Jalur Afirmasi IISMA Dorong Mahasiswa Daerah Tertinggal Tuju Masa Depan Cemerlang

Jakarta, Kemendikbudristek – Dalam upaya mewujudkan visi pendidikan inklusif, Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) meluncurkan terobosan baru yaitu membuka jalur afirmasi pada tahun 2024. Keputusan ini tidak hanya mengubah dinamika seleksi calon penerima beasiswa, namun juga memberikan harapan baru bagi mahasiswa yang berasal dari daerah tertinggal di seluruh Indonesia berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024. Hingga pendaftaran ditutup pada hari ini, tercatat ada 1.144 mahasiswa yang mendaftar lewat jalur afirmasi.
 
Jalur Afirmasi memprioritaskan mahasiswa bidikmisi dan penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), serta mahasiswa yang berasal dari daerah tertinggal. Keberadaan jalur ini menjadi wujud komitmen IISMA dan pemerintah Indonesia dalam mendukung inklusivitas pendidikan tinggi. Melalui jalur ini, harapannya adalah para mahasiswa dari lapisan masyarakat yang kurang beruntung dapat merasakan manfaat pendidikan tinggi di perguruan tinggi terkemuka di luar negeri.
 
Sejak program IISMA diperkenalkan, antusiasme mahasiswa di seluruh Indonesia terus tumbuh. Dengan terus bertambahnya antusiasme mahasiswa ini, IISMA pun terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan program. Peningkatan animo di media sosial pun terlihat meningkat secara signifikan sejak pengumuman pembukaan jalur Afirmasi ini dengan banyaknya pengguna yang aktif membicarakan potensi manfaat dan implikasi dari program beasiswa IISMA 2024. Perbincangan ini mencerminkan antusiasme dan respon yang positif dari masyarakat atas inisiatif baru terhadap inovasi kebijakan pendidikan di tahun ini.
 
Di tahun 2024, IISMA bahkan meningkatkan jumlah  kuota program beasiswa. Hal ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak kesempatan bagi mahasiswa daerah tertinggal untuk mengikuti pertukaran pelajar selama satu semester di mitra kampus terbaik di luar negeri. Sebagai langkah nyata,  Universitas Nusa Cendana, Kupang, Nusa Tenggara Timur berkolaborasi dengan IISMA untuk menggelar Sosialisasi IISMA pada Senin (22/1) lalu, yang melibatkan Rachmat Sriwijaya, Kepala Program IISMA, dan Andi R. Wijaya, Manajer Bidang Umum dan Administrasi IISMA.
 
Pada kesempatan ini, mahasiswa diberikan gambaran menyeluruh mengenai IISMA dan jalur Afirmasi yang menjadi pintu masuk bagi mereka yang berada di daerah tertinggal. Menariknya, kehadiran Lucas Batlajery, alumni IISMA 2022 dari Hanyang University, Korea Selatan, memberikan sentuhan inspiratif. Ia berbagi pengalaman bagaimana IISMA memberikan dampak positif dalam perjalanannya, “banyak hal yang dapat saya petik dari IISMA, salah satunya adalah memperluas koneksi dan mendapatkan pengalaman berharga menjadi wakil Indonesia di luar negeri. Saya percaya pertukaran pelajar tidak hanya sebatas pada aspek akademis, tetapi juga memberikan pengalaman hidup dan pemahaman kultural yang mendalam,” tutur Lucas.
 
Lucas menekankan bahwa beasiswa IISMA sepenuhnya mendanai studi para awardee-nya, membebaskan mereka dari beban biaya yang seringkali menjadi kendala utama. Ia juga berbagi tips untuk mendapatkan beasiswa IISMA, memberikan mahasiswa panduan praktis untuk mengikuti program ini. Tidak hanya bagi Lucas, dampak positif program IISMA dirasakan oleh Albert, yang berasal dari Politeknik Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan tahun lalu berangkat ke University of Information Technology and Management, Rzeszow, Polandia. Alasannya mengikuti IISMA bahwa ia ingin keluar dari zona nyaman serta membantu kualitas sumber daya manusia di daerah asalnya menjadi lebih baik.
 
“Saya ingin keluar dari zona nyaman saya atau dalam artian saya mau mencoba pengalaman kuliah di luar daerah bahkan luar negeri melalui iisma IISMA, karena dengan pengalaman itu saya bisa dapat skill yang baru dan juga membuat kualitas sdm SDM saya menjadi lebih baik,” ujar Albert dalam wawancaranya.
 
Kesempatan yang diberikan oleh IISMA jalur Afirmasi, ini adalah panggilan kepada para mahasiswa di seluruh Indonesia, terutama mereka yang berada di daerah tertinggal. Seperti apa yang disampaikan oleh Rachmat Sriwijaya, dibukanya jalur baru Afirmasi dalam program beasiswa IISMA diharapkan dapat menjadi pintu kesempatan baru bagi mahasiswa yang terhalang biaya untuk berkuliah di luar negeri, “mahasiswa di seluruh Indonesia, terutama yang berada di daerah tertinggal, kini memiliki peluang lebih besar untuk mengejar impian mereka. Program Afirmasi IISMA bukan hanya sekadar beasiswa; ini adalah kunci menuju perubahan positif dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berpengetahuan luas dan berdaya saing tinggi,” pungkas Rachmat. (Tim MBKM / Editor: Cepi, Denty)