Melalui ‘Kampus Mengajar’ Aflah Amrulloh Rasakan Pengalaman Pertama Mengajar di Sekolah Dasar

Kampus Mengajar merupakan salah satu kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memberi sumbangsih langsung dalam bidang pendidikan. Tak hanya mahasiswa dari program studi ‘pendidikan’, mahasiswa dari prodi ‘non pendidikan’ juga bisa mengikuti kegiatan ini. “Saya beruntung mendapatkan kesempatan mengajar di SDN 3 Tanalum Purbalingga. Kegiatan ini merupakan pengalaman pertama bagi saya dalam mengajar di sekolah, berhadapan dengan peserta didik yang memiliki berbagai karakter, harus beradaptasi dengan lingkungan baru dan berkolaborasi dengan guru serta tim kampus mengajar,” tutur Aflah Amrulloh, mahasiswa prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTIDAR.

Ia mengatakan bahwa sebelum mengajar, para mahasiswa peserta Kampus Mengajar melakukan observasi terlebih dahulu di sekolah, setelah itu baru melakukan blended learning metode pembelajaran yang dilakukan oleh pihak sekolah, perkembangan teknologi dan administrasi sekolah. “Saya mengambil beberapa program kerja diantaranya bimbingan belajar calistung (baca, tulis,hitung) dan administrasi sekolah,” jelas Aflah.

Aflah menjelaskan bahwa hasil observasi lapangan menunjukan masih banyak anak Sekolah Dasar yang duduk di kelas 2-5 SD belum bisa membaca, dan masih banyak anak yang kesulitan dalam mempelajari pembelajaran berkaitan dengan numerasi. Untuk itu perlu dilaksanakan kegiatan bimbingan belajar calistung 30 menit setelah sepulang sekolah di ruang perpustakaan.

“Saya mendapatkan pengalaman mengajar dan peningkatan rasa sabar dalam menghadapi beberapa karakter siswa, karena di lapangan masih ada anak yang kadang tidak bersemangat sekolah dan tidak mau membaca hanya diam saja. Disinilah peran saya sebagai pengajar sangat diuji. Saya harus membujuk anak supaya bersemangat dan mau belajar membaca. Dalam hal ini saya juga harus berinovasi dalam mengembangkan strategi pembelajaran diantaranya dengan membaca dengan buku dongeng, flashcard, menggunakan buku digital berbasis android, dan melalui buku tematik siswa. Melalui ragam strategi tersebut, harapannya siswa tidak mudah bosan dan lebih bersemangat dalam belajar membaca,” urai Aflah.

Aflah juga bercerita bahwa di bidang administrasi ia lebih berfokus ke administrasi perpustakaan. “Kegiatan administrasi perpustakaan ini merupakan langkah saya untuk menghidupkan perpustakaan, karena di lapangan perpustakaan sekolah terbengkalai, dan itu menggugah saya dan rekan-rekan kampus mengajar untuk membenahi perpustakaan dimulai dari mengatur tata ruang perpustakaan, pembuatan pojok baca, pelabelan buku hingga menghias perpustakaan. Dari kegiatan ini saya bisa mengaplikasikan beberapa disiplin ilmu yang saya dapatkan di bangku kuliah, yaitu mengenai pelayanan perpustakaan dan pembuatan struktur organisasi perpustakaan,” kisahnya,

“Kampus Mengajar tak hanya memberikan pengalaman yang luar biasa pada diri saya, tetapi juga memberikan dampak secara langsung bagi sekolah sasaran,” tandas Aflah.

Humas UNTIDAR

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply