Nilai Tukar Rupiah Melemah, Prof. Izza Mafruhah Paparkan Solusi untuk Menghadapinya

Lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan kebijakan tarif impor sebesar 32% yang diberlakukan oleh Amerika Serikat telah mempengaruhi sektor perekonomian Indonesia. Dalam wawancara dengan Prof. Dr. Izza Mafruhah, S.E., M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tidar, beliau mengungkapkan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi situasi ini  guna menjaga stabilitas perekonomian di Indonesia dalam jangka waktu panjang.

 

Menurut Prof. Izza, solusi utama yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan ketahanan pangan, yaitu pada sektor pertanian, di Indonesia. “Indonesia memiliki potensi luar biasa di sektor pertanian dengan tanah yang subur, wilayah yang luas dan iklim yang mendukung. Dengan memperkuat ketahanan pangan akan mengurangi ketergantungan pada impor sehingga memperkuat ekonomi domestik. Dengan begitu devisa negara akan semakin meningkat,” ujar beliau. Prof. Izza menambahkan bahwa ketahanan pangan yang baik juga dapat memberikan dampak positif yang luas terhadap berbagai sektor lainnya. Selain itu, Prof. Izza juga menekankan pentingnya meningkatkan sektor UMKM sebagai salah satu sektor utama perekonomian Indonesia.

 

“Sektor UMKM juga memiliki peran yang penting, terutama dalam meningkatkan produksi dalam negeri sehingga akhirnya mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri. Peningkatan sektor UMKM ini memang membutuhkan waktu untuk berkembang, tetapi potensi jangka panjangnya sangat besar bagi perekonomian,” tambahnya.

 

Tidak kalah penting, Prof. Izza juga mengajak untuk membangun pemerintahan yang bersih dan transparan. “Pemerintahan yang bersih dapat menciptakan iklim yang lebih kondusif bagi investasi dan dunia usaha. Meskipun ini bukan proses yang cepat, menciptakan pemerintahan yang bebas dari korupsi adalah kunci untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan,” urainya.

 

Prof. Izza juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam hal pembangunan sektor ekonomi. “Meningkatkan kualitas pendidikan adalah langkah utama untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil dan siap bersaing di pasar global. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ekonomi di masa depan,” ungkapnya.

 

Dengan keempat tersebut, Prof. Izza yakin Indonesia dapat menghadapi tantangan pelemahan nilai tukar rupiah dan kebijakan tarif impor tinggi, sambil memperkuat stabilitas perekonomiaan untuk pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan.

 

Penulis : Ruth Erica Margaret

Editor : Humas Untidar