Rektor Untidar Bersama Dekan Fakultas Hadiri Panel Diskusi Rektor dan Pimpinan Perguruan Tinggi di Istana Kepresidenan

Rektor Universitas Tidar (Untidar) Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si bersama Dekan Fakultas Teknik, Prof. Dr. Ir. Gito Sugiyanto, S.T., M.T., IPM., ASEAN. Eng., Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Ir. Sutrisno Hadi Purnomo, S.Pt., M.Si., Ph.D., dan Dekan Fakultas Ekonomi, Prof. Dr. Izza Mafruhah, S.E., M.Si., hadiri undangan Presiden RI Prabowo Subianto dalam kegiatan Silaturahmi dan Panel Diskusi Presiden dengan Rektor serta Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis (13/3). 

Kegiatan yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo ini diadakan untuk membangun kolaborasi sekaligus berdiskusi seputar dunia pendidikan tinggi di Indonesia dan tantangan global.

“Saya mengundang saudara-saudara disini untuk memaparkan terkait apa yang sudah kita kerjakan, dan apa yang akan kita kerjakan kedepannya, dan membahas tentang keadaan yang berlaku di bangsa kita maupun pada tingkat global,” ucap Presiden.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Brian Yuliarto, Ph.D., mengungkapkan bahwa adanya pertemuan ini untuk membahas potensi besar Indonesia sebagai negara maju memerlukan dukungan perguruan tinggi melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan industri terutama melalui riset dan inovasi.

“Tonggak penting dalam upaya membangun dan menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat riset inovasi dan mencetak sumber daya manusia unggul menjadikan jalan utama dalam membangun kemandirian industri nasional serta membawa Indonesia sejajar dengan negara maju serta mampu keluar dari jebakan pendapatan menengah,” ungkapnya.

Senada dengan hal tersebut, Rektor Untidar menyampaikan bahwa adanya kegiatan ini menjadi bukti sinergi antara pemerintah dengan perguruan tinggi dalam membangun dan mendukung riset, inovasi maupun SDM yang mumpuni.

“Sesuai dengan program Asta Cita yang menjadi fokus Presiden untuk mendorong hilirisasi sektor sains dan teknologi, terutama dalam pengolahan sumber daya mineral seperti nikel dan kekayaan tambang lainnya untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah dengan meningkatkan nilai tambah melalui pemrosesan dalam negeri. Keterlibatan perguruan tinggi dalam program ini adalah mendukung transfer pengetahuan dan pengembangan SDM yang kompeten di bidang sains dan teknologi,” jelasnya saat ditemui Selasa (18/3).

 

Penulis : Dewi Puji Lestari

Editor : Ruth Erica Margareth