CERITA MIFTAKHUL LAELA HASNUN IKUTI PROGRAM PERTUKARAN MAHASISWA MERDEKA DI UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yang menjadi bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Melalui PMM, mahasiswa memiliki kesempatan yang luas untuk meningkatkan wawasan kebangsaan, integritas, dan solidaritas.
Miftakhul Laela Hasnun adalah salah satu mahasiswi UNTIDAR yang berkesempatan mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Universitas Bandar Lampung (UBL), Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil. Bersama dengan 61 peserta PMM dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia, selama 1 semester Laela mengikuti kegiatan akademik, kemahasiswaan, dan kebhinekaan di UBL.
“Mayoritas mahasiswa-mahasiswi yang lolos untuk mengikuti PMM di Universitas Bandar Lampung berasal dari berbagai daerah di pulau Jawa. Tetapi ada juga yang dari luar pulau Jawa, yaitu dari Nusa Tenggara Timur dan Ambon,” tutur Laela. “Alasan saya memilih mengikuti PMM di UBL, salah satunya karena Jurusan Teknik Sipil- nya sudah terakreditasi A, menandakan pembelajarannya sudah sangat maju,” tambahnya.
Laela menguraikan, di awal PMM, para peserta mengikuti serangkaian kegiatan PPK (Program Pengenalan Kampus). “Kegiatan diadakan di Conventation Hall Mahligai Universitas Bandar Lampung. Banyak sekali acara di dalamnya, seperti penampilan tarian adat, penyambutan oleh Rektor, ucapan selamat datang untuk mahasiswa PMM Inbound Batch 2, dan pengenalan aplikasi UBL Apps untuk membantu peserta PMM selama kuliah satu semester di UBL. Setelahnya kami mengikuti acara Tour Campus Universitas Bandar Lampung. Kami diajak berkeliling UBL, mulai dari berkunjung ke gedung-gedung yang digunakan untuk perkuliahan, lalu ke perpustakaan, gedung rektorat, kantin, dan seluruh fasilitas yang ada di Universitas Bandar Lampung,” tuturnya.
Laela menceritakan, di tanggal 15 September 2022, diadakan pelantikan mahasiswa PMM Batch 2 oleh Rektor UBL. “Di hari yang sama kami mengikuti kegiatan Kebhinekaan 1, dengan tema “Kenali Asalku”, atau dalam Bahasa Lampung disebut Begawi Nengah Nyappur, yaitu acara parade budaya, dimana peserta PMM diwajibkan mengenakan pakaian adat masing-masing. Acara tersebut turut dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor, Dekan, serta perwakilan dosen UBL,’’ ujarnya.
Laela menambahkan, kegiatan yang tak kalah seru adalah ‘Ayo Mengan Bangik’, yang dalam Bahasa Indonesia artinya makan disini. Dalam acara tersebut, peserta PMM saling memperkenalkan makanan khas daerah masing-masing, mempresentasikan bagaimana asal-usul serta cara membuatnya. Para dosen dan mentor PMM juga memperkenalkan makanan khas Lampung seperti ketimus, kue cucur, dan salempok/salimpok.
“Saat awal tinggal di Lampung, saya sempat kaget karena harga makanan yang lebih mahal dibandingkan dengan di Magelang. Juga rasa makanan yang cenderung asin dan pedas, berbeda dengan di Jawa yang rata-rata manis. Tapi lama-lama lidah bisa juga menyesuaikan. Namun yang pasti, selama kurang lebih satu bulan berada di pulau orang, saya merasa senang dan nyaman karena lingkungan disini seperti keluarga, serta tidak membeda-bedakan satu sama lain,“ katanya.
Di akhir wawancara, Laela menyampaikan harapannya setelah mengikuti PMM. “Semoga Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 2 ini memberikan banyak pengalaman baru terkait nilai-nilai keberagaman suku, agama, kepercayaan, kebudayaan, dan bahasa. Insyaallah skill bertambah, dan tentunya pengetahuan di bidang akademik semakin dalam dan luas,” pungkasnya.
Penulis : Humas
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!