Inggris. Jika para tenaga kerja ini memiliki kemampuan berkomunikasi sederhana (survival language) dalam bahasa Inggris mereka tentu akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang lebih tinggi.

Hal inilah yang melatarbelakangi Sri Sarwanti, S,Pd., M.Hum. bersama dengan Lilia Indriani, M.Pd dan C. Prima Ferri Karma, M.Pd. Ketiga nya dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Untidar untuk mengusulkan proposal Ipteks Bagi Masyarakat. "IbM DESA TEMANGGUNG, KECAMATAN KALIANGKRIK MELALUI PROGRAM “PENDAMPINGAN SURVIVAL LANGUAGE”. IbM merupakan program Hibah dari Dikti yang dikompetisikan. Proposal diajukan tahun 2014 dan akan didanai tahun 2015.

Pendekatan pengalaman langsung dengan mengenal terlebih dahulu tentang bahasa Inggris sederhana dalam kegiatan yang dikemas dalam kegiatan pengenalan bahasa Inggris yang mudah, menarik dan menyenangkan akan menjadi awal dari keseluruhan kegiatan pengabdian ini. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi : 

1.    Kegiatan AMT untuk mempertajam pola pikir menjadi bisnis oriented dalam bekerja.
2.    Melaksanakan FGD untuk menentukan keterampilan berbahasa Inggris yang diinginkan masyarakat.
3.    Pemilihan materi, tempat, dan peserta yang akan mengikuti kegiatan pendampingan yang sudah dicapai melalui FGD.
4.    Diklat tentang pola dan model pendampingan belajar bahasa Inggris survival yang menyenangkan dan menarik.
5.    Pelaksanaan pendampingan belajar bahasa Inggris survival di dalam kelompok pendampingan masing-masing. 
6.    Pendampingan pemilihan lapangan pekerjaan bagi peserta pendampingan sampai mereka mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kualifikasi mereka dan sebagainya dilaksanakan dalam waktu 10 bulan efektif program IbM. 

Luaran yang diharapkan melalui program ini adalah :
1.    Timbulnya kesadaran dalam mencari kerja berorientasi bisnis (profit oriented).
2.    Setiap anggota mengenali kebutuhan survival language masing-masing yang akan dipelajari di dalam pendampingan.
3.    Anggota kelompok memahami pola survival language dan penerapannya dalam dunia kerja.
4.    Peningkatan  pendapatan dan peningkatan kemampuan untuk bersaing dalam dunia kerja dengan tambahan keterampilan survival language.
5.    Membuka cakrawala bagi generasi muda untuk meningkatkan kualitas diri sehingga akan meningkatkan daya jual dan daya saing dalam dunia kerja.
6.    Membuka cakrawala bagi anggota kelompok tentang model belajar yang menarik dan menyenangkan.

MAHASISWA UNTIDAR LOLOSKAN TABULAMPOT 3 IN 1 DALAM PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 2015

            Impian kebanyakan orang adalah memiliki tanaman buah di halaman rumah sendiri. Buahnya tumbuh lebat, menjuntai, perawatan yang mudah dan mudah dipetik. Namun, impian tersebut sirna ketika areal tanah yang dimiliki terbatas. Tabulampot bisa menjadi solusi bagi yang ingin berkebun di lahan sempit. Terutama pada kawasan perumahan yang mempunyai luas lahan yang minim. Dengan memanfaatkan lahan yang tidak luas, beberapa jenis tanaman bisa ditempatkan dalam lokasi yang berdekatan. Selain itu, hampir semua jenis tanaman buah-buahan bisa ditanam dalam pot. Seperti sawo, lengkeng, jambu biji, mangga dan lainnya. Dasar pemikiran inilah yang melatarbelakangi 3 mahasiswa Untidar untuk mengajukan proposal TABULAMPOT 3 IN 1 Dalam Program Kreativitas Mahasiswa 2014, tahun pendanaan 2015. 

          TABULAMPOT 3 IN 1 adalah satu tanaman tiga macam varietas  berbuah lebih cepat, menariknya lagi untuk TABULAMPOT 3 IN 1 jambu warna daunnya berbeda-beda sekaligus bisa menjadi tanaman hias. TABULAMPOT 3 IN 1  merupakan satu pohon yang terdiri dari beberapa varietas tanaman buah yang berbeda. Pecinta tanaman buah pun dapat menikmati berbagai jenis buah hanya dengan menanam dan merawat satu pohon. Tabulampot pun bernilai ekonomis karena harga jualnya yang relatif tinggi,berkisar Rp.15.000,00 perbatang untuk jambu biji dan Rp.20.000,00 perbatang untuk klengkeng. 

          Wibowo mahasiswa prodi Agroteknologi, Fatmawati mahasiswa prodi Agroteknologi, dan Desita Safitri mahasiswa prodi Bahasa Inggris, berhasil meloloskan proposal TABULAMPOT 3 IN 1 dalam Program Kreativitas Mahasiswa yang didanai tahun ini.  Bersaing dengan puluhan ribu proposal dari perguruan tinggi seluruh Indonesia, tahun ini Untidar berhasil meloloskan 10 proposal, salah satunya TABULAMPOT 3 IN 1. "Dana yang diajukan untuk program ini sebesar Rp.12.381.000,-", jelas Wibowo selaku ketua program.  " Kami menargetkan dalam satu kali produksi sudah mencapai BEP selama 4 bulan. Karena dengan modal Rp.12.381.000,- sudah dapat memproduksi TABULAMPOT 3 IN 1 sebanyak 1.500 batang". tambah Wibowo. 

         TABULAMPOT SENDIRI adalah sebagai peluang usaha yang masih terbuka lebar, karena di daerah Magelang dan sekitarnya masih sangat jarang bahkan belum ada yang membudidayakan TABULAMPOT 3 IN 1 tersebut. Melalui usulan ini Wibowo dan tim akan membudidayakan tabulampot klengkeng varietas dataran rendah dan jambu biji. Varietas klengkeng yang akan di budidayakan adalah klengkeng aroma durian, klengkeng itoh dan klengkeng pingpong. Dan untuk jambu biji adalah jambu biji cristal (non biji), jambu merah australia dan jambu varigata. Program ini secara tidak langsung akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat, rumah tangga atau pengusaha, sebab saat ini peluang usaha TABULAMPOT 3 IN 1 terbuka luas karena masih jarang yang mengembangkannya. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan merangsang usaha berskala kecil dan menengah yang berbasis rumah tangga, menyerap pengangguran dan menggerakkan sektor riil masyarakat, disamping itu dapat meningkatkan tingkat kreativitas masyarakat dengan terus-menerus menemukan produk baru yang berkualitas dan berdaya saing.

        Ir. Historiawati, M.P yang merupakan pembimbing program ini menyatakan apresiasinya atas lolosnya TABULAMPOT 3 IN 1 dalam PKM tahun ini. Dari tahun ke tahun, proposal yang diajukan oleh BEM Fakultas Pertanian semakin meningkat dari segi kualitas. Tahun ini dari 10 proposal yang lolos, 5 proposal adalah yang diajukan oleh BEM Fakultas Pertanian Untidar.